cover
Contact Name
Wilda Syam Tonra
Contact Email
wildaunkhair@gmail.com
Phone
+6285146375650
Journal Mail Official
wildaunkhair@gmail.com
Editorial Address
Jalan Bandara Sultan Baabullah, Kelurahan Akehuda Kampus 1 Universitas Khairun, Kota Ternate Utara, Maluku Utara-Indonesia
Location
Kota ternate,
Maluku utara
INDONESIA
Delta-Pi : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Published by Universitas Khairun
ISSN : 2089855X     EISSN : 25412906     DOI : 10.33387/dpi
Core Subject : Science, Education,
Delta pi jurnal adalah jurnal yang memuat hasil penelitian pendidikan matematika dan matematika yang dipublikasi sebanyak 2 kali dalam setahun di bulan April dan Oktober di Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Khairun.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2014): Periode Bulan April" : 8 Documents clear
EKSPERIMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING DENGAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI STRUKTUR ALJABAR II DITINJAU DARI KREATIVITAS Faradila Thalib
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 3, No 1 (2014): Periode Bulan April
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.342 KB) | DOI: 10.33387/dpi.v3i1.124

Abstract

This research aims at revealing:(1) which one results better learning achievement on the subject of circle among Reciprocal Teaching with Problem solving, Reciprocal Teaching, and conventional approach; (2) which one has better mathematics learning achievement among students with high, average, or low creativity; (3) at each of creativity levels (high, average, and low), which one results better learning achievement on the subject of circle among Reciprocal Teaching with Problem Solving, Reciprocal Teaching, and conventional apprroach; (4) at each of teaching approaches (Reciprocal Teaching with Problem Solving, Reciprocal Teaching, and conventional approach), which group of students has better learning achievement among groups with high, average, or low creativity. This research was quasi-experimental research which employs 3 x 3 factorial design. The population of this research was all of the eleventh grade students of Khairun University in Ternate. The sampling technique used was stratified cluster random sampling. There were 112 students selected as the sample of this research. Based on the research findings, it can be concluded that: (1) students taught by Reciprocal Teaching with Problem Solving have better mathematics learning achievement than those taught by Reciprocal Teaching, students taught by Reciprocal Teaching have better mathematics learning achievement than those taught by conventional approach, and students taught by Reciprocal Teaching have better mathematics learning achievement than those taught by conventional teaching; (2) students with high, average, and low creativity have the same mathematics learning achievement; (3) at each of creativity levels (high, average, and low), Reciprocal Teaching with Problem Solving results better mathematics learning achievement than Reciprocal Teaching and conventional approach do, and Reciprocal Teaching results better mathematics learning achievement than conventional approach does; (4) at each of teaching approaches (Reciprocal Teaching with Problem Solving, Reciprocal Teaching, and conventional approach), students with high, average, and low creativity have the same mathematics learning achievement.
SELF MONITORING Puji Lestari
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 3, No 1 (2014): Periode Bulan April
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.235 KB) | DOI: 10.33387/dpi.v3i1.125

Abstract

Artikel ini membahas self monitoring, yaitu sebagai sub proses yang mengacu pada keberhasilan self-regulated. Self-monitoring mengacu pada kesengajaan dalam memperhatikan aspek perilaku seseorang. Self-monitoring merupakan komponen penting dari self regulated learning yaitu ketika siswa secara mandiri memonitor kemajuan belajar mereka. Self-monitoring merupakan pikiran yang dihasilkan oleh diri sendiri, perasaan, dan tindakan yang secara sistematis dirancang untuk mempengaruhi belajar dan motivasi seseorang. Dalam pembelajaran matematika memonitor apa yang telah dikerjakan penting untuk dilakukan, selain sebagai proses kepercayaan diri seorang individu terhadap dirinya sendiri, hal ini juga dapat menjadi kebiasaan (habits) yang dapat menimbulkan disposisi yang baik dalam diri seseorang.
KREATIVITAS BERPIKIR MATEMATIS DALAM PEMBELAJARAN BERKARAKTER Nila Kesumawati
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 3, No 1 (2014): Periode Bulan April
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (83.751 KB) | DOI: 10.33387/dpi.v3i1.121

