cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa" : 5 Documents clear
Serangan Rayap Coptotermes Sp. Pada Tanaman Shorea leprosula Miq di PT Suka Jaya Makmur, Kalimantan Barat Ngatiman Ngatiman; Deddy Dwi Nur Cahyono
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2017.3.1.33-42

Abstract

Meranti merah (Shorea leprosula Miq) merupakan salah satu jenis unggulan untuk ditanam dalam teknik silvikultur intensif (SILIN). Namun permasalahan yang sering dijumpai di lapangan adalah adanya serangan rayap Coptotermes sp yang mengakibatkan kematian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui frekuensi dan intensitas serangan rayap  pada tanaman S. leprosula dan mengamati sarang rayap yang terdapat diantara jalur tanam.  Metode yang digunakan adalah melakukan pengamatan serangan rayap pada jalur tanam S. leprosula umur 6, 7 dan 8 tahun untuk mengetahui frekuensi dan intensitas serangan rayap dan mengamati sarang rayap yang terdapat diantara jalur tanam dengan mengukur jarak sarang rayap dengan tanaman S. leprosula pada jalur tanam. Hasil penelitian menunjukan bahwa gejala serangan rayap terjadi pada tanaman umur 7 dan 8 tahun. Pada tanaman umur 7 tahun frekuensi serangannya 2% dan intensitas serangan 2%, sedangkan pada tanaman umur 8 tahun frekuensi serangan 9,2% dan intensitas serangannya 8%. Sarang rayap ditemukan diantara jalur tanam dengan jarak berkisar 5–17 m dari tanaman S. leprosula. Sumber serangan rayap pada tanaman S. leprosula berasal dari adanya sarang rayap berupa gundukan tanah yang terdapat diantara jalur tanam.
Eksplorasi Jenis-Jenis Dipterokarpa Potensial di Kalimantan Tengah Agus Wahyudi; Amiril Saridan
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2017.3.1.23-32

Abstract

Kalimantan merupakan pusat sebaran ratusan jenis dipterokarpa yang 60% diantaranya endemik. Banyaknya jenis yang terdapat dalam suku dipterokarpa dan kurangnya koleksi herbarium sangat menyulitkan dalam identifikasi sampai tingkat jenis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis dipterokarpa yang terdapat di areal IUPHHK-HA PT. Erna Djuliawati Kalimantan Tengah dengan cara mengumpulkan spesimen herbarium dan mengidentifikasi jenis-jenis tersebut melalui kegiatan eksplorasi. Berdasarkan hasil eksplorasi teridentifikasi sebanyak 36 jenis dipterokarpa dari 102 spesimen herbarium yang terdiri dari 4 marga yaitu Dipterocarpus (4 jenis), Hopea (3 jenis), Shorea (28 jenis) dan Vatica (1 jenis). Shorea, yang lebih dikenal nama meranti, merupakan marga paling dominan dan paling banyak dimanfaatkan dalam perdagangan kayu. Kegiatan eksplorasi ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang sebaran jenis dipterokarpa untuk mendukung kegiatan konservasi jenis dipterokarpa di masa mendatang.
Studi Iklim Mikro dan Topografi Pada Habitat Parashorea malaanonan Merr Muhammad Fajri; Ngatiman Ngatiman
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2017.3.1.1-12

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi iklim mikro dan topografi pada habitat Parashorea malaanonan Merr di hutan alam. Metode penelitian sebagai berikut:1. Lokasi penelitian di KHDTK Labanan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur dan Tane Olen, Desa Setulang kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. 2. Penentuan plot menggunakan metode Purposive Sampling di hutan tropis dataran rendah, dimana plot-plot tersebut dipilih setelah diketahui adanya jenis P. malaanonan Merr di lokasi tersebut. Plot penelitian berbentuk bujur sangkar dengan luas 1 hektar; 3. Pengambilan data berupa: a. Data iklim mikro, yaitu suhu, kelembaban udara, intensitas cahaya; b. Data topografi; 4. Analisis Data: a. Untuk data iklim mikro, data lapangan akan ditabulasi dan di analisis secara deskriptif; b. Untuk topografi, data kontur lapangan akan dianalisa dan dibuat peta topografinya dengan menggunakan software ArcGIS dan selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian :1. Untuk intensitas cahaya: a. Pada plot 1 KHDTK Labanan, intensitas cahaya pada pagi hari rata-rata 21,28% (425,3Lm), pada siang hari rata-rata 29,63% (592,3Lm) dan pada sore hari rata-rata 19,73% (394,3Lm); b. Pada plot 2 Tane olen, Desa Setulang, intensitas cahaya pada pagi hari rata-rata 20,04% (400,67Lm), pada siang rata-rata 23,46% (469Lm) dan pada sore hari rata-rata sekitar 12,52% (250,33Lm). 2. Untuk suhu dan kelembaban: a. Pada plot 1,KHDTK Labanan, pada pagi hari, suhu lingkungan rata-rata 23,8°C, pada siang hari rata-rata sekitar 26°C dan pada sore hari rata-rata 24,2°C. untuk kelembaban udara pada pagi rata-rata 84%, pada siang hari rata-rata sekitar 84,7% dan pada sore hari rata-rata sekitar 86,7%; b. Untuk suhu dan kelembaban pada plot 2 di Tane olen, Desa Setulang, Pada pagi hari suhu lingkungan rata-rata sekitar 24,5°C, pada siang hari rata-rata 25,67°C dan pada sore hari rata-rata 24,17°C. Untuk kelembaban udara pada pagi hari rata-rata 80%, pada siang hari rata-rata 80% dan pada sore hari rata-rata 85,33%. 3. Untuk topografi: a. Pada plot 1, KHDTK Labanan, mempunyai topografi antara 0 % s/d 110 %, dengan komposisi sebagai berikut kelerengan lahan kategori datar/flat (0-8 %) sekitar 2,69 %, kategori landai/lower slope (8-15 %) 9,42 %, kategori agak curam/mid slope (15-25 %) sekitar 2,76 %, kategori curam/steep (25-40 %) sekitar 40,91 % dan kategori sangat curam/upper steep (> 40 %) sekitar 23,22 %;b. Untuk topografi plot 2, Tane olen, Desa Setulang mempunyai dengan kelerengen lahan antara 0 s/d 50 %, dengan komposisi sebagai berikut kelerengan lahan kategori datar/flat (0-8 %) sekitar 19,27 %, kategori landai/lower slope (8-15 %) 28,78 %, kategori agak curam/mid slope (15-25 %) sekitar 25,54 %, kategori curam/steep (25-40 %) sekitar 19,33 % dan kategori sangat curam/upper steep (> 40 %) sekitar 7,07 %.
Potensi Tebang Naungan Pada Aplikasi “Silin” Di PT Balikpapan Forest Industry (BFI), Kalimantan Timur Sri Purwaningsih; Abdurachman Abdurachman
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2017.3.1.13-22

