cover
Contact Name
Slamet Hariyanto
Contact Email
publiciana@unita.ac.id
Phone
+6285259884770
Journal Mail Official
publiciana@unita.ac.id
Editorial Address
Jl. Kimangunsarkoro Beji, Jl. Dusun Krajan, Dusun Krajan, Sobontoro, Kec. Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur 66233
Location
Kab. tulungagung,
Jawa timur
INDONESIA
Publiciana
ISSN : 19790295     EISSN : 25027336     DOI : https://doi.org/10.36563/p.vxx.ixx.xxx
Core Subject : Social,
Publiciana adalah jurnal ilmu-ilmu sosial yang diterbitkan oleh Universitas Tulungagung. Jurnal Publiciana diterbitlan dua kali dalam satu tahun yaitu bulan November dan Juni. Jurnal Publiciana memuat artikel ilmiah berupa kajian teoritis dan praktis,hasil penelitia ,dan kajian masalah sosial,politik dan humaniora.Jurnal Publiciana bertujuan untuk mewadahi civitas akademika fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Tulungagung serta praktisi dan akademisi dari perguruan tinggi
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 11, No 1 (2018)" : 9 Documents clear
PENDIDIKAN POLITIK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KESADARAN POLITIK MASYARAKAT (Studi di Kantor KPU Kabupaten Tulungagung) Purnawati, Laily
Jurnal PUBLICIANA Vol 11, No 1 (2018)
Publisher : Tulungagung University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.914 KB)

Abstract

ABSTRAKPemilu merupakan bagian bentuk nyata pendidikan, meskipun rutin kejadiannya tapi berjangka waktu cukup panjang. Frekuensi pemilihan di banyak negara sekali dalam lima tahun atau empat tahun, dianggap sudah cukup masa tersebut untuk membuktikan kesanggupan dan pushing power ( tenaga pendobrak) untuk menyusun suatu masa depan yang lebih baik dan membahagiakan rakyat.Pemilu di Indonesia dipandang juga sebagai wahana pendidikan politik yang dapat dipakai sebagai indikator sampai seberapa jauh tingkat partisipasi masyarakat dibidang politik. Pendidikan politik yang dimaksudkan meliputi sedikit banyaknya informasi masalah-masalah kenegaraan yang diterima masyarakat.Selanjutnya, pendidikan politik yang diterima oleh masyarakat melalui dua cara penyampaian, implisit dan eksplisit. Penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif kualitatif dan mengambil lokasi di kabupaten Tulungagung. Penelitian ini akan meneliti tentang bagimana sosialisasi politik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan faktor?faktor yang dapat mempengaruhi pelaksanaan sosialisasi politik di kabupaten Tulungagung.ABSTRACTElections are part of the real form of education, although it is routine but has a long term. The frequency of elections in many countries once in five years or four years, is considered to have been enough to prove the ability and pushing power to develop a better and happier future for the people.Elections in Indonesia are also seen as a vehicle for political education that can be used as an indicator of the extent of the level of public participation in the political field. Political education is intended to include a little information about state issues that are accepted by society. Furthermore, political education is accepted by society through two ways of conveying, implicit and explicit. The research used is a qualitative descriptive research type and takes place in the Tulungagung district. This research will examine how political socialization to increase public awareness and factors that can influence the implementation of political socialization in Tulungagung district.
PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN DI KABUPATEN TULUNGAGUNG (Studi Kasus Jembatan Ngujang II) Muharsono, Muharsono
Jurnal PUBLICIANA Vol 11, No 1 (2018)
Publisher : Tulungagung University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.681 KB)

