cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. kudus,
Jawa tengah
INDONESIA
LIBRARIA
ISSN : 23550341     EISSN : 24775230     DOI : -
Core Subject : Science,
LIBRARIA: Jurnal Perpustakaan (ISSN 2355-0341; E-ISSN 2477-5230) is a periodical scientific journal (every semester) in June and December published by STAIN Kudus Library. This journal is expected to be a scientific vehicle in the study and thinking about the library that can provide information and education for the readers.
Arjuna Subject : -
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2018): LIBRARIA" : 20 Documents clear
Analisis Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Difabel UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Latiar, Hadira
LIBRARIA Vol 6, No 2 (2018): LIBRARIA
Publisher : UPT. Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/libraria.v6i2.2767

Abstract

The need for information can happen to anyone, anytime, and anywhere. Therefore, the information needs will be very possible for students with disabilities.This study aims to see how the needs and behavior of students with disabilities in information search. The method that used in this research is qualitative method by  observation and interview as data acquisition technique. Informants in this study are students with disabilities in UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, which are 2 people. The results of the research will be used as a basis, especially for library managers in the provision of library materials. Based on the above analisys results, it can be concluded that basically students with disabilities have the same needs and behavior with other students. Researchers identify the information required by students with disabilities, are: 1) lifestyle, 2) lectures, 3) general, 4) social life, 5) health and 6) future plans. While in the search for information, they tend to meet the information needs using the internet. 
Trend Pemilihan Pendidikan Ilmu Perpustakaan Sayekti, Retno; Usiono, Usiono
LIBRARIA Vol 6, No 2 (2018): LIBRARIA
Publisher : UPT. Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/libraria.v6i2.3927

Abstract

AbstrakProgram Studi Ilmu Perpustakaan di Indonesia merupakan salah satu bidang pendidikan yang sedang berkembang sesuai dengan tuntutan perkembangan teknologi informasi dewasa ini. Sekalipun bidang pendidikan ini sudah cukup tua namun penamaan dan penempatan bidang pendidikan ini pada fakultas tidak sama antara satu Perguruan Tinggi dengan yang lainnya. Profesi pustakawan yang akan dihasilkan dari lulusan bidang pendidikan ilmu perpustakaan, masih merupakan profesi yang tak banyak diminati dibandingkan profesi lainnya. Namun demikian, sejak dibukanya bidang pendidikan ini di UIN Sumatera Utara, minat calon mahasiswa untuk belajar di program studi Ilmu Perpustakaan meningkat dari tahun ke tahun. Karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menggali data tentang faktor-faktor yang mendorong mahasiswa memilih program studi Ilmu perpustakaan di Univesitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan. Dengan menggunakan tehnik pengumpulan data Focused Group Discussion (FGD), penelitian ini menemukan bahwa ada empat faktor yang mendorong mahasiswa memilih program studi Ilmu Perpustakaan diri sendiri, orangtua, kerabat dan teman. Dalam hal karir, sebagian besar mahasiswa ingin melanjutkan studi untuk mendapatkan peluang kerja menjadi dosen pada Ilmu Perpustakaan. Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh mahasiswa meliputi keterbatasan dalam sarana dan prasarana dan keterbatasan kemampuan Bahasa asing.  Karena itu, mahasiswa berharap agar program studi melakukan update kurikulum untuk menyesuaikan dengan perkembangan baru dalam ilmu perpustakaan dengan implementasi teknologi informasi dan menyelenggarakan program-program pelatihan dalam bahasa asing dan IT. AbstractThe School of Library and Information Science is one of the growing field of studies in Indonesia. The growth of this school is in line with the recent development of information technology. Although this education has long been in existence in the history, the name and the positioning under certain faculty differs from one university to another. Although study shows that the profession of librarian in Indonesia gains less interest from the society compared to other profession, the interest of student to study at LIS program at UIN Sumatera Utara has been increased since the beginning of its opening. This study aims at investigating factors that determine the students to choose Library and Information Science Department at UIN Sumatera Utara Medan. Using survey and Focused Group Discussion techniques, this study found that there are four factors encouraging students to study at LIS program, they are self- motivation, parents, other family members and friend supports. In terms of career, most students want to pursue their studies to a master degree to obtain better profession in LIS program instead of working as information specialists or librarians. Regarding the obstacles they face during the period of their study at LIS program, students maintain that lack of laboratory and lack of adequate resources in have made their learning difficult. Therefore, they expect for the school to provide more trainings in hard and soft skills, especially in foreign languages and IT while updating the curricula to keep up to date with new trends in LIS.         
Analisis Tingkat Kepuasan Pemustaka Terhadap Layanan Electronic Theses and Dissertations (ETD) Perpustakaan UGM dengan Menggunakan Metode LibQUAL +TM Sarwono, Sarwono; Isbandini, Isbandini; Rahayu, Dwi
LIBRARIA Vol 6, No 2 (2018): LIBRARIA
Publisher : UPT. Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/libraria.v6i2.4153

