cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Articles 26 Documents
Search results for , issue "Vol. 15, No. 1, Juni 2014" : 26 Documents clear
PERAN PENDIDIKAN DASAR ISLAM DI SURAKARTA DALAM MEMBANGUN PERADABAN UMAT: PERSPEKTIF MASYARAKAT MADANI Santoso, M. Abdul Fattah
Profetika Vol. 15, No. 1, Juni 2014
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In the last decade, grew many Islamic integrated elementary schools inSurakarta, supported by civil society organizations. Through an ethnographic research,it is found that transformations have been applied in five sample schools in their system,institution and values. The transformation in their system and institution begins withvision and mission being oriented toward producing excellence of alumni and benefit ofIslamic preaching those influence integrated curriculum development, interesting modelof learning, comprehensive evaluation, and professional management. Moreover, thetransformation in their values appears in promoting Islamic identity through theiricons: “internalization of Islam”, “spiritualization of education”, “Islamization ofscience”, “shariah curriculum”, and “salafi method”.Key words: transformation; vision and mission; integrated curriculum; Islamic identity icon.Dalam dekade terakhir, tumbuh banyak sekolah dasar Islam terpadu diSurakarta, yang didukung oleh organisasi masyarakat sipil. Melalui penelitian etnografi,ditemukan bahwa telah terjadi transformasi institusi dan nilai-nilai dalam lima sekolahyang dijadikan sampel. Transformasi dalam sistem dan institusi dimulai dengan visidan misi yang berorientasi untuk menghasilkan alumni unggul dan sekaligusmengembangkan dakwah Islam yang terintegrasi pengembangan kurikulum, modelpembelajaran yang menarik, evaluasi yang komprehensif, dan manajemen profesional.Selain itu, transformasi nilai mereka muncul dalam mempromosikan identitas Islammelalui ikon mereka: “internalisasi Islam”, “spiritualisasi pendidikan”, “Islamisasiilmu”, “kurikulum syariah”, dan “metode salafi”.Kata kunci: transformasi; visi dan misi; kurikulum terpadu; identitas Islam
نحو مقومات شخصية المعلم المفضلة (فى ضوء دراسة الآية: ١٥١ من سورة) البقرة Hasan, M. Abdul Khaliq
Profetika Vol. 15, No. 1, Juni 2014
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

It is known that God revealed the Koran to the nation Muhammad’s to be evidenceand approach to their lives and their affairs and their cases daily . One of the issues that mustbe guided by the Quran is the issue of education . Because education is essential in theformation of the nation and its renaissance. The higher education repaired the nation , and sovice versa. Another element in the success of the process of education is having the teacherhas a distinct personality . Because the teacher is the one who printed his students as hewishes according to inclinations . The aim of this study and knowledge of the elements of apersonal teacher through the study of verse 151 of Sura al-Baqarah. This study pursuesresearch methodology analytical descriptive analysis of the views of the commentators towardverse 151 of Sura al-Baqarah. The analysis of the information was an interactive way togather information , analyze , and display and deduced. The results showed, that the elementsof a personal favorite teacher as indicated by the verse 151 of Sura al-Baqarah, show throughthe following things: (1) the teacher has to be extended recitation conscious; whether it is theKoran or another, including of scientific specialties (2) Accordingly, teaching book;understanding a sheen on the Koran true understanding salafus shaleh approach. Andeducation within the meaning of the book is to teach the pen with all its meanings. Thus, theteacher that his skill upgrades scientific writing because they are professional requirements.