Abstract

ABSTRAKJembatan Ngujang II merupakan permintaan dari pemerintah pusat khususnya anggota DPR baru untuk menjadi anggota legislative yang selanjutnya berinisiatif membuat sebuah proyek yaitu Jembatan Ngujang II ini. Berawal dari pembebasan lahan yang sudah dilakukan sejak 2014 lalu tidak diikuti dengan pembangunan jembatan. Pembangunan yang rencananya dilakukan selepas pembebasan lahan itu harus berkali-kali tertunda lantara belum cairnya anggaran dari pusat. Warga Kota Marmer yang memimpikan bisa melintasi Sungai Brantas tanpa kemacetan.Proyek jembatan ini termasuk proyek tahap lelang. Proyek yang penandatangan kontrak sejak 6 April lalu direncanakan untuk memecah kemacetan di Jembatan Ngujang I. Seperti diketahui, Jembatan Ngujang II yang melintasi Sungai Brantas diproyeksikan dapat memecahkan kemacetan arus lalu lintas yang sering terjadi di Jembatan Ngujang I saat jam sibuk, akhir pekan dan libur panjang. Selain itu, Jembatan Ngujang II diharapkan dapat membuat masyarakat setempat tidak lagi mengandalkan jasa penyebrangan sungai ketika harus mobilisasi dari Desa Bukur Kecamatan Sumbergempol ke Desa Pucunglor Kecamatan Ngantru atau sebaliknya. Jembatan Lingkar Timur atau Jembatan Ngujang II dipastikan dimulai pada awal tahun 2018 sampai kini sejumlah pekerja sudah membangun pondasi-pondasi jembatan. Pengerjaan dilakukan oleh PT Ridlatama Bangun Usaha seperti di papan pengumuman proyek.Dengan bertambahnya proges pembangunan Jembatan Ngujang II dapat mengatasi kemacetan di sekitar Jembatan Ngujang II ketika terjadi liburan panjang dan banyak kendaraan yang melintas dari maupun ke Tulungagung. Tentu dengan adanya jembatan baru bisa memecahkan arus dan membuat arus lalu lintas menjadi lancar dan warga sekitar jembatan tidak perlu mengambil jalur memutar melintasi Jembatan Ngujang I sehingga berharap Jembatan Ngujang II dapat difungsikan mulai tahun 2019 mendatang.Proyek jalan lingkar atau ringroad bertujuan untuk mengatasi kemacetan arus lalu lintas dari kota Tulungagung menuju Kediri dan sebaliknya.Fungsi pembangunan Jembatan Ngujang II diantaranya adalah1)  Untuk meningkatkan perekonomian Tulungagung agar lebih lancar dalam hal transportasi2)  Mengurangi kemacetan di Ngujang I khususnya pada tahun baru dan lebaran ABSTRACTNgujang II Bridge is a request from the central government, especially new members of the DPR to become legislative members who then took the initiative to make a project namely the Ngujang II Bridge. Starting from land acquisition that has been carried out since 2014 and not followed by the construction of bridges. The construction, which is planned to be carried out after the land acquisition has to be delayed repeatedly, has not yet been disbursed from the central budget. Residents of the City of Marble who dreamed of being able to cross the Brantas River without congestion.This bridge project is included in the auction phase project. The project that signed the contract since April 6 is planned to break the traffic jam at Ngujang Bridge I. As is known, the Ngujang II Bridge that crosses the Brantas River is projected to solve traffic jams that often occur at the Ngujang I Bridge during peak hours, weekends and long holidays . In addition, the Ngujang II Bridge is expected to make local people no longer rely on river crossing services when they have to mobilize from Bukur Village Sumbergempol District to Pucunglor Village, Ngantru District or vice versa. The East Ring Bridge or Ngujang II Bridge is confirmed to begin in early 2018 until now a number of workers have built bridge foundations. The work carried out by PT Ridlatama Bangun Usaha was like on the project bulletin board.With the increasing progress of the Ngujang II Bridge construction can overcome the congestion around the Ngujang II Bridge when a long vacation took place and many vehicles passed from and to Tulungagung. Of course, with a new bridge, it can break the current and make the traffic flow  smooth and the residents around the bridge do not need to take a detour along the Ngujang I Bridge so that they hope the Ngujang II Bridge can be started starting in 2019.Ringroad or ring road project aims to overcome traffic congestion from the city of Tulungagung to Kediri and vice versa.The function of building the Ngujang II Bridge includes1)  To improve the economy of Tulungagung to be more smooth in terms of transportation2)  Reducing congestion in Ngujang I especially in the new year and Eid
PERAN MASYARAKAT DALAM KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA Margayaningsih, Dwi Iriani
Jurnal PUBLICIANA Vol 11, No 1 (2018)
Publisher : Tulungagung University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.226 KB)

