cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
JURNAL KONFIKS
ISSN : 23552638     EISSN : 27461866     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 165 Documents
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PENGALIRAN PROGRAM IMAS (IMAGE STREAMING) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARATIF PADA SISWAKELAS X SMA NEGERI I POLUT KABUPATEN TAKALAR Razak, nurkhadija
JURNAL PENDIDIKAN KONFIKS Vol 2, No 2 (2015):
Publisher : Lembaga Perpustakaan Unismuh Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This classroom action research aims to improve the ability to write narrative through IMAS learning model (image streaming) grade students of SMA X.5 I Polut KabupatenTakalar totaling 29 students. Data collection technique used was a model observation, documentation and testing. The data analysis technique used model descriptive analysis to measure the ability to write the test results of the study (1 time giving the test) every cycle by using the distribution frequency of and the percentage of the first is that there is an increase in the quality of the learning process to write a paragraph of narrative once held a class action learning model IMAS ( Image Streaming). The results showed an increase in student learning outcomes. The average score of the first cycle of 69.59 with classical completeness 16 (55.17%) completed, are in the low category and increased in the second cycle 83.13 with classical completeness 29 (100%) completed. This is supported by the increase in activity and creativity of the students in the learning process of the first cycle increased in the second cycle. This means the application of learning models IMAS (Iamge Stream) in learning Indonesian can improve the ability to write a narrative paragraph X.5 grade students of SMA I Polut Takalar.Keywords: Writing paragraphs of narrative, learning model IMAS (Image Streaming)Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis naratif melalui model pembelajaran IMAS (image streaming) pada siswa kelas X.5 SMA Negeri I Polut Kabupaten Takalar yang berjumlah 29 siswa. Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah model observasi, dokumentasi dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis deskriptif untuk mengukur kemampuan menulis hasil tes penelitian (1 kali pemberian tes) setiap siklus dengan menggunakan distribusi frekuansi dan persentase yang pertama bahwa ada peningkatan kualitas proses pembelajaran menulis paragraf naratif setelah diadakan tindakan kelas dengan model pembelajaran IMAS (Image Streaming). Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Skor rata-rata siklus I 69,59 dengan ketuntasan klasikal 16 orang (55,17%) tuntas, berada pada kategori rendah dan meningkat pada siklus II 83,13 dengan ketuntasan klasikal 29 orang (100%) tuntas. Hal ini didukung oleh peningkatan keaktifan dan kreatifitas siswa dalam proses belajar mengajar dari siklus I meningkat pada siklus II. Ini berarti penerapan model pembelajaran IMAS (Iamge Streaming) dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkatkan kemampuan menulis paragraf naratif siswa kelas X.5 SMA Negeri I Polut Kabupaten Takalar.Kata kunci: Menulis paragraf naratif, model pembelajaran IMAS (Image Streaming) 
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS V SD INPRES BATULAPPA KABUPATEN BARRU MELALUI SISTEM PEMBELAJARAN EMOSIONAL Dirham, Muhammad
JURNAL PENDIDIKAN KONFIKS Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Bahasa Indoneisa
Publisher : Lembaga Perpustakaan Unismuh Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perencanaan, penggunaan, dan penilaian peningkatan kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas V SD Inpres Batulappa Kabupaten Barru melalui Sistem Pembelajaran Emosional. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Data penelitian adalah tindakan berupa respons tingkah laku guru dan siswa dalam interaksi pembelajaran di kelas. Sumber data penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V SD Inpres Batulappa Kabupaten Barru dengan jumlah siswa 19 orang.  