cover
Contact Name
Imam Syafa'at
Contact Email
-
Phone
+6224-8505680
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Jl. Menoreh Tengah X/22 Sampangan Semarang » Tel / fax : 0248505680 / 0248505680
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Majalah Ilmiah MOMENTUM
ISSN : 24069329     EISSN : 24069329     DOI : -
Core Subject : Education,
"MOMENTUM" adalah sebuah Jurnal Ilmiah yang dikelola oleh Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim dengan ISSN cetak 0216-7395. Terbit setahun dua kali yaitu tiap bulan April dan Oktober. Lingkup bidang yang dapat dipublikasikan di jurnal ini adalah teknik mesin, teknik kimia dan teknik informatika
Arjuna Subject : -
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2009)" : 11 Documents clear
PENGARUH VOLUME STARTER DARI AKLIMATASI KULTUR CAMPURAN BAKTERI TERHADAP MASSA TOTAL MIKROBA SEBAGAI AGEN PEMBENTUKAN SOYSAUCE . Hargono
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 5, No 1 (2009)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v5i1.135

Abstract

Pada proses pembuatan tahu akan dihasilkan ampas tahu dan whey tahu yang berasal dari sisa air penggumpalan susu kedelai. Sisa air pembuatan tahu biasanya dibuang langsung ke lingkungan, sehingga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran karena terjadinya penguraian bahan- bahan organik yang terkandung di dalamnya oleh mikroorganisme. Jika ditinjau dari komposisi kimianya, whey tahu selain mengandung protein juga mengandung lesitin dan oligosakarida sehingga whey tahu mempunyai prospek untuk dimanfaatkan sebagai media pertumbuhan bakteri. Penelitian ini bertujuan mencari volume larutan starter optimal yang diperoleh melalui aklimatasi kultur campuran bakteri untuk digunakan dalam fermentasi whey tahu. Proses aklimatasi diawali dengan pembuatan starter dimana media tumbuh air kelapa dan whey tahu dicampur dengan kecambah kacang hijau, kacang tolo, kacang kedelai sebagai faktor tumbuh dan pupuk ZA, KCl phospat sebagai nutrien, kemudian bakteri dimasukkan ke dalam media tersebut. Larutan starter diinkubasi selama 24 jam dengan mengukur pH dan % transmitansi setiap 3 jam. Starter yang optimal digunakan untuk fermentasi whey tahu dalam berbagai variasi volume dengan volume larutan induk 500 mL. Dari hasil percobaan diketahui bahwa kultur campuran bakteri dapat beradaptasi pada kondisi mesofilik dengan starter optimal diperoleh pada nutrien ZA 2,2% w; KCl 0,6% ; Phospat1,6% w dan volume starter optimal dalam fermentasi whey tahu diperoleh pada 8% v starter. Kata kunci : whey tahu, fermentasi, starter, aklimatasi, optimalisasi
ANALISIS SISTEM KONTROL ACTIVE MAGNETIC BEARING PADA ROTOR A. Walujodjati
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 5, No 1 (2009)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v5i1.136

Abstract

Active Magnetic Bearing seperti halnya Bearing biasa mempunyai tugas dasar yaitu menumpu rotor, tetapi metode operasi dan konstruksinya berbeda. AMB adalah sistem tanpa kontak (contactless) dan tidak membutuhkan pelumasan sehingga digunakan pada aplikasi–aplikasi tertentu yang bearing biasa tidak dapat digunakan seperti pada lingkungan kerja yang vakum dan bersih. AMB juga digunakan pada spindle mesin yang berpresisi tinggi, perakitan semi konduktor (getaran rendah dan kontaminasi) dan turbomachinery untuk putaran yang sangat tinggi. Saat ini sedang dalam taraf penelitian penggunaan AMB pada Left Ventricular Assist Device (LVAD) untuk jantung buatan. AMB juga digunakan pada Momentum Wheels dan Flywheel Energy Storage untuk aplikasi ruang angkasa. Active Magnetic Bearing terdiri dari rotor sensor posisi atau peralatan lain untuk mendeteksi posisi rotor, controller, power amplifier dan elektro magnet untuk melevitasi dan menumpu rotor dengan gaya magnetic. Analisis Kontrol sistem Active Magnetic Bearing bisa menggunakan kontrol Proporsional Derivative (PD) atau Kontrol Proporsional Inetgral Derivative (PID) sehingga sistem Active Magnetic Bearing menajdi stabil. Kata Kunci : Active Magnetic Bearing, PD Kontroller, PID Kontroller, Sistem Kontrol.
PENGARUH TEMPERATUR, WAKTU PENAHANAN DAN FRAKSI VOLUME SINTERING KOMPOSIT SERBUK SILI- KA – PVC TERHADAP AKURASI DI- MENSI S. Riyadi; A. E. Tontowi
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 5, No 1 (2009)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v5i1.137

