cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
konversi@ulm.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Konversi
ISSN : 23023686     EISSN : 25413481     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 2 (2018): Oktober 2018" : 7 Documents clear
KINETIKA PENJERAPAN SIMULTAN KROMIUM(III) DAN NATRIUM MENGGUNAKAN AMBERLITE IR-120 H (TINJAUAN PENGARUH SUHU) Iqbal Haitami; Panut Mulyono; Muslikhin Hidayat
Konversi Vol 7, No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/k.v7i2.6493

Abstract

Abstrak - Limbah cair yang mengandung Cr(III) dan Na secara bersamaan sering dijumpai pada hasil kegiatan industri, terutama industri penyamakan kulit. Cr(III) yang merupakan logam berbahaya harus dapat dihilangkan dari limbah cair tersebut. Salah satu metode yang efektif digunakan untuk menangani pencemaran Cr(III) dalam limbah cair adalah pertukaran ion menggunakan resin penukar ion. Prinsip metode ini, yaitu menukarkan ion yang tersedia pada resin penukar ion dengan ion-ion yang berada di sekitarnya. Kehadiran Na dalam larutan tempat dijerapnya Cr(III) dengan menggunakan Amberlite IR-120 H, membuat fenomena ini tergolong sebagai penjerapan multikomponen. Dalam hal ini, penjerapan Cr(III) dan Na oleh Amberlite IR-120 H terjadi secara bersama-sama (simultan). Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari laju penjerapan simultan yang terjadi pada berbagai suhu. Di samping itu, ingin dikembangkan model matematis untuk mendekati kinetika penjerapan simultan yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu, maka akan semakin besar laju penjerapan simultan Cr(III) dan Na. Kecenderungan yang sama ditunjukkan oleh nilai konstanta kinetika yang semakin besar seiring meningkatnya suhu. Model matematis yang disusun berdasarkan persamaan laju reaksi cukup sesuai untuk mendekati kinetika penjerapan simultan ini. Berdasarkan nilai energi aktivasi sebesar 56,735 kJ/mol untuk penjerapan Cr(III) yang terjadi, maka dapat dikatakan bahwa laju reaksi adalah laju yang mengontrol proses.Kata kunci: Kromium(III), penjerapan, kinetika, Amberlite IR-120 H, simultan
EFFECTS OF TEMPERATURE-pH ON LIQUID PHASE MASS TRANSFER AND DIFFUSION COEFFICIENTS AT LEACHATE TREATMENT IN ANAEROBIC BIOREACTOR Abdul Kahar; IDAA Warmadewanthi; Joni Hermana
Konversi Vol 7, No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/k.v7i2.6501

Abstract

Abstract - Leachate contains complex dissolved organic and inorganic substrates that are biodegradable and non-biodegradable. Principally, anaerobic treatment utilizes anaerobic bacteria to degrade the dissolved organic matters. Anaerobic treatment is very sensitive towards the change of temperature and pH. This research used an anaerobic bioreactor with volume of 160L, with a ratio of leachate:biogas was 70:30. Seeding, acclimatization and leachate treatment were executed at temperature 35°C; pH ambient, temperature 45°C; pH ambient, temperature 35°C; pH 7.2 and temperature 45°C; pH 8.0. Based on this research, that there is dependency on mass of solutes organic substrate (COD) in the leachate, at all operating conditions of leachate treatment in anaerobic bioreactor. Hence, the organic substrate concentration (COD) will affect the VFA, the liquid phase mass transfer and diffusion of solute organic. Consequently, the higher the temperature-pH, the higher the liquid-phase mass transfer, but lower diffusion coefficients is. Keywords: anaerobic bioreactor, diffusion, leachate, liquid-phase mass transfer 
STUDI KINETIKA PIROLISIS SEKAM PADI: PERBANDINGAN MODEL KINETIKA Rinny Jelita; Hesti Wijayanti; Jefriadi Jefriadi
Konversi Vol 7, No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/k.v7i2.6496

Abstract

Abstrak: Peningkatan populasi dunia menuntut penambahan kebutuhan energi yang kian langka sehingga dibutuhkan sumber energi alternatif seperti bio oil. Sekam padi yang berupa limbah dapat diolah menghasilkan bio oil melalui proses pirolisis yang sederhana dan ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan mempelajari reaksi dekomposisi sekam padi pada proses pirolisis dan mendapatkan parameter kinetika yang terlibat dalam reaksi pirolisis sekam padi. Sekam padi dihaluskan dan diayak hingga berukuran 0,25-1 mm, dikeringkan menggunakan oven dengan suhu 80˚C selama 180 menit dan dimasukkan ke dalam reaktor pirolisis sebanyak 500 gram. Proses pirolisis berlangsung sejak suhu kamar hingga 1 jam setelah suhu tercapai, yaitu pada suhu 550oC. Asap yang terbentuk dikondensasikan, ditampung sebagai bio oil dan dicatat setiap 10 menit sejak tetesan pertama keluar hingga waktu pirolisis selesai. Berat bio oil  yang dihasilkan digunakan untuk mensimulasikan perubahan massa sekam padi selama pirolisis berlangsung. Penentuan parameter kinetika dilakukan dengan membandingkan tiga model kinetika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pirolisis sekam padi berlangsung mengikuti mekanisme reaksi orde satu dengan parameter kinetika pre-exponensial faktor (A) 0,0347 s-1 dan energi aktivasi (E) 27,9517 kJ/mol. Parameter kinetika yang menghubungkan harga konstanta laju reaksi dengan suhu mengikuti persamaan Arhenius. Kata kunci: dekomposisi, kinetika, pirolisis, sekam padi 
TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKU KERTAS KEMASAN Lies Indriati; Nina Elyani
Konversi Vol 7, No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/k.v7i2.6497