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pemustaka di layanan Electronic Theses and Dissertations (ETD) Perpustakaan UGM dikaji dari dimensi Affect of Service (Kinerja Petugas dalam Pelayanan), Information Control (Kualitas Informasi dan Akses Informasi) dan Library as Place (Sarana Prasarana) menggunakan metode LibQUAL+TM Metode LibQUAL +TM mencakup perhitungan antara nilai yang diberikan oleh pemustaka untuk setiap pertanyaan yang terkait dengan tiga kategori yaitu persepsi, harapan minimum dan harapan ideal. Kepuasan pemustaka diukur dengan menggunakan analisis kesenjangan antara persepsi, harapan minimum, dan harapan ideal yang dalam hal ini adalah Adequacy Gap (AG) dan Superiority Gap (SG).Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif yaitu melalui survei dengan menggunakan kuesioner. Populasi dari penelitian adalah pemustaka layanan ETD Perpustakaan UGM, sedangkan sampel diambil dengan metode strata sampel (stratified sampling). Sampel yang diteliti berjumlah 98 orang. Dalam penelitian ini dipergunakan alat bantu SPSS for windows versi 20 dengan menggunakan Teknik Mean Difference. Dalam mean difference tersebut ada T-test yang digunakan untuk menguji 4 (empat) variabel dalam kualitas layanan perpustakaan dari rerata persepsinya, rerata harapan minimum, dan rerata harapan ideal Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi (P) pemustaka mendapatkan skor 91,7805; harapan minimum (HM) pemustaka mendapatkan skor 86,8215; harapan ideal (HI) pemustaka mendapatkan skor 99,0665; adequacy gap (AG) pemustaka mendapatkan skor 4,959; dan superiority gap (SG) pemustaka mendapatkan skor -7,2855. Data tersebut menunjukkan bahwa skor “persepsi” sudah memenuhi “harapan minimum” namun belum memenuhi “harapan ideal”. Sedangkan skor AG bernilai positif berarti menunjukkan bahwa layanan yang diberikan telah melebihi atau memenuhi harapan minimum pemustaka. Setelah dikaji menggunakan metode LibQUAL+TM , kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pemustaka layanan ETD Perpustakaan UGM pada dimensi Affect of Service (Kinerja Petugas dalam Pelayanan) adalah “cukup puas” dan “dalam batas toleransi”; tingkat kepuasan pemustaka layanan ETD Perpustakaan UGM pada dimensi Information Control (Kualitas Informasi dan Akses Informasi) adalah “cukup puas” dan “dalam batas toleransi”; tingkat kepuasan pemustaka layanan ETD Perpustakaan UGM pada dimensi Library as Place (sarana dan prasarana perpustakaan) adalah “cukup puas” dan “dalam batas toleransi”
Komunikasi Interpersonal Pustakawan Dan Pemustaka Di Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan Raudah, Hildayati; Santi, Triana
LIBRARIA Vol 6, No 2 (2018): LIBRARIA
Publisher : UPT. Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/libraria.v6i2.3949