Abstract

Pengembangan alat deposisi dengan komposit serbuk Silika-PVC dengan proses sintering untuk cast molding merupakan teknologi yang tepat un- tuk memberikan solusi alternatif terhadap teknologi lain yang terbatas akibat harga mesin atau proses yang masih relatif tinggi dalam pengap- likasiannya diantaranya SLS. Dengan proses sintering komposit serbuk Silika-PVC dengan variabel fraksi volume diharapkan menghasilkan sua- tu produk dengan kekuatan tarik yang optimum untuk apikasi selanjut- nya. Faktor densitas, porositas, mikrostruktur dan lain-lain merupakan faktor yang sangat penting dalam proses sintering serbuk. Penelitian ini bertujuan untuk optimalisasi pengaruh fraksi volume PVC proses sinter- ing komposit serbuk Silika-PVC terhadap kekuatan tarik. Material utama yang digunakan adalah serbuk Silika dan PVC sebagai pengikat dengan fraksi volume Silika-PVC 90-10, 80-20, 70-30, 60-40 dan 50-50 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan tarik optimum diperoleh sebesar 2,99 MPa, pada waktu sintering 3 jam, temperatur sintering 120 0 C dan fraksi volume PVC 50%. Kata kunci: fraksi volume, sintering, komposit serbuk silika-pvc, akurasi dimensi, kekuatan tarik
KAJIAN MODEL MATEMATIS KOEFISIEN PERPINDAHAN MASSA PADA EKSTRAKSI INAKTIVASI ENZIM GAULTHERASE UNTUK PRODUKSI GAULTHERIN DARI GANDAPURA M. E. Yulianto; F. Arifan; I. Hartati
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 5, No 1 (2009)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v5i1.140

Abstract

Gandapura merupakan spesies tanaman yang mengandung total salisilat dengan konsentrasi sangat tinggi. Sebagian besar salisilat yang terdapat pada tanaman gandapura berada dalam bentuk aktif yang disebut gaultherin, merupakan konjugasi metil salisilat dengan disakarida. Ketika jaringan tumbuhan tersebut rusak atau terkoyak, gaultherin akan terhidrolisa secara enzimatis oleh enzim gaultherase menjadi metil salisilat dan terlepas. Gaultherin memiliki sifat-sifat yang menjadikannya sebagai kandidat terbaik natural aspirin, anti kanker, anti inflamatory dan cardiopulmonary. Aktivitas gaultherase diyakini dapat terhambat dengan penambahan senyawa polar. Oleh karenanya, perlu menela’ah produksi gaultherin dari tanaman gandapura melalui teknologi bioekstraksi inaktivasi enzim gaultherase dengan pelarut polar. Pelarut polar ini akan berfungsi ganda, yaitu inaktivasi enzim sekaligus mengekstrak gaultherin. Bioekstraksi ini memiliki keunggulan, karena dapat meringkas tiga tahapan proses sekaligus, yaitu proses inaktivasi enzim gaultherase, proses ekstraksi, dan proses dehidrasi osmosis. Namun demikian, keberhasilan proses ini masih bergantung pada laju perpindahan gaultherin ke fasa etanol. Oleh karenanya, perlu menela’ah penyusunan model empirik perpindahan massa solut ke fasa pelarut proses inaktivasi enzim gaultherin. Kata Kunci: perpindahan massa, inaktivasi, gaultherase, gaultherin, gandapura.
PENGARUH JARAK DARI TEPI CETAKAN TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN PADA CORAN ALUMINIUM H. Purwanto
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 5, No 1 (2009)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v5i1.142