Abstract

Abstrak: Dengan semakin terbatasnya ketersediaan kayu sebagai bahan baku kertas maka penggunaan bahan baku non kayu sebagai alternatif semakin menarik perhatian. Salah satu bahan baku non kayu yang cukup potensial adalah tandan kosong kelapas awit (TKKS) yang merupakan limbah biomasa dari proses produksi CPO (Crude Palm Oil). Penelitian pembutan pulp TKKS untuk kertas telah banyak dilakukan, baik dengan proses kimia maupun proses mekanis semi-kimia. Proses pulping kimia untuk TKKS umumnya menggunakan proses basa dengan penambahan NaOH 10-20% dari berat kering serat TKKS dengan rendeman berkisar 45-50%. Kualitas pulp yang dihasilkan lebih baik dibandingkan dengan proses mekanis semi-kimia. Kelemahan lembaran kertas tulis-cetak yang dibuat dari pulp kimia TKKS adalah masih mengandung ekstraktif yang berpotensi menimbulkan masalah pada proses pembuatan kertas di mesin kertas serta menyebabkan cacat hole (lubang halus) pada lembaran kertas yang dihasilkan. Penggunaan proses pulping mekanis semi-kimia, ditinjau dari sisi lingkungan memiliki kelebihan dikarenakan penggunaan bahan kimia yang lebih rendah, yaitu NaOH 1-5% namun dibarengi dengan penggunaan energi yang intensif untuk membantu penguraian serat secara mekanis. Kualitas kertas yang dihasilkan dari proses pulping mekanis semi-kimia ini cukup bersaing dengan pulp hasil daur ulang kotak karton bekas (OCC atau Old Corrugated Container). Serat hasil proses daur ulang OCC umumnya digunakan sebagai bahan baku kertas kemasan untuk pembuatan kotak karton gelombang (KKG). Dengan ketersediaan TKKS yang melimpah, penggunaan TKKS sebagai sumber serat dalam industri kertas kemasan merupakan salah satu alternatif potensial untuk memenuhi kebutuhan industri akan kemasan yang terbuat dari kertas / karton. Kata kunci: TKKS, pulp, kertas, karton, kemasan
PENGARUH PENAMBAHAN DUAL KATALIS PADA SILICA-CARBON XEROGEL SEBAGAI MATERIAL PELAPIS ORGANO SILICA MEMBRANES Muthia Elma; Adhe Paramita; Anna Sumardi
Konversi Vol 7, No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/k.v7i2.6498

Abstract

Abstrak- Proses sol-gel adalah proses polimerisasi senyawa kimia (precursor) melalui reaksi hidrolisis dan kondensasi dalam larutan pada suhu rendah. Nlai pH mempengaruhi daya larut precursor dan rasio konfigurasi ion yang dapat larut dan mengendap. Secara fundamental larutan sol yang memiliki pH > 7 akan memiliki morfologi  makroskopik sedangkan pH < 7 memiliki morfologi mikroskopik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kondisi optimum dari thin film yang dihasilkan dari proses sol-gel yang nantinya bisa diaplikasikan sebagai pelapis pada membrane organo-silica untuk proses desalinasi air asin. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah sol-gel menggunakan dua katalis (basa dan asam organik), dengan perbandingan 1:38:X:5:Y (molar rasio). Dimana X:Y adalah asam sitrat (C6H8O7):ammonia (NH3). Perbandingan molar rasio katalis asam sitrat:ammonia yaitu 0.01 : (0.01; 0.0015; 0.001)  dan 0.001 : (0.01; 0.0015; 0.001) dengan suhu proses 0OC. Hasilnya dikarakterisasi menggunakan uji FTIR. Hasil penelitian ini menunjukkan semakin rendah katalis molar rasio asam sitrat maka pH yang didapatkan semakin tinggi dan ukuran pori-pori semakin besar. Sampel menghasilkan pH berkisar 5,32-8,56. Pada pH asam menghasilkan silanol (2.0) dan siloxane (7.4) sedangkan pada pH basa menghasilkan silanol (1.7) dan dan siloxane (6.2). Jadi, sols optimum sebagai thin film yang dihasilkan adalah pada pH 6.0 yang memiliki silanol (1.0) dan siloxane (4.7) dengan kalsinasi xerogel yang optimum terdapat pada suhu kaslinasi 175OC, karena adanya kandungan ikatan karbon yaitu struktur C=C-H (alkena) pada peak 3750cm-1. Ikatan karbon pada membran dapat membuat membran stabil.  Kata kunci: ammonia, citrit acid, silica-carbon thin film, xerogel 
FABRIKASI SILICA THIN FILM MENGGUNAKAN KATALIS ORGANIK SEBAGAI PELAPIS MEMBRAN ANORGANIK Muthia Elma; Aptar Eka Lestari; Sadidan Rabiah
Konversi Vol 7, No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/k.v7i2.6499

