cover
Contact Name
Nur Rahmawati Syamsiyah
Contact Email
nur_rahmawati@ums.ac.id
Phone
+628562830285
Journal Mail Official
jurnalsinektika@ums.ac.id
Editorial Address
Architecture Department, Faculty of Engineering Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Pabelan Kartasura Tromol Pos 1 Surakarta 57162
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
SINEKTIKA: Jurnal Arsitektur
ISSN : 14118912     EISSN : 27146251     DOI : 10.23917/sinektika
Core Subject : Art, Engineering,
SINEKTIKA: Jurnal Arsitektur is a scientific journal of the Architecture Department, Faculty of Engineering, Universitas Muhammadiyah Surakarta which focuses on delivering information on the results of scientific research conducted by researchers, especially in the field of architecture. The scientific articles in the scope of pure and applied sciences about architectural science including art & design, history & human behavior, technology, urban planning and the environment. Research results are scientific, critical and comprehensive on important and current issues covered in the field of architecture.
Articles 16 Documents
Search results for , issue "Vol 15, No 2: Juli 2018" : 16 Documents clear
KAJIAN SENI ISLAM PADA MASJID HJ. SUDALMIYAH RAIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Umairoh, Siti; Nurjayanti, Widyastuti
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 15, No 2: Juli 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (983.95 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v15i2.9858

Abstract

The mosque which is a place of worship or place of worship for Muslims is also the culmination of the sanctity of space in Islam and is an artifact of Islamic architecture. Islamic art forms on mosques are a blend of symbolic elements of Islamic architecture. Masjid Hj. Sudalmiyah Rais is a part of public facilities in Universitas Muhammadiyah Surakarta. The mosque has a very thick Islamic architectural style. This research will explore and find out what forms of Islamic art are applied to the mosque. The purpose of this study finds Islamic art was applied in the mosque and how to presents Islamic decorative arts found in the mosque. This study uses a qualitative descriptive method. This research carried out by seeing the object of the mosque, then assessed the parts that were based on the results of matching parameters of the symbolic elements of Islamic architecture. Masjid Hj.Sudalmiyah Rais fulfills 11 of these 12 parameters. The missing thing is the hand made decorations. That can be concluded that Masjid Hj. Sudalmiyah Rais applied Islamic art to the physical form of the building. Islamic ornamental arts contained in the mosque that are in the form of calligraphy ornaments, geometric ornaments, and flower ornaments (florist). The benefits of this research are to increase public knowledge about Islamic art studies found in Masjid Hj. Sudalmiyah Rais and gave references to Architects about the use of Islamic art in mosques.
PERHITUNGAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KECAMATAN KARTASURA SUKOHARJO BERDASARKAN LUAS WILAYAH, JUMLAH PENDUDUK, DAN KEBUTUHAN O2 Arsandrie, Yayi; Widayanti, Enny
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 15, No 2: Juli 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (940.387 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v15i2.9867

Abstract

Kecamatan Kartasura merupakan kawasan yang berkembang sangat pesat, hal itu dikarenakan Kecamatan Kartasura mempunyai wilayah yang strategis dan jumlah penduduk yang tinggi. Kepadatan penduduk menjadi latar belakang kebutuhan ruang terbuka hijau atau green open space di Kecamatan Kartasura.  Penelitian ini menggunakan metode studi lapangan dengan pengamatan/observasi dan dengan metode perhitungan. Analisis kebutuhan ruang terbuka hijau berdasarkan kepadatan penduduk dan luas wilayah dapat dihitung melalui standar kebutuhan luas RTH (Ruang Terbuka Hijau); yaitu sebesar 30% dari luas wilayah. Kebutuhan ruang terbuka hijauseluas 20 m per jiwa diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/M/PRT/2008 dan metode Gerarkis digunakan untuk menghitung kebutuhan luas RTH berdasarkan kebutuhan oksigen. Temuan penelitian ini antara lain bahwa: 1) kebutuhan RTH di Kecamatan Kartasura berdasarkan luas wilayah yaitu sebesar 576.9 Hektar, 2) kebutuhan RTH berdasarkan jumlah penduduk Kecamatan Kartasura yaitu sebesar 253.83 Hektar, dan 3) kebutuhan RTH berdasarkan kebutuhan oksigen yaitu sebesar 334 Hektar. Hasil temuan penelitian ini menunjukkan bahwa luas kebutuhan RTHberdasarkan jumlah penduduk dan kebutuhan O2 sudah terpenuhi, namun kebutuhan RTH berdasarkan luas wilayah belum memenuhi standar. Lahan RTH eksisting di Kecamatan Kartasura hanya sebesar 376 Hektar yaitu 19% dari luas wilayah. Dengan demikian, Kecamatan Kartasura masih membutuhkan RTH sebesar 200.9 Hektar dari luas seluruh wilayah administratif Kecamatan Kartasura.
PUBLIC PRIVATE COMMUNITY PARTNERSHIP: POTENSI KETERLIBATAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN WISATA EDUKASI STUDI KASUS: RUMAH ATSIRI INDONESIA Lutfiyani, Yulia Nilam Ainun; Astuti, Dyah Widi
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 15, No 2: Juli 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1046.631 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v15i2.9859