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui pengaruh jarak dari tepi bawah ke atas hasil coran terhadap kekuatan tarik dan kekerasan bahan pada pengecoran tuang dengan cetakan logam Al–6,4%Si– 1,93%Fe. Dalam pengujian dibuat spesimen uji tarik dengan standart JIS Z-220 No 7 Test Piece, dan dengan variasi jarak dari dasar coran, 10 mm,30 mm,50 mm, dan 70 mm pada cetakan dengan dimensi cetakan tinggi 80 mm, lebar 100 mm, dan panjang 400 mm. Hasil pengujian terhadap kekuatan tarik menunjukkan bahwa semakin dekat jarak dari tepi coran maka kekuatan tarik semakin tinggi hal ini disebabkan karena pengaruh pendinginan cepat pada permukaan cetakan. Dan pada pengujian kekerasan menunjukkan bahwa semakin kecil jarak dari tepi coran tingkat kekerasan semakin tinggi. Semakin tinggi nilai tegangan tarik, maka semakin tinggi pula angka kekerasannya. Pada pengecoran tuang terjadi ketidakmerataan sifat mekanis pada tiap lapisan atau bagian, hal ini disebabkan oleh kecepatan pendinginan yang berbeda antara logam cair dengan cetakan, udara dan bagian tengah yang tidak bersentuhan dengan lingkungan. Kata Kunci : Jarak tepi coran, Kekuatan Tarik, Nilai Kekerasan Brinell BHN)
MODEL OTOMASI BERBASIS WEB UNTUK PENGENDALIAN PROSES PENYALURAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) BERSUBSIDI . Carwoto
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 5, No 1 (2009)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v5i1.143

Abstract

Mekanisme penyaluran bahan bakar minyak (BBM) secara transparan, mampu telusur, serta memiliki resiko yang kecil dari kemungkinan penyelewengan atau penyalahgunaan sangat diperlukan bagi sistem penyaluran BBM bersubsid seperti di Indonesia saat ini. Salah satu alternatif solusi mekanisme penyaluran tersebut adalah dengan menerapkan teknik otomasi pengendalian proses distribusi dengan menggunakan platform teknologi informatika dan komputer (TIK). Tulisan ini memaparkan suatu rancangan model sistem otomasi berbasis web untuk pengendalian proses distribusi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dengan tingkat harga yang berbeda-beda serta penyaluran secara selektif kepada pengguna. Untuk pengendalian pada tingkat pelanggan, digunakan perangkat kartu cerdas (smart card). Berdasarkan studi yang telah dilakukan, secara tekni model sistem yang diajukan pada tulisan ini memiliki keunggulan dibandingkan dengan model penyaluran bahan bakar minyak secara konvensional yang selama ini diterapkan di Indonesia. Kata kunci:, model otomasi, web, penyaluran bahan bakar minyak
PEMBUATAN POLIHIDROKSIALKANOAT DARI LIMBAH CAIR INDUSTRI TERIGU DALAM SEQUENCING BATCH REACTOR I. Hartati; I. Riwayati; L. Kurniasari
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 5, No 1 (2009)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v5i1.145

