cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Spektran
Published by Universitas Udayana
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Spektran merupakan berkala ilmah online yang dikelola oleh Program Magister Teknik Sipil, Program Pascasarjana Universitas Udayana. Terbit pertama kali pada bulan Januari 2013 dan selanjutnya diterbitkan 2 kali setahun setiap bulan Januari dan Juli. Jurnal Spektran mempublikasikan hasil penelitian dan kajian dari mahasiswa, akademisi, praktisi dan pengamat masalah ketekniksipilan.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 11 No 2 (2023)" : 10 Documents clear
PENYUSUNAN DATA BASE PEMELIHARAAN JALAN KABUPATEN DI KECAMATAN KERAMBITAN, KABUPATEN TABANAN BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) I Putu Wahyu Wijaksana Audia Merta; Putu Alit Suthanaya; Dewa Made Priyantha Wedagama
JURNAL SPEKTRAN Vol 11 No 2 (2023)
Publisher : Master of Civil Engineering Program Study, Faculty of Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/SPEKTRAN.2023.v11.i02.p06

Abstract

Penilaian dari hasil survei kondisi kerusakan jalan dengan metode Surface Distress Index (SDI) dan terinvetarisasinya peta digital melalui Sistem Informasi Geografis (SIG) di Kabupaten Tabanan dilakukan pada seluruh ruas di Kecamatan Kerambitan. Obyek penelitian ini yaitu jalan kabupaten di Kabupaten Tabanan khususnya Kecamatan Kerambitan. Selain dekat dengan pusat Kota Tabanan, sebagian besar ruas jalan kabupaten di Kecamatan Kerambitan terhubung dengan Jalan Nasional Ruas Pesiapan – Simpang Antosari sehingga memiliki tingkat aktivitas dan konektivitas yang relatif tinggi. Selain itu, alasan memilih ruas tersebut karena memiliki kerusakan jalan yang bervariasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi jalan dan penanganannya, serta menginventarisasikan beragam kerusakan kondisi jalan dalam bentuk peta digital. Data primer dikumpulkan melalui survei kondisi kerusakan jalan melalui observasi di lapangan sedangkan data sekunder diperoleh dari Dinas PU Kabupaten Tabanan. Penelitian diawali dengan identifikasi jalan yang mengalami kerusakan, pengukuran, rekapitulasi dan analisis data, kemudian inventarisasi dalam bentuk peta digital berbasis GIS per stationing. Hasil survei dari penilaian kondisi ruas jalan di Kecamatan Kerambitan secara keseluruhan masih dalam kondisi baik, hanya ada 4 (empat) ruas dari 21 (dua puluh satu) ruas yang diteliti dalam kondisi rusak berat. Gambaran kondisi jalan dalam bentuk peta digital yang memuat foto kondisi per stationing berupa peta kondisi kerusakan jalan dapat dijadikan sebagai data base dan acuan dalam pemeliharaan jalan kabupaten di Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan. Penggunaan peta digital berbasis SIG ini dapat mempersiapkan sebuah sistem manajemen perencanaan pemeliharaan dan peningkatan infrastruktur jalan kabupaten secara lebih efisien dan efektif yang diharapkan dapat memudahkan dalam evaluasi dan dapat dimuktahirkan setiap tahun secara berkelanjutan.
IDENTIFIKASI KEMIRINGAN LERENG SEBAGAI PARAMETER KESESUAIAN LAHAN PERMUKIMAN (STUDI KASUS: KOTA BOGOR) Hajar Nur Rahmawati; Prima Jiwa Osly
JURNAL SPEKTRAN Vol 11 No 2 (2023)
Publisher : Master of Civil Engineering Program Study, Faculty of Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/SPEKTRAN.2023.v11.i02.p10

Abstract

Perkembangan Kota Bogor memberikan dampak yang signifikan terhadap aktivitas di area sekelilingnya terutama berupa perubahan tutupan lahan tidak terbangun menjadi lahan terbangun. Pesatnya perubahan tutupan lahan terbangun ini menimbulkan dampak terhadap ketidaksesuaian lahan yang berakibat pada penyimpangan pemakaian lahan, hal ini terjadi dikarenakan tidak diperhatikannya fungsi lahan terhadap kemiringan lereng sebagai peruntukannya. Berdasarkan alasan diatas, penelitian ini dilaksanakan guna melakukan evaluasi kesesuaian lahan permukiman di Kota Bogor khususnya terhadap kemiringan lereng dan peta RTRW. Analisis yang digunakan untuk mengevaluasi kesesuaian lahan menggunakan bantuan sistem informasi geografis. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada tahun 2021, pemakaian lahan permukiman yang sesuai berdasarkan kemiringan lereng mempunyai persentase sebesar 87.72% dengan kemiringan lereng 8-15% serta 15-25% dan yang tidak sesuai mempunyai persentase sebesar 12.28% dengan kemiringaan lereng 25-40%. Sedangkan persentase kesesuaian pemakaian lahan permukiman terhadap RTRW Kota Bogor di dominasi oleh pembangunan yang telah sesuai dengan arahan RTRW sebesar 80.07%, selanjutnya pembangunan yang dapat dikembangkan sesuai arahan RTRW sebesar 8.13%, dan 11.80% merupakan pembangunan yang tidak sesuai dengan arahan RTRW.
PENGEMBANGAN DAN PERANCANGAN TOOLS 5D BIM MENGGUNAKAN VISUAL PROGRAMMING DYNAMO DARI MODEL AUTODESK REVIT KEDALAM FORMAT MICROSOFT EXCEL I Gusti Agung Adnyana Putera; I Gede Bayu Chandra Natha; A. A. Gede Agung Yana
JURNAL SPEKTRAN Vol 11 No 2 (2023)
Publisher : Master of Civil Engineering Program Study, Faculty of Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/SPEKTRAN.2023.v11.i02.p01

