cover
Contact Name
Pudyastuti Kusumaningrum
Contact Email
mot.farmasi@ugm.ac.idm
Phone
-
Journal Mail Official
mot.farmasi@ugm.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Majalah Obat Tradisional
ISSN : 14105918     EISSN : 24069086     DOI : -
Core Subject : Health,
raditional Medicine Journal (Majalah Obat Tradisional), or Trad. Med. J. (ISSN 1410-5918 (print) and ISSN 2406-9086 (online)), is an international scientific journal published by Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada, three times annually. Collaborating with Indonesian Pharmacist Association, Daerah Istimewa Yogyakarta, and we dedicate our journal to researches and development in traditional medicine. The journal receives papers on research laboratory, field research, and case studies of traditional medicine and its constituent, covering research topics including raw materials, cultivation, phytochemical, pharmacological effects and toxicology, formulation, and biotechnology.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue " Vol 20, No 2 (2015)" : 8 Documents clear
UJI AKTIVITAS REPELAN MINYAK ATSIRI DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum (L.) f. Citratum Back) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DALAM SEDIAAN LOTION DAN UJI SIFAT FISIK LOTION Murrukmihadi, Mimiek; Fajarini, Dias Anita
Majalah Obat Tradisional Vol 20, No 2 (2015)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.289 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ20iss2pp96-102

Abstract

Minyak atsiri daun kemangi memiliki aroma khas berfungsi sebagai repelan sehingga dapat digunakan sebagai anti nyamuk. Lotion dianggap lebih praktis, mudah aplikasinya, mudah dioleskan, mudah dituang, dan lebih efisien sehingga repelan dibuat dalam bentuk lotion. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui aktivitas repelan minyak atsiri daun kemangi (Ocimum basilicum (L.) f. Citratum Back) terhadap nyamuk Aedes aegypti dalam sediaan lotion. Daun kemangi dikeringanginkan, kemudian disuling dengan distilasi air dan uap selama ±6 jam untuk memperoleh minyak atsiri. Minyak atsiri dengan konsentrasi 15%v/v, 25%v/v, dan 35%v/v dalam etanol 95% dibuat dalam sediaan lotion. Sediaan lotion diuji sifat fisik (homogenitas, viskositas, daya sebar, dan daya lekat) dan uji aktivitas repelan. Data yang didapat dianalisis menggunakan analisis Kolmogorov Smirnov test, Anava 2 jalan, uji Turkey HSD test. Uji aktivitas repelan dianalisis dengan Anava 1 jalan dilanjutkan uji Turkey dengan taraf kepercayaan 95%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan kenaikan konsentrasi (15%v/v, 25%v/v, 35%v/v dalam etanol 95%),lotion yang dihasilkan homogen dan mudah dituang. Lotion dengan kenaikan konsentrasi minyak atsiri daun kemangi tersebut mempengaruhi aktivitas repelan yang berbeda bermakna dengan waktu perlindungan berturut-turut adalah 3522, 4611, dan 5435 detik.
PEMBUATAN CHEWABLE LOZENGES EKSTRAK DAUN LEGUNDI (Vitex trifolia L. ) DENGAN VARIASI PROPORSI BASIS GLISERIN-GELATIN Sulaiman, TN. Saifullah; Aryani, Dina; Murti, Yosi Bayu
Majalah Obat Tradisional Vol 20, No 2 (2015)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.609 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ20iss2pp103-109

