cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH)
ISSN : 19795521     EISSN : 24433527     DOI : -
Core Subject :
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 2 (2014)" : 8 Documents clear
PENGARUH STRATEGI VALUE, SIZE DAN MOMENTUM TERHADAP EXCESS RETURN DI INDONESIA Gleny Gleny; William Tjong
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 7, No 2 (2014)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.393 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v7i2.587

Abstract

The purpose of this research is to investigate the impact from the strategies that used by investors in Indonesia, such as value, size and momentum strategy. Sample data is a monthly data of 100 non-financial individual stocks which fulfill the requirement, from July 2006 – December 2010 and use 12 months holding period. This research also use ARCH method to test heteroscedasticity and VIF method to test multicolinearity. The outcome form this research is value strategy based on book to market ratio, size strategy based on market capitalization and momentum strategy based on past six months price are not significant in Indonesia. This can be happened because of the depreciation in Indonesia currency and crisis years. In addition, Indonesia is one of emerging market in Asia, so that some of the information must be difficult and make imperfect market.
TIGA ALIRAN PEMBAHARUAN Westernisme, Islamisme dan Nasionalisme Muhammad Muhtarom ilyas
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 7, No 2 (2014)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.688 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v7i2.592

Abstract

Setelah mengalami kemunduran, Turki Usmani tidak henti untuk berusaha mengadakan pembaharuan-pembaharuan terutama dalam sektor perubahan pemerintahan absolut menjadi pemerintahan konstitutional. Dan inilah sebenarnya yang menjadi obyek setiap gerakan pembaharuan di kerajaan Usmani. Sedangkan bidang lainnya hanyalah merupakan konsekuensi logis dari perubahan sistem pemerintahan. Walaupun kelihatannya pada setiap tujuan utama pembaharuan itu sama, namun sesungguhnya dalam berbagai hal terdapat perbedaan. Perbedaan dapat terlihat dalam dasar pandangan, dasar pijakan dan ide pembaharuan. Dengan adanya perbedaan inilah gerakan pembaharuan di kerajaan Usmani dapat dikelompokkan kedalam tiga macam aliran: aliran barat (Westernisme), aliran Islam (Islamisme) dan aliran nasionalis (Nasionalisme).
PENGEMBANGAN SMU BERKUALITAS (PLUS) DARI ASPEK PENGEMBANGAN SISWA DAN GURU suto prabowo
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 7, No 2 (2014)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.433 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v7i2.591

Abstract

Dewasa ini Arus Komunikasi dan Informasi melaju dengan cepat mengakibatkan timbulnya persaingan di segala bidang kehidupan diantara bangsa-bangsa. Keadaan demikian menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas yang memiliki: bakat, kemampuan dan kecerdasan luar biasa. Upaya untuk menjawab tantangan dan tuntutan demikian perlu dikembangkan pendidikan sekolah yang berkualitas, antara lain Sekolah Menengah Plus. Sekolah Menengah Plus adalah SMU yang dipersiapkan untuk dapat dikembangkan menjadi SMU yang memiliki ciri-ciri plus. Dengan mengembangkan SMU Plus berarti juga menjawab permasalahan Pendidikan di Indonesia yang meliputi: 1). Pemerataan pendidikan dalam Pembangunan Indonesia; 2) Relevansi pendidikan dengan Pembangunan Indonesia; 3) Peningkatan Mutu Pendidikan di Indonesia; 4) Peningkatan Efisiensi dan Efektivitas Pendidikan di Indonesia
PLURALISME DALAM PROBLEMA Achmad Achmad
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 7, No 2 (2014)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.039 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v7i2.588