Abstract

Secara konvensional perancangan konstruksi dilakukan secara terpisah, yang menyebabkan sering terjadinya ketidak-sinkronan antara data yang satu dengan yang lainnya, sehingga terjadi kurangnya koordinasi, data desain tidak tepat dan kurangnya akurasi biaya. Untuk saat ini, salah satu teknologi yang dapat digunakan yaitu teknologi Building Information Modeling (BIM). Pemodelan bangunan berbasis BIM mengandung geometri, hubungan spasial, informasi geografis, jumlah dan detail dari setiap elemen bangunan, rencana anggaran biaya, persediaan material, dan jadwal proyek. Salah satu software BIM yang akan digunakan dalam penelitian ini yakni Autodesk Revit. Salah satu yang menjadi kekurangan Revit yakni terbatasnya fitur organizing dan formatting schedule/ quantity untuk penyusunan RAB. Pilihan formatting dan organizing schedule/ quantity dari Revit masih terbatas, sehingga pengguna memiliki keterbatasan untuk melakukan format dokumentasi RAB sesuai standar dan kebutuhan pengguna. Penelitian ini akan melakukan pengembangan fitur 5D Revit dan perancangan tools 5D BIM dengan menggunakan Visual Programming dan diintegrasikan ke Microsoft Excel. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yakni, berupa pengembangan fitur schedule/quantities Autodesk Revit agar dapat melakukan integrasi ke Microsoft Excel dengan format RAB dan perancangan tools 5D BIM yang dilakukan menggunakan Visual Programming Dynamo dari model Autodesk Revit yakni berupa rancangan Schedule/Quantity Formatting, rancangan dua jenis informasi yakni informasi utama dan informasi tambahan dan informasi dari schedule fields, Custom Package 5DBIMTOOLS dan Script Code/Node Dynamo 5D BIM TOOLS – RAB Takeoff beserta enam tools tambahan yang dijalankan pada Dynamo Player
PERBANDINGAN WAKTU DAN BIAYA PADA METODE PELAKSANAAN TOP-DOWN DAN BOTTOM-UP PROYEK APARTEMEN X KOTA MALANG Muhammad Mahesa Ramadhan; Marisa Wahyu Kurniasari
JURNAL SPEKTRAN Vol 11 No 2 (2023)
Publisher : Master of Civil Engineering Program Study, Faculty of Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/SPEKTRAN.2023.v11.i02.p05

Abstract

Kemajuan teknologi yang terjadi setiap tahun membuat perkembangan pada bidang konstruksi menghasilkan pembaharuan di metode pelaksanaan pekerjaan, salah satunya metode pelaksanaan top-down. Metode ini memungkinkan pembangunan basement dikerjakan secara simultan bersama pekerjaan struktur atas yang mengakibatkan waktu proyek cepat terselesaikan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk membandingkan antara metode pelaksanaan bottom-up yang biasa dilakukan di proyek dengan metode pelaksanaan top-down dari segi biaya dan waktu pelaksanaan. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode kuantitatif, untuk perhitungan biaya pelaksanaan menggunakan metode Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) dan untuk perencanaan waktu pelaksanaan menggunakan aplikasi Microsoft Project 2016. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu untuk waktu pelaksanaan yang dianalisis menggunakan aplikasi Microsoft Project 2016 menghasilkan pada metode bottom-up memiliki durasi 821 hari kalender dan pada metode top-down memiliki durasi 693 hari kalender. Untuk biaya pelaksanaan menggunakan metode bottom-up yang dihabiskan sebesar Rp. 534.974.570.850 dan untuk metode top-down yang dihabiskan sebesar Rp. 538.861.461.837.
PENERAPAN BANGUNAN GEDUNG HIJAU PADA PROYEK KONSTRUKSI DI GIANYAR Ida Ayu Rai Widhiawati; I Putu Ari Sanjaya; Ni Made Karitna
JURNAL SPEKTRAN Vol 11 No 2 (2023)
Publisher : Master of Civil Engineering Program Study, Faculty of Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/SPEKTRAN.2023.v11.i02.p02

