cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
MAJALAH BIAM
ISSN : 02151464     EISSN : 25484842     DOI : -
Core Subject : Education,
Majalah BIAM is a print and online journal that is part of the Ministry of Industry and dedicated as a media dissemination of scientific articles focusing on the field of marine products technology, in addition, Majalah BIAM generally receive articles in the field of Natural Materials, Industry, Various Food Products, Essential Oils and the Environment.
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 12, No 2 (2016): Majalah BIAM" : 12 Documents clear
KARAKTERISTIK DESTILAT ASAP CAIR DARI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT PROSES REDISTILASI Asmawit, Asmawit; Hidayati, Hidayati
Majalah BIAM Vol 12, No 2 (2016): Majalah BIAM
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.605 KB)

Abstract

Asap cair merupakan hasil pirolisis pembakaran tidak langsung maupun langsung dari bahan-bahan yang banyak mengandung karbon serta senyawa-senyawa lain. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan asap cair sebagai bahan pengawet makanan. Asap cair grade 3 yang diperoleh dari hasil pirolisis dilakukan distilasi lagi atau redistilasi sesuai perlakukan yaitu 3, 4 dan 5 kali distilasi. Parameter yang diamati adalah rendemen asap cair,  kadar fenol, asam asetat dan benzo[a]pyrene. Hasil yang diperoleh adalah kandungan fenol berkisar 1,2-1,35%, asam asetat  sekitar 3,7% dan kandungan benzo[a]pyrene 200-1400 mg/L. Secara keseluruhan asap cair hasil redistilasi yang baik adalah 4 kali distilasi dengan kadar fenol 1,2% dan asam asetat 3,69%. Untuk benzo[a]pyrene belum memenuhi persyaratan pengawet pangan alami. Kadar benzo[a]pyrene yang diizinkan untuk pengawet bahan pangan adalah 1 mg/Kg atau 1 mg/L.
PENGARUH KONSENTRASI MINYAK CENGKEH UNTUK ANASTETIK IKAN BAWAL TAWAR (Colossoma macropomum) DAN LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus) Kaya, Adrianus O.W.; Louhenapessy, Jacoba M
Majalah BIAM Vol 12, No 2 (2016): Majalah BIAM
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.005 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi minyak cengkeh terhadap daya imotilisasi ikan bawal air tawar dan lobster air tawar. Penelitian ini menggunakan tiga konsentrasi essens cengkeh pada dua kondisi suhu yang berbeda yaitu konsentrasi 0,05 ml/menit pada suhu 20oC, konsentrasi 0,05 ml/menit pada suhu ruang dan konsentrasi 1 ml/10 menit pada suhu ruang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi terbaik untuk daya imotilisasi ikan bawal adalah 1 ml/10 menit pada suhu ruang sedangkan untuk lobster air tawar adalah 0,05 ml/menit pada suhu ruang.
UMUR OPTIMUM PANEN PISANG KEPOK (Musa paradisiaca, L) TERHADAP MUTU TEPUNG PISANG Radiena, Mozes S.Y.
Majalah BIAM Vol 12, No 2 (2016): Majalah BIAM
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.093 KB)

Abstract

Komoditi pisang merupakan produk  antara  yang  cukup prospektif  dalam  pengembangan  sumber  pangan  lokal selain itu pisang mempunyai sifat mudah rusak dan cepat mengalami perubahan mutu, karena kandungan airnya tinggi dan aktivitas proses metabolismenya meningkat setelah dipanen. Mutu pisang yang baik sangat ditentukan oleh  tingkat  ketuaan  buah  dan  penampakkannya.  Tingkat  ketuaan  buah  berdasarkan  umurnya,  sedangkan penampakan diperoleh dari penanganan pascapanen yang baik. Tingkat umur pisang kepok berpengaruh pada cita rasa tepung dimana semakin bertambah umur pisang, maka tepung yang dihasilkan pun akan terasa manis. Tujuan penelitian  ini adalah untuk mengetahui pengaruh  tingkat umur panen pisang kepok  terhadap kadar gula reduksi  tepung  pisang. Metode  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah Rancangan Acak  Lengkap  (RAL). Hasil  penelitian menunjukkan  bahwa perlakuan  tingkat  umur  panen  pisang  kepok  yang  berbeda  berpengaruh terhadap  kadar  gula  reduksi,  kadar  air  dan warna  tepung. Perlakuan  tingkat  umur  panen  pisang  kepok    yang terbaik adalah  90 hari dengan menghasilkan  mutu tepung terbaik, kadar gula reduksi (17,35 %), kadar air (10,2%) dengan nilai skor 4,06 (warna) putih kekuningan.
PENANGANAN BAKU MUTU KUALITAS AIR LIMBAH PRODUKSI ATC DARI RUMPUT LAUT EUCHEUMA COTTONII Dewa, Riardi P.
Majalah BIAM Vol 12, No 2 (2016): Majalah BIAM
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.356 KB)

