cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH)
ISSN : 19795521     EISSN : 24433527     DOI : -
Core Subject :
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 1 (2016)" : 6 Documents clear
REDEFINING THE POTENTIAL ROLE OF CHARISMATIC LANGUAGE TEACHERS IN CREATING SUPPORTIVE ACADEMIC ATMOSPHERE THROUGH STUDENTS’ MOTIVATIONAL AROUSAL Adi Suryani
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 9, No 1 (2016)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.908 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v9i1.1279

Abstract

Charismatic language teachers have considerable potentials to nurture motivations in their students. They have personal magnetism which frequently they exhibit through their characters, communication, and how they develop relationship with their students. Charismatic teachers tend to be energetic, emphatic, warm, express confidence, love challenge, communicate vision, develop warm communication, put concern, trust, be inspiring and motivational. These characters allow them to be role model and inspire their motivation to their students. Their trusting behaviour also can lead to the creation of supportive classroom climate since supportive learning situation needs sense of autonomy. By having this sense of autonomy, students can voice their perspectives, beliefs and finally develop their autonomy self-regulation. By using their personal aura, charismatic language teachers can stimulate their students’ inner motivation.  
KARAKTER ANAK DALAM KELUARGA SEBAGAI KETAHANAN SOSIAL BUDAYA BANGSA Ni Wayan Suarmini; Ni Gusti Made Rai; Marsudi Marsudi
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 9, No 1 (2016)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.776 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v9i1.1280

Abstract

Keluarga merupakan tempat pertama dan utama bagi pertumbuhan serta perkembangan anak. Peran dan fungsi keluarga menjadi sangat penting dalam tanggung jawab terhadap pendidikan anak. Pendidikan akan mengembangkan potensi anak menjadi suatu kompetensi, yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Keluarga merupakan tempat yang paling awal dan efektif untuk menjalankan fungsi pendidikan dalam menanamkan kejujuran, kedisiplinan, dan rasa tanggungjawab sebagai unsur dari karakter. Anak merupakan generasi penerus bangsa yang harus memiliki karakter yang kokoh agar mampu mengembangkan nilai-nilai budaya bangsa untuk menangkal penetrasi budaya asing yang kurang relevan.Setiap keluarga diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran anak, kelak dalam mengembangkan nilai-nilai budaya bangsa sebagai kekuatan dalam setiap aspek pembangunan nasional. Sumberdaya manusia yang berkarakter akan mampu mengembangkan nilai-nilai budaya bangsa dan memiliki daya saing dalam menghadapi era global.
ANALISIS KONTRASTIF PADA FUNGSI BAHASA JEPANG DAN BAHASA INDONESIA Kartika Nuswantara; Salsabela Putri Aghnadiin
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 9, No 1 (2016)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.569 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v9i1.1276

Abstract

Paper ini mencoba menguraikan ungkapan-ungkapan bahasa Jepang yang umum diajarkan pengajar bahasa Jepang pada pembelajar yang berbicara bahasa Indonesia. Teori analisis kontrastif digunakan untuk memperoleh persamaan sekaligus perbedaan antara ungkapan pada bahasa Jepang dan bahasa Indonesia. Sumber acuan data diambil dari buku ajar Marugoto A1 jilid katsudou. Diperoleh 120 data ungkapan, dan diantaranya yaitu, 97 ungkapan yang mirip, 21 ungkapan yang memiliki perbedaan, dan 2 ungkapan yang tidak ada pembandingnya dalam bahasa Indonesia. Dari hasil ini, didapat bahwa perlu perhatian lebih pada ungkapan yang memiliki perbedaan kemiripan, yaitu ungkapan ajakan/undangan dan menanggapi ajakan/undangan, menawarkan, dan bertamu, serta ungkapan yang tidak ada ungkapan pembanding dari Bahasa Indonesia seperti ungkapan “itadakimasu”-“gochisoosama”.
SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS SEBAGAI UPAYA MEMBINA PROFESIONAL GURU SLTP/SLTA Suto Prabowo; Dyah Satya Yoga
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 9, No 1 (2016)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.864 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v9i1.1281

Abstract

Supervisi merupakan kegiatan pembinaan yang dilakukan kepala sekolah kepada guru untuk  membantu memperbaiki situasi pembelajaran agar para siswa dapat belajar lebih efektif dengan prestasi belajar yang meningkat.Supervisi kunjungan kelas adalah salah satu teknik supervisi yang dilakukan kepala sekolah dengan cara mengunjungi kelas untuk mengamati secara langsung bagaimana performa guru dalam pembelajaran serta membantu meningkatkan proses pembelajaran sehingga hasil belajar siswa semakin baik. Proses pembelajaran (instruction) adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk membantu siswa belajar. Dalam proses pembelajaran di kelas siswa dianggap telah belajar apabila tujuan pelajaran yang dirumuskan (TPK) telah dikuasai oleh siswa. Peran guru sangat besar dalam proses pembelajaran karena sebagai penanggung jawab dan sebagai pengelola proses pembelajaran di kelas. Kinerja Guru adalah hasil pekerjaan yang dikerjakan sesuai dengan tuntutan profisi guru, yang ditunjukkan dengan produktivitas kerja tinggi yang semakin lama semakin baik dan bermutu.
WACANA RAKSASA RAHWANA DASAMUKA DALAM DI BAWAH BENDERA REVOLUSI Edy Subali; Enie Hendrajati
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 9, No 1 (2016)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.862 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v9i1.1277