Abstract

ABSTRAKPemberdayaan merupakan proses, cara, perbuatan yang membuat berdaya, yaitu kemampuan untuk melakukan sesuatu atau kemampuan bertindak yang berupa akal, ikhtiar atau upaya untuk mengembangkan berbagai aspek kehidupan masyarakat baik material maupun spiritual guna mencapai cita-cita dan tujuan suatu bangsa. Proses pemberdayaan tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi dengan keikutsertaan dan partisipasi masyarakat sehingga berdaya guna.Masalah yang diteliti adalah bagaimana peran masyarakat dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat dari faktor pendukung dan penghambat dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat di Desa Waung.Metode penelitian yang dipakai adalah metode penelitian diskriptif kualitatif karena peneliti ingin memberikan gambaran yang jelas tentang peran masyarakat dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat.Hasil penelitian mangenai peran masyarakat dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat di desa, dengan focus penelitian peran masyarakat sebagai pelaku, partisipan dan sebagai peserta menunjukkan kategori baik.Faktor pendukung pemberdayaan dalam kegiatan masyarakat adalah motivasi dan kebijaksanaan pemerintah sedangkan faktor penghambat dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat adalah anggaran dan sarana prasarana.ABSTRACTEmpowerment is a process, method, action that makes power, namely the ability to do something or the ability to act in the form of reason, effort or effort to develop various aspects of people's lives both materially and spiritually in order to achieve the ideals and goals of a nation. The empowerment process does not happen by itself, but with the participation and participation of the community so that it is efficient.The problem examined is how the role of the community in community empowerment activities from supporting and inhibiting factors in community empowerment activities in Waung Village.The research method used is descriptive qualitative research method because researchers want to provide a clear picture of the role of society in community empowerment activities.The results of the study deal with the role of the community in community empowerment activities in the village, with a focus on research on the role of the community as actors, participants and as participants showing good categories. Supporting factors for empowerment in community activities are motivation and government policies while the inhibiting factor in community empowerment activities is the budget and infrastructure.
DAMPAK PENGEMBANGAN DESA WISATA TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT ( Studi di Desa Mulyosari Kecamatan Pagerwojo Kabupaten Tulungagung) Nurhajati, Nunun
Jurnal PUBLICIANA Vol 11, No 1 (2018)
Publisher : Tulungagung University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.265 KB)

Abstract

ABSTRAKSektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah. Usaha memperbesar pendapatan asli daerah, maka program pengembangan dan pendayagunaan sumber daya dan potensi pariwisata daerah diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi. Dampak pengembangan pariwisata bagi kehidupan ekonomi di daerah tujuan wisata seperti di desa Mulyosari kecamatan Pagerwojo kabupaten Tulungagung, karena dengan adanya kegiatan wisata di wilayah tersebut membuka banyak peluang usaha. Dimana pembentukan desa wisata ini menawarkan kegiatan wisata yang menekankan pada unsur-unsur pengalaman adanya interaksi langsung antara wisatawan dengan masyarakat setempat.ABSTRACTThe tourism sector is a potential sector to be developed as a source of local revenue. Efforts to increase regional original income, the development and utilization of resources and the potential of regional tourism are expected to contribute to economic development. The impact of tourism development on economic life in tourist destinations such as in Mulyosari village, Pagerwojo sub-district, Tulungagung district, because the presence of tourism activities in the region opens up many business opportunities. Where the establishment of this tourist village offers tourist activities that emphasize the elements of experience of the direct interaction between tourists and the local community.
DAMPAK MEDIA SOSIAL TERHADAP PERMASALAHAN SOSIAL ANAK Cahyono, Anang Sugeng
Jurnal PUBLICIANA Vol 11, No 1 (2018)
Publisher : Tulungagung University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.845 KB)