Abstract

The research objective is to analyze librarian and library interpersonal communication in UINSU Medan. This study uses the effectiveness theory of interpersonal communication from Devito (1986). This research method uses qualitative research methods with a phenomenological study approach. Research informants were 5 (five) librarians who worked in the UINSU library and 9 (nine) library users and through purposive sampling. Data collection techniques through observation, interviews, and documentation. Data analysis techniques use thematic analysis. Data triangulation was carried out to 9 (nine) students of UINSU Medan. The results showed that UINSU Medan library librarians had effective interpersonal communication found in several components, namely: 1) Verbal and Nonverbal Communication, 2) Openness, 3) Receiving Input, 4) Hospitality, 5) Empathy, 6) Support , 7) Familiarity, 8) Positive Thinking, 9) Respect. Barriers that occur in misperceptions, lack of sensitivity, lack of information instructions in the library.  
Research Support Services: Peran Perpustakaan dalam Pengembangan Riset di Perguruan Tinggi Setyowati, Lis
LIBRARIA Vol 6, No 2 (2018): LIBRARIA
Publisher : UPT. Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/libraria.v6i2.4100

Abstract

Tanggung jawab penelitian merupakan salah satu kewajiban yang harus ditunaikan oleh perguruan tinggi. Ini berlaku tidak hanya kepada para dosen, namun juga kepara para mahasiswa. Namun usaha untuk menjalankan riset seringkali menemui berbagai kendala. Kendala yang ada diantaranya adalah terbatasnya sumber daya manusia peniti yang berkualitas dan belum tersedianya jajaran staf pendukung dalam manajemen riset. Perpustakaan bisa mengambil menawarkan alternatif solusi untuk mengatasi kedua hal tersebut. Perpustakaan bisa mengembangkan layanan yang bersifat research support services kepada para peneliti di perguruan tinggi. Praktik serupa telah dijalankan di perpustakaan perguruan tinggi di luar negeri. Dengan menyarikan dari berbagai publikasi, tulisan ini hendak memberikan gambaran tentang best practices pelaksanaan research support services di lingkungan perpustakan perguruan tinggi.
Peran Pustakawan UPT Perpustakaan Dian Nuswantoro dalam Literasi Layanan Turnitin Kepada Dosen dan Mahasiswa di Universitas Dian Nuswantoro Prabowo, Aan
LIBRARIA Vol 6, No 2 (2018): LIBRARIA
Publisher : UPT. Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/libraria.v6i2.4097

Abstract

Perkembangan teknologi dalam sistem pendidikan mendorong perpustakaan menyediakan fasilitas layanan yang mempunyai kemampuan mencegah tindakan plagiasi. Pustakawan sebagai pelaksana layanan perpustakaan mempunyai peran penting dalam pelaksanaan layanan tersebut. Perpustakaan melanggan sebuah software anti-plagiasi yaitu turnitin. Sistem software berbasis-web turnitin merupakan sebuah alat, bukan menggantikan peran dosen untuk menilai keaslian sebuah karya ilmiah. Karena sebuah sistem buatan manusia memiliki kelemahan dalam penggunaannya. Sebagai penanggungjawab atas dilanggannya turnitin di Universitas Dian Nuswantoro, pustakawan wajib melakukan sosialisasi tentang informasi dalam pemanfaatan turnitin. Pustakawan dituntut untuk mengembangkan diri dengan cara mempelajari tentang sistem turnitin yang dijadikan layanan di perpustakaan. Dengan adanya evaluasi tentang layanan turnitin sehingga ditemukan upaya kecurangan yang dilakukan dengan cara memanfaatkan kelemahan sistem turnitin. Dalam hal ini pustakawan berusaha meningkatkan kesadaran atas pemakai turnitin, pustakawan berperan sebagai orang yang menyampaikan informasi tentang turnitin kepada pemustaka, sebagai pembimbing mahasiswa untuk penggunaan turnitin dan menjelaskan cara penelusuran informasi, sebagai pembelajar akan perkembangan ilmu pengetahuan dan sistem pendidikan.
Analisis Faktor-Faktor Pendukung Minat Baca Mahasiswa Jurusan Tari di Perpustakaan Mulyani, Emi Tri
LIBRARIA Vol 6, No 2 (2018): LIBRARIA
Publisher : UPT. Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/libraria.v6i2.4479