Abstract

Rumah Atsiri Indonesia merupakan wisata edukasi yang berada Dukuh Watusambang, Desa Pumbon, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, berasal dari hasil restorasi Pabrik Minyak Atsiri ?Citronella? Indonesia-Bulgaria tahun 1963. Rumah Atsiri Indonesia menginginkan suatu pengembangan yang baik untuk mencapai visi misi dan tujuannya sebagai ikon Desa Plumbon dan berperan dalam pemberdayaan masyarakat sekitar. Akan tetapi dalam pelaksanaannya Rumah Atsiri Indonesia memiliki permasalahan berupa keterbatasan lahan, hubungan yang kurang baik dengan masyarakat sekitar, dan pengolahan limbah yang kurang maksimal. Padahal arah dan ukuran keberhasilan pengembangan sangat ditentukan oleh kesinergian antar pihak pelaku pengembangan, hal ini sejalan dengan pendapat Penabulu Foundation Civil Society Resource Organization dalam bahasan isu strategis ?Kemitraan Pemerintah?Swasta?Komunitas?. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif yang dilakukan dengan observasi, study literature dan wawancara dilengkapi dengan sample questioner wisatawan yang dianalisa secara kuantitatif dan dideskripsikan hasilnya. Hasil penelitian berupa rekomendasi bagi Rumah Atsiri Indonesia terkait tahapan yang dilakukan dalam mencapai kerjasama yang dapat dilakukan, dan pemetaan sentalisasi kegiatan berdasarkan potensi-potensi yang dimiliki Desa Plumbon. Kesimpulannya peran dan hubungan antara pembuat kebijakan (pemerintah), Rumah Atsiri Indonesia, dan masyarakat sangat mempengaruhi keberhasilan tujuan dan arah pengembangan yang akan dilakukan.
KEBERADAAN FASILITAS TAMAN HIJAU KOTA PURWODADI DAN PENGARUHNYA TERHADAP KENYAMANAN PENGUNJUNG Suharyani, Suharyani; Wibowo, Febri Arsetyo
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 15, No 2: Juli 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (987.54 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v15i2.9863

Abstract

Open spaces located in urban areas have functioned as spaces for citizen interaction for a variety of useful functions and interests. The existence of existing city parks can be utilized by citizens of the city to the fullest. This has become one of the alternatives that can be utilized by the city community for more comfortable interactions. Judging from the function of researchers interested in conducting research by formulating the problem namely how the completeness of facilities and comfort in Green Garden Purwodadi City and how comfort is felt when using the facilities available. Green Open Space Arrangement (RTH) is still being promoted by the regency government due to the lack of open green space in Grobogan Regency. So far there have only been 12.8% of public green open space, while at least it requires 20% of green open space from urban areas. Therefore, Purwodadi Green Park was chosen as the object of research. Purwodadi Green Park is a new vehicle for free and fun family recreation in downtown Purwodadi, Grobogan Regency. This study aims to find out how the criteria of a comfortable city park to interact for urban communities. Then to find out the level of comfort, can be known by using data collection methods of observation and open questionnaires. The result of study is that Purwodadi Green Park not in accordance with established standards. The incomplete facilities have resulted in visitors inconvenience caused by the lack of trees in the green park, so that during the day visitors feel the heat due to direct exposure to sunlight.
EVALUASI FUNGSIONAL CITY WALK SLAMET RIYADI BERDASARKAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BUTA Saputra, Andika; Khafidhoh, Qonitatun
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 15, No 2: Juli 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1266.159 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v15i2.9855