Abstract

ABSTRAKFenomena penggunaan internet khususnya aplikasi media sosial saat ini dirasakan hampir menjadi konsumsi publik. Masyarakat modern pasti akan memiliki kecanduan dan ketergantungan terhadap internet. Yang perlu menjadi perhatian adalah siapa pengguna?,kapan digunakan? dan manfaat apa yang diperoleh? dari media sosial perlu diklasifikasikan. Lahir sebuah permasalahan sosial manakala    anak?anak sekarang memiliki kecanduan dan ketergantungan  terhadap penggunaan media sosial. Dari survei yang telah dilakukan berbagai dampak negatif muncul dan menjadi pemicu permasalahan sosial anak di Indonesia. Hampir sebagian besar     anak ? anak diIndonesia aktif menggunakan internet dan sebagian besar anak ? anak ini memakai media sosial sebagai interaksi terdominan dalam penggunaan internet. Dampak negatif yang muncul mulai dari permasalahan sosial seperti Cyber Bullying, Memicu Kejahatan, Pornografi, Komunikasi Buruk, Ancaman Ujaran Kebencian, Perkembangan Emosi, Perkembangan Fisik, Mengumbar Rahasia.Dampak inilah yang dirasakan perlu mendapat perhatian dan segera mendapatkan respon dari lingkungan terdekat sebagaimana peran dan kontrol orang terdekat mampu menjadi filter bagi anak dalam menggunakan media sosial.ABSTRACTThe phenomenon of internet usage, especially the application of social media, is now felt to be almost a public consumption. Modern society will definitely have addiction and dependence on the internet. What needs attention is who is the user? When is it used? and what benefits are obtained? from social media need to be classified. A social problem is born when children now have an addiction and dependence on the use of social media. From the surveys that have been carried out various negative impacts emerged and triggered the social problems of children in Indonesia. Most Indonesian children actively use the internet and most of these children use social media as a dominant interaction in internet usage. Negative impacts that arise from social problems such as Cyber Bullying, Triggering Crime,Pornography, Bad Communication, Threats of Speech, Emotional Development, Physical Development, Secret Spells. This impact is felt to need to get attention and immediately get a response from the closest environment as well as the role and control of the closest person can be a filter for children to use social media.
PARTISIPASI PEMUDA DALAM KARANG TARUNA DESA (Studi di Desa Ngubalan Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung) Angkasawati, Angkasawati
Jurnal PUBLICIANA Vol 11, No 1 (2018)
Publisher : Tulungagung University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.456 KB)