Teknik pengumpulan data dengan teknik tes, pengamatan, dan wawancara. Adapun teknik analisis data dengan (1) Menelaah seluruh data yang telah terkumpul, (2) reduksi data, (3) penyajian data atau memaparkan data, dan (4) menyimpulkan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan pembelajaran telah terlaksana dengan baik. Pelaksanaan pembelajaran mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir dapat meningkatkan kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas V SD Inpres Batulappa Kabupaten Barru. Berdasarkan data yang diperoleh bahwa persentase ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan pada siklus I jumlah siswa yang tuntas  14 siswa dengan persentase 73 % dan pada siklus II jumlah siswa yang tuntas  19 siswa dengan persentase 94,74%  kualifikasi  sangat baik  18 siswa dan 1 siswa kualifikasi baik persentase 5,26%. Pada tahap pelaksanaan juga terjadi peningkatan. Proses pembelajaran berlangsung dengan sangat baik dengan keinginan siswa untuk mengikuti seluruh proses pembelajaran yang dilakukan guru di kelas. Pada penilaian kemampuan menulis puisi dengan sistem pembelajaran emosional, guru lebih mampu melakukan penilaian secara komprehensif yaitu penilaian hasil dan penilaian proses. Oleh karena itu, disarankan kepada guru Bahasa Indonesia  agar dapat menggunakan sistem pembelajaran emosional  dalam pembelajaran kemampuan menulis puisi.Kata Kunci: Keterampilan, menulis, puisi, emosionalThis research aimed to describe planning, implementing, and assessing the improvement of the students to write poem at the fifth grade of SD Inpres Batulappa Kabupaten Barru through emotional system. This research was a classroom action research. The data of this research was the response of attitudes between the teacher and the students in the classroom interaction. The data sources were the teacher and the students of  SD Inpres Batulappa Kabupaten Barru with the 19 students. The techniquies of collecting dat were (1) analyzing the data collected, (2) data reduction, (3) data presentation, and (4) data conclusion. Research findings indicated that (1) the planning of learning has been done well. The implementation of learning from the pre activity, main activity, and post activity can increase the students’ ability in writing poem at the fifth grade students’ of SD Inpres Batulappa Kabupaten Barru. Based on the data was gained that the score standardization of the students improved in first cycle. The number of the students was 14 with the percentage 73 % and the second cycle consisted of 19 students with the percentage 94, 74 %. The students categorized very good was 18 and the students categorized good was 1 with the percentage 5, 26 %. The process of learning was running well in the classroom. In assessing of writing ability by using emotional learning system, the teacher used comprehensive assessment such as result assessment. Further, it was suggested to the Indonesian teacher to use emotional learning system in writing poem.Key words: Skill, Writing, Poetry, emotional
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PENGALIRAN PROGRAM IMAS (IMAGE STREAMING) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARATIF PADA SISWAKELAS X SMA NEGERI I POLUT KABUPATEN TAKALAR Ahmadi, Nur
JURNAL PENDIDIKAN KONFIKS Vol 2, No 1 (2015): Bahasa dan Pengajaran
Publisher : Lembaga Perpustakaan Unismuh Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis naratif melalui model pembelajaran IMAS (image streaming) pada siswa kelas X.5 SMA Negeri I Polut Kabupaten Takalar yang berjumlah 29 siswa. Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah model observasi, dokumentasi dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis deskriptif untuk mengukur kemampuan menulis hasil tes penelitian (1 kali pemberian tes) setiap siklus dengan menggunakan distribusi frekuansi dan persentase yang pertama bahwa ada peningkatan kualitas proses pembelajaran menulis paragraf naratif setelah diadakan tindakan kelas dengan model pembelajaran IMAS (Image Streaming). Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Skor rata-rata siklus I 69,59 dengan ketuntasan klasikal 16 orang (55,17%) tuntas, berada pada kategori rendah dan meningkat pada siklus II 83,13 dengan ketuntasan klasikal 29 orang (100%) tuntas. Hal ini didukung oleh peningkatan keaktifan dan kreatifitas siswa dalam proses belajar mengajar dari siklus I meningkat pada siklus II. Ini berarti penerapan model pembelajaran IMAS (Iamge Streaming) dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkatkan kemampuan menulis paragraf naratif siswa kelas X.5 SMA Negeri I Polut Kabupaten Takalar.Kata kunci: Menulis paragraf naratif, model pembelajaran IMAS (Image Streaming) This research aimed to improve the ability to write narrative through IMAS learning model (image streaming) Grade