Abstract

Penelitian tentang Analisis Kualitas Air Limbah ATC Dari Rumput Laut Eucheuma cottonii telah dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai dari parameter TSS, TDS, Amonia, pH, DO, BOD, dan COD yang terkandung dalam limbah cair. Pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil sampel air limbah dari awal (sampel masih bersifat basa) hingga air limbah yang sudah bersifat netral. Pengujian dilakukan di Balai Laboratorium Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Maluku. Berturut turut nilai akhir dari hasil pengujian TSS, TDS, Amonia, pH, DO, BOD dan COD adalah 0,494 mg/l; 330 mg/l; 0,0 mg/l; 7; 3,25 mg/l; 40,1 mg/l; 61 mg/l. Dari hasil pengujian, didapatkan bahwa air cucian limbah yang terakhir, dalam kasus ini air limbah yang ke 7 tidak semuanya memenuhi baku mutu Kep.08/Men.LH/2009, sehingga limbah cair tersebut belum aman, jika akan dibuang ke lingkungan.
PENGARUH CARA PEMASAKAN DENGAN WAKTU YANG BERBEDA TERHADAP KOMPOSISI ASAM LEMAK OMEGA-3 IKAN LEMA (Rastrelliger kanagurta) Latupeirissa, Louisiana; Rumahlatu, Dominggus
Majalah BIAM Vol 12, No 2 (2016): Majalah BIAM
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.79 KB)

Abstract

Ikan lema (Rastrelliger kanagurta) adalah salah satu jenis ikan pelagis kecil yang tertangkap sepanjang tahun dan merupakan jenis ikan ekonomis penting, banyak digemari dan dikonsumsi oleh masyarakat khususnya di kota Ambon. Ikan dapat dikonsumsi secara mentah, juga dapat dikonsumsi melalui cara pemasakan antara lain: perebusan, pemanggangan dan penggorengan. Nilai nutrisi dari ikan yang akan dikonsumsi selain dipengaruhi oleh cara juga waktu pemasakan. Total waktu pemasakan adalah 10-20 menit, tergantung pada ketebalan daging ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh cara pemasakan dengan waktu yang berbeda terhadap komposisi asam lemak omega-3 ikan lema. Ikan lema mentah dan yang dimasak disiapkan sebagai berikut: ikan dikeluarkan insang dan isi perut, dicuci beberapa kali dengan air mengalir untuk menghilangkan sisa darah dan lendir, ditiriskan selanjutnya dimasak dengan cara rebus, panggang dan goreng selama 10 dan 15 menit, kemudian didinginkan, dikemas secara vakum dan dianalisa komposisi asam lemak omega-3. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh cara pemasakan terhadap asam eikosapentaenoat ikan lema dimana asam eikosapentaenoat dengan cara perebusan lebih tinggi, tetapi tidak ada pengaruh cara pemasakan dengan waktu yang berbeda terhadap asam linolenat, asam eikosapentaenoat dan asam dokosaheksaenoat.
KUALITAS SENSORIS IKAN LAYANG (Decapterus macrosoma) SEGAR PASKA TANGKAP DENGAN PENGGUNAAN EKSTRAK RUMPUT LAUT JENIS SAYUR KARANG (Gymnogongrus sp.) Pattipeilohy, Fredy; Moniharapon, Trijunianto
Majalah BIAM Vol 12, No 2 (2016): Majalah BIAM
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (787.806 KB)

