cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
eksplorium@batan.go.id
Editorial Address
BULETIN PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN GALIAN NUKLIR Jl. Lebak Bulus Raya No. 9, Ps. Jumat, Jakarta 12440, Indonesia, Telp (021) 7691775, 7695394, 75912956 Fax (021)7691977
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Eksplorium : Buletin Pusat Pengembangan Bahan Galian Nuklir
ISSN : 08541418     EISSN : 2503426x     DOI : https://doi.org/10.17146/eksplorium
Core Subject : Social,
Eksplorium : Buletin Pusat Pengembangan Bahan Galian Nuklir, adalah jurnal yang diterbitkan oleh Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir-BATAN yang telah diakreditasi LIPI No.749/AU2/P2MI-LIPI/08/2016 dan menempati peringkat SINTA 2
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 33, No 2 (2012): November 2012" : 6 Documents clear
Prospek Thorium pada Endapan Aluvial di Daerah Koba dan Sekitarnya Ngadenin Ngadenin; Frederikus Dian Indrastomo; Widodo Widodo
EKSPLORIUM Vol 33, No 2 (2012): November 2012
Publisher : Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir - BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.874 KB) | DOI: 10.17146/eksplorium.2012.33.2.2658

Abstract

Telah dilakukan penelitian prospek thorium pada endapan aluvial di daerah Koba Kabupaten Bangka Tengah dan sekitarnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui prospek thorium pada endapan aluvial. Metodologi yang digunakan adalah pemetaan geologi, pemetaan radioaktivitas singkapan batuan, percontohan dan analisis butir mineral berat serta analisis kadar thorium mineral berat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa litologi daerah penelitian tersusun oleh satuan metabatupasir dengan nilai radioaktivitas 35 – 200 c/s, intrusi granit dengan nilai radioaktivitas 140 – 550 c/s dan endapan aluvial dengan nilai radioaktivitas 40 – 300 c/s SPP2NF. Kadar rata-rata monasit dalam mineral berat 7,54%, kadar rata-rata thorium dalam mineral berat 1.410 ppm, luas pelamparan aluvial 400 km2 dengan tebal rata-rata 3,77 meter. Berdasarkan tipe deposit (plaser) yang tergolong relatif mudah untuk ditambang dengan biaya murah, persentase monasit dan kadar thorium cukup tinggi sehingga prospek thorium Koba layak untuk dikembangkan. The objective of the present study of the thorium in placer of Koba, Central Bangka District, Bangka Belitung Province and its surrounding is to find out thorium prospect in alluvial deposits. The  study method are geological and radiometrical mapping, grain counting and thorium grade analysis of pan concentrated. Result of the research reveals that lithology of the investigation area compose of metasandstone unit with radiometric value of 35 c/s - 200 c/s, granite intrusion with radiometric value of 140-550 c/s and alluvial with radiometric value of 40-300 c/s SPP2NF. Content of monazite in the pan concentrated is approximately 7.54 %, content of thorium in pan concentrated of 1410 ppm, covered alluvial deposits of  about 400 kilometers square with average thickness 3.77 meters. According to the study thorium prospect in Koba area is feasible to be Based on the type of deposit (placer) which are relatively easy to be mined at low cost, high content of monazite and thorium so that the prospect thorium Koba feasible to develop.
Structural Characteristics of The Semanggol Formation Along The East-West Highway Route 67 Baling Area, Kedah, Malaysia Yuniarti Ulfa; Mohd Hafiz Hafizzy; Muhammad Farhan
EKSPLORIUM Vol 33, No 2 (2012): November 2012
Publisher : Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir - BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1065.346 KB) | DOI: 10.17146/eksplorium.2012.33.2.2659