(3) wisdom education; Queen which comes with putting things in place right, and the weightof things with correct, and realize the goals of orders and directives. (4) uponrecommendation of souls in all its aspects, and whenever the teacher orthodoxy, orthodoxyhearts of the hearts of the students, (5) and it always supply the information emerging .Keywords : ingredients, personalized, teacher Allah merunkan Al-Qur`an untuk umat Islam agar dijadikan sebagai petunjukdan pedoman hidup dalam seluruh kehidupannya. Tidak terkecuali dalam pendidikan. Karenapendidikan merupakan pokok dasar dalam mencerdaskan dan membangun sebuah bangsa.Jika sebuah pendidikan itu baik, maka sebuah bangsa juga akan baik. Dan diantara unsurutama keberhasilan pendidikan adalah tersedianya pengajar yang memiliki kepribadian idial.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui unsur-unsur utama yang harus menjadikepribadian seorang pengajar dengan mengkaji ayat 151 surat al-Baqarah. Jenis penelitin inimerupakan penelitian perpustakaan, deskriptif analisis. Analisa dilakukan terhadap pendapatdan penafsiran ahli tafsir berkaitan ayat 151 surat al-Baqarah. Teknik analisa datamenggunakan model interaktif yang meliputi pengumpulan data, reduksi, penyajian dankesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diantara kepribadian pengajar yang harusdimiliki sebagaimana diisyaratkan dalam ayat 151 surat al-Baqarah adalah sebagai berikut:(1) seorang pengajar harus memiliki becaan yang luas, baik berupa bacaan Al-Qur`an ataukeilmuan yang berkaitan dengan disiplin keilmuannya; (2) seorang pengajar harusmengajarkan Al-Qur`an sesuai dengan pemahaman para salafus-shaleh. Termasuk dalammengajarkan Al-Qur`an adalah mengajarkan tulis-menulis dengan makna yang seluasluasnya,karena itu seorang pengajar harus mampu meningkan kemampuan dalam menulisilmiah sesuai kopetensinya; (3) mengajarkan hikmah, yaitu kemampuaan untuk melakukantindakaan secara tepat sesuai dengan kondisi dan tujuan; (4) melakukan penyucian diri/jiwasecara menyeluruh, karena selama jiwa seorang pengajar itu baik, maka seluruh kejiwaanpara peserta didik juga baik; (5) pengajar harus selalu menambah dengan berbagai keilmuanyang terkini.Kata Kunci: Unsur, Karakter, Pengajar.
HUBUNGAN SAINS DAN AGAMA: Refleksi Filosofis atas Pemikiran Ian G. Barbour Waston, Waston
Profetika Vol. 15, No. 1, Juni 2014
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper investigates Ian G. Barbour’s thoughts on the relationship betweenscience and religion from the perspective of philosophy of knowledge, and observes itsrelevance for the development of Islamic contemporary thought. The research findsthat according to Barbour there are four typologies of the relationship between scienceand religion, namely: (1) Conflict typology, which includes ‘Biblical Literalism’ and‘Scientific Materialism’; (2) Independence typology, which includes ‘Contrasting Methods’(including existentialism and neo-orthodoxy) and ‘Differing Languages’ (i.e.analytic traditions); (3) Dialogue, which contains ‘Presuppositions and Limit Questions’,and ‘Methodological Parallels’; and (4) Integration, which consists of the three subtypologies‘Natural Theology’, ‘Theology of Nature’, and ‘Systematic Synthesis’ (whichis indebted to Whitehead’s process theology). The some opinion comes from Cristianteology, John F. Haught. He finds there are four approachs to study the relation betweenscience and religion, namely: conflict, contras, contact, and confirmation. But Somescholars critize Barbour’s typlogies, among them are Cristian and Islamic teology:Houston Smith and Seyyed Hossein Nasr. Both of the note that Barbour’s integrationhas subordinate theology under science; the theology are modofied for the shake ofscientific invention. For Smith and Nasr, who are the supporters of perennial philoshopy,it is the theology in terms of Tradition that should be the parameter of scientific theories.Key words: Ian Barbour; conflict; dialogue; independence; integration, science-religionrelationship.Makalah ini membahas mengenai pemikiran Ian G. Barbour tentang hubunganantara sains dan agama dari perspektif filsafat ilmu dan bagaimana relevansinya denganperkembangan pemikiran Kristen dan Islam kontemporer. Pembahasan ini menemukan bahwaterdapat empat tipologi hubungan sains dan agama yang dibuat Barbour yaitu: (1) Tipologikonflik, yang melibatkan antara materialisme ilmiah dan literalisme biblical. (2) Tipologiindependen, memisahkan dua tipe itu dalam dua kawasan yang berbeda. Keduanya dapatdibedakan