cover
Contact Name
Wakhidah Kurniawati
Contact Email
ruang@live.undip.ac.id
Phone
+6224-7460054
Journal Mail Official
ruang@live.undip.ac.id
Editorial Address
Gedung A lantai 3, Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro, Jl. Prof Soedarto, Tembalang, Kota Semarang, 50275
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Ruang
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 18583881     EISSN : 23560088     DOI : 10.14710/ruang
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 2 (2023): Ruang" : 6 Documents clear
Influence of Student’s Characteristics on the Preferences and Availability of Student Housing in Tembalang Higher Education Area (HEA) Sekar Kharisma Ardhia Prastiwi; Santy Paulla Dewi
Ruang Vol 9, No 2 (2023): Ruang
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ruang.9.2.72-81

Abstract

Tembalang Higher Education Area (HEA) has rapidly developed since the existencing of Diponegoro University in 2010. The constantly increasing number of students occured demands this area to fulfill the housing needs of its students. Availability of housing that doesn’t match their demand can lead to vacant housing which losses for various parties. As the housing consumers, students with various characteristics play an important role on this process. Therefore, the purpose of this study is to find out the influence of students characteristics towards their preferences for housing needs and its availability in HEA of Tembalang. These influences are analyzed using quantitative research methods with multiple linear regression and quantitative descriptive. The results of the study indicate that student’s hometown and study year have a significant effect on the preference of student's housing type by 31%, while the study year, transportation and student’s activities have a significant effect on the preference of student's housing location by 10.2%. Refer to the influences explained, this study predicted that student housings with HMO and private housing types on Bulusan and Kramas Village will develop significantly, where through this development, housing vacancies phenomenon can be avoided
Konektivitas Multimoda Pada Halte Bus Rapid Transit di Kota Yogyakarta Refli Widianto; Anita Ratnasari Rakhmatullah; Diah Intan Kusumo Dewi
Ruang Vol 9, No 2 (2023): Ruang
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ruang.9.2.62-71

Abstract

Sistem transportasi merupakan kombinasi beberapa bidang yang bersifat kompleks dan perlu adanya penyelarasan dengan perencanaan perkotaan dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Respon stakeholder terhadap isu mobilitas perkotaan berkelanjutan yakni melalui aplikasi sistem Bus Rapid Transit (BRT) dengan kombinasi halte, kendaraan, pelayanan, dan rute jalur moda transportasi yang menjadi satu sistem yang terintegrasi. Namun, dalam penerapan sistem BRT tetap menghadapi hambatan yang menyebabkan daya tarik masyarakat terhadap penggunaan transportasi umum berubah menuju pada penggunaan kendaraan pribadi. Dalam implementasi transportasi massal penting untuk memerhatikan konektivitas multimoda yang berkorelasi terhadap pengguna dari angkutan massal. Konektivitas mampu mempermudah mobilitas masyarakat melalui perluasan kawasan layanan angkutan umum berdasarkan asal dan tujuan perjalanan pengguna. Penelitian ini untuk mengetahui kemudahan titik perpindahan berdasarkan pola jaringan jalan pada Transjogja. Metode yang digunakan metode kualitatif melalui analisis deskriptif dan buffer untuk mengidentifikasi atribut yang memengaruhi keterjangkauan halte serta karakteristik persimpangan yang terdapat pada kawasan halte BRT di Kota Yogyakarta. Hasil yang didapatkan berupa dominasi simpang 3 pada kawasan sekitar halte transit yang memberikan fleksibilitas perjalanan serta minimnya konflik persimpangan. Konektivitas multimoda pada halte transit mayoritas bersifat homogen atau sama secara keseluruhan dengan indikasi regresifnya penggunaan BRT.
Analisis Faktor Prioritas Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Teluk Lombok Desa Sangkima Kecamatan Sangatta Selatan Melalui Konsep Community Based Tourism (CBT) Muhammad Ilham Febrian Nuur; Ariyaningsih Ariyaningsih; Nadia Almira Jordan
Ruang Vol 9, No 2 (2023): Ruang
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ruang.9.2.103-109