Abstract

The amounts of structural data available from the East-West Highway Route 67 of Baling Area have been used to unravel the structural characteristics of the Semanggol Formation, which comprises black mudstone, sandstone, tuffaceous sandstone, tuff, paraconglomerate, siliceous shale and chert. The area was cut by two sets of faults trending NW-SE and NE-SW. The main fault in this area is known as Bok Bak fault that is trending NW-SE and have moderately to steeply dips (40o-88o) as compared to the conjugate faults. Two sets of folds trending NE-SW and NW-SE were also identified in this area, where most of them are symmetrical fold with gentle to open fold varies from non-plunging to nearly moderately plunging folds. Most of the faults have parallel orientation to the fold axis, indicated this pattern probably originated at the same period of deformation due to warping and uplifting. Sejumlah data struktur geologi yang terdapat di sepanjang jalur tol Timur-Barat rute 67 daerah Baling telah digunakan untuk menguraikan karakteristik struktur dari Formasi Semanggol yang terdiri atas batu lempung hitam, batu pasir, batu pasir tufaan, tuf, para-konglomerat, batu serpih yang mengandungi silika dan batu rijang. Daerah ini dipotong oleh dua pasang patahan utama yang berarah NW-SE dan NE-SW. Sesar utama di kawasan ini dikenal sebagai Sesar Bok Bak dengan arah NW-SE dan kemiringan sedang hingga curam (40o-88o) sebanding dengan sesar konjugasinya. Dua pasang lipatan berarah NE-SW dan NW-SE juga dapat diidentifikasi di kawasan ini dimana sebagian besar dari lipatan tersebut merupakan lipatan simetri yang landai hingga terbuka dan bervariasi dari sudut penunjamannya dari tidak menunjam sama sekali hingga menunjam sedang. Kebanyakan dari sesar ini berorientasi sejajar dengan sumbu lipatan, mengindikasikan bahwa model ini kemungkinan terbentuk pada periode yang sama dengan proses terjadinya deformasi disebabkan oleh proses pelengkungan dan pengangkatan.
Kajian Awal Prospek Bahan Galian Monasit di Kendawangan Kalimantan Barat Lilik Subiantoro; Bambang Soetopo; Dwi Haryanto
EKSPLORIUM Vol 33, No 2 (2012): November 2012
Publisher : Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir - BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (928.466 KB) | DOI: 10.17146/eksplorium.2012.33.2.2660

Abstract

Daerah Kendawangan termasuk dalam cakupan area geologi regional Ketapang yang teridentifikasi mengandung endapan mineral radioaktif berupa monasit yang mengandung uranium (U), thorium (Th) dan unsur tanah jarang (REE). Hasil analisis butir contoh mineral berat menunjukkan kandungan butiran mineral monasit mencapai 63% dan zirkon mencapai 40%, hasil analisis butiran dari contoh batuan terdapat contoh mengandung monasit 0,11%. Kajian ini dilakukan terhadap data sekuder yang mencakup aspek geologi, batuan sumber, perangkap dan interpretasi sebaran endapan plaser mineral berat mengandung monasit dan zirkon. Tujuan yang ingin diperoleh adalah karakter geologi dan sebaran sumberdaya bahan galian monasit dan zircon. Batuan sumber bahan galian monasit, berupa granit berumur 77–15 juta (Yura – Kapur Akhir), termasuk tipe S dari kelompok granit alkali yang terbentuk pada fasa pegmatitik (pegmatitic stage) yang terdefrensiasi tingkat lanjut pada suhu 550 °C–600 °C. Granit mempunyai nilai radioaktivitas anomali 400 c/s - 9200 c/s dengan mineral penciri berupa K-felspar, kuarsa dan plagioklas, mineral penyerta berupa thorit, monasit, zirkon dan alanit. Kadar uranium batuan granit berkisar dari 2,5 ppm - 64,8 ppm. Sebaran lateral endapan plaser aluvial mengandung monasit menempati dataran lembah banjir antar perbukitan, mengkuti pola sebaran batuan granit. Daerah prospek monasit terletak pada dataran lembah banjir seluas 225.040 Ha terdistribusi di daerah aliran sungai (DAS) Sungai Kendawangan (107.800 Ha), DAS Sungai Airtanah dingin (27.610 Ha), DAS Sungai Tapah (42.010 Ha) dan DAS Sungai Naning (45.010 Ha). Daerah potensial tersebut merupakan target prospeksi bahan galian pada tahap penelitian lapangan  selanjutnya. Kendawangan areas is included in the regional geological coverage area of Ketapang that is identified have monazite deposits with radioactive minerals contain is uranium (U), thorium (Th) and rare earth element (REE). Results of grain counting analysis shows the content of the mineral monazite and zircon in heavy mineral grains reached 63% to 40% (of total grains), the analysis of rock samples contained grains of 0.11% monazite. The study was conducted on secondary data covering aspects of geology, source rock, traps and interpretation of heavy mineral distribution placer contain monazite and zircon. Objectives to be obtained is information about the character of the geology and distribution of monazite mineral resources with Thorium-contain and zircon. Source rock of monazite minerals is a granite 77-150 million age (Jurassic - Late Cretaceous), including the S type of the alkaline granites, formed in pegmatitic stage which advanced differentiated at a temperature 550-6000C. The anomalous radioactivity of Granite has a value of 400 c/s-9200 c/s with the characterized minerals are K-feldspar, quartz and plagioclase, minerals accompanying the form as thorite, monazite, zircon and alanite. Uranium range of the granitic rocks is 2.5 ppm - 64.8 ppm. The lateral distribution of alluvial deposits containing monazite placer occupy at flood plains valley between of hilly land area 225,040 Ha, obeying the distribution pattern of granitic rocks. Monazite propek area lies in the valley flood plain of the watershed at Sungai Kendawangan (107,800 Ha), Sungai Airtanah dingin (27,610 Ha), Sungai Tapah (42,010 Ha) dan Sungai Naning (45,010 Ha).The potential is area target to ore deposit prospection at the next stage field investigation.
Pendeteksian Keberadaan Struktur Sesar pada Batuan Vulkanik dengan Metode Magnetik Hadi Suntoko; Muhammad Nurdin; Yarianto Sugeng Budi Susilo; Imam Hamzah
EKSPLORIUM Vol 33, No 2 (2012): November 2012
Publisher : Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir - BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.614 KB) | DOI: 10.17146/eksplorium.2012.33.2.2661