Students of SMA X.5 I Polut KabupatenTakalar totaling 29 students. Data collection technique used a model observation, documentation and testing. The data analysis technique used the model descriptive analysis to measure the ability to write the test results of the study (1 time giving the test) every cycle by using the distribution frequency of and the percentage of the first is that there is an increase in the quality of the learning process to write a paragraph of narrative once held a class action learning model IMAS ( Image Streaming). The results showed an increase in student learning outcomes. The average score of the first cycle of 69.59 with classical completeness 16 (55.17%) completed, are in the low category and increased in the second cycle 83.13 with classical completeness 29 (100%) completed. This is supported by the increase in activity and creativity of the students in the learning process of the first cycle increased in the second cycle. This means the application of learning models IMAS (Iamge Stream) in learning Indonesian can improve the ability to write a narrative paragraph X.5 grade students of SMA I Polut Takalar.Keywords: Writing paragraphs of narrative, learning model IMAS (Image Streaming)
STRATEGI KESANTUNAN BAHASA BUGIS DALAM TINDAK TUTUR MEMERINTAH DI DESA LAMATA KECAMATAN GILIRENGKABUPATEN WAJO asnawi, mauliyah
JURNAL PENDIDIKAN KONFIKS Vol 2, No 2 (2015):
Publisher : Lembaga Perpustakaan Unismuh Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The main problem in this research is to know the language of politeness strategies Bugis in speech acts govern, as well as forms of politeness marker used in Bugis Village District of Gilireng Wajo Lamata. This study aims to determine strategies and forms of politeness marker Bugis language in speech acts govern in the Village District of Gilireng Wajo salvation. This research was a qualitative descriptive study, which emphasizes the use of data obtained from the field. A research procedure that produces descriptive data in the form of words written or spoken of the people observed. This research data was data Bugis village District of Gilireng Wajo Lamata, and includes verbal or speech or writing or text civility in speech acts govern. Data analysis did through several stages: observation of data, data identification, classification and categorization of data and markers politeness strategies based on their characteristics. The results showed that the Bugis language Politeness Strategies In Speech Acts Ruling In the village of the District Lamata Gilireng Wajo the strategy explicitly include: ordered, requested, forbid, permit, encourage, suggest, expect, propose options, invited, invite and urge. As well as the implicit strategy that includes: melaran, ordering, ask for help, encourage / persuade, urge and beg / permissionsKeywords: Strategy, politeness and speech acts.Masalah utama dalam penelitian ini yaitu mengetahui strategi kesantunan bahasa Bugis dalam tindak tutur memerintah, serta bentuk pemarkah kesantunan yang digunakan dalam bahasa Bugis di Desa Lamata Kecamatan Gilireng Kabupaten Wajo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi dan bentuk pemarkah kesantunan bahasa Bugis dalam tindak tutur memerintah di Desa Lamatan Kecamatan Gilireng Kabupaten Wajo. Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif, yang menekankan pada penggunaan data yang diperoleh dari lapangan. Prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari masyarakat yang diamati. Data penelitian ini adalah data bahasa Bugis di desa Lamata Kecamatan Gilireng Kabupaten Wajo baik yang berupa lisan atau tuturan maupun tulisan atau teks kesantunan dalam tindak tutur memerintah. Teknik analisis data yang dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu: observasi data, identifikasi data, klasifikasi data dan pengkategorian strategi dan pemarkah kesantunan berdasarkan karakteristiknya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Strategi Kesantunan Bahasa Bugis Dalam Tindak Tutur Memerintah Di Desa Lamata Kecamatan Gilireng Kabupaten Wajo yaitu strategi secara eksplisit yang meliputi: menyuruh, meminta, melarang, mengizinkan, mengimbau, menganjurkan, mengharapkan, mengajukan pilihan, mempersilakan, mengajak dan  mendesak. Serta strategi secara implisit yang meliputi: melaran, menyuruh, meminta bantuan, mengimbau/mengajak, mendesak, dan memohon/permisiKata kunci: Strategi, kesantunan dan tindak tutur.
