cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
JAWI : Journal of Southeast Asia Islamic Contemporary Issues
ISSN : 26225522     EISSN : 26225530     DOI : -
Core Subject : Economy, Social,
JAWI [ISSN 2622-5522, e-ISSN 2622-5530] is a journal published by UIN Raden Intan Lampung, INDONESIA. JAWI is published twice a year. JAWI focuses on an aspect related to Islamic Studies in Southeast Asian context, with special reference to culture, politics, society, economy, and history. JAWI is intended as a means to communicate original research and current issues on the subject. This journal warmly welcomes contributions from scholars of related disciplines. Every article submitted to JAWI will undergo blind peer review process before publication.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2022)" : 5 Documents clear
Kawruh Begja Suryomentaram : Filosofi Hidup Bahagia di Era Milenial Aisiyah Wahyu Istiqomah; Annisa Nur Intan
JURNAL JAWI Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.427 KB) | DOI: 10.24042/jw.v5i1.11705

Abstract

Di era milenial ini problematika yang dihadapi manusia tentu mengakibatkan munculnya rasa bimbang yang berlebihan hingga menimbulkan seseorang merasakan kesedihan. Sebagian manusia mampu mengatasi kesedihan dengan mencari kebahagiaan.  Dalam rangka mencari kebahagiannya setiap orang memaknai kebahagiaan hidupnya dengan cara yang berbeda, masing-masing untuk mendapatkan kebahagiaannya, tak terkecuali generasi Y yang memaknai kebahagiaan cenderung mengarah kepada kepuasan duniawi. Dalam konsep Kawruh Begja yang ditawarkan oleh Suryomentaram mengajarkan untuk meraih kebahagian tidak perlu bersusah payah mencarinya, sebaliknya penderitaan tidak perlu dihindari, manusia hanya harus mampu untuk menyikapi atau mengatur perasaannya dalam memenuhi keinginannya. Bahwa penting untuk menerapkan cara hidup ala Suryomentaram dengan kawruh begjanya untuk kehidupan di era milenial yang banyak orang berkeluh kesah atau merasa insecure. Kehidupan milenial yang dibayang-bayangi oleh rasa insecure dapat diminimalisir dengan konsep Kawruh Begja. Dengan metode library research penelitian ini ingin menguak konsep Kuwruh Begja Suryomentoram dari sumber-sumber yang selaras dengan konsep tersebut. Dengan berbagai sumber yang digunakan ditemukan hal baru terkait dengan konsep Kawruh Begio yong di tawarkan Suryomentorom sehingga memberikan informasi yang lebih segar mengenai filosofi hidup. rasanya sendiri dan rasa orang lain, dan bagaimana melakukan transformasi dari manusia.
Analisis Makna Lafaz Ḍaraba Fī Al-Arḍ Dan Sāra Fī Al-Arḍ Dalam Al-Qur’an (Studi Perspektif Semantik Toshihiko Izutsu) Ahmad Syah Alfarabi; Aghisna Rahmatika
JURNAL JAWI Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1100.256 KB) | DOI: 10.24042/jw.v5i1.11571

Abstract

Dalam penelitian ini, permasalahan yang dibahas meliputi makna ḍaraba fī al-arḍ dan sāra fī al-arḍ dalam al-Qur’an, dan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna ḍaraba fī al- al-arḍ dan sāra fī al-al-arḍ. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yang berlandaskan pada library research. Dengan melakukan penelusuran dan analisis data primer yakni al-Qur’an dan data sekunder yakni kamus-kamus Bahasa Arab, kitab Tafsir, dan buku-buku penunjang penelitian ini. Objek utama penelitian ini adalah makna lafaz ḍaraba fī al-arḍ dan sāra fī al-arḍ yang ditinjau dari segi makna. Dalam penelitian ini, penulis menemukan berbagai makna lafaz ḍaraba fī al-arḍ dan sāra fī al-arḍ. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa makna lafaz ḍaraba fī al-arḍ dan sāra fī al-arḍ dapat ditinjau menggunakan analisis makna semantik Toshihiko Izutsu, ia membagi makna menjadi dua bagian, yakni makna dasar kata dan makna relasi kata. Adapun makna dasar kata lafaz ḍaraba fī al-arḍ adalah berjalan di muka bumi dan sāra fī al-arḍ adalah pergi dan berjalan di muka bumi dan makna relasi kata ḍaraba fī al-arḍ adalah berjalan untuk berperang, berusaha, mencari rida Allah, dan wasiat. Sedangkan makna sāra fī al-arḍ, adalah berjalan di muka bumi untuk melihat dan mengetahui angan-angan orang-orang terdahulu yang mendustakan rasul, dan agar mendapatkan pengetahuan dan menjadi bahan pembelajaran.
Cultural Surgical of Indramayu-Cirebon Wayang Kulit Performance; Astrajingga Ngangsu Kaweruh Budi Sujati; Wahyu Iryana; Muhamad Bisri Mustofa
JURNAL JAWI Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.075 KB) | DOI: 10.24042/jw.v5i1.12278