Abstract

ABSTRAKKarang Taruna sebagai organisasi non pemerintah yang memiliki misi untuk membina dan mengembangkan potensi pemuda sehingga dapat tercipta pemuda yang memiliki potensi kepribadian yang baik. Karang Taruna tumbuh atas kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari masyarakat dan untuk masyarakat itu sendiri. Khususnya generasi muda yang ada di desa.Sesuai dengan Undang-undang Nomor 77 Tahun 2000 tentang Pedoman Dasar Karang Taruna. Karang Taruna merupakan salah satu organisasi sosial kemasyarakatan yang diakui keberadaannya dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial. Partisipasi pemuda sering diartikan keikutsertaan dan kesamaan dalam suatu kegiatan baik secara langsung maupun tidak langsung. Partisipasi secara langsung ikut berperan/terlibat di dalam kegiatan yang dilaksanakan. Partisipasi pemuda dalam Karang Taruna desa sebagai wujud keikutsertaan peran pemuda/pemudi di dalam kegiatan Karang Taruna.masalah yang diteliti adalah 1)partisipasi pemuda dalam program Karang Taruna desa dilihat aspek pengelolaan program, 2) Program penghambat dan pendukung partisipasi pemuda dalam program Karang Taruna desa di desa Ngubalan Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung.Metode penelitian yang dipakai adalah metode peneliti diskriptif kuantitatif, teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi data yaitu tringaluasi sumber. Teknik analisa data adalah diskriptif kuantitatif dengan tahap sebagai berikut : pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian yang diperoleh adalah : 1) partisipasi pemuda dalam program Karang Taruna desa dilihat aspek pengelolaan program menggunakan tiga tahap partisipasi yaitu partisipasi dalam perencanaan; partisipasi dalam pelaksanaan dan partisipasi dalam evaluasi kegiatan. 2) Faktor yang menghambat partisipasi pemuda dalam program Karang Taruna yaitu : keterbatasan waktu dari indivisu/para pemuda pemudi dan rasa kurang percaya diri untuk menyalurkan potensi yang dimiliki, sedangkan faktor yang mendukung yaitu besarnya dukungan dari masyarakat dan pemerintah desa dalam program Karang Taruna.ABSTRACTKarang Taruna as a non-government organization that has a mission to foster and develop the potential of youth so that young people can have good potential. Karang Taruna grows on awareness and sense of social responsibility from the community and for the community itself. Especially the younger generation in the village.In accordance with Law Number 77 of 2000 concerning the Youth Guidelines. Karang Taruna is one of the social organizations that is recognized for its existence in the implementation of social welfare. Youth participation is often interpreted as participation and similarity in an activity both directly and indirectly. Direct participation plays a role / is involved in the activities carried out. Youth participation in the Karang Taruna village is a manifestation of the participation of youth / youth in the Karang Taruna activity.the problems studied were 1) youth participation in the village youth organization program viewed aspects of program management, 2) inhibiting program and supporting youth participation in the village youth organization program in the village of Ngubalan, Kalidawir District, Tulungagung Regency.The research method used is descriptive quantitative research method, the technique of data collection is done by means of interviews, observation and documentation. The validity of the data used is data triangulation, namely source valuation. Data analysis technique is descriptive quantitative with the following stages: data collection, data reduction, data presentation and conclusion drawing.The results of the research obtained were: 1) youth participation in the village Karang Taruna program viewed aspects of program management using three stages of participation namely participation in planning; participation in implementation and participation in evaluation of activities. 2) Factors that inhibit youth participation in the Karang Taruna program are: time constraints of youth / young women and a feeling of lack of confidence to channel their potential, while the factors that support that are the large support from the community and village government in the Karang Taruna program.
DETEKSI DINI KESEHATAN REPRODUKSI PEREMPUAN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT QUANTUM RESONANCE MAGNETIC ANALYZER Maryam, Siti
Jurnal PUBLICIANA Vol 11, No 1 (2018)
Publisher : Tulungagung University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKDeteksi Dini kesehatan reproduksi perempuan dengan menggunkan alat Quantum Resonance Magnetic Analyzer merupakan skrining dalam upaya pemeriksaan atau test yang sederhana dan mudah dilaksanakan pada populasi masyarakat sehat, yang bertujuan untuk mengetahui masyarakat yang sakit atau beresiko terkena penyakit diantara masyarakat yang sehat. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi deteksi dini kesehatan reproduksi perempuan dengan menggunkan alat Quantum Resonance Magnetic Analyzer di kampus prodi D3 kebidanan universitas tulungagung.Desain penelitian adalah deskriptif. Variable adalah deteksi dini kesehatan reproduksi perempuan dengan menggunakan alat Quantum Resonance Magnetic Analyzer pada tanggal 16 Desember 2016 dengan populasi 37 orang. Sampel penelitian sesuai dengan kriteria inklusi 26 orang, menggunakan tehnik purposive sampling, pengumpulan data menggunakan lembar observasi.Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar dari responden (61%) memiliki status kesehatan reproduksi Normal, sebagian kecil dari  responden memiliki penyakit kesehtaan reproduksi kista ovarium (11%)  dengan kriteria   Moderately(++) dan sebagian kecil responden (6%)  memiliki penyakit kesehatan reproduksi kanker serivik dengan kriteria   Mildly(+) dan vaginitis dalam criteria Moderately(++). Yang di latar belakangi oleh usia, tingkat pendidikan dan jumlah anak.Semakin tinggi pendidikan dari responden maka Pengetahuan pun akan semakin baik tentang kesehatan reproduksi akan memberikan wawasan dalam menerapkan peran kehidupan perempuan. usia responden sebagian besar  30-36 tahun maka sangat rentan terhadap penyakit reproduksi di tambah lagi perempuan yang sudah menikah maka resiko tertularnya penyakit dari pasangan pun akan semakin besar terhadap penyakit reproduksi.  Serta responden berisiko tinggi mengidap kanker indung telur (kista ovarium) salah satunya bila tidak memiliki anak.ABSTRACTEarly detection of women's reproductive health by using the Quantum Resonance Magnetic Analyzer tool is a screening tool in a simple and easy-to-implement test or test in a healthy population aimed at identifying the sick or at risk of disease among healthy people. This study aims to identify the early detection of women's reproductive health by using Quantum Resonance Magnetic Analyzer at the campus of D3 midwifery university tulungagungThe design used in this research is descriptive. Variable in this research is early detection of women reproduction health by using Quantum Resonance Magnetic Analyzer on December 16, 2016 with population 37 people. The sample of the study was in accordance with the inclusion criteria of 26 people, using purposive sampling technique, data collection using observation sheet.The results showed that most of the respondents (61%) had normal reproductive health status, a small percentage of respondents had reproductive ovarian cyst disease (11%) with Moderately (++) criteria and a small percentage of respondents (6%), Have reproductive health disease serivik cancer with criteria Mildly (+) and vaginitis in criteria Moderately (++). Which is in the background by age, education level and number of children?The higher the education of the respondents the knowledge will be better about reproductive health will provide insight in applying the role of women's lives. Age of respondents most of 30-36 years old is very susceptible to reproductive diseases in plus more married women then the risk of contracting the disease from the partner will be greater against reproductive disease. And respondents are at high risk of ovarian cancer (ovarian cyst) one of them if not have children.
PENINGKATAN PENGHASILAN MASYARAKAT DESA MELALUI USAHA WALL CLADDING (Suatu Kajian Pemberdayaan Masyarakat di Desa Sawo Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung) Wahyudi, Andri
Jurnal PUBLICIANA Vol 11, No 1 (2018)
Publisher : Tulungagung University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.087 KB)

