cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
JURNAL KONFIKS
ISSN : 23552638     EISSN : 27461866     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 2 (2014): KONFIKS" : 8 Documents clear
REPRESENTASI MAKSIM PKS DALAM TUTURAN INTERAKSI PEMBELAJARAN BI DI KELAS XI SMA UNISMUH MAKASSAR ABD RAHMAN RAHIM
JURNAL KONFIKS Vol 1, No 2 (2014): KONFIKS
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.033 KB) | DOI: 10.26618/konfiks.v1i2.176

Abstract

AbstractPKS basic constructs systems were beyond the language used as the rational principles in communication. However, PKS language elements affect were the selection, arrangement, and interpretation communication. The essential of PKS system was a communication rules that were beyond language, but it could influence the selection of language elements, arrangement, as well as the interpretation of utterances. The speech acts can be delivered communicative, if the maxim of quantity, quality, relation, and manner considered by the speaker. Therw were four types of maxim, namely (a) violation (Violate), (b) neglect (opt out) , (c) the clash (clash), and (d) the game (flout). Violete occur means that the participants said wrong using the maxim. This study was a qualitative approach is used because this study has the characteristics (1) has a natural background as a data source directly by using the researcher as the key instrument, (2) is a description, (3) concerned with process rather than outcomes, (4) using inductive data analysis, and (5) emphasize kebermaknaan.Penelitian is expected to resolve the problems of the Cooperation principle ViolationsKey Words: Maxim, Cooperation principleAbstrakKonstruk dasar PKS berada di luar bahasa yang digunakan sebagai prinsip-prinsip rasional komunikasi.Akan tetapi, PKS memengaruhi pemilihan unsur bahasa, penataan, dan penafsiran tuturan.PKS pada hakikatnya merupakan kaidah berkomunikasi yang berada di luar bahasa, namun dapat memengaruhi pemilihan unsur bahasa, penataan, serta penafsiran tuturan. Karena itu, tindak tutur itu dapat disampaikan secara komunikatif, apabila maksim kuantitas, kualitas, hubungan, dan cara diperhatikan oleh peserta tutur.Pelanggaran maksim tutur menjadi empat jenis, yaitu (a) pelanggaran (violate), (b) pengabaian (opt out), (c) perbenturan  (clash), dan (d) permainan (flout). Pelanggaran (violete) terjadi karena peserta tutur tidak mampu menggunakan maksim secara benar.Jenis tulisan dalam karya tulis ilmiah ini adalah pendekatan kualitatif digunakan karena penelitian ini memiliki karakteristik (1) memunyai latar alamiah sebagai sumber data secara langsung dengan memanfaatkan peneliti sebagai instrumen kunci, (2) bersifat deskripsi, (3) mementingkan proses daripada hasil, (4) menggunakan analisis data secara induktif, dan (5) menekankan  kebermaknaan.Penelitian ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah tentang Pelanggaran Prinsip Kerjasama. Kata Kunci: Prinsip Kerja Sama, Maksim.
TINGKAT KETERBACAAN WACANA BUKU TEKS PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS VII DENGAN CLOZE TEST PADA SISWA SMPN 3 TAROWANG KAB. JENEPONTO. RINAWATI BAHDAR
JURNAL KONFIKS Vol 1, No 2 (2014): KONFIKS
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.842 KB) | DOI: 10.26618/konfiks.v1i2.181