Abstract

Daun Legundi (Vitex trifolia L.) sering digunakan dalam ramuan obat tradisional di Indonesia sebagai antiasma. Penggunaan tanaman ini dalam pengobatan dirasa kurang praktis dan kurang dapat diterima, sehingga perlu dibuat dalam sediaan yang lebih sesuai, misalnya chewable lozenges. Bahan yang dapat memberi tekstur kenyal adalah gliserin dan gelatin sebagai basisnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi proporsi basis (gliserin dan gelatin) terhadap sifat fisik chewable lozenges dan ketersediaan kembali viteksikarpin dari sediaan. Chewable lozenges diproduksi dengan metode cetak tuang (molding mixture method). Formula yang dibuat adalah tiga formula dengan variasi proporsi gliserin dan gelatin yaitu Formula I (10 % : 90 %), Formula II (20 % : 80 %) dan Formula III (30 % : 70 %). Chewable lozenges yang terbentuk diuji sifat fisik meliputi : uji keseragaman bobot, waktu melarut, kadar air, dan KLT-densitometri, serta uji tanggap rasa menggunakan kuesioner oleh responden. Data yang diperoleh dianalisis statistik dengan analisis varian satu jalan taraf signifikansi (α) = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya variasi proporsi gliserin dan gelatin mempengaruhi sifat fisik chewable lozenges ekstrak daun legundi, yaitu semakin besar proporsi gelatin memperlama waktu larut (signifikansi < 0,05), dan semakin besar proporsi gliserin menyebabkan kadar air chewable lozenges semakin tinggi (signifikansi < 0,05). Formulasi chewable lozenges berpengaruh pada ketersediaan kembali viteksikarpin dari sediaan, semakin besar proporsi gelatin maka kadar relatif viteksikarpin yang diperoleh kembali menjadi lebih rendah. Berdasarkan hasil uji tanggap rasa chewable lozenges ekstrak daun legundi secara subjektif, Formula II (20 % : 80 %) paling disukai oleh responden. 
OPTIMASI FORMULA TABLET HISAP EKSTRAK KULIT AKAR SENGGUGU (Clerodendrum serratum (L.) Moon.) SEBAGAI SEDIAAN OBAT PENGENCER LENDIR (MUKOLITIK) DENGAN KOMBINASI BAHAN PENGISI LAKTOSA – SORBITOL Sulaiman, TN Saifullah; Wahyono, Wahyono; Kurniati, Luthfia Hanifah
Majalah Obat Tradisional Vol 20, No 2 (2015)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (870.509 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ20iss2pp68-80

Abstract

Kulit akar senggugu memiliki khasiat sebagai pengencer lendir (mukolitik) dan sudah digunakan secara empiris.Perlu dibuat sediaan tablet hisap agar dapat digunakan dengan nyaman dan praktis. Simplisia bentuk serbuk diekstraksi dengan maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Tablet hisap ekstrak kulit akar senggugu dioptimasi dengan menggunakan campuran bahan pengisi laktosa-sorbitol, yaitu formula A (100% laktosa), formula B (100% sorbitol), dan formula C (50% laktosa : 50% sorbitol). Tablet dibuat dengan metode granulasi basah. Formula optimum didapatkan dari hasil uji sifat fisik granul dan tablet hisap menggunakan metode SLD, lalu diuji sifat fisik meliputi sifat alir granul, kekerasan, waktu larut, tanggapan rasa serta dilakukan analisa kuantitatif kadar zat aktif dalam tablet hisap. Dari sifat fisik tablet hisap formula prediksi (SLD) dan verifikasi (optimum) diuji statistik menggunakan t-Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi bahan pengisi laktosa-sorbitol dapat mempengaruhi sifat fisik granul dan tablet hisap kulit akar senggugu.Interaksi bahan pengisi laktosa-sorbitol dalam campuran dapat menaikkan respon kekerasan dan tanggap rasa tablet hisap, menurunkan respon kecepatan alir granul dan waktu larut tablet hisap. Formula optimum yang diperoleh dari campuran laktosa-sorbitol adalah 100% sorbitol : 0% laktosa.
PENGARUH WAKTU PEMANENAN DAN TINGKAT MATURASI DAUN TERHADAP KADAR VITEKSIKARPIN DALAM DAUN LEGUNDI (Vitex trifolia L.) Murti, Yosi Bayu; Dwinatari, Indrawan Kurnia
Majalah Obat Tradisional Vol 20, No 2 (2015)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (644.194 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ20iss2pp110-116