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana kayu hasil tebang pembukaan tajuk dapat dimanfaatkan serta potensi tegakan tinggalnya pada TPTII (Tebang Pilih Tanam Indonesia Intensif)/Silvikultur Intensif (SILIN). Penelitian dilakukan di areal kerja PT Balikpapan Forest Industry (BFI) wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, propinsi Kalimantan Timur. Pengumpulan data dilakukan dengan inventarisasi tegakan tinggal dan potensi limbah pada plot terpilih dengan intensitas penarikan sampel sebesar 10%. Analisis data dilakukan secara statistik. Hasil penelitian menunjukan bahwa limbah tebangan sebesar 33,770 m3/ha (40,77% dari potensi total). Volume kayu yang dapat diproduksi hanya 36,750 m3/ha (56,5 % dari potensi tegakan awal). Inventarisasi tegakan setelah tebang naungan sebesar 118,39 m3/ha dengan jumlah permudaan sebanyak 2409 semai dan 2266 pancang.
Studi Tata Guna Kawasan Taman Hutan Raya Bukit Soeharto Suryadi Suryadi; Aipassa Aipassa; Ruchaemi Ruchaemi; Matius Matius
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2017.3.1.43-48

Abstract

Kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Soeharto adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan satwa yang alami atau bukan alami, jenis asli dan bukan asli yang berfungsi sebagai kawasan konservasi dengan mempunyai manfaat untuk keperluan : penelitian dan pengembangan, ilmu pengetahuan, pendidikan, kegiatan penunjang budidaya, prawisata alam dan rekreasi, pelestarian budaya. Sementara kondisi terakhir menunjukkan bahwa fungsi tata guna kawasan hutan ini sudah sangat terganggu, terdegradasi, rapuh dan terancam karena berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Oleh karena itu, studi tata guna kawasan Tahura Bukit Suharto sangat diperlukan untuk menghitung luasan penggunaan kawasan yang sesuai dengan fungsi dan yang tidak sesuai (terganggu karena aktivitas manusia) dengan fungsi kawasan Tahura Bukit Soeharto. Metode yang digunakan adalah survei wilayah dikombinasikan dengan citra satelit dan selanjutnya dilakukan pengukuran luas dengan program ArcView 3.3 dan GIS 3.3. Hasil studi menunjukkan bahwa kawasan yang sesuai dengan fungsi kawasan yaitu belukar, rawa dan air  berjumlah 53.340,95 Ha atau 78,71% dari luas kawasan. Sementara itu, pengunaan kawasan Tahura yang tidak sesuai dengan fungsi kawasan adalah pertambangan, pertanian lahan kering campuran, pertanian lahan kering, tanah terbuka/kosong, pemukiman, tambak/perikanan dan perkebunan berjumlah 14.425,05 Ha atau 21,29% dari luas kawasan.

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol 8, No 2 (2022): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 7, No 2 (2021): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 7, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 1, No 2 (2015): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 1, No 2 (2015): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 2 (2014): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 8, No 2 (2014): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 8, No 1 (2014): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 8, No 1 (2014): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 7, No 2 (2013): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 7, No 1 (2013): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 7, No 1 (2013): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 6, No 2 (2012): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 6, No 1 (2012): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 5, No 2 (2011): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 5, No 1 (2011): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 4, No 1 (2010): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 3, No 1 (2009): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 2, No 1 (2008): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 1, No 1 (2007): Jurnal Penelitian Dipterokarpa More Issue