cover
Contact Name
-
Contact Email
mediamesin@ums.ac.id
Phone
+62271-717417
Journal Mail Official
mediamesin@ums.ac.id
Editorial Address
Jl. A. Yani 1 Pabelan Kartasura Surakarta 57162 INDONESIA
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin
ISSN : 14114348     EISSN : 25414577     DOI : 10.23917/mesin
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 2 (2008)" : 12 Documents clear
JET PUMP SEBAGAI POMPA HAMPA Sugati, Daru
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 9, No 2 (2008)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan karakteristik sebuah jet-Pump yang difungsikan sebagai pompa hampa atau vakum. Sebagai fluida primer atau motive fluid digunakan air dan fluida sekunder digunakan udara. Parameter yang diteliti adalah hubungan debit aliran sekunder terhadap derajat kevakuman dan efisiensi jet pump pada berbagai variasi variasi L th /d th bervariasi 9,7, dan 5 , S n bervariasi 1, 1.5, dan 2 , á = 15 0, serta tekanan Motive fluid bervariasi 228 cm Hg, 190 cm Hg, 152 cm Hg. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan antara debit aliran vakum terhadap derajat kevakuman. Debit aliran vakum cenderung menunjukkan penurunan terkolelasi dengan menurunya tekanan sisi sekuder. Efisiensi maksimum terjadi pada tekanan motive 228 cm Hg, Sn=2, dan Lth/d th= 9 dan M=0,32 yaitu sebesar 13,5
PENGARUH KOMPOSISI BATUBARA TERHADAP KARAKTERISTIK PEMBAKARAN DAUN CENGKEH SISA DESTILASI MINYAK ATSIRI Aklis, Nur
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 9, No 2 (2008)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah proses destilasi (penyulingan) minyak atsiri daun cengkeh yang berupa daun cengkeh kering sering dianggap sebagai limbah industri dan kurang dimanfaatkan. Penggunaan daun cengkeh kering sisa proses destilasi minyak atsiri hanya digunakan sebagai pendukung dari bahan bakar proses tersebut dengan dibakar secara langsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pembakaran daun cengkeh sisa destilasi jika padukan dengan batubara dengan beberapa variasi dalam bentuk briket. Penelitian diawali dengan pengumpulan bahan dasar berupa daun cengkeh sisa proses destilasi, batubara lignit dan aspal sebagai perekat, daun cengkeh dan batubara kemudian dihancurkan dan selanjutnya dicampur dengan binder berupa aspal. Variasi yang digunakan adalah variasi komposisi, yaitu 100% batubara, 100% daun cengkeh, 80% batubara dan 20% daun cengkeh, 60% batubara dan 40% daun cengkeh, 40% batubara dan 60% daun cengkeh, dan semuanya menggunakan binder aspal dengan komposisi 10% dari berat total briket dan ditekan dengan tekanan sebesar 250 kg/cm2. Pengujian karakteristik pembakaran dilaksanakan untuk mengetahui temperatur, massa sisa dan laju pembakaran yang dihasilkan oleh campuran batubara dan daun cengkeh. Pengujian ini dilakukan pada sebuah tungku pembakaran dan pengambilan data dilakukan setiap 1 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi komposisi berpengaruh pada karakteristik pembakaran. Penambahan batubara akan mempertinggi temperatur pembakaran dan memperlama waktu pembakaran.Waktu pembakaran paling lama mencapai 44 menit dan tempertur tertinggi hingga 304oC yang dimiliki biobriket dengan komposisi 100% batubara.
STUDI EKSPERIMENTAL KONDENSOR PIPA KONSENTRIK Putro, Sartono