Abstract

Berpikir kreatif merupakan titik mula lahirnya kreativitas individu. Oleh karena itu, untuk mengembangkan kreativitas peserta didik dimulai dari mengembangkan keterampilan berpikir kreatif. Hal ini dapat dilakukan melalui pendidikan matematika. Kreativitas berpikir matematis siswa akan nampak atau muncul jika didukung oleh suatu proses pembelajaran. Pembelajaran yang menimbulkan kreativitas berpikir matematis sangatlah bergantung pada cara penyampaian pembelajaran oleh guru. Salah satu pembelajaran yang dapat menimbulkan kreativitas berfikir matematis adalah pembelajaran berkarakter. Nilai karakter yang diperlukan dalam pembelajaran antara lain nilai spiritual, solidaritas, kedisiplinan, kemandirian, serta kemajuan dan keunggulan. Keberhasilan pendidikan karakter di sekolah adalah keberhasilan peserta didik dalam membangun karakter pribadinya, serta keberhasilan guru dalam membangun karakter peserta didik.
PERBANDINGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED DAN INKUIRI TERBIMBING DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN REPRESENTASI MULTIPEL MATEMATIS Ahmad Afandi
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 3, No 1 (2014): Periode Bulan April
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.01 KB) | DOI: 10.33387/dpi.v3i1.126

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan  keefektifan  pendekatan  open-ended dan inkuiri  terbimbing ditinjau dari  kemampuan pemecahan masalah dan representasi multipel matematis. Penelitian ini juga mendeskripsikan perbedaan keefektifan  pendekatan  open-ended dan inkuiri  terbimbing ditinjau dari  kemampuan pemecahan masalah dan  representasi multipel matematis. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu, yang terdiri atas dua kelompok  eksperimen. Populasi dalam penelitian ini  adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kota Ternate. Untuk mengetahui keefektifan pendekatan  open-ended dan inkuiri terbimbing pada  variabel kemampuan pemecahan masalah dan  representasi multipel matematis digunakan uji one samples t-test. Selanjutnya dilakukan uji Mancova untuk mengetahui perbedaan keefektifan antara kedua kelompok, dan dilanjutkan dengan uji lanjut yaitu uji Fisher Hayter  untuk mengetahui pendekatan  mana yang lebih efektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan  open-ended dan  inkuiri terbimbing efektif ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah   dan  representasi multipel matematis siswa. Selain itu, hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran matematika dengan pendekatan  open-ended tidak lebih  efektif dari pendekatan  inkuiri terbimbing ditinjau dari  kemampuan pemecahan masalah matematis dan pendekatan  open-ended lebih efektif dari pendekatan  inkuiri terbimbing ditinjau dari kemampuan representasi multipel matematis.
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJARSISWA PADA MATERI ARITMETIKA SOSIAL Bahrun Taher; Nurma Angkotasan; Marwia Tamrin
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 3, No 1 (2014): Periode Bulan April
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.922 KB) | DOI: 10.33387/dpi.v3i1.128

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) dalam upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi Aritmetika Sosial di kelas VII SMP Negeri 1 Ibu, menggunakan desain penelitian Control Group Pretest-Posttest Design. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII Negeri 1 Ibu. Sampel penelitian ini adalah adalah sebanyak 54 siswa, yang terdiri dari 27 siswa kelas VII-C (Eksperimen) dan 27 siswa kelas VII-D (Kontrol). Data penelitian ini dikumpulkan melalui teknik tes untuk mengetahui hasil belajar siswa. Teknik analisis data menggunakan rumus TP (Taraf Penguasaan), N.Gain (g), uji Normalitas, uji Homogenitas, dan uji parametrik t-test. Hasil perhitungan uji homogenitas diperoleh  <  maka kedua data homogen, serta pada uji normalitas data diperoleh hitung =  dan 2tabel = 11,07 maka  untuk kelas eksperimen, dan hitung = 7,14  dan 2tabel = 11,07 untuk kelas kontrol,  maka kesimpulannya data berdistribusi normal. Pengujian hipotesis digunakan uji parametrik dengan t-test. Dari hasil perhitungan diperoleh  = 4,149 >  = 1,675 berarti Ho ditolak dan  diterima. Dengan demikian penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Ibu pada materi Aritmetika Sosial.
PROJECT BASED LEARNING DALAM PENGEMBANGAN ACADEMIC HELP-SEEKING SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA Lanani, Karman
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 3, No 1 (2014): Periode Bulan April
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.779 KB) | DOI: 10.33387/dpi.v3i1.127