Abstract

Salah satu ruang terbuka publik di Kota Surakarta yang menjadi pusat kegiatan kalangan tunanetra adalah City Walk Slamet Riyadi, terutama di segmen 3 dan segmen 4. Di tengah tumbuh pesatnya kesadaran terhadap universal design, mengharuskan City Walk Slamet Riyadi memenuhi prinsip, syarat, dan standar arsitektur bagi kalangan pengguna tunanetra yang disebut dengan Arsitektur Buta. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi secara fungsional City Walk Slamet Riyadi berdasarkan pendekatan Arsitektur Buta yang tertuang dalam Permen PUPR No. 14 tahun 2017 dan menemukenali perilaku adaptasi pengguna dari kalangan tunanetra sebagai tanggapan terhadap kondisi spasial City Walk Slamet Riyadi. Penelitian ini menerapkan metode kualitatif dengan variabel terikat (1) jalur sirkulasi pedestrian; dan (2) halte, dan Permen PUPR No. 14 tahun 2017 sebagai variabel bebas. Temuan dari kegiatan penelitian ini terdiri dari dua poin. Pertama, kondisi penerapan Arsitektur Buta pada City Walk Slamet Riyadi terdiri dari (1) keterputusan jalur pemandu; (2) ketidaktepatan  jalur pemandu; dan (3) ketidaktepatan fasilitas yang diperuntukkan bagi pengguna tunanetra. Ketiga kondisi tersebut tidak sesuai dengan Permen PUPR No. 14 tahun 2017. Kedua, perilaku adaptasi yang dilakukan pengguna dari kalangan tunanetra meliputi (1) mengandalkan indera pendengaran; (2) mengandalkan alat bantu; (3) mengandalkan ingatan dan pengalaman; dan (4) mengandalkan indera peraba.
PENGUKURAN GREENSHIP NEW BUILDING VER. 1.2 PADA BANGUNAN BARU RUMAH ATSIRI INDONESIA (FINAL ASSESSMENT) Ardhiansyah, Irfan; Azizah, Ronim
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 15, No 2: Juli 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (936.991 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v15i2.9864

Abstract

Green Building merupakan salah satu gagasan solutif untuk mengurangi dampak isu pemanasan global di era industri saat ini, sehingga menjadi tuntutan untuk diterapkan dalam desain arsitektur. Setidaknya perencanaan dan perancangaan dengan gagasan green building mampu merubah iklim mikro menjadi lebih baik. Di lingkup Indonesia, green building tengah menjadi tren dalam perancangan desain arsitektur yang beriringan dengantumbuhnya kesadaran terhadap sertifikasi bangunan hijau oleh organisasi non-profit Green Building Council Indonesia (GBCI). Penelitian ini bertujuan untuk menilai berdasarkan standar bangunan hijau sebuah bangunan bersejarah di Tawangmangu yang telah dikonservasi dengan konsep optimal, efisien dan fungsional, yakni Rumah Atsiri Indonesia. Penelitian ini menerapakan metode kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan paramater Greenship New Building ver. 1.2  yang telah disediakan oleh GBCI. Hasil penilaian yang telah dilakukan untuk setiap kategori adalah, Tepat Guna Lahan (ASD: 10 poin), Konservasi Energi (EEC: 3 poin), Konservasi Air (WAC: 3 poin), Siklus Material (MRC: 7 poin), Kenyamanan dalam Ruang (IHC: 3 poin), dan Manajemen lingkungan (BEM: 0 poin), sehingga total keseluruhan poin yang didapatkan Rumah Atsiri Indonesia adalah 26 poin. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa gedung baru di kawasan Rumah Atsiri Indonesia belum layak dinyatakan sebagai green building karena belum memenuhi poinminimal yang disyaratkan Green Building Council Indonesia (GBCI).
MODEL SEKOLAH ALAM DI SURAKARTA Mutiari, Dhani; Fardani, Kartika Juni
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 15, No 2: Juli 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1081.031 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v15i2.9857