Abstract

Plastik merupakan salah satu polutan yang sulit dihancurkan oleh alam. Peningkatan volume sampah plastik mendorong pencarian dan pengembangan material plastik yang mudah diuraikan oleh alam (plastik biodegradabel). Polihidroksialkanoat (PHA) adalah salah satu jenis plastik biodegradabel yang termasuk dalam kelompok poliester. Bahan baku PHA antara lain glukosa dan asam lemak volatil. PHA dapat dihasilkan dari bermacam-macam bakteri. Kendala yang dihadapi dalam pengembangan PHA berasal dari biaya pemenuhan kebutuhan substrat dan biaya pengambilan dan pemurnian PHA dari biomassa. Upaya yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan limbah industri pangan menggunakan sistem lumpur aktif dalam Sequencing batch reactor (SBR) untuk memproduksi PHA. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh perbandingan antara siklus pendek dan siklus panjang dalam sistem SBR terhadap akumulasi PHA serta pengaruh periode aerob dan anaerob. Penelitian dilakukan dalam SBR dengan volume total sebesar 6 L. Lumpur aktif yang digunakan diperoleh dari PT Apac Inti Corpora Ungaran, sedangkan limbah cair terigu yang digunakan adalah limbah sintesis. Variasi dilakukan terhadap tahapan pengisian dan rasio aerob-anaerob. Satu siklus SBR membutuhkan waktu 12 jam. Kondisi-kondisi yang diusahakan tetap adalah temperatur kamar, pH netral (pada awal operasi), dan SRT selama 10 hari. Variabel tetap lainnya adalah waktu pengendapan 2 jam dan waktu dekantasi 1 jam. Analisa kandungan MLSS dan PHA dilakukan diakhir silkus dan tiap hari selama masa STR. Hasil penelitian menujukkan bahwa konsentrasi PHA yang lebih besar mencapai 1,7 g/L diperoleh pada tahapan pengisian panjang. Rasio aerob dan anaerob dengan periode aerob yang lebih besar menghasilkan konsentrasi PHA yang lebih besar dan konsentrasi PHA terbesar diperoleh pada rasio aerob-anaerob 2:1. Kata Kunci: limbah cair, polihidroksialkanoat,SBR, terigu
BAHAYA BAHAN TAMBAHAN MAKANAN BAGI KESEHATAN R.D Ratnani
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 5, No 1 (2009)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v5i1.146

Abstract

Industri makanan saat ini telah berkembang pesat. Seiring dengan berkembangnya industri makanan telah bainyak pula efek negatif yang timbul. Makanan yang kita konsumsi sebaiknya adalah makanan yang sehat. Definisi makanan yang sehat adalah makanan yang tidak mengandung bahan yang dapat merugikan mahluk hidup yang mengkonsumsinya. Tujuan diketahuinya bahaya bahan tambahan makanan adalah agar kita waspada pada makanan yang akan dikonsumsi. Bahan tambahan makanan yang dipelajari adalah antara lain, pewarna, penyedap rasa dan aroma,, pemantap, anti oksidan, pengawet, pengemulsi , anti gumpal, pemucat, dan pengental. Tujuan pemberian bahan tambahan makanan adalah untuk mempengaruhi dan menambah cita rasa, warna, tekstur, dan penampilan dari bahan makanan. Setelah diketahui batasan- batasan bahan tambahan makanan yang diperbolehkan untuk dikonsumsi, diharapkan kita akan lebih cermat dalam memilih makanan yang tepat.Selain cermat dalam memilih kita juga akan dapat mengukur dosis yang tepat untuk ditambahkan.Kata kunci : makanan, pengawet, pengemulsi, anti oksidan, dan waspada.
ANALISIS PENGARUH KOEFISIEN REDAMAN TERHADAP RESPON SISTEM DINAMIK KENDARAAN TERHADAP GANGGUAN PADA RODA DENGAN MENGGUNAKAN SIMULINK T. Priangkoso
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 5, No 1 (2009)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v5i1.147