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 9, No 2 (2008)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondensor merupakan salah satu alat utama dalam proses pembuatan minyak atsiri. Penggunaan kondensor yang masih sederhana dalam pengolahan minyak atsiri oleh para petani minyak atsiri, mendorong untuk dilakukan penelitian ini. Kegiatan meliputi perancangan dan pengujian model kondensor untuk mengetahui kapasitas kondensat, daya pompa, dan koefisien perpindahan kalor menyeluruh dengan  variasi Bilangan Reynold  fluida dingin. Jenis kondensor yang digunakan dalam penelitian  ini adalah kondensor pipa konsentrik  dengan  aliran fluida berlawanan arah. Fluida dingin mengalir pada sisi shell dan fluida panas mengalir pada sisi tube. Bahan shell dari  mild steel dengan dimensi: diameter luar 50,6 mm,  diameter dalam 49,7 mm, dengan panjang  1500 mm. Adapun bahan tube dari tembaga dengan diameter luar 25,7 mm sedangkan diameter dalamnya 23,6 mm dengan panjang tube 1700 mm. Adapun jumlah kondensor yang digunakan dua buah dipasang secara seri atas bawah. Data-data yang diambil adalah temperatur masuk dan keluar fluida dingin, temperatur masuk fluida panas,  kapasitas kondensat dan beda tekanan masuk dan keluar fluida dingin. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah dengan meningkatnya bilangan Reynold, maka kapasitas kondensat, daya pompa serta koefisien perpindahan kalor menyeluruhnya mengalami peningkatan. Pada bilangan Reynold 2000, 4000, 6000, 8000 dan 10000, diperoleh kapasitas kondensat sebesar 0,00148; 0,00179; 0,00204; 0,00246; 0,00262 kg/s, besarnya daya pompa 0,129; 0,256; 0,401; 0,597; 0,836 W, dan koefisien perpindahan kalor menyeluruhnya 21,090; 28,867; 30,832; 35,811; 37,793 W/m2K.
REKAYASA BAHAN KOMPOSIT HYBRID SANDWICH BERPENGUAT SERAT KENAF DAN SERAT GELAS DENGAN CORE KAYU PINUS Hariyanto, Agus
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 9, No 2 (2008)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menyelidiki pengaruh ketebalan core melintang dan core membujur terhadap peningkatan kekuatan Impak komposit hibrid sandwich kombinasi serat kenaf dan serat gelas bermatrix Polyester dengan core kayu pinus. Mekanisme perpatahan diamati dengan photo makro. Bahan utama penelitian adalah serat kenaf anyam dan serat E-Glass anyam, resin unsaturated polyester 157 BQTN, kayu pinus. Hardener yang digunakan adalah MEKPO dengan konsentrasi 1%. Komposit dibuat dengan metode cetak tekan (press mold). Komposit hibrid sandwich tersusun terdiri dari dua skin (lamina komposit hibrid) dengan core ditengahnya. Lamina komposit hibrid sebagai skin terdiri dari beberapa lamina serat gelas anyam dan lamina serat kenaf anyam. Fraksi volume serat komposit hibrid sebagai skin adalah 30%. Core yang digunakan adalah kayu pinus yang dipotong pada arah melintang dan arah membujur. Core yang digunakan ada 4 macam variasi ketebalan yaitu 5, 10, 15 dan 20 mm. Spesimen dan prosedur pengujian impak charpy mengacu pada standart ASTM D 5942. Penampang patahan dilakukan foto makro untuk mengidentifikasi pola kegagalannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan ketebalan core melintang menurunkan energi serap dan kekuatan impak secara signifikan komposit hibrid sandwich. Seiring dengan peningkatan ketebalan core membujur juga menurunkan energi serap dan kekuatan impak secara signifikan pula. Namun, energi serap dan kekuatan impak pada core membujur meningkat secara signifikan dibandingkan dengan core melintang . Mekanisme patahan diawali oleh kegagalan komposit skin bagian tarik, core gagal geser, dan diakhiri oleh kegagalan skin sisi tekan. Pada bagian daerah batas core dan komposit skin menunjukkan adanya kegagalan delaminasi.
PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN Al2(SO4)3 - 0,1% NaOCl TERHADAP KETAHANAN KOROSI BAJA GALVANIS PADA PIPA AIR MINUM Sutrisna, Sutrisna