Abstract

The Wayang Kulit story in “The Astrajingga Ngangsu Kaweruh” play is very popular in the people of Indramayu and Cirebon, West Java. The people of Indramayu and Cirebon believe that the wayang culture was adopted from India as narrated in the stories of the Mahabharata and the Ramayana and then mixed and matched by the teachings of Raden Umar Said or Sunan Kalijaga into entertainment, spectacle as well as guidance. The guidance that makes people walk in the right direction is the guidance of faith based on the teachings of the religion that is rahmatan lil alamin, even though we all know that the story of the Mahabharata and the Ramayana are sacred books of Hinduism in India. While the spectacle is a show that makes the people of Indramayu-Cirebon entertained by the activity. Over time, the philosophical and historical values of the Indramayu and Cirebon shadow puppet shows, which were originally intended to broadcast Islam, were gradually used by the dalangs as entertainment venues such as weddings, circumcisions, and so on. Therefore, this paper tries to describe with a historical approach that the cultures that have existed since the Walisongo era must be preserved because a historical approach will know how important it is to care for and maintain this culture.
Prinsip Piil Pasenggiri Dan Moderasi Dai Kamtibmas Wilayah Lampung Agus Hermanto; Ari Rohmawati; Syeh Sarip Hadaiyatullah; Rimanto Rimanto
JURNAL JAWI Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.62 KB) | DOI: 10.24042/jw.v5i1.12475

Abstract

Wujud Da’i Kamtibmas adalah upaya merangkul masyarakat untuk dapat berpikir yang moderat. Pola pemikiran yang moderat, akan dapat menjadi filter masuknya paham radikal di wilayah Lampung, sebagai juru dakwah kamtibmas polda Lampung, tentunya harus dapat melakukan bentuk-bentuk perubahan yang akan membawa rahmatan lil alamin, untuk mewujudkan semua itu tentunya membutuhkan kerja keras, diantara upaya itu adalah melakukan bentuk-bentuk pendekatan kepada masyarakat di wilayah tersebut, agar aktivitas dakwah senantiasa dapat menyentuh dan diterima. Yang menjadi menarik adalah bagaimana peran Da’i Kamtibmas Polda Lampung dalam upaya menanamkan nilai-nilai moderasi dalam berdakwah? Kajian ini akan melihat pada peran Da’i Kamtibmas Polda Lampung sebagai Mitra Polri dalam menanamkan nilai-nilai moderasi pada masyarakat dalam bentuk dakwah. Penelitian ini adalah bersifat kualitatif dengan bentuk (fild research) dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi terhadap kejadian empirik yang terjadi dengan pendekatan sosiologis-kultural dengan memanfaatkan nilai nilai falsafat masyarakat Lampung, yaitu Piil Pasenggiri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sangat besar peran Da’i Kamtibmas Polda Lampung dalam menanamkan nilai-nilai moderasi di tengah masyarakat, baik melaui media radio Andalas dan RBK, melalui saluran televisi Tegar maupun melalui pembinaan, baik secara internal yaitu kepada para da’i itu sendiri maupun pada masyarakat melaui pembinaan secara eksternal yaitu masyarakat yang telah terindikasi paham radikal atau dalam hal pencegahannya.
Moderate Attitude in Conflict Resolution Between Religions (Study of Tafsir Al-Azhar, An-Nur, and Al-Mishbah) Ahmad Fauzan; Dian Ramadhan; Naura Nisrina P; M. Dani Habibi
JURNAL JAWI Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/jw.v5i1.11995

Abstract

Indonesia is a unitary state with a heterogeneous population consisting of various ethnic groups, religions, races, and groups (SARA). Indonesian society with this diversity, has the potential to cause friction or conflict. Indonesian mujtahids who interpret the Qur'an offer conflict resolution efforts in their commentary books. This paper aims to explore the moderate attitude as an effort to resolve the Indonesian conflict in Tafsir Al-Azhar, An-Nur, and Al-Mishbah. This research is classified as library research with analytical descriptive nature. Treating everyone fairly and being tolerant of differences that are not related to faith and promoting peace are moderate attitudes offered by Indonesian commentators as an effort to resolve conflicts. 

Page 1 of 1 | Total Record : 5