Abstract

Salah satu objek wisata di Kabupaten Kutai Timur yang sekarang masih kurang diketahui oleh banyak masyarakat luar daerah namun memiliki potensi ialah Pantai Teluk Lombok . Pantai Teluk Lombok memiliki beberapa daya tarik yang dapat dikembangkan yaitu keindahan alam seperti pasir kuning, biota terumbu karang, dan dermaga yang menjorok ke laut sebagai tempat bersantai. Berdasarkan wawancana dengan masyarakat sekitar diketahui bahwa wisata ini masih dikelola secara swadaya oleh masyarakat, sehingga dapat menjadi salah satu sumber pendapatan bagi masyarakat. Sampai tahun 2020 belum adanya program dan pembinaan pemerintah yang dilakukan untuk meningkatkan jumlah pengunjung wisata yang nantinya dapat berdampak terhadap pengembangan kawasan wisata dan kurangnya pengelolaan juga pemberdayaan masyarakatnya dari dari segi promosi serta organisasi menjadikan wisatawan semakin lama semakin berkurang . Satu-satunya hiburan pada kawasan Pantai Teluk Lombok adalah berupa banana boat, yang dapat ditemukan di objek wisata lain dan tidak mencirikan karakteristk spesifik dari pantai tersebut. Belum adanya karakteritik hiburan yang unik dan berbeda dari wisata lain, sehingga manajemen promosi yang dilakukan belum maksimal. Adapun tujuan dari penelitian ini ialah untuk menganalisis Faktor Prioritas Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Teluk Lombok Desa Sangkima Kecamatan Sangatta Selatan Melalui Konsep Community Based Tourism  (CBT). Penelitian ini menggunakan Analisis Delphi untuk menentukan faktor-faktor prioritas perkembangan wisata berbasis Community Based Tourism (CBT). Hasil dari analisis Delphi ini ialah terdapat 9 faktor prioritas dimana terdiri dari ekonomi, sosial, lingkungan, atraksi, dukungan pemerintah, dukungan komunitas lokal, sarana prasarana, pemanfaatan dana dan citra kawasan. Faktor ini selanjutnya diskoring berdasarkan tingkat kepentingannya. Didapatkanlah Terdapat tujuh skala prioritas yang didapatkan melalui hasil skoring, untuk prioritas pertama faktor yang harus dikembangkan ekonomi dan peningkatan sarana prasarana, kedua lingkungan, ketiga dukungan pemerintah, keempat atraksi, kelima dukungan komunitas lokal, keenam pemanfaatan dana dan ketujuh citra kawasan.Kata kunci: Community Based Tourism, Analisis Delphi,Wisata Pantai
Analisis Elemen Citra Kota yang Berpengaruh Terhadap Peningkatan Dimensi Smart Branding pada Penerapan Konsep Smart City di Kota Balikpapan Meydheana Wahyudhi; Devi Triwidya Sitaresmi
Ruang Vol 9, No 2 (2023): Ruang
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ruang.9.2.110-118

Abstract

SmartCityyaitukonsepkotauntuk mengatasipermasalahanperkotaanmelalui penerapan teknologi dengan dimensi smart governance, smart economy, smartliving,smartsociety,smartenvironment,dansmartbranding.Konsepcitybranding sebagai salah satu upaya untuk membentuk daya saing kota dimana hal tersebut merupakan halyang diperlukan dalam pengembangan kota seperti pengembangan ekonomi dan daya saing daerah. Untuk dapat menerapkan citybranding,dapatdilakukanmelaluipenerapankonsepsmartcitymengingatterdapatdimensismartbranding yang bertujuan meningkatkan daya saing daerah melalui peningkatan brand value suatu kota.Kota Balikpapan sebagai salah satukotayanginginmewujudkan perekonomian kokoh berdasarkanarahanRPJMD Kota Balikpapan Tahun 2020-2024, perlu adanya peningkatanbrandvalue yang dapatditerapkan melalui penerapan konsep smart city melalui dimensi smart branding. Tujuan penelitian untuk mengetahui elemen citra kota yang berpotensi untuk meningkatkan smart branding Kota Balikpapan. Penelitian ini menggunakanpendekatanrasionalistikdenganmetodeskoringdan untukmengetahui variabel yang potensial untuk dikembangkan dalam smart branding. Analisis Delphiuntuk mengetahui variabel yang berpengaruh terhadap peningkatan smart branding di Kota Balikpapan.Hasil studi menemukan bahwa elemen citra kota yang paling berpotensi untuk meningkatkan smart branding Kota Balikpapan yaitu landmark,district, dan nodesSmartCityyaitukonsepkotauntuk mengatasipermasalahanperkotaanmelalui penerapan teknologi dengan dimensi smart governance, smart economy, smartliving,smartsociety,smartenvironment,dansmartbranding.Konsepcitybranding sebagai salah satu upaya untuk membentuk daya saing kota dimana hal tersebut merupakan halyang diperlukan dalam pengembangan kota seperti pengembangan ekonomi dan daya saing daerah. Untuk dapat menerapkan citybranding,dapatdilakukanmelaluipenerapankonsepsmartcitymengingatterdapatdimensismartbranding yang bertujuan meningkatkan daya saing daerah melalui peningkatan brand value suatu kota.Kota Balikpapan sebagai salah satukotayanginginmewujudkan perekonomian kokoh berdasarkanarahanRPJMD Kota Balikpapan Tahun 2020-2024, perlu adanya peningkatanbrandvalue yang dapatditerapkan melalui penerapan konsep smart city melalui dimensi smart branding. Tujuan penelitian untuk mengetahui elemen citra kota yang berpotensi untuk meningkatkan smart branding Kota Balikpapan. Penelitian ini menggunakanpendekatanrasionalistikdenganmetodeskoringdan untukmengetahui variabel yang potensial untuk dikembangkan dalam smart branding. Analisis Delphiuntuk mengetahui variabel yang berpengaruh terhadap peningkatan smart branding di Kota Balikpapan.Hasil studi menemukan bahwa elemen citra kota yang paling berpotensi untuk meningkatkan smart branding Kota Balikpapan yaitu landmark,district, dan nodes
Kesesuaian Kawasan Agroindustri Berbasis Produk Pertanian Unggulan di Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo Riyan Hidayat; Bayu Argadyanto Prabawa
Ruang Vol 9, No 2 (2023): Ruang
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ruang.9.2.91-102