Abstract

Abstrak: Silika thin film dihasilkan dengan menggunakan proses sol gel menjadi bahan keramik anorganik melalui hidrolisis dan reaksi kondensasi. Proses ini bertujuan untuk membentuk sol silika yang memberikan struktur jaringan yang kuat yang dapat diterapkan sebagai film tipis pada fabrikasi membran. Proses ini dilakukan dengan mencampur tetra etil ortosilikat (TEOS) sebagai prekursor utama, etanol dan H2O sebagai pelarut dan asam sitrat sebagai katalis. Konsentrasi asam sitrat yang digunakan yaitu 0,001 % dan 0,005 %. Proses ini dilakukan selama 3 jam  pada suhu 0 °C. Sols dikeringkan dalam oven dan dikalsinasi dalam berbagai suhu (200, 250 dan 400°C) untuk mengetahui rantai karbon dalam  matriks silika. Pengaruh karbon dalam struktur silika kemudian di analisis dengan FTIR dan TGA.Hasil panjang gelombang yang ditunjukan oleh Infra Red diketahui bahwa katalis yang optimum digunakan sebagai yaitu konsentrasi asam sitrat  0,001 %,  karena pada konsentrasi tersebut silanol yang dihasilkan tidak begitu besar jadi dapat menghasilkan ukuran mesopori pada matrik silika dan pH yang dihasilkan adalah 6 sehingga efektif diaplikasikan sebagai pelapis membran. Adapun hasil TGA menunjukkan bahwa suhu kalsinasi optimum yaitu pada 400°C karena terjadi stabilitas termal yang baik, selain itu ikatan karbon juga masih ada pada matriks silika.      Kata kunci: Silika thin film, sol gel, prekursor, kalsinasi, katalis.
DESALINASI AIR LIMBAH PABRIK TAHU MENGGUNAKAN MEMBRAN SILIKA DENGAN PREKURSOR TEOS (Tetraethyl orthosilicate) Muthia Elma; Nur Riskawati; Marhamah Marhamah
Konversi Vol 7, No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/k.v7i2.6500

Abstract

Abstrak: Air limbah pabrik tahu jika dibuang langsung ke lingkungan menyebabkan pencemaran lingkungan yang akan merusak kualitas air, terutama air limbah tersebut dialirkan ke badan sungai. Oleh sebab itu, sangatlah diperlukan suatu teknologi yang efisien untuk pengolahan air limbah tahu ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh performansi membran silika pada proses desalinasi via pervaporasi. Penelitian ini dilakukan dengan menyiapkan silika sol yang dipersiapkan dari proses sol-gel menggunakan prekursor TEOS dalam larutan etanol. Selanjutnya adalah dengan menggunakan metode “2 step acid and base catalysts” dengan menggunakan HNO3 dan NH3 sebagai katalis. Silica thin film yang dihasilkan berupa sol di-dipcoating dan kemudian dilakukan proses kalsinasi pada suhu 600oC selama 1 jam menggunakan metode RTP (Rapid Thermal Process). Jumlah lapisan/layer dari membran silika tersebut adalah berdasarkan pengulangan proses dipcoating dan kalsinasi yang mana pada penelitian ini menggunakan variasi 3 layer. Performansi membran ini dilakukan dengan proses desalinasi via pervaporasi dengan menggunakan air limbah tahu yang bertujuan untuk memperoleh air bersih. Adapun nilai water flux membrane ini berkisar antara 1,74 – 1,48 kg m-2 h-1 dengan rejection berkisar antara 93,63 – 89.27 %. Hasil ini membuktikan bahwa membrane silika bisa mengolah air limbah tahu menjadi potable water walaupun nilai water flux perlu ditingkatkan. Sebagai tambahan analisis, uji karakteristik membran seperti uji FTIR dilakukan untuk mengetahui gugus fungsi dari membran silika dan uji morfologi menggunakan SEM untuk mengetahui ketebalan lapisan membran yang dihasilkan.       Keywords: limbah tahu, water flux, rejection, membran silika dan pervaporasi.      

Page 1 of 1 | Total Record : 7