cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
fondasi@untirta.ac.id
Editorial Address
Jl. Jenderal Sudirman KM.3, Cilegon, 42435, Telephone (0254)395502 Ext. 19 Phone: (0254)395502 Ext.19
Location
Kab. serang,
Banten
INDONESIA
Fondasi: Jurnal Teknik Sipil
ISSN : 23024976     EISSN : 25031511     DOI : http://dx.doi.org/10.36055/jft.v9i1.7440
Core Subject : Engineering,
Terbitan berkala yang mempublikasikan hasil penelitian yang berkaitan dengan pengembangan sains dan teknologi dalam bidang teknik sipil (Struktur, Transportasi, Geoteknik, Sumber Daya Air dan Manajemen Konstruksi) sebagai bentuk kekayaan intelektual. Diterbitkan sebanyak 2 kali dalam satu tahun yakni pada Bulan April dan Oktober.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2014)" : 10 Documents clear
ANALISA POTENSI LIKUIFAKSI DARI DATA CPT (STUDI KASUS SINTER & COKE PLANT AREA KRAKATAU POSCO) Rama Indera Kusuma; Enden Mina; Nuri Kurniawan
Jurnal Fondasi Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.67 KB) | DOI: 10.36055/jft.v3i1.1717

Abstract

Likuifaksi merupakan perhatian utama untuk struktur yang dibangun di tanah berpasir jenuh.Likuifaksi adalah fenomena dimana kekuatan dan kekakuan tanah berkurang dikarenakan gempa atau pembebanan cepat lainnya.maka penting bagi kita untuk menganalisa potensi likuifaksi ketika akan mendirikan suatau bangunan di atas tanah yang sekiranya memiliki potensi tersebutAnalisa yang penulis  gunakan untuk analisa potensi likuifaksi  adalah data uji sondir (CPT), kemudian dianalisis dengan menggunakan metode evaluasi CRR dan CSR, untuk mengetahui potensi likuifaksi jika terjadi gempa pada lokasi proyek Sinter Plant & Coke Plant Area.Hasil penelitian daerah yang dianalisa memiliki potensi besar terhadap likuifaksi, hal ini ditunjukan oleh nilai faktor keamana yang kecil dibandingkan nilai aman yang ditentukan.Rata-rata faktor keaman yang dihasilkan oleh data CPT yang mengalami likuifaksi terdapat pada kedalaman 0 meter samapi 12 meter.Hasil perhitungan, daerah yang aman untuk peletakan pondasi diperkirakan pada nilai penetrasi konus lebih dari 120 kg/cm2
TEKNOLOGI SUMUR RESAPAN DALAM KAJIAN PEMAPARAN HIDROGRAF BANJIR SUB DAS CIUJUNG Restu Wigati; Rizki Ichwan
Jurnal Fondasi Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.96 KB) | DOI: 10.36055/jft.v3i1.1711