berdasakan masalah yang ditelaah, domain yang dirujuk, dan metode(eksistensialisme dan neo-ortodoksi) yang digunakan dan dua bahasa dan dua fungsinyayang berbeda (tradisi analitik) (3) Tipologi dialog, yang mempertimbangkan pra-anggapandalam upaya ilmiah, atau mengeksplorasi dalam kesejajaran metode antara sains dan agama,(4) Integrasi, yang terdiri dari natural theology, theology of nature, sintesis sistematis (sainsataupun agama memberikan kontribusi pada pengembangan metafisika inklusif seperti telogifilsafat proses Whitehead). Pandangan yang mirip tetapi tak sama dengan Barbour diajukanBarolehJohn F. Haught yang membagi pendekatan ilmu dan agama menjadi: konflik, kontras,kontak, dan konfirmasi. Keempat pandangan ini bisa dilihat sebagai semacam tipologi sepertiyang dibuat Barbour, namun Haught juga melihatnya sebagai semacam perjalanan. Tetapi,terdapat beberapa kritik dari pemikir Kristen dan Islam kontemporer terhadap tipologi yangdibuat oleh Barbour. Diantaranya kritik yang dilakukan oleh Houston Smith dan SeyyedHossein Nasr. Keduanya mengkritik Integrasi Barbour karena di sini teologi tampak sepertiditaklukkan oleh sains; teologi diubah demi mempertimbangkan hasil-hasil pengkajian sain.Bagi Smith dan Nasr yang keduanya pendukung filsafat perenial, yang sebaliknyalah yangseharusnya terjadi: teologi tepatnya Tradisi menjadi tolok ukur teori-teori ilmiah.Kata Kunci: Ian Barbour; konflik; dialog; independen; integrasi; hubungan sain-agama.
DAFTAR ISI DAN PENGANTAR REDAKSI Profetika, Redaksi
Profetika Vol. 15, No. 1, Juni 2014
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

DAFTAR ISI DAN PENGANTAR REDAKSI
إجماعات الشوكاني في نيل الأوطار جمعًا ودراسة Hakim, Abdul
Profetika Vol. 15, No. 1, Juni 2014
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Actually in quoting of ijma’ (consensus), it is in desperate need to study andresearch its validity. The consensus often solves many disagreed reasons. Because it’s appointreasoning is stronger and more accurate than Al Quran and Al Hadith but unfortunately,ijma’ has little attention in the study and test. The Ummah need to know the truth of quotingijma and it is not wise to leave the matter floating in uncertainty. This is the role of thescholars and researchers, wherein they can restore the understanding of kholaf generation tothe understanding of the salaf generation as well as move the attention of the people towardsthe scholars dispute to their agreement. This study uses the deductive method, that discussesthe problem from its roots, rules and their application in the book Naylul Author, and theinductive method which concludes many opinions in various matters. Including theimportant result of this study is that Imam Syawkany insists consensus in the book ofThaharah and Salah as many as forty three problems, thirty seven of them are proven validbut six of them are proven invalid.Keywords : ijma; thaharah; salaf.Sesungguhnya penukilan ijma (konsensus ulama) sangat membutuhkan studi danpenelitian akan validitasnya. Sebab Ijma seringkali menyelesaikan banyak ikhtilaf. Dankarena dilalah (penunjukannya) yang lebih kuat dan jelas dibandingkan Al Quran dan AlHadits, namun disayangkan sedikit sekali perhatian dalam mempelajari dan menelitinya.Umat sangat membutuhkan untuk mengetahui keabsahan penukilan ijma dan tidaksepatutnya masalah ini dibiarkan menggantung tanpa kejelasan. Di sinilah peran para ulamadan peneliti, di mana mereka dapat mengembalikan pemahaman generasi kholaf kepadapemahaman generasi salaf sekaligus memindahkan perhatian umat dari perselisihan ulamamenuju kesepakatan mereka. Studi ini menggunakan metode deduktif Kaify Ta’shilyIstiqra’iy, yang membahas permasalahan ijma dari akarnya, kaidah serta aplikasinya dalamkitab Naylul Author, serta menggunakan metode induktif yang menyimpulkan banyakpendapat fuqoha dalam berbagai masalah tersebut. Termasuk hal penting yang berhasildidapatkan dari penelitian ini adalah bahwa Imam Syaukany menghikayatkan ijma dalamkitab Thaharah dan Sholat sebanyak empat puluh tiga masalah. Tigapuluh tujuh diantaranyaterbukti valid, namun enam masalah terbukti tidak valid.Kata kunci: ijma; thaharah; salaf.