Abstract

Rumput laut jenis sayur karang (Gymnogongrus sp.) merupakan endemik daerah Maluku yang biasanya setiap tahun mulai tumbuh pada awal musim Timur (April) di sepanjang pesisir selatan pulau Ambon (Hutumuri – Mahia) dan biasanya dipanen dari bulan Juli – September.  Masyarakat biasanya mengkonsumsinya sebagai lauk. Usaha pengawetan pangan segar terutama ikan secara berkelanjutan dengan menggunakan pengawet alami yang mengandung komponen bioaktif sebagai anti bakteri.  Tujuan penelitian ini adalah mengetahui masa simpan dengan mengetahui kualitas (secara organoleptik) ikan layang (Decapterus macrosoma) segar paska tangkap dengan penggunaan ekstrak Gymnogongrus sp. (cacahan dan larutan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa masa simpan ikan layang (Decapterus macrosoma) dengan penggunaan ekstrak Gymnogongrus sp. (cacahan dan larutan) sampai akhir  penyimpanan 13 jam (paska tangkap) belum ditolak panelis, sedangkan tanpa penggunaan  hanya 10 jam  sudah  ditolak.  Konsentrasi  larutan  Gymnogongrus sp.  20 % lebih efektif bila dibandingkan dengan cacahan 5 %.
PENANGANAN BAKU MUTU KUALITAS AIR LIMBAH PRODUKSI ATC DARI RUMPUT LAUT EUCHEUMA COTTONII Riardi P. Dewa
Majalah BIAM Vol 12, No 2 (2016): Majalah BIAM
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.356 KB) | DOI: 10.29360/mb.v12i2.1963

Abstract

Penelitian tentang Analisis Kualitas Air Limbah ATC Dari Rumput Laut Eucheuma cottonii telah dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai dari parameter TSS, TDS, Amonia, pH, DO, BOD, dan COD yang terkandung dalam limbah cair. Pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil sampel air limbah dari awal (sampel masih bersifat basa) hingga air limbah yang sudah bersifat netral. Pengujian dilakukan di Balai Laboratorium Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Maluku. Berturut turut nilai akhir dari hasil pengujian TSS, TDS, Amonia, pH, DO, BOD dan COD adalah 0,494 mg/l; 330 mg/l; 0,0 mg/l; 7; 3,25 mg/l; 40,1 mg/l; 61 mg/l. Dari hasil pengujian, didapatkan bahwa air cucian limbah yang terakhir, dalam kasus ini air limbah yang ke 7 tidak semuanya memenuhi baku mutu Kep.08/Men.LH/2009, sehingga limbah cair tersebut belum aman, jika akan dibuang ke lingkungan.
PENGARUH CARA PEMASAKAN DENGAN WAKTU YANG BERBEDA TERHADAP KOMPOSISI ASAM LEMAK OMEGA-3 IKAN LEMA (Rastrelliger kanagurta) Louisiana Latupeirissa; Dominggus Rumahlatu
Majalah BIAM Vol 12, No 2 (2016): Majalah BIAM
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.79 KB) | DOI: 10.29360/mb.v12i2.1957