STILISTIKA DALAM PUISI “KERIKIL TAJAM DAN YANG TERAMPAS DAN YANG PUTUS” KARYA CHAIRIL ANWAR Tjodding, Tjodding
JURNAL PENDIDIKAN KONFIKS Vol 2, No 1 (2015): Bahasa dan Pengajaran
Publisher : Lembaga Perpustakaan Unismuh Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu: (1) Bagaimana bentuk asonansi dan aliterasi dalam kumpulan puisi Kerikil tajam dan yang terampas dan yang Putus karya Chairil Anwar? (2) Bagaimana pemilihan konotasi dan denotasi dalam diksi yang terdapat dalam kumpulan puisi Kerikil tajam dan yang terampas dan yang Putus karya Chairil Anwar? (3)Bagaimanakah makna gaya bahasa dalam kumpulan puisi Kerikil tajam dan yang terampas dan yang Putus karya Chairil Anwar.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptifkualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik catat, karena data-datanya berupa teks.  Berdasarkan analisis ini dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu: (1)Pemanfaatan atau pemilihan bunyi-bunyi bahasa yang dipergunakan dalam Puisi Kerikil tajam dan yang Terampas dan yang Putus karya Chairil Anwar, ditemukan adanya asonansi ‘persamaan bunyi vokal’ yang banyak dipakai bunyi a, i, u, e, o. Aliterasi ‘persamaan bunyi konsonan yang digunakan dalamPuisi Kerikil tajam dan yang Terampas dan yang Putus karya Chairil Anwar adalah bunyi konsonan /p/, /s/, /g/, /k/, /t/,/l/,/k/./m/ dan /b/.(2) Diksi dalam puisi Kerikil tajam dan yang Terampas dan yang Putus karya Chairil Anwar dapat ditinjau dari segi kosakata, pemilihan kata, dan denotasi serta konotasinya.(3)Pemakaian gaya bahasa yang terdapat dalam puisi Kerikil tajam dan yang Terampas dan yang Putus karya Chairil Anwaradalah (a) metafora, (b) alusio, (c) hiperbola, (d) sinestesia, (e) alegori, (f) personifikasi, (g) fabel (h) simbolik, (i) repetisi.Kata kunci: Stilistika, diksi, gaya bahasa, aspek bunyi The problems addressed in this study, namely: (1) How is the form of assonance and alliteration in poetry collection of sharp gravel and deprived and the Disconnect work of Anwar? (2) How does the selection of the connotation and denotation in diction contained in a collection of poems sharp gravel and deprived and the Disconnect work of Anwar? (3) What is the meaning of style in a collection of poems sharp gravel and deprived and the Disconnect work of Anwar. The method  in this research used deskriptiva qualitative. Data collection techniques used technique of record, because the data in the form of text. Based on this analysis we can conclude several things, namely: (1) The use or selection of language sounds used in Poetry Gravel sharp and deprived and the Disconnect work of Anwar, discovered the existence of assonance equation vowel a widely used sound a, i, u, e, o. Alliteration equation consonant sounds used dalamPuisi Gravel sharp and deprived and the Disconnect work of Anwar is consonant / p /, / s /, / g /, / k /, / t /, / l /, / k /. / m / and /b/.(2) Diction in poetry sharp gravel and deprived and the Disconnect Anwars work can be viewed in terms of vocabulary, diction, and denotation and connotation. (3) The use of force contained in the language of poetry Gravel sharp and deprived and the Disconnect work Chairil Anwaradalah (a) metaphor, (b) allusion, (c) hyperbole, (d) synesthesia, (e) allegory, (f) the personification, (g) fable (h) the symbolic, ( i) reps. Keywords: Stilistika, diction, style, sound aspects
PENERAPANMEDIA FILM STRIP DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS CERITA MURID KELAS III SDN 174 SUKADAMAI KECAMATAN SUKAMAJU KABUPATEN LUWU UTARA inrdrawati, inrawati
JURNAL PENDIDIKAN KONFIKS Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Bahasa Indoneisa