Abstract

 AbstractThis study aimed to describe the level of legibility Discourse Textbooks Indonesian Language and Literature at the Class VII Students SMP 3 Tarowang Kab. Jeneponto with Cloze Test. This research used descriptive qualitative method. The population in this study were all discourses were eligible to be tested by using Cloze Test. The textbook is a textbook study Indonesian were Language and Literature 1 SMP / MTs were prepared by Suparno , et al and published by Earth Literacy . In the textbook discourse that can serve the population consists of 11 discourses of fiction and 9 discourses of nonfiction . The population sampled only 50 % of the total discourses. Thus , the amount of which have analyzed discourse discourse as much as 5 fiction and 5 nonfiction discourse . The discourse selected  randomly and tested to class    VII SMPN 3 Tarowang with Cloze Test . Data collection technique were observation and tests. The discourse samples were selected to be analyzed in two ways : ( 1 ) the analysis of any discourse and ( 2 ) the analysis of the data overall discourse . The  conclusions drawn from the results of the analysis to determine whether the position of the reader in the position of independent reading level / free , instructional / moderate , or frustrated / failed . Based on the findings that ( 1 ) readability level of discourse analysis I, II, III, VI , VII , IX , and X can be used as teaching material for students of class VII SMPN 3 Tarowang based Cloze Test . The discourse was at instructional reading level , which means that discourse has a moderate level of difficulty and can be understood by the student , (2 ) analysis of discourse readability level IV , V , and VIII were not feasible for students of class VII SMP 3 Tarowang . This discourse put  the respondent at the level of reading frustrating and difficult to understand by students . This discourse would make a general reading materials , (3 ) percentage of overall readability level discourse suggests that legibility was due to be at the instructional reading level . This means reading level textbooks Indonesian Language and Literature 1 SMP / MTs were prepared by Suparno , et al as a whole can be understood by students and fit for use as teaching materials in SMPN 3 Tarowang.Key Words: Cloze Test, reading, teks book.AbstrakPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan tingkat keterbacaan Wacana Buku Teks Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas VII pada Siswa SMPN 3 Tarowang Kab. Jeneponto dengan Cloze Test. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua wacana yang memenuhi syarat untuk diuji dengan menggunakan Cloze Test. Buku teks yang diteliti adalah buku teks Bahasa dan Sastra Indonesia 1 SMP/MTs yang disusun oleh Suparno, dkk dan diterbitkan oleh Bumi Aksara. Dalam buku teks tersebut wacana yang dapat dijadikan populasi terdiri atas 11 wacana fiksi dan 9 wacana nonfiksi. Populasi yang dijadikan sampel hanya 50% dari jumlah wacana. Jadi, jumlah wacana yang akan dianalisis sebanyak 5 wacana fiksi dan 5 wacana nonfiksi. Wacana tersebut dipilih secara acak dan akan diteskan kepada siswa kelas VII SMPN 3 Tarowang dengan Cloze Test. Teknik pengumpulan datanya adalah observasi dan tes. Wacana yang terpilih menjadi sampel dianalisis dengan dua cara yaitu: (1) analisis setiap wacana dan (2) analisis keseluruhan data wacana. Dari hasil analisis ditarik kesimpulan untuk menentukan posisi pembaca apakah di posisi tingkat baca independen/bebas, instruksional/sedang, atau frustasi/gagal. Berdasarkan hasil penelitian bahwa (1) Analisis tingkat keterbacaan wacana I, II, III, VI, VII, IX, dan X dapat dijadikan bahan ajar untuk siswa kelas VII SMPN 3 tarowang berdasarkan Cloze Test. Wacana tersebut berada pada tingkat baca intruksional yang berarti wacana tersebut memiliki tingkat kesulitan yang sedang dan dapat dipahami oleh siswa; (2) Analisis tingkat keterbacaan wacana IV, V, dan VIII tidak layak bagi siswa kelas VII SMPN 3 Tarowang. Wacana ini menempatkan responden pada tingkat baca frustasi dan sulit dipahami oleh siswa. Wacana ini cocok dijadikan bahan bacaan umum; (3) Persentase secara keseluruhan tingkat keterbacaan wacana menunjukkan bahwa keterbacaan wacana sedang karena berada pada tingkat baca instruksional.  Hal ini berarti tingkat keterbacaan buku teks Bahasa dan Sastra Indonesia 1 SMP/MTs yang disusun oleh Suparno, dkk secara keseluruhan dapat dipahami oleh siswa dan layak digunakan sebagai bahan ajar di SMPN 3 Tarowang.Kata Kunci: Cloze Test, Keterbacaan, Buku Tesk.
ANALISIS NILAI KOHESI DAN KOHERENSIDALAM TERJEMAHAN AL-QUR’AN SURAH AL AL ZALZALAH MUNIRAH MUNIRAH; HUSAIN SYARIFUDDIN
JURNAL KONFIKS Vol 1, No 2 (2014): KONFIKS
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/konfiks.v1i2.177