Abstract

Profil pendidikan di Indonesia dewasa ini masih banyak yang mempunyai karakteristik bersifat centris dalam arti pendidikan untuk melanjutkan sekolah, tidak mempunyai makna untuk menyongsong kehidupan di masa depan. Sistem pembelajaran yang selama ini dilakukan bersifat konvensional dan kurang sesuai dengan dinamika perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat karena kental dengan suasana instruksional. Paper ini bertujuan untuk mencari model sekolah alam yang sesuai dengan masyarakat Surakarta dan menjadi tempat penitipan sekaligus pendidikan dan bermain bagi anak-anak usia dini. Sekolah alam adalah salah satu bentuk pendidikan alternatif yang menggunakan alam sebagai media utama sebagai pembelajaran siswa didiknya. Metode belajar mengajar di sekolah alam lebih banyak menggunakan aktif atau action learning dimana anak belajar melalui pengalaman secara langsung. Penggunaan metode ini anak atau siswa diharapkan belajar dengan lebih bersemangat, tidak bosan, dan lebih aktif. Selain mendapat pendidikan dengan baik, anak juga perlu bermain sambil berekreasi yang dapat mengembangakan bakat serta kreativitasnya. Metode penelitian ini kualitatif dengan pendekatan studi komparasi dengan sekolah alam yang telah ada di Ciganjur, Bali, Surabaya dan Surakarta. Model yang dikembangkan disain ini adalah sekolah alam yang merupakan suatu wadah yang dapat menampung semua aktivitas dalam satu wadah yaitu Children Actvity Center. Children Activity Center merupakan fasilitas edukasi berbasis alam di Surakarta dengan kegiatan utama berupa pengasuhan anak, edukasi, rekreasi, sosialisasi serta penyaluran bakat dan kreativitas yang dapat mendukung pertumbuhan anak baik secara fisik maupun mental dengan pendekatan alternatif pendidikan berbasis alam. Kegiatan utama berupa pendidikan difokuskan pada anak usia dini yaitu 3-6 tahun sedangkan kegiatan pengasuhan diperuntukkan untuk anak usia 1 hingga 2 tahun. Disain yang dihasilkan adalah tata masa dengan pola radial dengan pusat ruang terbuka berupa tanaman hias untuk estetika selain area farming. Terdapat kelas dengan konsep saung menggunakan material kayu dan bambu serta outbond area yang bermanfaat untuk mendekatkan diri dengan alam. Konsep bangunan bambu menjadi pilihan untuk penampilan fasadenya.
KARAKTERISTIK PERILAKU CALON PENUMPANG KERETA PRAMEKS DI RUANG TUNGGU STASIUN PURWOSARI Fakhri, Abid Fathin; Nugroho, Muhammad Siam Priyono
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 15, No 2: Juli 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (936.903 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v15i2.9865

Abstract

Stasiun Purwosari merupakan stasiun kereta api kelas besar yang terletak di Purwosari, Laweyan, Surakarta. Stasiun Purwosari termasuk dalam Daerah Operasi VI Yogyakarta, dan hanya melayani KA kelas ekonomi lintas selatan dan lokal/komuter. Stasiun ini dibangun pada tahun 1875, dan merupakan stasiun tertua di Surakarta. Pembangunannya ditangani oleh Nederlands Indische Spoorweg Maatschappij. Ruang tunggu Stasiun Purwosari adalah tempat yang menarik untuk diteliti, karena ruang tunggu merupakan tempat berkumpul banyak orang dari berbagai tempat asal dan berbagai empat tujuan, dan berbagai alasan untuk melakukan perjalanan dengan kereta api. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik perilaku dan pola sirkulasi calon penumpang kereta Prameks pada ruang tunggu Stasiun Purwosari. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dimana lebih menekan aspek-aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu permasalahan untuk generalisasi penelitian, setelah perilaku dapat direkam dan digambarkan melalui behavioral mapping, selanjutnya dapat dipetakan perilaku berdasarkan hasil pengamatan selama di lapangan. Karakteristik perilaku akan terbentuk melalui amatan terhadap aktivitas yang berulang, dan dikategorikan dalam temuan penelitian yang kemudian disajikan dalam skema, tabel dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik perilaku dimana calon penumpang lebih banyak menghabiskan waktunya bermain Smartphone untuk menunggu kereta datang, dan adanya kecenderungan calon penumpang memadati jalur sirkulasi ruang tunggu pada sisi timur.
Pengukuran Greenship New Building Ver. 1.2 pada Bangunan Baru Rumah Atsiri Indonesia (Final Assessment) Irfan Ardhiansyah; Ronim Azizah
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 15, No 2: Juli 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2232.743 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v15i2.9864