Publisher : Lembaga Perpustakaan Unismuh Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian, yaitu mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi penerapanmedia film strip dalam meningkatkan keterampilan membaca  pemahaman teks cerita murid kelas III SDN 174 Sukadamai Kecamatan Sukamaju Kabupaten Luwu Utara.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research).Penelitian ini dilaksanakan di kelas III Tahun Pelajaran 2011/2012. Instrumen yang digunakan adalah pedoman observasi, tes, dan alat perekam. Teknik analisis data penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Perencanaan penerapan film strip dalam meningkatkan keterampilan membaca pemahaman teks cerita pada murid kelas IIISDN 174 Sukadamai Kecamatan Sukamaju Kabupaten Luwu Utara disusun secara terintegrasi dan kompleksitas sesuai dengan sistematika perencanaan pembelajaran. Namun, pada siklus I, perencanaan belum disusun secara lengkap dengan tidak tercantumnya metode yang dapat menunjang pelaksanaan media film strip. Hal ini telah diperbaiki pada siklus II sehingga keterampilan membaca murid mengalami peningkatan. (2) Pelaksanaan penerapan film strip dalam meningkatkan keterampilan membaca pemahaman teks cerita pada murid kelas IIISDN 174 Sukadamai Kecamatan Sukamaju Kabupaten Luwu Utara siklus I belum terlaksana dengan baik. Guru belum menerapkan media film strip sesuai dengan prosedurnya sehingga  proses pembelajaran membaca belum maksimal. Pada siklus II, pelaksanaan film strip sudah sesuai dengan prosedurnya dan dapat diterapkan oleh guru dengan baik tanpa kendala yang signifikan. Hal ini berkontriubusi terhadap peningkatan keaktifan murid dalam membaca. (3) Hasil belajar murid dalam pembelajaran membaca dengan menggunakan film, strip dengan bantuan media Audio-Visual melalui Komputer dan LCD meningkat.  Hal ini tampak pada hasil yang diperoleh setiap siklus. Keterampilan membaca siklus 1 mencapai 66,33%, dan meningkat pada siklus 2 yang mencapai 80,83%.Kata Kunci: media film strip, keterampilan, membaca, cerita The purpose of the study were described the planning , implementation , and evaluation of penerapanmedia film strips in improving the reading comprehension skills of story text SDN 174 third graders Sukadamai District of Sukamaju Luwu Utara. The approach used in this study was a qualitative approach. This research was action research (classroom action research) . Research was conducted in Class III Academic Year 2011/2012 . The instruments used were observation , testing , and recording devices . The technique of data analysis was descriptive qualitative research . The results showed that ( 1 ) Planning application film strips in improving reading comprehension skills in the story text grader IIISDN 174 Sukadamai Sukamaju District of North Luwu arranged in accordance with the complexity of an integrated and systematic learning plan . However , in the first cycle , the planning had not been fully compiled with no inclusion of methods that can support the implementation of the medium of film strips . This had been corrected in the second cycle so that the reading skills of students had increased. ( 2 ) The application of film strips in improving the reading comprehension skills of story text at 174 Sukadamai IIISDN grader Sukamaju District of North Luwu cycle I had not done well . Teachers had not applied a strip of film media in accordance with the procedure so that the process of learning to read was not maximized . In the second cycle , the implementation of the film strips were in accordance with the procedure and can be applied by teachers as well without significant obstacles . This berkontriubusi to increased activity of students in reading . ( 3 ) The results of student learning in learning to read by using a film strip with the help of Audio-Visual media through the computer and the LCD increases . This was evident in the results obtained by each cycle . Skills reading cycle 1 reached 66.33 % , and the increase in cycle 2 which reached 80.83 % .Keywords : media film strips , skills , reading , story