Abstract

This study aimed to describe the value of cohesion and coherence contained in the translation of the Qur'an surah Al Zalzalah. This study was a qualitative descriptive research, research data collection techniques using three techniques namely, inventory, rading and understanding, and record keeping. The data analysis used the coding of data, classification data, and the determination of the data. The results showed that the cohesion markers used in the translation of surah Al Zalzalah discourse are: 1) reference, 2) pronouns, ie pronouns second person, and third, the relative pronoun, the pronoun pointer, pen pronouns and pronouns owner, 3 ) conjunctions, namely temporal conjunctions, coordinating conjunctions, subordinating conjunctions, and conjunctions koorelatif, and 4) a causal ellipsis. It mean that there was a coherence in the translation of surah Al Zalzalah discourse are: the addition or addition, pronouns, repetition or repetition, match words or synonyms, in whole or in part, a comparison or ratio of conclusions or results. Keywords: Cohesion, Coherence, sura Al Zalzalah AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai kohesi dan koherensi yang terdapat dalam terjemahan Al-Qur’an surah Al Zalzalah. Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif, Teknik pengumpulan data penelitian menggunakan tiga teknik yakni, inventarisasi, baca simak, dan pencatatan. Teknik analisis data menggunakan pengodean data, pengklasifikasian data, dan penentuan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemarkah kohesi yang digunakan dalam wacana terjemahan surah Al Zalzalah adalah: 1) referensi, 2) pronomina, yaitu kata ganti orang kedua, dan ketiga, kata ganti penghubung, kata ganti penunjuk, kata ganti penanya dan kata ganti empunya, 3) konjungsi, yaitu konjungsi temporal, konjungsi koordinatif, konjungsi subordinatif, dan konjungsi koorelatif, dan 4) elipsis kausal. Sarana koherensi yang terdapat di dalam wacana terjemahan surah Al Zalzalah adalah: penambahan atau adisi, pronomina, pengulangan atau repetisi, padan kata atau sinonim, keseluruhan atau bagian, komparasi atau perbandingan simpulan atau hasil.Kata Kunci: Kohesi, Koherensi, surah Al Zalzalah
KAJIAN HEGEMONI DALAM BERTINDAK TUTUR GURU PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 1 PANGKEP KABUPATEN PANGKEP SUPRIANI IDRIS
JURNAL KONFIKS Vol 1, No 2 (2014): KONFIKS
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.378 KB) | DOI: 10.26618/konfiks.v1i2.182