FORMAT BARU HUBUNGAN SAINS MODERN DAN ISLAM (STUDI INTEGRASI KEILMUAN ATAS UIN YOGYAKARTA DAN TIGA UINVERSITAS ISLAM SWASTA SEBAGAI UPAYA MEMBANGUN SAINS ISLAM SEUTUHNYA TAHUN 2007-2013) Anshori, Anshori
Profetika Vol. 15, No. 1, Juni 2014
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper discusses the problem regarding to the integrative knowledgeconcept at the four Islamic higher education —namely the State Islamic University,(UIN Sunan Kalijaga) Yogyakarta, the Indonesia Islamic University (UII) Yogyakarta,the Muhammadiyah University of Surakarta (UMS), and the Wahid Hasyim Universityof Semarang (UNWAHAS). This is a field research study with using the snow balltechnique and the focus of discussion group for interview toward the primary resourcepersons, and using the crucial documents from the subjects elected with using the eclecticdata analyzes. This study uses a history-phenomenology perspective.The result of study toward the four universities put into practice in difference conceptfor each universities regarding to the new form on the relation of modern sciences andIslam as an effort completely building of Islamic sciences. The Sate Islamic University,Sunan Kalijaga, Yogyakarta follows the concept of integrative-interconnected knowledgewith combining the Islamic Knowledge Wealth, hadlarah al-nash, hadharah alfalsafah,and hadlarah al-’ilm. UII gave their lectures on having free choice to theconcept of Islamization of Knowledge, Scientification of Islam, and/or Integrative-Interconnected Knowledge. UII also takes the developing model on the concept of IslamicUniversity. UMS is more closely with the concept of interconnective knowledge withstrongly promoting to the Islamic economy, the professional medical doctor, the newruling elite in politics, and other sector in the life. UNWAHAS has not use an integrativeinterconnectedconcept but promoting the values of Islam (ruh) to appreciate the choiceof knowledge paradigm between scientification of Islam and integrativeinterconnectedknowledge.Key words: modern sciences; Islam; integrative knowledge.Makalah ini membahas konsep integrasi keilmuan di empat perguruan tinggiIslam, yaitu Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Universitas Islam Indonesia (UII)Yogyakarta dan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Surakarta danUniversitas Wahid Hasyim (UNWAHAS) Semarang. Penelitian ini adalah penelitianlapangan, data dikumpulkan dengan metode wawancara, focus group discussion, dandokumentasi dengan analisis data mengedepankan analisis eklektik. Pendekatan yangdigunakan dalam penelitian ini adalah historis-fenomenologis. Hasil penelitian tentang Perdebatan tentang hubungan agamadan sains akhir-akhir ini menarik didiskusikan,karena terdapat beragam pendapattipologi hubungan keduanya.1Di antara tipologiitu yang sering menjadi sorotan ialahmasalah integrasi ilmu dan agama.Isu bertambahmenarik karena, pertama, pandangantentang kapan agama memberi spiritdalam pengembangan sains dan bagaimanakeduanya (sains dan agama) berjumpa.2 Kedua,dalam ranah kelembagaan pendidikandi Indonesia, isu itu menjadi lebih kompleksketika terjadi perluasan mandat wilayahkeilmuan IAIN. Semula IAIN hanya mengelolaprogam studi mayoritas ilmu-ilmuagama bertransformasi menjadi UIN yangmengelola beragam program studi, tambahanprogram studi itu di antaranya ialahprogam studi ilmu–ilmu sosial-humaniora,progam studi sains dan teknologi.Mulai tahun 2002-2004 tiga IAIN diIndonesia menjadi Universitas Islam Negeri:(1) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,(2) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, (3)UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang.3Transformasi dari IAIN ke UIN menandakandimulainya gagasan integrasi sainsIslam dengan sains sekuler, dalam Univerkonsepkeilmuan ini adalah bahwa format baru