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 9, No 2 (2008)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pipa baja galvanis merupakan baja karbon rendah dengan lapisan galvanisnya mengandung unsur seng (Zn) 99,7% dan biasanya diaplikasikan sebagai pipa pada air minum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju korosi dari pengaruh konsentrasi larutan Al2(SO4)3 (Aluminium Sulfat) ditambah 0,1 % NaOCl (Sodium Hypoclorit) terhadap baja galvanis. Penelitian ini menggunakan bahan pipa baja galvanis, untuk mengetahui laju korosi dari pengaruh konsentrasi larutan Al2(SO4)3 10 ml, 20 ml, 30 ml, 40 ml ditambah 0,1 % NaOCl digunakan teknik polarisasi dengan metode sel tiga elektroda. Pengujian lain yang dilakukan yaitu pengujian mekanis (tarik, kekerasan) dan pengujian struktur mikro. Hasil pengujian komposisi menunjukkan pipa baja galvanis mengandung unsur karbon sebesar 0,091% sehingga tergolong dalam baja karbon rendah sedangkan lapisan galvanis mengandung unsur seng sebesar 99,691%. Struktur mikro pipa baja galvanis adalah ferit dan perlit sedangkan struktur lapisan galvanis adalah baja digalvanisasi yang unsur utamanya adalah seng (Zn). Pada uji tarik, pipa baja galvanis bersifat ulet, dari pengujian kekerasan pipa baja galvanis mempunyai sifat yang lunak sedangkan dari uji korosi, laju korosi terendah pada larutan 10 ml Al2(SO4)3 ditambah 0,1 % NaOCl sebesar 1,27 mm/tahun, sedangkan laju korosi tertinggi yaitu pada larutan 40 ml Al2(SO4)3 ditambah 0,1 NaOCl sebesar 2,58 mm/ tahun. Semakin tinggi rentang konsentrasi larutan Al2(SO4)3 ditambah larutan NaOCl maka laju korosi yang terjadi adalah aktif.
PROSES QUENCHING DAN TEMPERING PADA SCMnCr2 UNTUK MEMENUHI STANDAR JIS G 5111 Darmawan, Agung Setyo
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 9, No 2 (2008)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Baja SCMnCr produksi PT. Baja Kurnia Klaten mempunyai harga kekerasan 210.8 HB dan kekuatan tarik 539.21 N/mm2. Baja produksi PT. Baja Kurnia Klaten ini belum memenuhi standar JIS G 5111 untuk Baja SCMnCr. Oleh karena itu dilakukan proses quenching yang dilanjutkan dengan proses tempering pada baja SCMnCr2 untuk memenuhi standar tersebut. Proses quenching dilakukan dengan temperatur austenitisasi 850 oC. Proses tempering dilakukan dengan temperatur penahanan 600 oC dan variasi waktu penahanan 20, 30, dan 45 menit. Sesudah dilakukan proses heat treatment, Baja SCMnCr2 diuji strukturmikro, kekerasan, dan kekuatan tariknya. Foto struktur mikro baja SCMnCr2 setelah diquenching dan kemudian ditempering memperlihatkan fasa ferit dan martensit temper. Setelah dilakukan quenching dan tempering, harga kekerasan untuk waktu penahanan 20, 30, dan 45 menit adalah 298.6 HB, 285 HB, dan 254.7 HB dan harga kekuatan tarik untuk waktu penahanan 20, 30, dan 45 menit adalah 931.73 N/mm2, 846.54 N/ mm2, dan 878.18 N/mm2. Harga kekerasan dan kekuatan ini sudah memenuhi standar JIS G 5111. Kenaikan harga kekerasan dari sebelum ke sesudah proses heat treatment disebabkan oleh terbentuknya fasa martensit temper. Sementara, penurunan kekerasan akibat waktu penahanan tempering yang semakin lama disebabkan oleh membesar dan semakin banyaknya fasa ferit.
STUDI EKSPERIMENTAL KONDENSOR PIPA KONSENTRIK Sartono Putro
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 9, No 2 (2008)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v9i2.3164

Abstract

REKAYASA BAHAN KOMPOSIT HYBRID SANDWICH BERPENGUAT SERAT KENAF DAN SERAT GELAS DENGAN CORE KAYU PINUS Agus Hariyanto
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 9, No 2 (2008)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v9i2.3160

Abstract

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN Al2(SO4)3 - 0,1% NaOCl TERHADAP KETAHANAN KOROSI BAJA GALVANIS PADA PIPA AIR MINUM Sutrisna Sutrisna
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 9, No 2 (2008)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v9i2.3165

Abstract

PROSES QUENCHING DAN TEMPERING PADA SCMnCr2 UNTUK MEMENUHI STANDAR JIS G 5111 Agung Setyo Darmawan
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 9, No 2 (2008)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v9i2.3161

Abstract

Page 1 of 2 | Total Record : 12