Abstract

Green Building merupakan salah satu gagasan solutif untuk mengurangi dampak isu pemanasan global di era industri saat ini, sehingga menjadi tuntutan untuk diterapkan dalam desain arsitektur. Setidaknya perencanaan dan perancangaan dengan gagasan green building mampu merubah iklim mikro menjadi lebih baik. Di lingkup Indonesia, green building tengah menjadi tren dalam perancangan desain arsitektur yang beriringan dengan tumbuhnya kesadaran terhadap sertifikasi bangunan hijau oleh organisasi non-profit Green Building Council Indonesia (GBCI). Penelitian ini bertujuan untuk menilai berdasarkan standar bangunan hijau sebuah bangunan bersejarah di Tawangmangu yang telah dikonservasi dengan konsep optimal, efisien dan fungsional, yakni Rumah Atsiri Indonesia. Penelitian ini menerapakan metode kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan paramater Greenship New Building ver. 1.2  yang telah disediakan oleh GBCI. Hasil penilaian yang telah dilakukan untuk setiap kategori adalah, Tepat Guna Lahan (ASD: 10 poin), Konservasi Energi (EEC: 3 poin), Konservasi Air (WAC: 3 poin), Siklus Material (MRC: 7 poin), Kenyamanan dalam Ruang (IHC: 3 poin), dan Manajemen lingkungan (BEM: 0 poin), sehingga total keseluruhan poin yang didapatkan Rumah Atsiri Indonesia adalah 26 poin. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa gedung baru di kawasan Rumah Atsiri Indonesia belum layak dinyatakan sebagai green building karena belum memenuhi poin minimal yang disyaratkan Green Building Council Indonesia (GBCI).
Model Sekolah Alam Di Surakarta Dhani Mutiari; Kartika Juni Fardani
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 15, No 2: Juli 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3350.685 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v15i2.9857

Abstract

Profil pendidikan di Indonesia dewasa ini masih banyak yang mempunyai karakteristik bersifat centris dalam arti pendidikan untuk melanjutkan sekolah, tidak mempunyai makna untuk menyongsong kehidupan di masa depan. Sistem pembelajaran yang selama ini dilakukan bersifat konvensional dan kurang sesuai dengan dinamika perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat karena kental dengan suasana instruksional. Paper ini bertujuan untuk mencari model sekolah alam yang sesuai dengan masyarakat Surakarta dan menjadi tempat penitipan sekaligus pendidikan dan bermain bagi anak-anak usia dini. Sekolah alam adalah salah satu bentuk pendidikan alternatif yang menggunakan alam sebagai media utama sebagai pembelajaran siswa didiknya. Metode belajar mengajar di sekolah alam lebih banyak menggunakan aktif atau action learning dimana anak belajar melalui pengalaman secara langsung. Penggunaan metode ini anak atau siswa diharapkan belajar dengan lebih bersemangat, tidak bosan, dan lebih aktif. Selain mendapat pendidikan dengan baik, anak juga perlu bermain sambil berekreasi yang dapat mengembangakan bakat serta kreativitasnya. Metode penelitian ini kualitatif dengan pendekatan studi komparasi dengan sekolah alam yang telah ada di Ciganjur, Bali, Surabaya dan Surakarta. Model yang dikembangkan disain ini adalah sekolah alam yang merupakan suatu wadah yang dapat menampung semua aktivitas dalam satu wadah yaitu Children Actvity Center. Children Activity Center merupakan fasilitas edukasi berbasis alam di Surakarta dengan kegiatan utama berupa pengasuhan anak, edukasi, rekreasi, sosialisasi serta penyaluran bakat dan kreativitas yang dapat mendukung pertumbuhan anak baik secara fisik maupun mental dengan pendekatan alternatif pendidikan berbasis alam. Kegiatan utama berupa pendidikan difokuskan pada anak usia dini yaitu 3-6 tahun sedangkan kegiatan pengasuhan diperuntukkan untuk anak usia 1 hingga 2 tahun. Disain yang dihasilkan adalah tata masa dengan pola radial dengan pusat ruang terbuka berupa tanaman hias untuk estetika selain area farming. Terdapat kelas dengan konsep saung menggunakan material kayu dan bambu serta outbond area yang bermanfaat untuk mendekatkan diri dengan alam. Konsep bangunan bambu menjadi pilihan untuk penampilan fasadenya.

Page 1 of 2 | Total Record : 16