Abstract

ABSTRAKPeningkatan penghasilan masyarakat desa  di era pembangunan dewasa ini di Desa Sawo dapat dilakukan   melalui usaha wall cladding. Tujuan dari penelitian ini adalah: (a) mengetahui peningkatan penghasilan masyarakat desa melalui  usaha wall cladding di Desa Sawo Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung, (b) faktor pendukung dan penghambat peningkatan penghasilan masyarakat desa  melalui  usaha wall cladding di Desa Sawo Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Wawancara dilakukandengan menanyakan secara langsung kepada subjek penelitian (informan) dengan pedoman wawancara, dokumentasi dan data-data dari usaha wall cladding di Desa Sawo yang berkenaan dengan obyek penelitian. Observasi dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat keadaan yang berkenaan dengan kondisi di lapangan.Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan penghasilan masyarakat desa  melalui usaha wall cladding di Desa Sawo Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung. Usaha ini  mulai dirintis pada tahun 2013, yaitu berupa pelatihan pengolahan dengan memanfaatkan limbah batu marmo menjadi wall clading sehingga menghasilkan produk yang memiliki nilai jual tinggi, bisa diterima masyakat  luas dalam hal model (up to date), berkualitas dan bersaing  dalam hal mutu serta harga dengan produk  sejenis lainnya di kawasan lokal, regional maupun internasional.Faktor pendukung meliputi sumber daya manusia, pemerintah, dan letak geografis. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu keterbatasan bahan untuk membuat wall cladding, faktor cuaca, kurangnya daya listrik dan keterbatasan modal.Saran dalam penelitian ini adalah peningkatan penghasilan masyarakat desa Sawo Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung melalui usaha wall cladding dapat lebih berhasil dan optimal  hendaknya dilakukan secara terorganisir dengan baik dan kerjasama berbagai fihak terkait sehingga  dapat meningkatkan penghasilan & kesejahteraan masyarakat desa Sawo Kecamatan Campurdarat kususnya dan  Kabupaten Tulungagung pada umumnya.ABSTRACTIncreasing the income of rural communities in the current era of development in Desa Sawo can be done through the business of wall cladding. The objectives of this study were: (a) to know the increase in income of rural communities through the wall cladding business in Sawo Village, Campurdarat Subdistrict, Tulungagung District, (b) supporting factors and inhibitors of increasing rural income through wall cladding in Sawo Village, Campurdarat District, Tulungagung DistrictThis study uses a qualitative approach. Data collection is done by means of interviews, observation and documentation. The interview was carried out by asking directly to the research subject (informant) with interview guidelines, documentation and data from the wall cladding business in Sawo Village which was related to the object of research. Observation is done by observing and recording the conditions relating to conditions in the field.The results of the study indicate an increase in income of rural communities through the wall cladding business in Sawo Village, Campurdarat District, Tulungagung Regency. This business began in 2013, in the form of processing training by utilizing marmo stone waste into wall clading to produce products that have high selling value, can be accepted by the public in terms of up to date, quality and competitiveness in terms of quality and price with other similar products in the local, regional and international regions.Supporting factors include human resources, government, and geographical location. While the inhibiting factors are limited material to make wall cladding, weather factors, lack of electric power and limited capital.Suggestions in this study are that increasing the income of the people of Sawo Village, Campurdarat Subdistrict, Tulungagung Regency through wall cladding efforts can be more successful and optimal. generally.
PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DI KABUPATEN TULUNGAGUNG Hariyanto, Slamet
Jurnal PUBLICIANA Vol 11, No 1 (2018)
Publisher : Tulungagung University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.849 KB)