Abstract

Respon sistem dinamik kendaraan sangat sulit dianalisis dan memerlukanperhitungan numerik yang lama dan membosankan. Simulink memberikanalternatif yang menyederhanakan perhitungan dengan langsung menyajikanrespon sistem dinamik langsung dalam bentuk grafis. Simulasi inimenganalisis pengaruh harga-harga koefisien redaman terhadap responsistem dinamik mobil dengan mengasumsikan mobil sebagai siste, massapegas-redaman dengan input roda yang menaiki tonjolan jalan yangdilewati. Hasilnya, harga koefisien redaman sebesar 1000 Ns/m memberikanrespon terbaik dibanding koefisien redaman 100 dan 500 Ns/m.Kata kunci: sistem massa-pegas-peredam, persamaan dinamik, simulasi.
METODE SINTESA TITANIUM OKSIDA DENGAN MENGGUNAKAN TITANIUM KOMPLEK YANG LARUT DALAM AIR I. Mujiarto
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 5, No 1 (2009)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v5i1.148

Abstract

Zat pelarut organik dan alkoxides adalah mudah terbakar dan berbahaya sehingga perlu mempertimbangkan biaya dan dampak lingkungan dari alkoxides dan zat pelarut organic. Bahan dasar keramik dapat diperoleh melalui metode sintese solusi larutan (aqueous solution). Asam Hydroxycarboxylic, yang meliputi asam sitrik, asam malic, asam susu adalah ramah lingkungan dan sangat tepat untuk solusi proses. Beberapa asam hydroxycarboxylic kompleks titanium menghasilkan kristal tunggal dari garam amoniak dengan mengonsentrasi solusi. Sintese TiO2 adalah dasar sintese keramik menggunakan kompleks titanium larut air. Pada metode “sol-gel” ini kristalisasi TiO2 tidak terjadi pada suhu 300°C tetapi pada suhu 500°C. Tipe single phase TiO2 diperoleh pada suhu di atas 700°C. Keramik dengan mempergunakan zat pelarut kompleks dan pelarut air mudah disintesa, murah, tak berbahaya dan aman, dan merupakan material yang bagus bagi sudut pandang industri dan lingkungan Kata kunci : metode sintesa, Larut dalam air, Titanium Oksida, Titanium KomplekPendahuluan Titanium yang secara luas terpakai di bentuk dari logam titanium, sebagai suatu oksida sederhana, nitride, karbit, atau sebagai suatu komponen penting oksida multi komponen. Pada kasus klorid titanium, sulfate atau alkoxides sering dipakai dengan titanium. Sebagai contoh, tetraisopropoxide titanium (Ti(C3H7O)4) adalah cairan yang dapat larut di zat pelarut organik, itu biasanya dimanfaatkan dengan titanium untuk sintese dari film oksida dan serbuk dari oxides multi komponen. Bagaimanapun, karena akibat kepekaan kelembaban yang tinggi, hidrolisis dari alkoxide terjadi dengan cepat dari uap air di udara, menghasilkan endapan dari titanium hidroksida (atau titanium oksida hidrat; TiO2.nH2O). Lebih dari itu, zat pelarut organik dan alkoxides adalah mudah terbakar dan berbahaya, dengan demikian mereka harus ditangani. Dalam proses industri, perlu mempertimbangkan biaya dan dampak lingkungan dari alkoxides dan zat pelarut organik. Walau titanium klorid (TiCl4) dan titanium sulfate (Ti(SO4)2) adalah bukan mudah terbakar, solusinya harus betul-betul asam ( Acid ) untuk mencegah hidrolisis, sementara sisa klorid atau sulfate mungkin mempunyai sifat yang buruk. Seyogyanya dari sudut pandang penanganan, proses, biaya dan pertimbangan lingkungan, yang diinginkan stabil, noncorrosive, bukan solusi beracun dari senyawa titanium di air, terutama dekat dengan pH netral. Bagaimanapun, ini adalah tantangan yang harus dihadapi untuk kasus ion Ti(IV). Sangat sedikit solusi senyawa seperti K2[TiO(C2O4)2] dan "Ti-Asam asetat" (kompleks alkoxyacetate), membentuk satu titanium kompleks yang stabil di air.Dapat dengan mudah kebutuhan itu terpenuhi sebelum titanium sebagai bahan dasar keramik dapat diperoleh melalui

Page 1 of 2 | Total Record : 11