Abstract

Legundi (Vitex trifolia L.) merupakan salah satu tanaman tradisional Indonesia yang belum banyak diteliti dan belum dikembangkan menjadi fitofarmaka. Daun legundi dapat digunakan untuk terapi pada penderita asma dengan kadar optimum. Oleh karena itu perlu dilakukan optimasi pemanenan daun legundi yang meliputi waktu dan tingkat maturasi daun. Optimasi waktu pemanenan dengan cara memanen daun legundi pada waktu yang berbeda yaitu pagi, siang, dan sore hari, sedangkan untuk optimasi tingkat maturasi daun dengan cara memanen daun nomor satu sampai lima dari ujung termuda, selanjutnya ditetapkan waktu pemanenan dan daun yang memberikan kadar viteksikarpin optimum. Pengukuran kadar viteksikarpin ditetapkan secara KLT-densitometri kemudian dianalisis menggunakan software Wincats dan Microsoft Office Excel 2007. Kadar viteksikarpin dalam daun legundi paling tinggi dipanen pada sore hari, kemudian siang hari, dan paling rendah pada pagi hari. Kadar viteksikarpin dalam daun legundi paling tinggi pada daun ke-2, kemudian daun ke-1, daun ke-3, daun ke-4, dan paling rendah pada daun ke-5. Pemanenan yang memberikan kadar viteksikarpin optimum yaitu pemanenan di sore hari dengan memetik daun ke-1 sampai daun ke-3.
PERBANDINGAN METODE PEMBUATAN EKSTRAK TERPURIFIKASI BEE PROPOLIS DARI LEBAH MADU (Apis mellifera) BERDASARKAN KADAR FLAVONOID TOTAL DIHITUNG SEBAGAI RUTIN Pramono, Suwijiyo; Puspitasari, Agustina Dian
Majalah Obat Tradisional Vol 20, No 2 (2015)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.89 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ20iss2pp81-86

Abstract

Propolis adalah campuran kompleks lilin lebah, gula, dan getah pepohonan kumpulan lebah madu (Apis mellifera). Salah satu kandungan yang memiliki efek farmakologis adalah flavonoidnya. Flavonoid dapat diperoleh dalam kadar dan kemurnian tinggi dengan dibuat ekstrak terpurifikasi. Ekstraksi dilakukan dengan etanol 96%, dilanjutkan purifikasi dengan etanol 30%, kloroform dan etil asetat untuk metode I, serta air panas dan etil asetat untuk metode II. Kandungan flavonoid dideteksi dengan Kromatografi Lapis Tipis, fase diam silika gel 60F 254, fase gerak n-butanol-asam asetat-air (3:1:1 % v/v). Kadar flavonoid total diukur dengan  spektrofotometer UV-Vis berdasarkan metode Zou, dihitung sebagai rutin. Hasil dianalisis dengan paired sample t-test. Rerata kadar flavonoid total dari ekstrak propolis belum terpurifikasi yaitu 1,23 ± 0,37 %b/b. Metode I dan II dapat digunakan untuk mempurifikasi ekstrak etanol 96% propolis, menghasilkan kadar flavonoid total yaitu 9,97 ± 1,57 (8,1 kali) dan 11,78 ± 1,30 %b/b (9,6 kali). Uji paired sample t-test dengan SPSS 16.00 menunjukkan efektivitas purifikasi dengan nilai Sig = 0,048.
ISOLASI DAN PENETAPAN KADAR ALKALOID EKSTRAK ETANOLIK BUNGA KEMBANG SEPATU (Hibiscus rosa-sinensis L.) SECARA SPEKTRODENSITOMETRI Murrukmihadi, Mimiek; Pamungkas, Kurniati
Majalah Obat Tradisional Vol 20, No 2 (2015)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.842 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ20iss2pp117-123