ANALISIS KOHESI DALAM KARANGAN SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH TAKKALASI KABUPATEN BARRU Iskandar, iskandar
JURNAL PENDIDIKAN KONFIKS Vol 2, No 1 (2015): Bahasa dan Pengajaran
Publisher : Lembaga Perpustakaan Unismuh Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan kohesi dalam karangan siswa kelas VIII SMP MuhammadiyahTakkalasi Kabupaten Barru ditinjau dari analisis wacana. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan rancangan analisis kohesi. Dari analisis tersebut diperoleh tabulasi frekuensi dan persentase hasil analisis. Usaha untuk mencapai tujuan tersebut ditempuh dengan melakukan analisis pada sampel 25 buah karangan dari seluruh siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Takkalasi Kabupaten Barru. Jenis kohesi yang digunakan oleh siswa tampaknya sebagian kecil hanya menggunakan empat, lima, Sembilan sampai sepuluh jenis dan sebagian besar menggunakan enam, tujuh sampai delapan jenis. Frekuensi penggunaan jenis-jenis kohesi ditemukan berbeda satu sama lain. Frekuensi rata-rata dari penggunaan distribusi kohesi secara umum ditemukan dari 0,28-20,04, sedangkan tingkat proporsi kohesi wacana siswa ditemukan  rata-rata 0,38%-48,57%. Dengan kenyataan tersebut dapat diketahui bahwa tingkat keharmonisan kohesi siswa masih rendah atau belum memadai untuk dijadikan pondasi karangan yang koheren. Berdasarkan temuan penelitian ini, disarankan agar hasilnya dijadikan sebagai bahan masukan bagi pembaca agar dapat lebih memahami wacana utamanya mengenai teori kohesi dalam menganalisis suatu karangan/tulisan, dalam rangka meningkatkan kualitas tulisan mereka secara khusus bagi pelajar kelas VIII SMP Muhammadiyah Takkalasi Kabupaten Barru dan seluruh tingkatan pelajar pada umumnya, dan perlunya dilakukan penelitian kohesi dalam karangan dengan metode yang sama, bahasa yang sama, pada jenis wacana yang berbeda.Kata kunci: karangan, analisis kohesi. This study aimed to describe the use of cohesion in the junior class VIII student essay MuhammadiyahTakkalasi Barru terms of discourse analysis. This research is descriptive quantitative analysis design cohesion. From the analysis obtained by tabulating the frequency and percentage analysis results. Efforts to achieve these objectives pursued by analysis on 25 samples of fruit bouquets of all eighth grade students of SMP Muhammadiyah Takkalasi Barru. The type of cohesion that used by students seem fraction only use four, five, nine to ten types and mostly used six, seven or eight species. Frequency of use of the types of cohesion was found to differ from each other. The average frequency of use of cohesion in general distribution  found from 0.28 to 20.04, while the level of discourse cohesion proportion of students found an average of 0.38% -48.57%. With this fact can be seen that the level of harmony cohesion student remains low or in sufficient to serve as the foundation of a coherent essay. Based on these findings, it  suggested that the results used as input for the reader to better understand the discourse primarily on the theory of cohesion in analyzing an essay / article, in order to improve the quality of their writing specifically for students of class VIII SMP Muhammadiyah Takkalasi Barru and all levels students in general, and the need for cohesion in a research essay by the same method, the same language, the different types of discourse.Keywords: bouquet, analysis of cohesion.