hubungan sains dan Islam dalam upayamembangun sains Islam seutuhnya di perguruan tinggi berbeda-beda dan memilikidistingsi masing-masing. Di UIN Sunan Kalijaga menganut paradigma integrasiinrerkoneksikeilmuan dengan merajut trilogi khazanah keilmuan hadlarah al-nash,hadharah al-falsafah, dan hadlarah al-’ilm. UII memberikan kebebasan kepada tenagapengajarnya mengambil pilihan paradigma keilmuan bisa islamization of knowledge,scientification of Islam, integration-interconnection). UMS lebih dekat pada konsepinterkoneksi dengan penekanan kuat kearah ekonomi Islam, tenaga medis kesehatan “dokterprofesional, membangun elit baru di dunia politik dan sektor-sektor yang lain. Unwahastidak menggunakan konsep integrasi-interkoneksi tetapi mengedepankan ruh Islam untukmengapresiasi pilihan paradigma keilmuan antara scientifation of Islam dan integrationinterconnetion.Keunikan konsep dasar keilmuan Unwahas adalah lahir atas pemikirandan prakarsa para ulama, intelektual, dan pengurus Jam’iyyah Nahdlatul ‘Ulama,diantaranya adalah menggunakan sistem pesantrenisasi tahfidul quran.Kata Kunci: sains modern; Islam; integrasi keilmuan.
PANDANGAN MURID TERHADAP GURU: 60 TAHUN PROF. DR. M. AMIN ABDULLAH Azhar, Muhammad
Profetika Vol. 15, No. 1, Juni 2014
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This article discusses about M. Amin Abdullah’s thought (A professor at StateIslamic University Sunan Kalijaga Yogyakarta) in the field of Islamic Studies. The methodused in this paper is biographical-reflective method because the writer was his student.The focus of the writing is the heredity of the scientific methodology and its implication inthe study of Islam in Indonesia. This article concludes several Islamic scientific hereditiesfrom M Amin Abdullah majoring on the integrative-interconnectivity concept in Islamthat tends to be spaced out, especially in the study of Islamic classics. The other thoughtis about the importance of academic attitude in the development of the future Islamicstudy. In the scientific methodology aspect, he stresses the importance of the renewal inthe Islamic contemporary study to spread the teachings on the earth as the sky heredity,sacral and transcendental, to dive the needs to answer various worldly problems that areempiric and immanent. The implication of Amin Abdullah’s thought gives newinterpretation in the contemporary Islamic scientific study that is more contextualempiricaland different from textual-normative classic Islamic study format.Key Words: integration-interconnection; scientific methodology; Islamic study.Makalah ini membahas tentang pemikiran M. Amin Abdullah (Guru BesarUIN Sunan Kalijaga Yogyakarta) dalam bidang Islamic Studies. Metode penulisan yangdigunakan dalam makalah ini adalah metode biografis-reflektif karena penulis merupakansalah seorang mantan mahasiswanya. Fokus pembahasan makalah ini adalah warisanmeteodogi keilmuan dan implikasinya dalam kajian Islam di Indonesia. Makalah inimenyimpulkan beberapa warisan keilmuan Islam dari M. Amin Abdullah umumnyabermuara pada konsep integrasi-interkoneksi keilmuan dalam Islam yang selama inicenderung berjarak, khususnya dalam warisan studi keislaman klasik. Pemikiran lainnyaadalah tentang pentingnya sikap akademis dalam pengembangan studi keislaman masadepan. Dalam aspek metodologi keilmuan, beliau menekankan pentingnya pembaharuandalam studi keislaman kontemporer untuk membumikan ajaran Islam sebagai warisanlangit, sakral dan transendental, menukik pada kebutuhan untuk menjawab berbagaipersoalan duniawi yang empiris dan imanen. Implikasi pemikiran Amin Abdullah adalahmemberikan interpretasi baru studi keilmuan Islam kontemporer yang lebih kontekstualempiris,yang berbeda dengan format studi keislaman klasik yang tekstual-normatif.Kata Kunci: Amin Abdullah, metodologi keilmuan, studi Islam.