Abstract

ABSTRAKPengembangan industri kecil sangatlah penting bagi masyarakat kelas menengah ke bawah, untuk itu diperlukan suatu kebijakan Pemerintah Daerah yang nantinya mengarah pada ekonomi mikro yang berbasis kerakyatan dalam arti Usaha Kecil yang dapat menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan dari usaha kecil menjadi usaha yang tangguh dan mandiri serta dapat berkembang menjadi usaha menengah dan juga meningkatkan peranan Usaha Kecil dalam pembentukan produk nasional, perluasan kesempatan kerja dan berusaha, meningkatkan ekspor, serta peningkatan dan pemerataan pendapatan untuk mewujudkan dirinya sebagai tulang punggung serta memperkukuh struktur perekonomian nasional.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Lokasi penelitian ini berada di Dinas Perin dustrian dan Perdagangan Kabupaten Tulungagung. Sumber data yang dipakai terdiri dari data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang dipakai adalah model interaktif Miles dan Huberman.Hasil penelitian menunjukkan dalam memberdayakan industri kecil di kabupaten Tulungagung ada beberapa upaya yaitu :pembinaan desain produk, pembinaan dalam bidang promosi dan pemasaran juga peningkatan kualitas SDM.Saran yang diberikan peneliti terkait permasalahan yang diteliti adalah perlu adanya pelatihan secara terus menerus dan pemanfaatan sistem informasi yang mampu menopang data yang dimiliki dinas. Selain itu , juga perlu ada pengawasan terhadap jalannya industri kecil oleh dinas terkait agar mampu segera mengatasi hambatan yang ada.ABSTRACTThe development of small industries is very important for the lower middle class community, for this reason a Regional Government policy is needed which will lead to a populist micro-economy in the meaning of Small Businesses that can grow and improve the capacity of small businesses to be strong and independent businesses and can develop becoming a medium-sized business and also increasing the role of Small Business in the formation of national products, expanding employment and business opportunities, increasing exports, and increasing and equalizing income to realize itself as the backbone and strengthen the structure of the national economy.This study used qualitative research methods. The location of this research is in the Department of Industry and Trade of Tulungagung Regency. The data source used consists of primary and secondary data. Data collection techniques in this study used interviews, observation, and documentation. Analysis of the data used is the interactive model of Miles and Huberman.The results showed that in empowering small industries in Tulungagung district there were several efforts, namely: product design development, guidance in the field of promotion and marketing as well as improving the quality of human resources.Suggestions given by researchers related to the problems studied are the need for continuous training and the use of information systems that are able to support the data owned by the agency. In addition, there is also a need to monitor the running of small industries by related agencies so that they can immediately overcome the existing obstacles.

Page 1 of 1 | Total Record : 9