Abstract

Pertumbuhan penduduk yang signifikan mengakibatkan perubahan terhadap tata guna lahan. Dampak dari perubahan tata guna lahan adalah meningkatnya aliran limpasan permukaan serta menurunnya air yang meresap ke dalam tanah.  Menurut BPDAS Ciujung tutupan lahan terbuka hijau  di wilayah Sub DAS Ciujung hanya sekitar 15%. Luasan itu masih sangat jauh  dari presentase minimal 30%. Hal tersebut menyebabkan wilayah Sub DAS Ciujung sering terkena banjir tiap tahunnya. Oleh karena itu dibutuhkan penanganan baru di wilayah Sub DAS Ciujung berupa permodelan sumur resapan dengan prinsip menangkap limpasan air hujan kemudian meresapkannya ke dalam tanah sebagai cadangan air tanah.Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jumlah sumur resapan yang dapat diaplikasikan dan menghitung efisiensi sumur resapan. Analisa debit banjir menggunakan metode empiris: Metode Rasional,  Metode Haspers, Metode Unit Hidrograf, HSS Nakayasu dan HSS Gama I. Sedangkan analisa yang digunakan untuk menghitung jumlah sumur resapan menggunakan Metode SNI 03-2453-2002 dan Metode Sunjoto (1998).Dengan membandingkan kedua metode tersebut hasil yang didapat adalah metode Sunjoto (1998) dianggap lebih efektif dengan jumlah sumur resapan yang dapat diaplikasikan di Sub DAS Ciujung sebanyak 399.790sumur resapan. Dengan jumlah sumur resapan tersebut mampu mereduksi volume dan debit puncak banjir sebesar 74,39%
PERENCANAANPONDASI BORED PILEPADA PROYEK PEMBANGUNANCENTRAL NATURAL GAS (STUDI KASUS STASIUN GAS INDUK PERTAMINA BITUNG-TANGERANG) Enden Mina; Rama Indera Kusuma; Muhammad Fadhil Choliq
Jurnal Fondasi Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.748 KB) | DOI: 10.36055/jft.v3i1.1718

Abstract

Studi perencanaan pondasi bored pile ( tiang bor) dilakukan pada proyek pembangunan CNG Mother and Daughter Station berlokasi di Bitung Tangerang. Pondasi tiang bor pada proyek ini direncanakan untuk menahan beban kompresor gas.Tujuan dari studi ini adalah menghitung daya dukung kelompok pondasi tiang   bor  dan  penurunannya. Serta merencanakan pile cap dan pondasi tiang bor dengan merencanakan dimensi dan kebutuhan tulangan yang dibutuhkan. Metode-metode  yang   digunakan  dalam penelitian ini adalah metode Meyerhof dengan data hasil Standar Penetration Test (SPT) dan metode Skempton dan O’neil Reese dengan data properties tanah hasil uji laboratorium. Hasil analisis dibandingkan juga dengan menggunakan software GEO5 v.17. Hasil analisis perhitungan daya dukung pondasi tiang bor menunjukan  bahwa  daya  dukung  kelompok  tiang   berdasarkan Meyerhof untukadalah 272,78 ton dengan SF = 5,65 dan penurunannya 0,67cm, berdasarkan Skempton dan O’neil and Reese dengan data hasil uji laboratorium adalah 321,664 ton dengan SF=6,67 dan penurunannya 1,176cm, dan berdasarkan program GEO5 v.17 adalah 716,543 ton denganSF= 6,24 dan hasil penurunannya1,09cm. Analisis perhitungan tahanan beban lateral pondasi tiang bor menghasilkan  tahanan beban lateral pada tiang kelompok didapat 65,911 ton dengan defleksi tiang kelompok 0,00355 cm. Rencana Penulangan dan dimensi pile cap diperoleh dimensi pile cap 2,6 m x 7 m x 0,85 m dengan tulangan tarik sebesar D22-100 dan tulangan tekan sebesar D19-100 dengan jarak sengkang sebesar 250 mm dan dimensi tiang bor diameter 0,4 m dengan tulangan longitudinal tekan lentur sebesar 8 D19, serta tulangan geser (sengkang spiral) sebesar D19-150
EFEKTIFITAS PENERAPAN SUMUR RESAPAN DALAM MEREDUKSI BEBAN ALIRAN LIMPASAN PERMUKAAN SUB DAS CISIMEUT SEBAGAI UAPAYA PENGELOLAAN BANJIR Restu Wigati; Andi Cahya Setiawan
Jurnal Fondasi Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1168.171 KB) | DOI: 10.36055/jft.v3i1.1712

