cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Komuniti : Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi
ISSN : 2087085X     EISSN : 25495623     DOI : -
Core Subject : Social,
Komuniti : Jurnal Komuniti is a scientific journal that publishes scientific research papers/articles or reviews in the field of Communication and Media. The scope of this journal includes communication as social science, mass communication, technology communication, communication and networking, media and communication.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Volume 14, No. 2, September 2022" : 6 Documents clear
PENGGUNAAN MEDIA DIGITAL SEBAGAI PANGGUNG KONSER MUSIK KOREA DI MASA PANDEMI COVID-19 (STUDI KASUS KONSER ONLINE BTS) Yasya Nuril Alima; Shafira Farah Ramadhanty
Komuniti: Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Volume 14, No. 2, September 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v14i2.18904

Abstract

Pandemi COVID-19 memberikan dampak yang mengakibatkan industri musik merosot. Akibat dari hal tersebut, beberapa konser dan live music terpaksa dibatalkan. Hal ini juga menyebabkan para musisi kehilangan pekerjaan dan penggemar yang kecewa. Namun, di sisi lain, industri musik Korea memanfaatkan media digital sebagai alternatif lain untuk menyelenggarakan konser musik. Hal ini dibuktikan dengan kesuksesan grup boyband BTS yang telah melakukan beberapa konser musik secara online. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana industri musik Korea memanfaatkan penggunaan media digital sebagai panggung konser musik Korea selama pandemi COVID-19 dalam studi kasus konser online BTS. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma interpretatif serta teknik analisis yaitu reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian yang didapat adalah konser musik online BTS diselenggarakan melalui aplikasi Weverse Shop sebagai bentuk media baru. Pemanfaatan media digital tersebut memudahkan penggemar BTS (ARMY) karena Weverse Shop menyediakan informasi secara detail mulai dari pembelian tiket konser online hingga kemudahan untuk mengakses live streaming.
MEMAHAMI PEMAKNAAN SELF DISCLOSURE MELAUI PENGALAMAN PARA PENGGUNA AKUN PSEUDONIM DI TWITTER Intan Putri Cahyani; Hanifah Syaikhah; Aniek Irawati
Komuniti: Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Volume 14, No. 2, September 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v14i2.18012

Abstract

Berbeda dengan media sosial lainnya, konsep “look at this” pada twitter berimplikasi pada peningkatan pengguna secara signifikan. Munculnya akun pseudonim menjadi bukti bahwa twitter menjadi tempat yang nyaman untuk berinteraksi dan membangun hubungan melalui pengungkapan diri. Menggunakan identitas samaran, pemilik akun pseudonim ini bebas berselancar di dunia Twitter sekaligus mengekspresikan diri mereka.  Melibatkan tujuh orang informan yang merupakan pengguna akun pseudonim jenis roleplay account, fangirling account dan cyber account, penelitian ini bertujuan untuk memahami pemaknaan self disclosure melalui pengalaman para pengguna akun pseudonim di Twitter. Studi deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi ini menggunakan wawancara mendalam sebagai teknik pengumpulan data utama. Beradasarkan hasil penelitian, akun pseudonim dimaknai oleh penggunanya sebagai akun setengah anonim yang tidak menggunakan nama asli dan foto profil asli juga tidak membeberkan identitas pribadinya seara terang-terangan namun mereka tetap membagikan cerita kehidupannya melalui akun samaran tersebut. Makna dari fenomena self disclosure melalui akun pseudonim Twitter diartikan sebagai suatu kegiatan menyalurkan perasaan, emosi yang sedang dirasakan dan segala hal tentang dirinya yang tidak diketahui oleh orang sekitar di kehidupan nyata melalui sebuah media yang dianggap sebagai tempat  atas keterbukaan diri atau pelarian dari kehidupan nyata. Pengguna akun pseudonim Twitter menambahkan bahwa menggunakan akun pseudonim saat ini berubah dari kebiasaan menjadi seperti kewajiban.  Salah satu aktivitas para pengguna akun pseudonim ialah pengungkapan diri   yang dilakukan secara tulisan ataupun visual melalui cuitan yang diunggah dalam bentuk kata-kata foto, ataupun meme. Pengungkapan diri juga terjadi melalui pesan pribadi menggunakan fitur direct message.
PENGARUH BERITA LONJAKAN KASUS COVID-19 PADA AKUN INSTGRAM KEMENKES_RI TERHADAP MINAT VAKSIN FOLLOWERS AKUN KEMENKES_RI Ayu Sari Nur Lestiyanti; Dian Purworini
Komuniti: Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Volume 14, No. 2, September 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v14i2.19193