KONSEP INTEGRASI ILMU GHOYAH DAN ILMU WASILAH DALAM KURIKULUM PENDIDIKAN DI SEKOLAH (Studi Kasus di SMA Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap Tahun 2012-2013) Irawansah, Opi
Profetika Vol. 15, No. 1, Juni 2014
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study in this research was about the integration concept of ghoyah (goal) and wasilah (medium) science in the school education curriculum. The first purposeof this research was identification of the integration concept of ghoyah (goal) and wasilah (medium) science that was applied at Al-Irsyad Al-Islamiyyah Senior High SchoolCilacap. The second purpose of this research was identification of the main problem andsolution that had to be done in implementation of integration of ghoyah and wasilah science at Al-Irsyad Al-Islamiyyah Senior High School Cilacap. The method used in this research was qualitative research method. This method was used for case study at Al-Irsyad Al-Islamiyyah Senior High School Cilacap. The written data were books,documents and magazines about integration concept of ghoyah and wasilah science.Whereas the unwritten data were taken from Al-Irsyad Al-Islamiyyah Senior HighSchool Cilacap. The collection of data used observation, documentation and interviewmethods. The data had been collected by those method were analyzed in the verbal form using coherence interpretation. The result this research showed that the integration of ghoyah and wasilah science was applied at Al-Irsyad Al-Islamiyyah Senior High SchoolCilacap had some types. They were the integration of ghoyah and wasilah science inpreparation lesson plan, in implementing teaching-learning and extra curricular activitiesand so on. According to researcher’s analysis, there were some things that could helpthe process of integration of ghoyah and wasilah science in some activities above. Thefirst, teachers’ knowledge and capability in applying the integration concept of ghoyahand wasilah science. The second, there was colaboration between teachers and parentsin supervising students’ activities out of school.Key words: integration concept; goal science; medium science.Studi dalam penelitian ini adalah mengenai konsep integrasi ilmu ghoyah(tujuan) dan ilmu wasilah (sarana) dalam kurikulum pendidikan di sekolah. Tujuanyang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi konsep integrasiilmu ghoyah dan ilmu wasilah yang diterapkan di SMA Al-Irsyad Al-IslamiyyahCilacap, dan mengidentifikasi problem utama dan solusi yang harus dilakukan dalamimplementasi integrasi ilmu ghoyah dan ilmu sarana di SMA Al-Irsyad Al-IslamiyyahCilacap. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yang merupakan studi kasus di SMA Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap. Fenomena agama adalah fenomenauniversal umat manusia. Selama ini belumada laporan penelitian dan kajian yang menyatakan bahwa ada sebuah masyarakatyang tidak mempunyai konsep tentangagama. Walaupun peristiwa perubahansosial telah mengubah orientasi dan maknaagama, hal itu tidak berhasil meniadakaneksistensi agama dalam masyarakat. Sehingga kajian tentang agama selalu akanterus berkembang dan menjadi kajian yangpenting dalam berbagai aspek kehidupanmanusia. Sebagaimana dalam ranah pendidikan, agama sangat penting untuk dikaji, karena apabila terjadi dikotomi antaraagama dan pendidikan maka sudah bisadipastikan pendidikan tersebut tidak bisaoptimal dan bahkan tidak akan sampai kepada tujuan yang sebenarnya. Maka dariitu pendidikan tidak akan pernah terlepasdari agama dalam prakteknya.Undang-undang Sistem PendidikanNasional No. 20 Tahun 2003, telah ditetapkan tujuan Pendidikan Nasional yaituuntuk “Berkembangnya potensi pesertadidik agar menjadi manusia yang berimandan bertaqwa kepada Tuhan Yang MahaEsa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,kreatif, mandiri dan menjadi warga negarayang demokratis serta bertanggung jawabKamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan bahwa definisi pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorangatau kelompok orang dalam usahamendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.1Apabila kita memperhatikan tujuandan makna pendidikan di atas, maka padadasarnya pendidikan adalah proses perubahan sikap dalam usaha mendewasakanseseorang, jadi seseorang dikatakan berpendidikanketika ada perubahan sikappada dirinya, sikap bukan hanya berartiakhlah atau adab saja, akan tetapi perutertulis berupa buku, dokumen dan majalah yang berkaitan dengan konseppengintegrasian ilmu ghoyah dan ilmu wasilah. Sedangkan data yang tidak tertulisdidapat dari SMA Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap. Pengumpulan data menggunakanmetode observasi, dokumentasi dan wawancara yang dianalisis dalam bentuk verbal dengan interpretasi koherensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi ilmughoyah dan ilmu wasilah yang diterapkan di SMA Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacapada beberapa bentuk yaitu, integrasi ilmu ghoyah dan ilmu wasilah dalam penyusunanperangkat pembelajaran, pelaksanaan KBM, kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatanlainnya. Menurut analisis peneliti, ada beberapa hal yang dapat membantu berjalannya proses integrasi ilmu ghoyah dan ilmu wasilah dalam beberapa kegiatan di atas, diantaranya adalah: 1. Pengetahuan dan kemampuan guru dalam menerapkan konsep integrasi ilmu ghoyah dan ilmu wasilah. 2. Adanya kerjasama antara guru dan orangtua dalam megawasi kegiatan peserta didik di luar sekolah.Kata kunci: konsep integrasi; ilmu tujuan; dan ilmu sarana.