Abstract

Curah hujan yang tinggi dalam kurun waktu yang singkat serta minimnya daerah resapan air di wilayah Sub DAS Cisimeut yang hanya 11,34% mengakibatkan limpasan air hujan meningkat dan pengisian air tanah berkurang. Salah satu usaha untuk menanggulangi hal tersebut adalah penerapan sumur resapan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar efektifitas sumur resapan dalam mereduksi beban aliran limpasan permukaan di wilayah Sub DAS Cisimeut sebagai upaya pengelolaan banjir.Metode yang digunakan untuk perencanan sumur resapan adalah metode Sunjoto dan metode SNI 03-2453-2002dengan dimensi 1,5 m dan kedalaman 3 m. Dari hasil analisis didapat jumlah sumur dengan menggunakan metode Sunjoto untuk alternatif reduksi limpasan permukaan 25%, 50%, dan 75% masing-masing adalah 246953 buah, 493905 buah, dan 741194 buah dengan waktu isi dan resap satu buah sumur adalah 16,5 jam dan 18,87 jam. Sedangkan dengan menggunakan metode SNI 03-2453-2002 untuk alternatif I,II, dan III masing-masing adalah 53 buah, 106 buah, dan 158 buah dengan waktu isi dan resap satu buah sumur adalah 8,495 jam dan 8,33 jam. Berdasarkan kedua metode tersebut, dipilih metode Sunjoto untuk perencanaan sumur resapan di wilyah Sub DAS Cisimeut karena dalam perhitungannya menggunakan debit banjir dan waktu konsentrasi yang dihitung berdasarkan analisis hidrologi.Dari perhitungan sumur resapan menggunakan metode Sunjoto, waktu isi dan resap sumur yang terlalu lama membuat perencanaan sumur resapan di wilyah Sub DAS Cisimeut menjadi kurang efektif untuk mereduksi beban aliran limpasan. Hal ini disebabkan karena jenis tanah dan nilai permeabilitasnya yang rendah. Oleh karena itu alternatif lain untuk mereduksi beban aliran limpasan akan direncanakan sebuah kolam retensidengan panjang 1.250 m, lebar 1.250 m, kedalaman 5 m dan tinggi jagaan 3 m untuk kapasitas pompa 5 m3/dt. Sedangkan untuk kapasitas pompa 10 m3/dt dimensinya adalah panjang 1.150 m, lebar 1.150 m, kedalaman 5 m dan tinggi jagaan 3 m
PERENCANAAN BETON MUTU TINGGI DENGAN MENGGUNAKAN HR-WATER REDUCER LIGNO P 100 DAN PORTLAND COMPOSITE CEMENT (PCC) Zulmahdi Darwis; Soelarso .; Muhammad Isa Ismail
Jurnal Fondasi Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.326 KB) | DOI: 10.36055/jft.v3i1.1719

Abstract

Perkembangkan berbagai jenis bahantambah atau admixtures dan additives untuk campuran beton, terutama water reducer atau plasticizer dan superplastisizer, telah terjadi kemajuan yang sangat pesat pada teknologi beton, dengan berhasil memproduksi beton mutu tinggi bahkan sangat tinggi, dan yang pada akhirnya juga telah memperbaiki dan meningkatkan hampir semua kinerja beton menjadi suatu material modern yang berkinerja tinggi.Penelitian ini merencanakan beton mutu tinggi dengan menggunakan admixture HR-WR Ligno P 100 dan Portland Composite Cement (PCC) dengan variasi dosis 0,8%, 1,2%, 1,6% dan 2%. Jumlah benda uji sebanyak 48 buah, dengan variasi umur beton 3 hari, 7 hari, 14 hari dan 28 hari.Hasil penelitian ini menyatakan penambahan zat aditif ini dapat mempengaruhi kemudahan pengerjaan beton dikarenakan memiliki sifat kecairan (fluidity) yang tinggi sehingga mampu mengalir dan mengisi ruang-ruang atau hanya sedikit sekali memerlukan getaran untuk memadatkannya dan dapat mengurangi waktu proses pemadatan. Nilai hasil rata-rata kuat tekan pada umur 28 hari untuk beton yang menggunakan dosis 0,8% sebesar 37,25 MPa, dosis 1,2% sebesar 36,52 MPa, dosis 1,6% sebesar 35,42 MPa, dan dosis 2% sebesar 40,31 MPa. Penggunaan HR-WRLingo P 100 dapat mengurangi penggunaan air pada dosis 0.8% sebesar 2.42%, pada penggunaan dosis 1.2% sebesar 3.64%, pada penggunaan dosis 1.6% sebesar 4.85% dan pada penggunaan dosis 2% sebesar 6.06%
ANALISIS KINERJA SUPPLY CHAIN PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG Andi Maddeppungeng; Irma Suryani; Rohaesih Yuliatin
Jurnal Fondasi Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.392 KB) | DOI: 10.36055/jft.v3i1.1714