Abstract

AbstrakFenomena penggunaan Instagram yang semakin merebak dimanfaatkan berbagai pihak untuk  berbagai tujuan. Dalam situasi pandemi seperti saat ini Instagram dimanfaatkan sebagai media untuk mengedukasi dan menginformasi masyarakat terkait Covid-19 dan vaksin Covid-19 . Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh terpaan berita lonjakan kasus Covid-19 pada akun Instagram kemenkes_ri terhadap minat vaksin followers akun Instagram kemenkes_ri. Teori dalam penelitian ini menggunakan teori SOR. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif eksplanatif. Menggunakan teknik pengambilan sampel nonprobabilitas dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan studi lapangan kegiatan survey melalui kuesioner. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis data regresi linier sederhana. Hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa terpaan berita lonjakan kasus Covid-19 pada akun Intagram kemenkes_ri berpengaruh positif terhadap minat vaksin followers akun Instagram kemenkes_ri  yang diperoleh dari variabel terpaan berita lonjakan Covid-19 pada akun Instagram kemenkes_ri terhadap minat vaksin followers akun Instagram kemenkes_ri adalah sebesar 56,2% sedangkan 43,8% dari sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.Kata kunci       : Terpaan berita, Covid-19, Instagram, Vaksin Covid-19AbstractThe phenomenon of using Instagram which is increasingly widespread is used by various parties for various purposes. In a pandemic situation like today, Instagram is used as a medium to educate and inform the public regarding Covid-19 and the Covid-19 vaccine. The purpose of this study was to find out how the influence of news of the spike in Covid-19 cases on the Ministry of Health's Instagram account on the interest in vaccines for followers of the Ministry of Health's Instagram account. The theory in this study uses the SOR theory. This study uses an explanative quantitative method. Using non-probability sampling technique with purposive sampling technique. Data collection techniques with field studies survey activities through questionnaires. The data analysis technique used is simple linear regression data analysis. The results of the study concluded that exposure to news of the spike in Covid-19 cases on the Ministry of Health's Instagram account had a positive effect on vaccine interest for followers of the Ministry of Health's Instagram account which was obtained from the variable of exposure to news of the Covid-19 spike on the Ministry of Health's Instagram account on interest in vaccines for followers of the Ministry of Health's Instagram account, which was 56, 2% while 43.8% of the rest is influenced by other variables.Keywords: News exposure, Covid-19, Instagram, Covid-19 vaccine
APLIKASI PESAN INSTAN ACCESSIBLE DI ERA KOMUNIKASI KONTEMPORER TAHUN 2022 BAGI DIGITAL NATIVES INDONESIA Al Zuhri; Heri Rahmatsyah Putra; Anhar Fazri; Miftahurrahmah Miftahurrahmah
Komuniti: Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Volume 14, No. 2, September 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v14i2.17729

Abstract

Artikel ini memuat penelitian tentang komparasi aplikasi pesan instan dalam menunjang aktivitas komunikasi kontemporer dengan mengambil WeChat dan WhatsApp sebagai sampel. Tujuan yang dikehendaki adalah: (1). Membandingkan dan menemukan aplikasi yang paling accessible untuk saat ini dalam memenuhi kebutuhan komunikasi dan transaksi digital natives. Tidak saja dalam transaksi pesan, tetapi juga kebutuhan lainnya seperti hiburan, belanja, transportasi, dan sebagainya; (2). Memberikan pengetahuan tentang kelebihan dan kekurangan dari WeChat dan ; (3). Membuka pikiran pembaca untuk sama-sama mendukung produk dalam negeri; (4). Memperkaya kajian media komunikasi kontemporer. Pendekatan yang dipilih di sini adalah kualitatif dengan descriptive design, sedang analisis data dilakukan melalui comparative analysis. Sementara teknik pengumpulan data ditempuh dengan participant observation, document elicitation, dan experience. Kemudian untuk keabsahan data, maka peneliti menggunakan triangulasi waktu, peneliti, dan sumber. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa WeChat lebih accessible dan dapat dihandalkan untuk menunjang keberhasilan komunikasi kontemporer umat manusia hari ini ketimbang WhatsApp. Adapun alasannya adalah WeChat terus melakukan penambahan dan pengembangan pada fitur-fiturnya yang tidak didapati pada WhatsApp diantaranya dalam hal: (1). Pemesanan online seperti hotel, taksi, tiket pesawat, kereta api, bioskop, makanan, dan lainnya; (2). Pembayaran online seperti isi pulsa, isi ulang air minum, listrik, gas, Wireless Fidelity (WiFi), telepon rumah, televisi berlangganan, belanja online, dan lainnya; (3). Transfer uang atau berkirim angpau; (4). Layanan online seperti kesehatan, publik, dan lainnya; (5). Fitur momen. WeChat telah menghadirkan beragam fungsi aplikasi lain hanya dalam satu aplikasinya yang sering dikenal dengan istilah “all in one” sehingga user tidak perlu membanjiri ponsel dengan beragam aplikasi.
MEMAHAMI BINGKAI MEDIA ONLINE DALAM NARASI HUKUMAN MATI KASUS KORUPSI BANSOS Varian Caezar Himawan Mulya; Vinisa Nurul Aisyah
Komuniti: Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Volume 14, No. 2, September 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v14i2.17830