MODEL DAKWAH HIZBUT TAHRIR INDONESIA Shobron, Sudarno
Profetika Vol. 15, No. 1, Juni 2014
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The existence of Transnational Islam Movement, Hizbut Tahrir, to Indonesiaadds the number of Islam movement conveying dakwah (missionary endeavor) askingto do the good deed and avoiding bad ones. Each organization has its different strategyand model though it is possible that there is similarity. Hizbut Tahrir came to Indonesiain 1983 by offering radical changing agenda, that is, changing the Indonesian politicalsystem to Khilafah al-Islamiyah.The Islamic political system gets appreciation form a number of Islamic people whowant changes. There are two dakwah strategies, that is, cultural and structural. Thecultural is by changing the awareness of the society about the importance of changes inIndonesia with only one way that is establishing political system Khilafah al-Islamiyah.Structural strategy is carried out by forming opinion for Islamic people and peoplethough rallies and khilafah conferences. The way to make the awareness of Islamicpeople is by dakwah.The Hizbut Tahrir missionary endeavor follows the Prophet Muhammad (peace beupon him) in making changes in Mecca and Medina though three phases, that isdevelopment of cadres, interaction to society and authority.Kehadiran gerakan Islam transnasional, Hizbut Tahrir, ke Indonesiamenambah jumlah gerakan Islam yang melakukan dakwah amar makruf nahi munkar.Masing-masing organisasi memiliki stratgei dan model dakwah yang berbeda-bedawalaupun tidak menutup kemungkinan ada persamaannya. Hizbut Tahrir datang keIndonesia pada tahun 1983 dengan menawarkan agenda perubahan yang radikal, yaknimerubah sistem politik Indonesia dengan sistem Khilafah al-Islamiyah.Sistem politik Islam tersebut mendapat apresiasi dari sebagian umat Islam yangmenginginkan perubahan. Strategin dakwah yang dilakukan ada dua, yakni kulturaldan structural. Kultural dengan merubah kesadaran umat Islam akan pentingnyaperubahan Indonesia, satu-satunya adalah dengan menegakkan sistem politik Khilafahal-Islamiyah. Stratgi struktural yang dilakukan dengan membentuk opini publik umatIslam dan rakyat Indonesia melalui demonstrasi-demonstrasi, konferensi khilafah. Jalanyang diambil agar kesadaran umat Islam itu terbentuk adalah dengan dakwah.Model dakwah Hizbut Tahrir mengikuti cara Rasulullah saw dalam melakukanperubahan di Mekkah dan Madinah dengan tiga tahap, yakni tahap pembinaan danperkaderan, tahap berinteraksi dengan masyarakat, dan tahap penerimaan kekuasaan.Kata Kunci: khilafah al-Islamiyah; kultural dan struktural; perubahan radikal.
DAFTAR ISI DAN PENGANTAR REDAKSI Profetika, Redaksi
Profetika: Jurnal Studi Islam Vol. 15, No. 1, Juni 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/profetika.v15i1.2158

Abstract

DAFTAR ISI DAN PENGANTAR REDAKSI

Page 1 of 3 | Total Record : 26