Abstract

Tapak Banten terletak di Kecamatan Kramatwatu-Bojonegara, Serang yang memiliki indikasi sesar permukaan pada batuan vulkanik berarah Barat laut-Tenggara. Indikasi diawali dari kajian analisis peta citra satelit yang memberikan penegasan adanya kelurusan (lineasi) pada sesar Bojonegara-1. Kelurusan yang diduga merupakan struktur sesar perlu dibuktikan keberadaanya menggunakan metode magnetik dengan tujuan untuk mengetahui kelanjutan sesar di bawah permukaan. Berdasarkan interpretasi dan analisis data besaran medan magnet bumi pada suatu benda yang ditimbulkan oleh berbagai sumber yang dapat diketahui intensitas magnatik total sebagai momen magnet persatuan volume dapat mempelajari kondisi batuan yang terdeformasi. Alat yang digunakan adalah Magnetometer G856-AX Proton Precession Magnetometer (PPM) melalui bentangan 300 m dan interval 10 m terhadap kelurusan sesar. Pengukuran dilakukan dengan sistem gradiometri dari dua sensor pengamatan, dikoreksi kuat medan magnet ideal sebagai referensi untuk mendapatkan anomali medan magnet total. Hasil awal menunjukkan bahwa kelurusan sesar terindikasi di lokasi pengamatan SB1C, SB1A dan SB1X yang belum diketahui kedalamannya sehingga masih perlu pembuktian lebih rinci namun metode magnetik adalah metode yang sangat baik untuk kajian awal struktur sesar dengan cepat dan sederhana. Banten NPP site is located in Kramatwatu-Bojonegara district, Serang, it has a surface fault indication in volcanic rock it known that to Northwest-Southeast trending. Indications of the satellite imagery analysis maps confirm the straightness (lineament) at Bojonegara-1 fault. A lineament as fault structures to be necessary to prove existence of magnetic method in order to determine the continuity of Bojonegara-1 fault in the subsurface. The purpose of the study is to know the Bojonegara fault in the subsurface. Through on interpretation and analysis of the earth's magnetic field on the scale of an object to be caused a variety of sources it can be detected by intensity magnetic as a total magnetic moment of unity volume to study the condition of the deformed rocks. The study used are G856-AX Proton Magnetometer precession magnetometer (PPM) over a stretch of 300 m and 10 m intervals for  the fault lineament. The measurement system uses two sensors and observations, corrected magnetic field strength is ideal as a reference for the total magnetic field anomalies. Preliminary results show that the fault lineament is indicated at the observation point with a depth to unknown so that it still need more detailed. Magnetic method is very good for an early review of fault structures with fast and simple.
Pengendapan Unsur Tanah Jarang Hasil Digesti Monasit Bangka Menggunakan Asam Sulfat Mutia Anggraini; Sumarni Sumarni; Sumiarti Sumiarti; Rusyidi Rusyidi; Sugeng Waluyo
EKSPLORIUM Vol 33, No 2 (2012): November 2012
Publisher : Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir - BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.485 KB) | DOI: 10.17146/eksplorium.2012.33.2.2662