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan isolasi dan mengetahui kadar relatif alkaloid pada bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) secara spektrodensitometri. Ekstrak etanolik bunga kembang sepatu dibuat dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Pemisahan senyawa alkaloid dilakukan dengan fraksinasi menggunakan VLC (Vaccum Liquid Chromatography) dan menggunakan campuran pelarut metanol-etilasetat dengan variasi konsentrasi. Hasil isolasi selanjutnya digunakan sebagai kurva baku, kemudian ditetapkan kadar sampel ekstrak bunga kembang sepatu secara spektrodensitometri dengan menggunakan fase diam silika gel dan fase gerak etil asetat: metanol (1:5 v/v). Kadar relatif alkaloid dihitung menggunakan kurva baku Y = 29023,75 X + 5809,35, r = 0,996. Didapatkan kadar relatif alkaloid sebesar 0,210 ± 0,035 % dan dapat diijadikan sebagai suatu senyawa penanda.
OPTIMASI FORMULA TABLET HISAP EKSTRAK KULIT AKAR SENGGUGU (Clerodendrum serratum L. MOON) SEBAGAI SEDIAAN OBAT PENGENCER LENDIR (MUKOLITIK) DENGAN KOMBINASI BAHAN PENGISI MANNITOL-LAKTOSA-SUKROSA Sulaiman, T.N. Saifullah; Puspita, Desi Elvira Cindy; Wahyono, Wahyono
Majalah Obat Tradisional Vol 20, No 2 (2015)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (660.578 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ20iss2pp87-95

Abstract

Senggugu root bark (Clerodendrum serratum L. Moon) is known as a mucolitics. Senggugu root bark is made in the dosage form of lozenges in combination with sucrose, mannitol and lactose in order to obtain good flavor and comfortable when consumed. The purpose of this study was to determine the effect of the combination of fillers on the physical properties of granules and tablets as well as the composition of the combination of excipients to produce lozenges of extract of senggugu root bark with optimum physical properties. Seven formulas were made with a combination of mannitol, lactose and sucrose as follows: FI (100%: 0%: 0%), FII (0%: 100%: 0%), FIII (0%: 0%: 100%), FIV (50 %: 50%: 0%), FV (50%: 0%: 50%), FVI (0%: 50%: 50%), and FVII (33.3%: 33.3%: 33.3% ). The results showed that the combination of mannitol, lactose and sucrose affected the physical properties of the granules and lozenges of extract of senggugu root bark i.e. flow rate, hardness, dissolved time, compactibility and perceptive sense. The dominant amount of sucrose and lactose can improve the physical properties of granules and tablets. The optimal composition of the combination of mannitol, lactose and sucrose obtained from Design Expert 7.1.5. program was 5.491%: 37.387%: 57.122%, respectively.
FORMULASI TABLET EFFERVESCENT EKSTRAK RIMPANG JAHE EMPRIT (Zingiber officinale Rosc.) DENGAN VARIASI KADAR ASAM SITRAT DAN ASAM TARTRAT Mufrod, Mufrod; Kartikasari, Sekararum Diah; Murti, Yosi Bayu
Majalah Obat Tradisional Vol 20, No 2 (2015)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (695.884 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ20iss2pp124-132

Abstract

Jahe (Zingiber officinale Rosc.) memiliki khasiat sebagai anti emetik. Rimpang jahe biasanya dikonsumsi sebagai  minuman penyegar instan seduhan sehingga perlu dibuat menjadi sediaan yang lebih efektif, efisien dan menarik. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan rimpang jahe menjadi sediaan tablet effervescent dengan menggunakan variasi kadar asam sitrat dan asam tartrat. Ekstrak kering jahe dibuat dengan metode ekstraksi menggunakan etanol 70% dan diuapkan dengan spray dryer. Ekstrak dibuat menjadi 5 formula dengan variasi jenis dan jumlah sumber asam menggunakan metode peleburan. Granul yang diperoleh diuji sifat fisiknya meliputi uji waktu alir, indeks tap, sudut diam, daya serap air, kompaktibilitas, densitas massa, kadar air dan kadar fenolik total. Granul tersebut ditablet dan diuji sifat fisik tablet meliputi keseragaman bobot, kerapuhan, kekerasan, waktu larut, uji tanggap rasa, dan kadar fenolik total. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Anova One Way dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil uji sifat fisik granul dan tablet effervescent ekstrak rimpang jahe menunjukkan bahwa formula III (50% asam sitrat) merupakan formula terbaik karena memenuhi persyaratan fisik granul dan tablet. Sedangkan formula V (100% asam tartrat) merupakan formula yang memberikan kestabilan kadar fenolik yang paling besar.

Page 1 of 1 | Total Record : 8