Abstract

AbstractHegemony is an embodiment of the power of the teacher as a managerial class emphasizes the bourgeois form of expression and like always indoctrinate students in several ways the application, run mechanism to maintain, and develop themselves through obedience to the students so that an attempt was made to influence and shape the minds of students.  In this study the function of hegemony representasidan described in learning Indonesian teacher at SMP Negeri 1 Bungoro Pangkep. This study used a qualitative research approach. The research data recorde of the speech act hegemony in learning Indonesian teacher at SMP Negeri 1 Bungoro Pangkep and field notes. The Sources of data were Indonesian teacher at SMP Negeri 1 Bungoro Pangkep. Thus, the data source of this research was all the Indonesian teacher who was still active in teaching. Technic of data collection were observation and recording. Analisis the data flow analysis performed by embracing the concept of data flow model of Miles and Huberman. The results showed that the hegemony of the acting teacher speaking on learning Indonesian in SMP Negeri 1 Bungoro Pangkep represented in the follow-directive, assertive, and expressive. Representation hegemony in the follow-directive, the teacher as authority in the classroom using five types of directives, ie commands, requests, prohibitions, persilaan, questions, and rejection. The use of the speech act has a high level of restriction that tend to represent the dominating power. Hegemony in the follow-assertive representation, the teacher as authority in the classroom using three types of follow-assertive, that is asserted, indicating, mempertahankan. Using assertive showed the nature of the dominating power of the students. Follow-expressive anger represented in the form of teachers who also have high levels of restriction that is dominating. Hegemonic function of speech acts on learning Indonesian teacher at SMP Negeri 1 Bungoro Pangkep represented in the commission of preventive and corrective. Associated with preventive measures, hegemony functioned to prevent violations of the rules in learning. As corrective action, hegemony functioned to improve student actions, behavior of students in learning, and how students working in the task. Key Words: Hegemony, speech acts, and learning  AbstrakHegemoni adalah suatu perwujudan kekuasaan guru sebagai manajerial kelas yang menekankan pada bentuk ekspresi dan layaknya borjuis yang selalu mendoktrin siswa melalui beberapa cara penerapan, mekanisme yang dijalankan untuk mempertahankan, dan mengembangkan diri melalui kepatuhan para siswa sehingga upaya itu berhasil memengaruhi dan membentuk alam pikiran siswa. Dalam penelitian ini dideskripsikan representasidan fungsi hegemoni dalam bertindak tutur guru pada pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Bungoro Kabupaten Pangkep. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Data penelitian ini berupa rekaman tentang hegemoni dalam bertindak tutur guru pada pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Bungoro Kabupaten Pangkep dan catatan lapangan. Sumber data, yaitu  guru bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Bungoro Kabupaten Pangkep.  Jadi,  sumber data penelitian ini adalah semua guru bahasa Indonesia yang masih aktif dalam mengajar. Teknik pengupulan data yaitu observasi dan perekaman.Analisis data  dilakukan dengan menganut alur analisis data model alir konsep Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hegemoni dalam bertindak tutur guru pada pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Bungoro Kabupaten Pangkep direpresentasikan dalam tindak direktif, asertif, dan ekspresif. Representasi hegemoni dalam tindak direktif, guru sebagai pemegang kekuasaan di kelas menggunakan lima jenis direktif, yaitu perintah, permintaan, larangan, persilaan, pertanyaan, dan penolakan. Penggunaan tindak tutur tersebut mempunyai kadar retriksi tinggi sehingga cenderung merepresentasikan kekuasaan yang dominatif. Representasi hegemoni dalam tindak asertif, guru sebagai pemegang kekuasaan di kelas menggunakan tiga jenis tindak asertif, yaitu menegaskan, menunjukkan, mempertahankan.Penggunaan tindak asertif ini menunjukkan sifat kekuasaan yang dominatif terhadap siswa. Tindak ekspresif direpresentasikan dalam bentuk kemarahan guru yang juga memiliki kadar retriksi yang tinggi sehingga bersifat dominatif. Fungsi hegemoni tindak tutur guru pada pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Bungoro Kabupaten Pangkep direpresentasikan dalam tindak preventif dan korektif. Terkait dengan tindakan preventif, hegemoni difungsikan untuk mencegah pelanggaran aturan dalam pembelajaran. Adapun tindakan korektif, hegemoni difungsikan untuk memperbaiki tindakan siswa, perilaku siswa dalam belajar, dan cara kerja siswa di dalam mengerjakan tugas. Key Words:Hegemoni, tindak tutur, dan pembelajaran
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI BRAINSTORMING (PENELITIAN TINDAKAN KELAPADA SISWA KELAS X5 SMA NEGERI I WATANSOPPENG) HUTBAYA HUTBAYA
JURNAL KONFIKS Vol 1, No 2 (2014): KONFIKS
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.819 KB) | DOI: 10.26618/konfiks.v1i2.178

Abstract

AbstractThis classroom action research aimed to know the increase in writing narrative paragraphs and paragraphs of narrative writing enhancement after using brainstorming strategies X5 grade students of SMA Negeri 1 Watansoppeng. The study motivated by the fact finding that the ways in which teachers have not been up on learning to write and 2-3 is only able to activate the students so that the learning process is not optimal. Therefore, the alternatives offered teaching writing by using brainstorming strategies. The study found: (1) The process of writing a narrative paragraph that dtunjukkan increase in activity of students in all learning kangkah. (2) Improve the writing paragraph narrative results by looking at changes in the average value obtained in the first cycle of students achieving an average score group 71.31% and in the second cycle increased to 82.24%. the summery of the the study found that  using Brainstorming proved significant in improving the ability of writing paragraphs X5 grade students of SMA 1 Watansoppeng. Keywords: Narrative Paragraph Writing Ability, Strategy Brainstorming AbstrakPenelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan menulis paragraf narasi dan peningkatan hasil menulis paragraf narasi setelah menggunakan strategi brainstorming pada siswa kelas X5 SMA Negeri 1 Watansoppeng.Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan yang dijumpai di lapangan bahwa cara yang digunakan guru belum maksimal pada pembelajaran menulis dan hanya mampu mengaktifkan 2-3 orang siswa sehingga proses pembelajaran belum optimal. Oleh sebab itu, alternatif penyelesaian masalah yang ditawarkan adalah pengajaran menulis dengan menggunakan strategi brainstorming. Penelitian ini menemukan: (1) Proses menulis paragraf narasi mengalami peningkatan yang dtunjukkan  pada keaktifan siswa dalam semua kangkah pembelajaran.(2) Meningkatkan hasil menulis paragraf  narasi dengan melihat perubahan nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus pertama mencapai skor rata-rata kelompok 71,31 % dan pada siklus kedua mengalami peningkatan menjadi 82,24 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan Strategi Brainstorming terbukti signifikan dalam meningkatkan kemampuan menulis paragraph siswa kelas X5 SMA Negeri 1 Watansoppeng.Kata Kunci: Kemampuan Menulis Paragraf Narasi, Strategi Brainstorming
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI PENERAPAN METODE PARTISIPATORI SISWA KELAS VII SMPN 1 PALLANGGA KABUPATEN GOWA. ANDI PAIDA
JURNAL KONFIKS Vol 1, No 2 (2014): KONFIKS
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.094 KB) | DOI: 10.26618/konfiks.v1i2.179