Abstract

Unsur tanah jarang merupakan unsur yang banyak digunakan pada berbagai macam produk. Unsur tanah jarang yang berada di alam tidak ditemukan dalam keadaan bebas melainkan dalam bentuk senyawa kompleks sehingga diperlukan pengolahan secara kimia untuk memisahkan unsur tanah jarang dari senyawa kompleksnya. Monasit sebagai hasil samping proses pencucian timah Bangka mengandung beberapa unsur utama antara lain 0,298 % uranium (U), 4,171 % thorium (Th), 23,712 % fosfat (P2O5) dan 58,97 % oksida unsur tanah jarang (RE(OH)3). Monasit yang diolah secara kimiawi akan menghasilkan garam uranium, thorium, unsur tanah jarang dan fosfat. Unsur-unsur tersebut dapat dipisahkan secara individu melalui proses pengendapan secara bertahap. Proses pemisahan yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pengendapan menggunakan asam sulfat sebagai reagen dan filtrat hasil digesti monasit Bangka sebagai umpan pengendapan. Proses digesti menghasilkan uranium, thorium, unsur tanah jarang dan fosfat yang terlarut dari senyawa kompleksnya. Unsur tanah jarang yang telah terlarut dapat dipisahkan dari unsur lainnya dengan metode pengendapan menggunakan asam sulfat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi optimal pengendapan unsur tanah jarang. Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah H2SO4 yang ditambahkan sebanyak 3,5 kali volume umpan dan waktu pengendapan 20 menit, diperoleh persen rekoveri pengendapan 61,21 % REE, 78,46 % U dan 93,56 % PO4. Rare earth elements are elements that widely used in many products. Rare earth elements nature are not found in a free state, but they are in the complex compounds, so that chemically processing is required to separate the Rare earth elements from their complex compounds. Monazite as by product of Bangka tin process contains several major elements, such as 0.298% uranium (U), 4.171% thorium (Th), 23.712% phosphat (P2O5) and 58.97% rare earth elements (REE) oxide. These elements can be individually separated through a process of precipitation stages. The separation process used in the study is the method of acid by using sulfat acid as reagen and filtrat digestion as feeds. The process of digestion dissolve the elements U, Th, RE and phosphate from the complex compound. Rare earth elements that are disolved can be separated from the complex compounds by using sulfat acid precipitation process. The objective of research is to set the optimal conditions for the Rare earth elements precipitation with sulfat acid. The result showed that the amount of sulphuric H2SO4 which added is 3.5 times volume of feed and precipitation time is 20 minutes, percentage of precipitation recovery is 61.21 % REE, 78.46 % U, and 93.56 % PO4.
Geologi dan Mineralisasi Uranium Sektor Nyaan Mahakam Hulu Kalimantan Timur I Gde Sukadana
EKSPLORIUM Vol 33, No 2 (2012): November 2012
Publisher : Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir - BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1025.136 KB) | DOI: 10.17146/eksplorium.2012.33.2.2663

Abstract

Sektor Nyaan mencakup luasan total 0,5 km2. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran geologi rinci dan mineralisasi uranium (U) serta potensi di Sektor Nyaan. Kegiatan yang dilakukan adalah pengukuran topografi, pengukuran radioaktivitas soil dengan grid 20x20 m2, pengamatan stratigrafi dan struktur geologi detail, pembuatan kupasan pada lokasi anomali dan pembuatan kupasan/paritan pada lokasi anomali radiometri. Pada Sektor Nyaan terdapat 3 (tiga) lokasi anomali radiometri yang signifikan yaitu anomali Sungai Marta, Marta Hulu dan Aloha dengan nilai radiometri berkisar antara 8000 c/s sampai > 15000 c/s dengan nilai latar 100 c/s, telah dilakukan pembuatan kupasan dan paritan dilakukan pengambilan contoh mineralisasi dengan sistem sistematik channel sampling contoh 15 contoh channel sampling dan 8 contoh chiep sampling. Hasil analisis petrografi dan mineralogi menunjukkan bahwa mineralisasi berupa pitchblende, autonit berasosiasi dengan mineral bornit, kalkosit, kalkopirit, lolingit, pirhotit, pirit, sphalerit, ilmenit, limonit, magnetit, markasit, rutil, melericovit, hematit dan oksida besi. Hasil analisis geokimia uranium total batuan berkisar antara 345 hingga 11.425 ppm uranium. Nyaan Sector covered 0.5 km2 area. The aim of research is to understand the geological setting, mineralization and potency of uranium in Nyaan Sector. The research activities involved topography measurement, soil radioactivity measurement by grid of 20x20 m2, stratigraphic and detailed geological structure observation, the making of peels at any anomaly area and radioactivity anomaly area. There are 3 (three) significant radiometric anomaly locations at Nyaan Sector. They are anomaly Sungai Marta, Marta Hulu and Aloha with radiometric value ranges from 8000 c/s to > 15000 c/s with background value of 100 c/s. In these areas, the making of peels, trench and test pit were conducted by sampling mineralization using systematic channel sampling system by the sum of 15 channels sampling and 8 chieps sampling. The petrography and mineralogy analysis exhibited that mineralization of pitchblende, monazite, autunite were associated with bornite, chalcocite, chalcopyrite, lolingite, pyrite, sphalerite, ilmenite, limonite, magnetite, marchasite, rutile, malnicovite, hematite and iron oxide. Results of geochemical analysis for total uranium content in the rocks ranged between 345 to 11.425 ppm of uranium.

Page 1 of 1 | Total Record : 6