Abstract

The rescarch entitled “Analysis of the supporting factors for reading interest in dance students in the library” contains about reading , reading in ferest factors and analysis of reading in ferest factors in Surakarta dance content students. The results of thes study used qualitative research methods with data obtained from written sources, observation and interviews. The theory used is a theory abaut reading and reading interest becouse it is a frame work for solving problems faced. The factors found in this study were the factors of purpose and benefits of reading, the availability of fasilies and infrastructure, the factor of teacher or lecturer, the availability of reading books, gender and the means of classmates. The results obtained from this study are that reading in terest of prospective dance graduates is very minimal or their lack of attention to reading books, research sources, and space in the library is sufficient and the problem of reading enthusiasts is a little making the library quiet several factors related to students majoring in dance to foster reading interest need to be strengthenet and encouraged so that libraries and reading centers in libraries become reference search destinations. Penelitian yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Pendukung Minat Baca Mahasiswa Jurusan Tari di Perpustakaan” memuat tentang minat baca, membaca, faktor-faktor minat baca dan analisis faktor-faktor minat baca mahasiswa Jurusan Tari di ISI Surakarta. Hasil penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan data diperoleh dari sumber tertulis, observasi dan wawancara. Teori yang digunakan adalah teori tentang minat baca dan membaca karena merupakan kerangka dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Faktor yang ditemukan dalam penelitian ini adalah faktor tujuan dan manfaat membaca, tersedianya sarana dan prasarana, faktor Guru atau Dosen, tersedianya buku bacaan, jenis kelamin, dan saran-saran teman sekelas. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah bahwa minat baca para calon sarjana tari sangat minim sekali dan kurangnya perhatian mereka pada membaca. Pengelolaan tentang buku bacaan, sumber penelitian, dan ruang di dalam perpustakaan sudah mencukupi dan masalah peminat baca sedikit menjadikan perpustakaan sepi pengunjung. Beberapa faktor yang terkait dengan mahasiswa Jurusan Tari untuk menumbuhkan minat baca perlu dipertebal dan digalakkan agar perpustakaan dan buku bacaan diperpustakaan menjadi destinasi pencari referensi.
Undang-Undang tentang Kearsipan dan Undang-Undang tentang Keterbukaan Informasi Publik (Sebuah Kolaborasi dalam Menjawab Tantangan Zaman) Aryasatya, Agustian Bhaskoro Abimana; Katili, Ade Yul Pascasari
LIBRARIA Vol 6, No 2 (2018): LIBRARIA
Publisher : UPT. Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/libraria.v6i2.4381

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengkaji keterkaitan antara Undang-Undang No 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dengan Undang-Undang No 43 tahun 2009 tentang Kearsipan, termasuk di dalamnya mengenai filosofi lahirnya undang-undang tersebut, analisis kontennya, dan implementasi di kehidupan masyarakat. pemakalah menggunakan pendekatan studi kepustakaan dengan menggunakan UU No. 14 Tahun 2008 dan UU No. 43 Tahun 2009 sebagai literatur utama serta buku-buku dan jurnal digunakan sebagai bahan referensi dalam menganalisis sumber literatur utama. Keseluruhan pembahasan dinarasikan secara deskriptif dengan mengunakan bantuan observasi pada bagian implementasi untuk penguatan teori yang penulis paparkan. Artikel ini menghasilkan kesimpulan bahwa hal yang mendasar yang yang menjadi perbedaan dari Undang-Undang No 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dengan Undang-Undang 43 tahun 2009 tentang Kearsipan dapat dilihat dari perbandingan substansi dan isi muatannya, yaitu dari sifat informasi dan aspek hukumnya. Adapun harapannya, setelah memahami isi dari Undang-Undang No 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Undang-Undang 43 tahun 2009 tentang Kearsipan kita mampu memahami sekaligus mengimplementasikan kedua undang-undang tersebut dengan bijak sesuai dengan apa yang diinstruksikan.
Teori Abraham Maslow dalam Pengambilan Kebijakan di Perpustakaan Yuliana, Asnah
LIBRARIA Vol 6, No 2 (2018): LIBRARIA
Publisher : UPT. Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/libraria.v6i2.3845