Abstract

AbstractThis research was a classroom action research. The research aimed to improve learning outcomes in subjects Indonesian students of class VII SMPN1 Pallangga Gowa through Participatory methods of aspects of the ability to write short stories. Subjects of this study were students of class VII in the first semester of the school year the number of students 2013/2014 41 people. This study was conducted in two cycles, each cycle of meetings held 4 times. Data collection performed by using the achievement test, and the observation sheet. Learning outcomes data were analyzed by using quantitative analysis, while data on observations and student responses analyzed using qualitative analysis. The results showed that the average score of student learning outcomes in the first cycle of 76.95 with a standard deviation from an ideal score of 100, while the second cycle obtained an average score of 77.80 from the ideal score 100 An increase in the thoroughness of the student learning outcomes 37 students (90.24%) which is in the category completed the first cycle to 40 students (97.56%) in the second cycle is already above the 85% completeness limit of classical learning dengaan score of at least 65 per student. Thus, the hypothesis is accepted. Keywords: Short Story Writing Ability Students, Participatory Methods.  AbstrakPenelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas  VII SMPN 1 Pallangga Kabupaten Gowa melalui metode Partisipatori terhadap aspek kemampuan menulis cerpen. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VII pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa 41 orang. Penelitian  ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan tes hasil belajar, dan lembar observasi. Data hasil belajar yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis kuantitatif, sedangkan data hasil observasi dan respon siswa dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 76,95 dengan standar deviasi  dari skor ideal 100 sedangkan pada siklus II diperoleh skor rata-rata sebesar 77,80  dari skor ideal 100.  Terjadi peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa dari 37 siswa (90,24%) yang berada pada kategori tuntas pada siklus I menjadi 40 siswa (97,56%) pada siklus II  sudah berada di atas 85% batas ketuntasan belajar klasikal dengaan skor minimal 65 per siswa. Dengan demikian, hipotesis diterima.Kata Kunci : Menulis Cerpen, Siswa, Metode Partisipatori.
KARAKTER PEREMPUAN DALAM NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI (TINJAUAN FEMINISME SIMON DE BEAUVOIR). SITTI AIDA AZIS
JURNAL KONFIKS Vol 1, No 2 (2014): KONFIKS
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.399 KB) | DOI: 10.26618/konfiks.v1i2.175

Abstract

AbstractThe research aimed to describe the female character (Kuggy) in “Perahu Kertas “ novel wrote Dewi Lestari. The benefit of this study was expected to enrich the wealth of knowledge, especially in the field of study Indonesian language and literature. The data in this study were words, sentences, and phrases that impling the female character in the Perahu Kertas Novel, whereas the source of the data in this study was Perahu Kertas Novel wrote Dewi Lestari work. Methods of study used literature review. Data collection techniques in this study, namely the descriptive analysis of literary works (in the form of documents) or books related literature discussed in the focus of research. The data analysis technique used to classify data that strengthens the research. The study was invented female characters in the Perahu Kertas Novel wrote Dewi Lestari.Key words: Woman, independent, creative, unique AbstrakPeneitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakter perempuan( Kuggy)dalam novel Perahu Kertas karya Dewi Lestari. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia. Data dalam penelitian ini adalah kata, kalimat, ungkapan yang mengandung makna karakter perempuan dalam novel Perahu Kertas, sedangkan yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah novel Perahu Kertas karya Dewi Lestari. Metode penelitian ini menggunakan kajian pustaka. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu teknik analisis  deskriptif karya sastra (dalam bentuk dokumen) atau buku-buku sastra yang berkaitan dengan fokus yang akan dibahas dalam penelitian. Teknik analisis data yang digunakan adalah mengklasifikasi data-data yang memperkuat hasil penelitian. Dengan begitu, ditemukanlah karakter perempuan dalam novel Perahu Kertas karya Dewi Lestari meliputi hal seperti: mandiri, kreatif, unik.Kata kunci: perempuan, mandiri, kreatif, unik.
IMPLEMENTASI MEDIA AUDIOVISUAL DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SURAT RESMI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI WILAYAH I KECAMATAN TEMPE KABUPATEN WAJO JAWARIAH JAWARIAH
JURNAL KONFIKS Vol 1, No 2 (2014): KONFIKS
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.85 KB) | DOI: 10.26618/konfiks.v1i2.180