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana narasi hukuman mati disajikan di media massa online. Narasi hukuman mati dalam penelitian ini merujuk pada isu yang berkembang saat kasus korupsi bantuan sosial terungkap KPK tahun 2020. Narasi hukuman mati yang dibingkai media online dianalisis dengan menggunakan analisis framing konsep milik Robert N Entman. Penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian diambil dari pemberitaan media Kompas.com dan Tempo.co antara bulan Desember 2020 hingga Maret 2021. Hasil dan pembahasan penelitian melalui analisis empat unsur framing menunjukkan bahwa, pertama, Kompas.com dan Tempo.co menunjukan dukungannya dengan adanya keselarasan narasi hukuman mati untuk para koruptor bansos. Kedua, media tersebut tidak memberikan ruang untuk pihak Juliari Batubara untuk membela haknya. Walaupun terdapat kesamaan yaitu mendukung narasi hukuman mati tersebut, terdapat perbedaan dalam pengambilan data yang dilakukan oleh Kompas.com dan Tempo.co yaitu dari elemen dan latar belakang narasumber.
KEBOHONGAN ANTARPRIBADI DI ERA SELF-MEDIA Alfaro Mohammad Recoba; Nur Maghfirah Aesthetika
Komuniti: Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Volume 14, No. 2, September 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v14i2.18340

Abstract

Populatitas pengguna media sosial sangat berkembang pesat di Indonesia. Salah satu platform media sosial yang memiliki karakteristik sebagai era self-media ialah Tik Tok. Aplikasi tersebut menyediakan banyak fitur-fitur yang canggih serta memudahkan penggunanya untuk dapat cepat terkenal, sehingga hal tersebut dapat menimbulkan adanya kebohongan antarpribadi, di mana informasi berupa konten yang dibuat oleh pengguna tidak sepenuhnya sesuai dengan fakta yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan memahami bentuk kebohongan yang terjadi dalam Tik Tok, meliputi aktivitas informasi, perilaku, serta bagaimana pengguna mengelola citranya. Teori yang digunakan dalam penelitian ini ialah Interpersonal Deception the Theory (IDT) yang merupakan hasil kreasi dari David Buller dan Judee Burgoon. Pada penelitian ini Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk mengetahui gambaran, keadaan, serta fenomena yang terjadi dilapangan kemudian mendeskripsikannya sedetail mungkin berdasarkan fakta yang ada. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara mendalam (In-depth Interview). Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa Kebohongan antarpribadi yang terjadi dalam akun Tik Tok sangat mudah dilakukan dan sangat marak terjadi karena dalam Tik Tok tidak batasan-batasan yang ketat terkait konten informatif yang diproduksi. Karena pada dasaranya Tik Tok bukan merupakan platform media sosial yang khusus untuk melakukan penyebaran informasi yang real atau sebuah berita, apalagi pada akun pribadi seseorang. Akan tetapi Tik Tok telah menyediakan fitur verifikasi berupa tanda lencana biru pada akun-akun tertentu yang bisa didapatkan oleh pengguna ketika kontennya tidak melanggar panduan Tik Tok, serta kontennya dapat dipertanggung jawabkan. Sedangkan pada akun-akun yang identitasnya kurang jelas, konten-konten yang ada di dalamnya kurang bisa dipercaya sehingga pengguna harus benar-benar memperhatikan secara cermat terkait identitas akun serta konten yang diproduksi di dalamnya.

Page 1 of 1 | Total Record : 6