Abstract

Pluralisme yang dimaksudkan dalam tulisan ini   adalah pluralisme agama. Pluralisme dalam bidang itu telah lama diperdebatkan oleh sebagian cendekiawan agama. Hampir di setiap agama besar semisal  Yahudi, Kristen, dan Islam muncul tokoh pluralisme yang berjuang dengan tulisannya menawarkan dan meyakinkan setiap pemeluk agama apapun, bahwa semua agama hakekatnya  sama. Pluralisme beda dengan pluralitas, pluralitas ada yang sunnatullah yang memang terjadinya dikehendaki oleh Allah swt. dan pluralitas yang dikehendaki oleh manusia atau pluralitas yang anthroposentris, artinya bersumber dari manusia  dan untuk manusia.Dengan landasan teori theologi global atau theologi  universal konsep pluralisme  diupayakan ingin menyelamatkan manusia dan peradabannya dari kerusakan yang disebabkan oleh pemeluk agama  yang bermusuhan, menyerang bahkan membunuh pihak yang berbeda keyakinan keagamannya. Muslim yang berpaham pluralisme berarti seorang yang ragu terhadap ajaran agamanya dan disebut musyrik karena mempercayai sama hakekat ajaran  Tuhan dalam agamanya dengan  Tuhan agama lain. Dosa besar bagi muslim yang berpaham pluralisme bila sebelum mati dosanya tidak ditaubati, selamanya tidak mendapatkan ampunan Allah swt. Seorang muslim imannya harus kokoh dan khalis serta yakin agamanya satu-satunya yang benar yang mengantarkan kesematan hidup di dunia dan di akhirat.
STRATEGI PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN SEMPADAN SUNGAI (Studi Kasus : Kali Surabaya di Kecamatan Driyorejo dan Wringinanom Kabupaten Gresik) Suprapti Suprapti; Usman Arief; Siti Zahrok; Heru Purwadio
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 7, No 2 (2014)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.623 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v7i2.589

Abstract

Menurut Ecoton (2014), di Kecamatan Driyorejo dan Wringinanom Kabupaten Gresik sepanjang kanan kiri Kali Surabaya terdapat lebih dari 1.000 bangunan permukiman, tempat usaha dan sarana umum yang dibangun secara permanen di atas sempadan Kali Surabaya. Sementara itu Dinas Pengairan Provinsi jawa Timur mengidentifikasikan di sepanjang Kali Surabaya yang melewati Kecamatan Wringinanom dan Driyorejo terdapat 1.191 bangunan yang dibangun di daerah sempadan sungai. Di antaranya adalah pembangunan gudang dan ruko City Nine di Desa Cangkir Kecamatan Driyorejo dan pembangunan perumahan yang menggunakan alat berat yang memakan sempadan Kali Surabaya di Desa Cangkir Kecamatan Driyorejo.Dalam Keppres Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung; Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 63.PRT/1992 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Manfaat Sungai, Daerah Penguasaan Sungai dan bekas Sungai; serta Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011 Tentang Sungai; dilarang membangun gedung di dalam daerah sempadan sungai, karena  menyebabkan penyempitan sungai yang bisa berujung terjadinya bencana banjir.Pelanggaran terhadap pemanfaatan sempadan sungai terjadi karena lemahnya pengendalian dan pengawasan yang dilakukan pemerintah, dalam hal ini sebagai pengelola sempadan sungai adalah Balai besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas yang merupaan kepanjangan tangan dari Kementrian  Pekerjaan Umum yang berwenang mengelola Kali Brantas dan Kali Surabaya. BBWS tidak aktif melakukan pemantauan terhadap pelanggaran dan tidak memiliki komitmen kuat dalam  penegakan hukum secara tegas sehingga terjadi pelanggaran pemanfaatan sempadan sungai seperti sekarang. BBWS kurang  koordinasi dan sosialisasi kepada Pemerintah Kabupaten atau Pemerintah Kota  dan Pemerintah Desa yang dilalui Kali Surabaya sehingga seolah-olah Kali Surabaya menjadi kawasan tanpa pengelola.Pelanggaran terhadap pemanfaatan sempadan Kali Surabaya merupakan bentuk pelanggaran terhadap pemanfaatan  ruang. Dalam Pasal 35 Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Pemanfaatan Ruang disebutkan bahwa pengendalian pemanfaatan ruang dilakukan melalui Peraturan Zonasi, perizinan, pemberian insentif/disinsentif, dan pemberian sanksi. Strategi pengendalian dan pengawasan sempadan sungai di Kecamatan Driyorejo dan Wringinanom dilakukan dengan menetapkan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi Kecamatan Driyorejo dan Kecamatan Wringinanom yang di-perda-kan. Pengendalian melalui perizinan merupakan filter berjenjang melalui penerbitan Izin Prinsip, Izin Lokasi, Izin Site Plan, Izin Mendirikan Bangunan, dan izin lainnya yang diperlukan, oleh Badan Penanaman Modal dan Perizinan Kabupaten Gresik yang berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan  Tata Ruang Kabupaten Gresik, Badan Pertanahan Kabupaten Gresik, dan instansi lain yang berkaitan. Pengendalian melalui pemberian disinsentif merupakan upaya untuk menghambat pemanfaatan ruang yang tidak dikehendaki perkembangannya. Pemberian sanksi berupa sanksi administratif mulai peringatan tertulis sampai pembongkaran bangunan.
POTENSI DAN KENDALA PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS KEKAYAAN ALAM DENGAN PENDEKATAN MARKETING PLACES (STUDI KASUS PENGEMBANGAN PARIWISATA DI KABUPATEN BOJONEGORO) Soedarso Soedarso; Nurif Nurif
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 7, No 2 (2014)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.892 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v7i2.582