Abstract

Pembelajaran matematika melalui interaksi guru dan siswa dalam penciptaan situasi belajar bertujuan terbentuknya kemampuan berpikir kritis dan sistimatis dalam memecahkan permasalahan matematika untuk memiliki sikap menghargai kegunaan matematika secara realistis mencapai tujuan pendidikan nasional. Merealisasikan tujuan tersebut, dibutuhkan pembelajaran disamping mentransfer  materinya sesuai tuntutan kurikulum, juga disertai pemberian makna  dimana siswa dapat menggunakan kemampuan dan kepercayaan dirinya secara leluasa dan menyenangkan, sehingga menimbulkan kemampuan matematis pada siswa. Konsepsi ini selayaknya menjadi muatan profesionalisme guru dalam pembelajaran untuk menumbuhkan perilaku siswa dalam berkolaborasi memanfaatkan lingkungan akademik sebagai sumber belajar  untuk pengatasi permasalahan belajarnya.  Kondisi ini mendorong terbentuknya perilaku dimana siswa membutuhkan bantuan dan dapat memberikan bantuan dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Ryan & Pintrich (1997) bahwa perilaku mencari bantuan merupakan usaha individu menggunakan orang lain sebagai sumber untuk mengatasi ketidakjelasan dan kesulitan dalam proses belajar. Aktivitas mencari bantuan dalam belajar matematika pada siswa disamping sebagai strategi belajar juga merupakan proses interaksi sosial antara siswa dengan orang lain guna memperoleh solusi bagi permasalahannya. Siswa yang dapat memanfaatkan lingkungan akademik secara baik akan membantu menyelesaikan masalah kesulitan yang dialaminya. Pembelajaran yang menciptakan situasi kolaboratif adalah pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning (PBL). PBL merupakan model pembelajaran yang berfokus pada  konsep-konsep dan prinsip-prinsip utama dari suatu disiplin, melibatkan siswa dalam kegiatan pemecahan masalah dan tugas-tugas bermakna, memberi peluang siswa bekerja secara otonom mengkonstruk belajar mereka sendiri, dan  menghasilkan produk karya siswa. Menurut Santyasa (2007) bahwa, PBL berfokus pada konsep dan prinsip inti sebuah disiplin, memfasilitasi siswa untuk berinvestigasi, pemecahan masalah, dan tugas-tugas secara bermakna, students center, dan menghasilkan produk nyata.
KEEFEKTIFAN MODEL PROBLEM-BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS Angkotasan, Nurma
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 3, No 1 (2014): Periode Bulan April
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.208 KB) | DOI: 10.33387/dpi.v3i1.122

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan model Problem-Based Learning ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah matematis  pada siswa SMA Negeri 5 Kota  Ternate. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu, yang terdiri dari satu kelompok  eksperimen. Adapun sampel yang diperoleh yaitu siswa kelas XII IPA1 SMA N 5 Kota Ternate. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes yang terdiri atas soal tes kemampuan  pemecahan masalah matematis. Untuk mengetahui keefektifan model Problem-Based Learning pada variabel  kemampuan pemecahan masalah matematis digunakan uji one samples t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Problem-Based Learning efektif ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.
PENGARUH PEMBELAJARAN GEOMETRI TERHADAP SIKAP MATEMATIK DAN KECEMASAN MATEMATIKA SISWA Budiman, Hedi
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 3, No 1 (2014): Periode Bulan April
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.394 KB) | DOI: 10.33387/dpi.v3i1.123

Abstract

Kecemasan matematika menjadi isu penelitian yang masih dilakukan di tingkat nasional dan internasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pembelajaran geometri dengan pembelajaran konvensional terhadap sikap matemaik dan kecemasan matematika siswa SMP. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan dari pembelajaran geometri yang diberikan guru kelas terhadap sikap matematik dan kecemasan matematika siswa. Dan juga terdapat pengaruh sikap matematik siswa terhadap kecemasan matematika siswa. Tingkat kecemasan sebagian besar siswa yang tinggi pada pembelajaran geometri, menunjukkan kuatnya pengaruh pengajaran yang diberikan guru. Pengukuran secara psikologis, fisiologis, dan sosial pada tingkat kecemasan menunjukkan bagaimana perasaan siswa selama pembelajaran berlangsung. Tingkat kecemasan ini tidak terlalu berpengaruh pada siswa yang lebih mandiri, yang memiliki sikap matematik yang positif.

Page 1 of 1 | Total Record : 8