Abstract

Artikel ini berjudul Wacana Raksasa Rahwana Dasamuka dalam “Dibawah Bendera Revolusi“. Bung Karno adalah presiden pertama Republik Indonesia yang produktif menulis atau mengarang.  Bahasa yang dimanfaatkan dalam karangannya terikat konteks. Kata dan gaya bahasa yang digunakan dalam karangannya merupakan wujud aksi dan reaksi terhadap konteks kondisi sosial, ekonomi dan politik yang memprihatinkan sebagai akibat sistem ekonomi kapitalis yang dijalankan penguasa asing-Belanda.Artikel ini bertujuan memberikan paparan faktual, obyektif dan ilmiah tentang “pemikiran, sikap dan  gaya” Bung Karno dalam membahasakan raksasa Rahwana Dasamuka (selanjutnya disingkat RRD) dalam tulisan-tulisannya. Sampel yang dijadikan wilayah perburuan untuk memotret gaya membahasakan wacana RRD adalah teks-teks buah pikiran Bung Karno yang dikumpulkan menjadi satu buku dengan judul  “Dibawah Bendera Revolusi“(DBR). Tulisan Bung Karno yang terhimpun dalam buku DBR berbentuk retorika persuasif. Wacana yang dimanfaatkan sebagai senjata persuasif antara lain adalah wacana RRD, simbol Kapitalisme, Imperialisme, dan Kolonialisme-Imperialisme. Wacana RRD digelar untuk membangun resistensi terhadap penjajah, yaitu pemerintahan asing-Belanda di Indonesia ketika itu.Jenis kata yang dimanfaatkan untuk menghidupkan wacana RRD adalah kata benda, kata kerja, kata sifat, kata seru, kata bilangan dan kata ganti orang. Kata-kata yang berjenis apa pun dan dari ragam, bidang serta bahasa mana pun, selama fungsional-produktif untuk membangun struktur wacana (sistem makna atau cara pandang yang diinginkan) RRD cenderung dimanfaatkannya.Dalam wacana RRD, Bung Karno dominan memanfaatkan metafor, seperti personifikasi, ironi, sinisme dan sarkasme. Gaya bahasa hiperpola, repetisi, erotesis dan antitesis pun dimanfaatkannya. Semua gaya bahasa tersebut dimanfaatkan untuk membangun struktur wacana Raksasa Rahwana Dasamuka. simbol kejahatan dan keserakahan yang harus ditumpas. Dengan pilihan kata dan gaya bahasa tersebut, Bung Karno seperti menyediakan cara membaca, dan cara menyikapi RRD sebagai jelmaan kapitalis-imperialis. Pikiran, sikap dan perilaku gemas, dongkol dan garang pembaca seperti dibentuk dan dirahkan ke “buto” Raksasa Rahwana Dasamuka simbol keserakahan dan kejahatan.
PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA AIR RAMAH LINGKUNGAN (Studi Kasus Air Bersih di Umbulan Pasuruan) Sukriyah Kustanti Moerad; Endang Susilowati
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 9, No 1 (2016)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.139 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v9i1.1278

Abstract

Proyek Umbulan adalah sebuah program raksasa pemerintah Jawa Timur, yang sudah dicanangkan sejak masa Orde Baru hingga saat ini belum terlaksana. Dalam menghadapi Era  Pembangunan Milenium (MDGs), diperkirakan 78 juta orang Indonesia akan membutuhkan pasokan air bersih lebih banyak. Gubernur Jawa Timur berkeinginan untuk mengelola sumber air Umbulan tersebut bagi masyarakat Jawa Timur khususnya Surabaya, Sidoarjo, Gresik dan Kota Pasuruan sendiri. Hal ini untuk mengurangi potensi PDAM selama ini yang menjadi satu-satunya penyongkong air bersih Jawa Timur. Disisi lain air bersih Umbulan selama bertahun-tahun digunakan oleh masyarakat Desa Umbulan untuk mengairi tambak, ladang serta untuk menggelontor sungai Rejoso yang sudah tercemar dari industri sekitarnya. Air Umbulan mempunyai potensi dan debit yang cukup besar untuk bisa disuplai sebagai air bersih ke wilayah di luar Pasuruan. Namun perilaku masyarakat di wilayah air umbulan mempunyai sikap exclusif yakni hanya digunakan oleh masyarakat sekitar, tidak diperkenankan masyarakat luar ikut mengelola sumber air tersebut. Oleh karena itu akan dilakukan kajian sosial dalam memahami pemanfaatan air umbulan ini sebagai pasokan air bersih di diluar Kabupaten Pasuruan. Tujuan Penelitian 1). Untuk melihat sejauh mana Persepsi  masyarakat Desa Umbulan dalam pemanfaatan sumber daya air Umbulan, 2).  Untuk mengetahui perilaku masyarakat dalam memanfaatkan air umbulan untuk kegiatan sehari-hari. Metode penelitian adalah survei, oberservasi serta  wawancara pada sejumlah 100 orang responden dengan instrumen kuesioner. Adapun penarikan sampel secara  Random sampling dan purpusif random sampling. Lokasi penelitian Desa Umbulan, dan Desa Sidepan, Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan.  Hasil penelitian menunjukan Air umbulan sebagai sumber kehidupan masyarakat Kecamatan Winongan khususnya Desa Umbulan. Kesimpulan dari penelitian adalah 1). Masih inclusifnya warga masyarakat Umbulan dalam pembagian air bersih, 2) Teknologi Pengelolaan masih berbasiskan masyarakat lokal, 3). Penggunaan air bersih masih kurang efektif (karena masih digunakan hal yang kurang bermanfaat) 4). Masyarakat Desa Umbulan dan desa Sidepan khususnya merasa sumber daya air Umbulan adalah milik mereka yang tidak perlu dimanfaatkan oleh masyarakat di luar kawasan tersebut, walaupun debit air Umbulan cukup besar dan mampu menyuplai di 3 Kabupaten di Jawa Timur.     

Page 1 of 1 | Total Record : 6