Abstract

Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia saat ini tengah aktif mengembangkan diri dalam segala bidang. Pengembangan kegiatan-kegiatan di setiap sektor  tentunya membutuhkan dana yang tidak sedikit. Penelitian ini memfokuskan diri pada bagaimana mengembangkan sebuah potensi wisata suatu daerah. Metode yang digunakan adalah marketing places. Pada makalah ini akan dipaparkan hasil utama penelitian terutama dari sisi potensi dan kendala. Secara garis besar setiap daerah harus mengembangkan sektor pariwisata dengan memanfaatkan sumber daya seoptimal mungkin. Salah satu sektor yang masih belum dioptimalkan pengembangannya adalah sektor pariwisata, meskipun dalam penyusunan kebijakannya, strategi untuk sektor ini telah sering dirumuskan, namun ternyata pelaksanaannya masih mengalami kendala seperti yang juga dialami oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.
THE ANALYSIS OF ENGLISH LOAN AND BORROWING WORDS USED BY INFORMATION AND TECHNOLOGY WRITERS IN THESIS ABSTRACTS luh mas ariyati
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 7, No 2 (2014)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.47 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v7i2.590

Abstract

An analysis on a field of linguistics that is English loan words can cause problems, such as problems of spelling and pronunciation, or even the change in meaning of the English borrowed words. This research is expected to give contribution to the society in general should be aware of the practical use of English loan words in Indonesian. In particular, the IT people can spell and write all the English borrowed words correctly in their writing in accordance with the rules of EYD, especially in formal writing. For EFL teachers and students, this study is aimed to explain practical inputs in teaching ESP writing, loan words, and the development of loan words in relation to linguistics, particularly loan words, such as definitions of loan words, patterns of borrowing and reasons for borrowing. Furthermore, the Indonesian lexicologist, can use the findings of the study to develop the glosarium into comprehensive IT dictionary deriving from English words including how to spell and pronounce them correctly.
TEACHING COLLOCATION USING LEXICAL APPROACH AS USED IN MADE FRIDA YULIA’S VOCABULARY: LEXICALLY-BASED SECOND THOUSANDS WORDS OF GENERAL SERVICE LIST BOOK Petrus Chandra
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 7, No 2 (2014)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (665.322 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v7i2.586

Abstract

This research was to give insight to English teachers and practitioners who had the same problem faced by the writer and his students especially dealing with the lack of collocation. Moreover, this research inspired particularly those who involved in teaching practices for how to improve their professionalism by implementing Lexical-Based Approach in class activities and to find the solution and hindrances for a better teaching technique in the future. For students who had problems in collocation, this Lexical-Based Approach as used in Made Frida Yulia’s Vocabulary: Lexically-Based Second Thousand Words of General Service List book might improve the awareness toward lexical phrases, chunks and collocations. For teachers and practitioners who want to use this Lexical-Based Approach in the future could use bilingual explanation that is needed for Indonesian students rather than monolingual explanation in English, try to create a good note taking habit for lexical phrases as soon as possible, and use vivid pictures or audio visuals to kill the boredom of the students.

Page 1 of 1 | Total Record : 8