Abstract

Suatu proyek memiliki item pekerjaan yang banyak. Kompleksitas pekerjaan menyebabkan banyaknya pihak-pihak yang terlibat dalam proses produksi konstruksi menyebabkan terjadinya fragmentasi. Maka dilakukan penerapan konsep supply chain management untuk mengetahui pola jaringan supply chain dan kinerja supply chain terhadap indikator–indikator penilaian kinerja yang mengandung konsep value, conversion, dan flow.Metode yang digunakan yaitu dengan mengolah data kualitatif yang selanjutnya dilakukan analisis deskriptif dengan menggambarkan data yang didapat dan akan menghasilkan bentuk pola dari hasil wawancara. Pada studi kasus diperoleh pola jaringan khusus dimana peran pengguna jasa sangat besar dalam menentukan jaringan supply chain, yang dipengaruhi oleh metoda kontrak, lingkup bisnis pengguna jasa, serta adanya strategi pengadaan yang dilakukan oleh kontraktor.Dari 12 (dua belas) indikator penilaian kinerja, dengan lingkup pekerjaan arsitektur terlihat bahwa terkait dengan konsep conversion, flow, dan value , diperoleh kinerja supply chain proyek studi kasus dapat dikatakan baik terhadap pemahaman dan penerapan konsep conversion dengan adanya usaha penerapan collaboration design. Konsep aliran (flow) juga telah diterapkan dengan melakukan suatu manajemen pengadaan yang baik pada pelaksanaan pekerjaan. Untuk konsep nilai (value) pemahaman kontraktor masih kepada kesesuaian antara perencanaan/ design dengan hasil pekerjaan yang dilaksanakan, hanya menyangkut mutu dari pekerjaan.  Indikator penilaian kinerja yang ada terlihat bahwa kontraktor telah memahami pentingnya kinerja supply chain dan telah melakukan usaha-usaha perbaikan dan peningkatan untuk tercapainya efektifitas dan efisien proyek konstruksi bangunan gedung
PERENCANAAN BETON MUTU TINGGI MENGGUNAKAN PORTLAND COMPOSITECEMENT DENGAN PENAMBAHAN WATER REDUCER C491 Zulmahdi Darwis; Muhammad Gilang Prabowo
Jurnal Fondasi Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.722 KB) | DOI: 10.36055/jft.v3i1.1720