Abstract

Kecamatan Kejajar merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Wonosobo yang memiliki potensi unggulan pada sektor pertanian. Namun dengan potensi pertanian yang ada dalam pemanfaatannya masih kurang optimal yang dilihat dari masih banyaknya pengangguran serta penduduk miskin. Salah satu cara untuk mengembangkan sektor pertanian yaitu dengan konsep pengembangan agroindustri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa komoditas pertanian unggulan serta menentukan lokasi yang dapat dijadikan sebagai kawasan agroindustri berdasarkan komoditas pertanian unggulan. Metode dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik analisis yang digunakan yaitu meliputi perhitungan Location Quotient dan Shift Share untuk menentukan komoditas pertanian unggulan, serta menggunakan metode overlay peta yang digunakan untuk menentukan lokasi agroindustri. Analisis menunjukan bahwa bahwa pertanian unggulan di Kecamatan Kejajar yaitu pertanian kentang, bawang merah, kubis, kacang merah dan pepaya. Sedangkan lokasi yang sesuai dijadikan sebagai kawasan agroindustri yaitu berada di Desa Serang dan Desa Tambi.
Keberadaan Pedagang Kaki Lima sebagai Activity Support di Kawasan Stadion Manahan, Kota Surakarta Danti Wiyatrini; Sya'ban Wildan Syah Alam; Murtanti Jani Rahayu
Ruang Vol 9, No 2 (2023): Ruang
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ruang.9.2.82-90

Abstract

PKL (Pedagang Kaki Lima) dianggap sebagai sumber permasalahan di perkotaan. Meskipun PKL memiliki manfaat dan keluwesan dalam menyerap potensi ketenagakerjaan, namun keberadaannya di tengah ruang publik seringkali menimbulkan masalah seperti penurunan kualitas lingkungan dan visual ruang. Padahal setiap orang memiliki hak akses yang sama dan bebas, termasuk PKL sebagai penghuni kota juga memiliki hak dan akses yang sama dengan warga kota lainnya dalam menggunakan ruang publik. PKL dikategorikan termasuk dalam activity support, dan harus diakomodasi sehingga fungsinya dalam ruang dapat dirasakan oleh masyarakat serta tidak menimbulkan tantangan bagi ruang perkotaan. Pengelolaan PKL di Kota Surakarta, khususnya di Kawasan Stadion Manahan telah menerima bentuk penataan melalui penyediaan selter berdagang bagi PKL di sekitar stadion. Keberadaan PKL sebagai activity support di Kawasan Stadion Manahan diduga memberikan dampak dan manfaat bagi pusat aktivitas di kawasan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak keberadaan PKL sebagai activity support di kawasan Stadion Manahan, tepatnya pada Jalan Menteri Supeno dan Jalan K.S. Tubun. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif untuk menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik PKL sebagai activity support yang diteliti secara tepat, serta dampaknya dalam ruang publik. Hasil menemukan bahwa keberedaan PKL memberikan sebuah kemudahan bagi masyarakat yang beraktivitas di sekitar kawasan dengan menyediakan kebutuhan seperti masyarakat untuk tempat beristirahat dan bersantai setelah berolahraga di kawasan Stadion Manahan. PKL juga mendukung kegiatan dari pusat-pusat aktivitas dengan menjadi daya tarik tersendiri bagi kawasan tersebut. Serta keberadaan PKL menjadi penghubung antar pusat aktivitas.

Page 1 of 1 | Total Record : 6