JARGON BAHASA WARIA SUATU KAJIAN PRAGMATIK inramini, inramini
JURNAL PENDIDIKAN KONFIKS Vol 2, No 2 (2015):
Publisher : Lembaga Perpustakaan Unismuh Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimed to analyze the Transgender A Jargon Language Pragmatics Study. The method used in this research was a qualitative descriptive method to describe and convey the data objectively. Describing terms Transgender A Jargon Language Pragmatics studies as research objects. Data collection techniques used were two fold: (1) the technique was an interview.Wthe interview conducted structured interviews. The questions were prepared in advance, so as to facilitate comparisons between the data with the other data smoothly and precisely. In addition, it is possible held in unstructured interviews. (2). The data in this study a language jargon description transvestites in a pragmatic study. Results of this study were found some of the jargon in the form of vocabulary and sentence transvestites a pragmatic study. From these results it can be seen that the interaction is more dominant antarwaria use transgender vocabulary when talking.Keywords: Sex, Jargon and Pragmatics.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Jargon Bahasa Waria Suatu Kajian Pragmatik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yaitu memaparkan dan menyampaikan data secara objektif. Mendeskripsikan istilah-istilah Jargon Bahasa Waria Suatu Kajian Pragmatik sebagai objek penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan ada dua yaitu: (1) Teknik wawanacara.Wawancara yang dilakukan adalah wawancara terstruktur. Pertanyaan-pertanyaan yang telah dipersiapkan lebih dahulu, sehingga memudahkan perbandingan antara satu data dengan data lain secara lancar dan tepat. Selain itu, tidak menutup kemungkinan diadakan wawancara secara tidak berstruktur. (2). Data dalam penelitian ini berupa pendeskripsian jargon bahasa waria dalam suatu kajian pragmatik. Hasil penelitian ini adalah ditemukan beberapa jargon dalam bentuk kosakata dan kalimat bahasa waria suatu kajian pragmatik. Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa dalam interaksi antarwaria tersebut lebih dominan menggunakan kosakata bahasa waria ketika bercakap.Kata Kunci: Waria, Jargon dan Pragmatik.
STRATEGI KESANTUNAN BAHASA BUGIS DALAM TINDAK TUTUR MEMERINTAH DI DESA LAMATA KECAMATAN GILIRENGKABUPATEN WAJO Mualiyah Aznawi; Safriwana Anas
JURNAL KONFIKS Vol 2, No 2 (2015): KONFIKS
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.877 KB) | DOI: 10.26618/konfiks.v2i2.412

Abstract

Abstract The main problem in this research is to know the language of politeness strategies Bugis in speech acts govern, as well as forms of politeness marker used in Bugis Village District of Gilireng Wajo Lamata. This study aims to determine strategies and forms of politeness marker Bugis language in speech acts govern in the Village District of Gilireng Wajo salvation. This research was a qualitative descriptive study, which emphasizes the use of data obtained from the field. A research procedure that produces descriptive data in the form of words written or spoken of the people observed. This research data was data Bugis village District of Gilireng Wajo Lamata, and includes verbal or speech or writing or text civility in speech acts govern. Data analysis did through several stages: observation of data, data identification, classification and categorization of data and markers politeness strategies based on their characteristics. The results showed that the Bugis language Politeness Strategies In Speech Acts Ruling In the village of the District Lamata Gilireng Wajo the strategy explicitly include: ordered, requested, forbid, permit, encourage, suggest, expect, propose options, invited, invite and urge. As well as the implicit strategy that includes: melaran, ordering, ask for help, encourage / persuade, urge and beg / permissionsKeywords: Strategy, politeness and speech acts.AbstrakMasalah utama dalam penelitian ini yaitu mengetahui strategi kesantunan bahasa Bugis dalam tindak tutur memerintah, serta bentuk pemarkah kesantunan yang digunakan dalam bahasa Bugis di Desa Lamata Kecamatan Gilireng Kabupaten Wajo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi dan bentuk pemarkah kesantunan bahasa Bugis dalam tindak tutur memerintah di Desa Lamatan Kecamatan Gilireng Kabupaten Wajo. Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif, yang menekankan pada penggunaan data yang diperoleh dari lapangan. Prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari masyarakat yang diamati. Data penelitian ini adalah data bahasa Bugis di desa Lamata Kecamatan Gilireng Kabupaten Wajo baik yang berupa lisan atau tuturan maupun tulisan atau teks kesantunan dalam tindak tutur memerintah. Teknik analisis data yang dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu: observasi data, identifikasi data, klasifikasi data dan pengkategorian strategi dan pemarkah kesantunan berdasarkan karakteristiknya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Strategi Kesantunan Bahasa Bugis Dalam Tindak Tutur Memerintah Di Desa Lamata Kecamatan Gilireng Kabupaten Wajo yaitu strategi secara eksplisit yang meliputi: menyuruh, meminta, melarang, mengizinkan, mengimbau, menganjurkan, mengharapkan, mengajukan pilihan, mempersilakan, mengajak dan  mendesak. Serta strategi secara implisit yang meliputi: melaran, menyuruh, meminta bantuan, mengimbau/mengajak, mendesak, dan memohon/permisiKata kunci: Strategi, kesantunan dan tindak tutur.