Abstract

Teknologi dalam bidang konstruksi terus menerus mengalami peningkatan, dalam bidang konstruksi peningkatan tersebut mengarah kepada penggunaan beton mutu tinggi. Perkembangan teknologi dalam bidang pembuatan beton mutu tinggi mengakibatkan perkembangan pada material bahan pembentuk beton diantaranya  adalah semen. Produksi semen telah mengalami pergeseran dari OPC menjadi PCC (portland composite cement) dan PPC (Portland pozzolan cement). PCC dan PPC merupakan semen dengan karakteristik teknis hampir setara semen tipe I (OPC) serta penggunaan bahan tambah water reducer. Metode penelitian ini yaitu dengan membandingkan penggunaan kadar water reducer dengan persentase 0.8%, 1.2%, 1.6%, 2% perberat semen. Water reducer yang di gunakan pada  penelitian ini adalah bahan Ligno C 491. Hasil penelitian ini rata – rata kuat tekan beton pada umur 28 hari menggunakan bahan tambah C491 dengan persentase 0,8 % sebesar 37,180 Mpa dan merupakan nilai tertinggi sedangkan nilai kuat tekan rata- rata pada  penggunaan persentase 1,2 % sebesar 33,89 Mpa, nilai kuat tekan rata- rata pada  penggunaan persentase 1,6 % sebesar 32,107 Mpa dan nilai kuat tekan rata- rata pada   penggunaan persentase 2% sebesar 30,203 Mpa. Penggunaan water reducer lingo C491 dapat mengurangi penggunaan air pada persentase zat aditif 0.8% sebesar 2.11%, pada persentase zat aditif 1.2% sebesar 3.175%, pada persentase zat aditif 1.6% sebesar 4.23% dan pada persentase zat aditif 2% sebesar 5.29% air yang dapat dikurangi
OPTIMALISASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN PROJECT CRASHING DAN TAHAPAN DETERMINISTIK LEAST COST SCHEDULING Andi Maddeppungeng; Azhara Yudha Pradipta
Jurnal Fondasi Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.822 KB) | DOI: 10.36055/jft.v3i1.1715

Abstract

Suatu proyek dilaksanakan dengan biaya dan durasi yang telah direncanakan sebelumnya, tetapi dalam pelaksanaannya sering kali tidak sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Durasi awal proyek Pembangunan Pabrik Pipa Baja Tanpa Kampuh (Seamless Steel Pipe) PT. Artas Energi Petrogas, Cilegon yaitu 330 hari, tetapi diperpanjang selama 430 hari. Keterlambatan di dalam suatu proyek bisa disebabkan oleh beberapa hal, maka dilakukan percepatan untuk mengatasi keterlambatan tersebut. Project Crashing dan Least Cost Scheduling merupakan metode yang sering digunakan untuk melakukan percepatan guna memperoleh biaya dan durasi optimal. Schedule normal dibuat network planning, yaitu PDM (precedence diagram method) untuk kemudian diidentifikasi item pekerjaan mana saja yang termasuk ke dalam jalur kritis. Jalur kritis inilah yang selanjutnya yang akan diperpendek durasinya dengan alternatif project crashing yang dilakukan adalah dengan penambahan jam kerja (lembur). Setelah melakukan analisis pendekatan studi kasus pada proyek Pembangunan Pabrik Pipa Baja Tanpa Kampuh (Seamless Steel Pipe) PT. Artas Energi Petrogas, didapatkan hasil biaya optimal jika memilih durasi normal 430 hari dengan total biaya Rp 26.457.738.538 dan waktu akan optimal jika memilih biaya Rp 29.926.478.323 (setelah crashing) dengan total durasi 331 hari
ANALISIS WAKTU DAN BIAYA MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE DAN OPTIMASI MENGGUNAKAN METODE CPM Andi Maddeppungeng; Rindu Twidi Bethary; Fisi Rayigianti
Jurnal Fondasi Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (607.744 KB) | DOI: 10.36055/jft.v3i1.1716