Abstract

AbstrakAbraham Harold Maslow merupakan salah seorang tokoh psikologi yang lahir di Brookolyn New York pada tahun 1908. Abraham Maslow mengembangkan model Hierarki kebutuhan (1950) dan sampai saat ini tetap digunakan dalam memahami motivasi manusia. Hierarki kebutuhan dari Maslow terdiri dari Physical Needs, Safety Needs, Social Needs, Esteem Needs, dan Self Actualization. Teori ini nantinya menjadi pijakan pengembangan mutu di perpustakaan. Mengapa mengembangkan perpustakaan? Karena perpustakaan memiliki peranan strategis dalam mencerdaskan kehidupan anak bangsa, baik di negara maju maupun negara berkembang. Begitu banyaknya perpustakaan yang ada di Indonesia saat ini, namun belum diimbangi secara kualitas dan fasilitas yang baik, karena arah pengembangannya bukan pada analisis kebutuhan pembaca. Banyak kendala yang dirasakan oleh pembaca, sehingga membuat kondisi minat baca bangsa Indonesia yang cukup memprihatinkan. Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca. Bandingkan dengan kondisi perpustakaan luar negeri yang mempunyai fasilitas yang unggul dan memadai. Teori dari Abraham Maslow itulah yang nantinya penulis coba uraikan, dijadikan pula sebagai pijakan teori untuk memahami alternative pengambilan kebijakan di perpustakaan. Agar perpustakaan sesuai dengan hierarki kebutuhan pembaca.
Sertifikasi Kompetensi Pustakawan Sebagai Syarat Kenaikan Jabatan Fungsional Pustakawan A’yunin, Nadia Amelia Qurrota
LIBRARIA Vol 6, No 2 (2018): LIBRARIA
Publisher : UPT. Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/libraria.v6i2.3846

Abstract

Artikel yang berjudul Sertifikasi Kompetensi Pustakawan Sebagai Syarat kenaikan Jabatan Fungsional Pustakawan ini bertujuan untuk mengetahui tentang apa itu sertifikasi kompetensi pustakawan serta syarat kenaikan jabatan fungsional pustakawan yang salah satunya dengan sertifikasi kompetensi pustakawan.Sertifikasi kompetensi pustakawan adalah sertifikat yang didapatkan oleh seorang pustakawan setelah dianggap berkompeten dan lulus dalam uji kompetensi pada klaster tertetu dalam uji kompetensi jabatan fungsional pustakawan. Mulai 1 Juli tahun 2016 ini, sesuai dengan surat edaran Kepala Perpustakaan Nasional no. 4036/1/KPG.09.00/XI.2015 tentang Jabatan Fungsional Pustakawanserta adanya peraturan baru dari Permenpan No. 9 tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional dan Angka Kreditnya bahwa adanya syarat kenaikan jabatan fungsional pustakawan, selain terpenuhinya angka kredit yang dipersyaratkan, juga terdapatnya syarat dengan mengikuti uji kompetensi atau dengan adanya sertifikat uji kompetensi pustakawan. Dengan adanya persyaratan tersebut, pustakawan yang hendak mengajukan kenaikan jabatan terlebih dahulu harus mengikuti uji kompetensi dan telah mempersiapkan sebelumnya.

Page 1 of 2 | Total Record : 20