Abstract

Ikan lema (Rastrelliger kanagurta) adalah salah satu jenis ikan pelagis kecil yang tertangkap sepanjang tahun dan merupakan jenis ikan ekonomis penting, banyak digemari dan dikonsumsi oleh masyarakat khususnya di kota Ambon. Ikan dapat dikonsumsi secara mentah, juga dapat dikonsumsi melalui cara pemasakan antara lain: perebusan, pemanggangan dan penggorengan. Nilai nutrisi dari ikan yang akan dikonsumsi selain dipengaruhi oleh cara juga waktu pemasakan. Total waktu pemasakan adalah 10-20 menit, tergantung pada ketebalan daging ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh cara pemasakan dengan waktu yang berbeda terhadap komposisi asam lemak omega-3 ikan lema. Ikan lema mentah dan yang dimasak disiapkan sebagai berikut: ikan dikeluarkan insang dan isi perut, dicuci beberapa kali dengan air mengalir untuk menghilangkan sisa darah dan lendir, ditiriskan selanjutnya dimasak dengan cara rebus, panggang dan goreng selama 10 dan 15 menit, kemudian didinginkan, dikemas secara vakum dan dianalisa komposisi asam lemak omega-3. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh cara pemasakan terhadap asam eikosapentaenoat ikan lema dimana asam eikosapentaenoat dengan cara perebusan lebih tinggi, tetapi tidak ada pengaruh cara pemasakan dengan waktu yang berbeda terhadap asam linolenat, asam eikosapentaenoat dan asam dokosaheksaenoat.
KUALITAS SENSORIS IKAN LAYANG (Decapterus macrosoma) SEGAR PASKA TANGKAP DENGAN PENGGUNAAN EKSTRAK RUMPUT LAUT JENIS SAYUR KARANG (Gymnogongrus sp.) Fredy Pattipeilohy; Trijunianto Moniharapon
Majalah BIAM Vol 12, No 2 (2016): Majalah BIAM
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (787.806 KB) | DOI: 10.29360/mb.v12i2.1954

Abstract

Rumput laut jenis sayur karang (Gymnogongrus sp.) merupakan endemik daerah Maluku yang biasanya setiap tahun mulai tumbuh pada awal musim Timur (April) di sepanjang pesisir selatan pulau Ambon (Hutumuri – Mahia) dan biasanya dipanen dari bulan Juli – September.  Masyarakat biasanya mengkonsumsinya sebagai lauk. Usaha pengawetan pangan segar terutama ikan secara berkelanjutan dengan menggunakan pengawet alami yang mengandung komponen bioaktif sebagai anti bakteri.  Tujuan penelitian ini adalah mengetahui masa simpan dengan mengetahui kualitas (secara organoleptik) ikan layang (Decapterus macrosoma) segar paska tangkap dengan penggunaan ekstrak Gymnogongrus sp. (cacahan dan larutan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa masa simpan ikan layang (Decapterus macrosoma) dengan penggunaan ekstrak Gymnogongrus sp. (cacahan dan larutan) sampai akhir  penyimpanan 13 jam (paska tangkap) belum ditolak panelis, sedangkan tanpa penggunaan  hanya 10 jam  sudah  ditolak.  Konsentrasi  larutan  Gymnogongrus sp.  20 % lebih efektif bila dibandingkan dengan cacahan 5 %.
KARAKTERISTIK DESTILAT ASAP CAIR DARI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT PROSES REDISTILASI Hidayati Hidayati
Majalah BIAM Vol 12, No 2 (2016): Majalah BIAM
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.605 KB) | DOI: 10.29360/mb.v12i2.1952

Abstract

Asap cair merupakan hasil pirolisis pembakaran tidak langsung maupun langsung dari bahan-bahan yang banyak mengandung karbon serta senyawa-senyawa lain. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan asap cair sebagai bahan pengawet makanan. Asap cair grade 3 yang diperoleh dari hasil pirolisis dilakukan distilasi lagi atau redistilasi sesuai perlakukan yaitu 3, 4 dan 5 kali distilasi. Parameter yang diamati adalah rendemen asap cair,  kadar fenol, asam asetat dan benzo[a]pyrene. Hasil yang diperoleh adalah kandungan fenol berkisar 1,2-1,35%, asam asetat  sekitar 3,7% dan kandungan benzo[a]pyrene 200-1400 mg/L. Secara keseluruhan asap cair hasil redistilasi yang baik adalah 4 kali distilasi dengan kadar fenol 1,2% dan asam asetat 3,69%. Untuk benzo[a]pyrene belum memenuhi persyaratan pengawet pangan alami. Kadar benzo[a]pyrene yang diizinkan untuk pengawet bahan pangan adalah 1 mg/Kg atau 1 mg/L.

Page 1 of 2 | Total Record : 12