Abstract

Proyek memerlukan tindakan pengendalian dari segi biaya dan waktu. Sebelum dilakukan tindakan pengendalian biaya dan waktu dengan crash, perlu diketahui terlebih dulu perkiraan waktu, biaya dan kinerja proyek yang telah berlangsung hingga akhir proyek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja proyek dan mendeteksi sedini mungkin perkiraan waktu dan biaya pada akhir proyek. Kemudian kita dapat melakukan pengendalian waktu dan biaya dengan optimasi melakukan crash dengan penambahan jam kerja (lembur) agar mendapatkan biaya dan waktu optimal. Penelitian ini menggunakan Metode Earned Value untuk memperkirakan waktu dan biaya akhir proyek, CPM untuk mendapatkan kegiatan jalur kritis yang akan di crashing agar mendapatkan waktu dan biaya optimal, crashing dengan cara penambahan jam kerja/lembur serta menggunakan bantuan program LINDO.Hasil penelitian Metode Earned Value yaitu pada akhir proyek pengeluaran biaya Rp.10.282.426.190,74 lebih besar dari anggaran rencana sebesar Rp.8.205.410.000,00 dan perencanaan waktu proyek tepat waktu selama 364 hari. Hasil penelitian metode CPM yaitu didapat 8 pekerjaan jalur kritis. Hasil analisis pada metode crash didapat total durasi crash 39 hari dari durasi normal 364 hari, durasi setelah crash menjadi 325 hari dengan biaya total setelah crash Rp 7.607.109.881,00 dari biaya total normal sebesar Rp 7.583.775.188,49. Maka didapat penambahan biaya setelah crash sebesar Rp  23.334.692,89. Hasil analisis menggunakan program LINDO yaitu pada jumlah total durasi crash sebesar 100 hari didapat tambahan biaya langsung sebesar Rp 35.746.380. Pada perhitungan manual didapat tambahan biaya langsung sebesar Rp 35.746.380 maka dapat disimpulkan hasil output tambahan biaya langsung dari LINDO sama dengan perhitungan manual. Kemudian pada grafik hubungan antara waktu dan penambahan biaya langsung pada percepatan durasi proyek X didapat waktu 35 hari dari waktu normal 364 hari setelah di crash menjadi 329 hari dengan penambahan biaya langsung sebesar Rp.11.000.000
PENGARUH PENGGUNAAN KOLAM OLAK SEBAGAI PEREDAM ENERGI LONCAT AIR TERHADAP KEDALAMAN MUKA AIR HILIR Restu Wigati
Jurnal Fondasi Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1030.656 KB) | DOI: 10.36055/jft.v3i1.1710

Abstract

Loncat air merupakan fenomena aliran yang terjadi di hilir bendung akibat perubahan aliran superkritis menuju aliran sub kritis. Perubahan kondisi aliran tersebut menyebabkan gerusan karena kecepatan aliran yang terjadi masih tinggi. Untuk meredam perubahan kecepatan, dibuat suatu konstruksi bangunan peredam energi. Konstruksi peredam energi yang digunakan salah satunya telah dikembangkan oleh USBR (United State Beureau of Reclamation).Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen di Laboratorium Hidraulika Fakultas Teknik UNTIRTA dengan menggunakan mercu bulat tipe shocklitsch, pemodelan kolam olak USBR tipe I dan II, rip - rap serta saluran terbuka (standard tilting flume) dengan tiga variasi kemiringan dasar saluran (I) yaitu I1 = 0, I2 = 0.00263 dan I3 = 0.01579 dan beberapa variasi debit aliran.Hasil pengujian menggunakan kolam olak menujukan semakin curam dasar saluran nilai Froude (Fr) akan semakin besar diikuti dengan perubahan kecepatan, penggunaan kolam olak akan lebih efektif pada kondisi saluran dengan kemiringan dasar saluran I3 = 0.0157 di mana kedalaman muka air di hilir lebih rendah. Adanya variasi debit menunjukan panjang loncat air yang terjadi lebih pendek di bandingkan dengan tidak menggunakan kolam olak. Semakin bertambah besar kemiringan dasar saluran diikuti dengan nilai debit teoritis, penggunaan kolam olak menjadi lebih efisien karena mampu memperkecil bilangan Froude dengan nilai efisiensi E2/E1 sebesar 13.57% untuk kemiringan I1 = 0 dan 9.43% untuk kemiringan I3 = 0.01579 pada kolam olak tipe II, sedangan untuk kemiringan dasar saluran I2 = 0.00263 nilai E2/E1 sebesar 14.64% pada kolam olak tipe I

Page 1 of 1 | Total Record : 10