REPRESENTASI MAKSIM PKS DALAM TUTURAN INTERAKSI PEMBELAJARAN BI DI KELAS XI SMA UNISMUH MAKASSAR ABD RAHMAN RAHIM
JURNAL KONFIKS Vol 1, No 2 (2014): KONFIKS
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.033 KB) | DOI: 10.26618/konfiks.v1i2.176

Abstract

AbstractPKS basic constructs systems were beyond the language used as the rational principles in communication. However, PKS language elements affect were the selection, arrangement, and interpretation communication. The essential of PKS system was a communication rules that were beyond language, but it could influence the selection of language elements, arrangement, as well as the interpretation of utterances. The speech acts can be delivered communicative, if the maxim of quantity, quality, relation, and manner considered by the speaker. Therw were four types of maxim, namely (a) violation (Violate), (b) neglect (opt out) , (c) the clash (clash), and (d) the game (flout). Violete occur means that the participants said wrong using the maxim. This study was a qualitative approach is used because this study has the characteristics (1) has a natural background as a data source directly by using the researcher as the key instrument, (2) is a description, (3) concerned with process rather than outcomes, (4) using inductive data analysis, and (5) emphasize kebermaknaan.Penelitian is expected to resolve the problems of the Cooperation principle ViolationsKey Words: Maxim, Cooperation principleAbstrakKonstruk dasar PKS berada di luar bahasa yang digunakan sebagai prinsip-prinsip rasional komunikasi.Akan tetapi, PKS memengaruhi pemilihan unsur bahasa, penataan, dan penafsiran tuturan.PKS pada hakikatnya merupakan kaidah berkomunikasi yang berada di luar bahasa, namun dapat memengaruhi pemilihan unsur bahasa, penataan, serta penafsiran tuturan. Karena itu, tindak tutur itu dapat disampaikan secara komunikatif, apabila maksim kuantitas, kualitas, hubungan, dan cara diperhatikan oleh peserta tutur.Pelanggaran maksim tutur menjadi empat jenis, yaitu (a) pelanggaran (violate), (b) pengabaian (opt out), (c) perbenturan  (clash), dan (d) permainan (flout). Pelanggaran (violete) terjadi karena peserta tutur tidak mampu menggunakan maksim secara benar.Jenis tulisan dalam karya tulis ilmiah ini adalah pendekatan kualitatif digunakan karena penelitian ini memiliki karakteristik (1) memunyai latar alamiah sebagai sumber data secara langsung dengan memanfaatkan peneliti sebagai instrumen kunci, (2) bersifat deskripsi, (3) mementingkan proses daripada hasil, (4) menggunakan analisis data secara induktif, dan (5) menekankan  kebermaknaan.Penelitian ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah tentang Pelanggaran Prinsip Kerjasama. Kata Kunci: Prinsip Kerja Sama, Maksim.

Page 2 of 17 | Total Record : 165