Abstract

AbstractThe research aimed to describe the effectiveness level of audiovisual media in improving the ability of learning to write official letter at V grade elementary school student in Region I Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo. This research was experimental research posttest only control group design type. The total population in this research was 151 people using total sampling. Sample in this research was clustered on two cluster, VA grade SDN 2 Maddukkelleng students as many as 32 students as experimental class (X) and VB grade SDN 5 Maddukkelleng students as many as 28 students as control class (Y). Technique of collecting data was done by giving test to each cluster, experimental class and control class. The obtained data were analyzed using statistic descriptive technique and analysis experimental technique t-test third design type. This result of this research showed that calculation of coefficient comparison of average score students ability in learning to write official letter between experimental class (X) and control class (Y) was obtained as much as 1,82 higher that t-table in significant level of 95% that was t.s. 0,95 = 1,70, then alternative hypothesis (H1) accepted. Thus, using audiovisual media was effectively applied in learning to write official letter at V grade elementary school student in Region I Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo. Based on this result, the researcher suggested using audiovisual media in learning to write official letter at V grade elementary school student in Region I Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo. Because audiovisual media developing student’s creativity and imagination, especially in using idea, developing and organizing systematically complete and solid essay. This was applied with the aim of the students can improve their ability to write official letter.  Key word         : audiovisual, writing official letter Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tingkat keefektifan penggunaan media audiovisual dalam meningkatkan kemampuan menulis surat resmi siswa Kelas V SD Negeri Wilayah I Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis posttest only control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas V SD Negeri Wilayah I Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo, yaitu seluruh siswa kelas V SD Negeri 2 Maddukkelleng dan seluruh siswa kelas V SD Negeri 5 Maddukkelleng, yang berjumlah 151 orang dengan menggunakan sampel total (total sampling). Sampel dalam penelitian ini dikelompokkan atas dua kelompok, yaitu siswa kelas VA SDN 2 Maddukkellengsebanyak 32 orang sebagai kelompok/kelas eksperimen (X) dan siswa kelas VB SDN 5 Maddukkelleng sebanyak 28 orang sebagai kelompok/kelas control (Y). Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberi tes pada setiap kelompok. Data yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik statistik deskriptif dan teknik analisis eksperimen jenis uji t desain ketiga.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil perhitungan perbandingan koefisien nilai rata-rata kemampuan siswa menulis surat resmi antara kelas eksperimen (X) dengan kelas kontrol (Y) yang diperoleh sebesar 1,82 lebih besar dari t tabel pada taraf signifikan 95% yaitu t.s. 0,95 = 1,70, maka hipotesis alternatif (H1) diterima. Dengan demikian penggunaan media audiovisual efektif digunakan dalam meningkatkan kemampuan menulis surat resmi siswa SD Negeri Wilayah I Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo. Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis menyarankan agar dalam pembelajaran menulis surat resmi di Kelas V SD Negeri Wilayah I Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo, sebaiknya menggunakan media audiovisual. Karena penggunaan media audiovisual mampu mengembangkan kreativitas dan imajinasi siswa, terutama dalam hal menemukan ide, mengembangkan dan menyusun tulisan yang lebih lebih lengkap, rapi, sistematis, utuh, dan padu. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar siswa mampu meningkatkan kemampuan menulis surat resmi. Kata kunci       : audiovisual, menulis surat resmi

Page 1 of 1 | Total Record : 8