Abstract

Perkembangan proyek konstruksi yang semakin pesat menghasilkan limbah konstruksi yang mengakibatkan degradasi lingkungan utamanya pemanasan global. Bangunan Gedung Hijau (BGH) menjadi salah satu solusi yang bisa diterapkan. Penelitian ini bertujuan guna mengetahui penerapan kriteria BGH pada proyek gedung di Gianyar berdasarkan Peraturan Menteri PUPR No. 21 Tahun 2021 dan faktor kendala dalam penerapannya. Objek studi yang digunakan yaitu proyek pembangunan Pasar Umum Gianyar, Proyek RSUD Sanjiwani, dan Proyek Pasar Sukawati Blok C. Penelitian ini menggunakan data primer dengan penyebaran kuesioner serta observasi lapangan. Analisis data dilakukan dengan membandingkan total poin dalam Permen PUPR No.21 Tahun 2021, analisis deskriptif, serta analisis korelasi yaitu Kendall’s tau dan Spearman’s rho. Penerapan BGH pada proyek Gedung di Gianyar mendapatkan hasil Proyek RSUD Sanjiwani memperoleh total 145 poin dengan persentase 88% mendapatkan kategori Bangunan Gedung Hijau Utama, Proyek Pasar Sukawati blok C memperoleh total 146 poin dengan persentase 88% mendapatkan kategori Bangunan Gedung Hijau Utama, dan Proyek Pasar Umum Gianyar memperoleh total 87 poin dengan persentase 53% mendapatkan kategori Bangunan Gedung Hijau Pratama. Faktor kendala dalam penerapan BGH yaitu pembiayaan dan perawatan yang dipandang mahal, kendala procedural dari institusi atau organisasi, kurang menyadari manfaat dari BGH, masih kurangnya alternatif material dan metode pelaksanaan dalam menerapkan BGH, susah untuk mendapatkan sertifikat yang bisa memastikan bahwa material yang dipakai adalah material yang ramah lingkungan, serta kurangnya pengetahuan dan pengalaman kontraktor mengenai green building.
ANALISA INVESTASI PERUMAHAN GRAND SRIKANDI MANSION KAPAL, BADUNG-BALI Gede Astawa Diputra; Nyoman Martha Jaya; Anak Agung Diah Parami Dewi
JURNAL SPEKTRAN Vol 11 No 2 (2023)
Publisher : Master of Civil Engineering Program Study, Faculty of Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/SPEKTRAN.2023.v11.i02.p07

Abstract

Pesatnya pertumbuhan penduduk tentu akan sangat berpengaruh terhadap laju urbanisasi yang ada. Dengan adanya laju urbanisasi tentu akan meningkatkan kebutuhan hunian tempat tinggal yang ada. Melihat hal tersebut, PT. Sri Sedana selaku develover di bidang properti mendirikan sebuah kawasan perumahan “Grand Srikandi Mansion” berlokasdi Jalan Raya Munggu, Kapal. Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis kelayakan perumahan tersebut jika ditinjau dari aspek pasar, aspek teknis dan aspek finansialnya dan juga menganalisis sensitivitas perumahan. Metode yang digunakan untuk menganalis aspek pasar menggunakan metode trend deret waktu. Analisis aspek teknis menggunakan data gambar rencana untuk mengetahui KDB dan KLB. Aspek finansial menggunakan metode NPV, BCR, dan IRR. Analisis yang didapatkan pada NPV positif yaitu sebesar Rp.3.944.111.830 > 0 (layak), BCR yang diperoleh sebesar 1,227 > 1 (layak), dan IRR yang diperoleh sebesar 58,75% > 12%. Selanjutnya untuk analisis sensitivitas dengan menggunakan asumsi biaya naik 15% dan pendapatan menurun 10% menghasilkan NPV negatif yaitu sebesar Rp-183.744.553 dan BCR sebesar 0,990 sehingga pada kondisi tersebut investasi tidak layak untuk dilakukan.
ANALISIS BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN ANGKUTAN PENYEBERANGAN LAUT (STUDI KASUS : RUTE PELABUHAN SANUR – DERMAGA BANJAR NYUH NUSA PENIDA) I Wayan Gede Darma Yoga; Ni Putu Delima Yogeswari Saraswati
JURNAL SPEKTRAN Vol 11 No 2 (2023)
Publisher : Master of Civil Engineering Program Study, Faculty of Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/SPEKTRAN.2023.v11.i02.p03

Abstract

Kawasan Nusa Penida saat ini merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan asing maupun lokal. Saat ini untuk menuju pulau Nusa Penida dari Bali ada veverapa jalur salah satunya ialah melalui pelabuhan Sanur. Peneyeberangan laut dengan menggunakan fast boat merupakan salah satu moda favorit untuk menuju ke Nusa Penida, hal ini karena dengan fast boat waktu perjalanan menjadi tidak terlalu lama bahkan tidak mencapai 1 jam. Hal ini lah yang menyebabkan penggunaan fast boat menjadi ramai dipilih oleh wisatawan asing maupun lokal. Dalam penelitian ini ada beberapa hal yang diteliti yaitu tentang berapa besaran biaya langsung , biaya tak langsung serta biaya operasional kendaraan angkutan penyeberangan laut (fast boat). Dalam hal ini perhitungan biaya operasional kendaraan angkutan penyeberangan laut (fast boat) menggunakan Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 58 tahun 2003. Dari analisis perhitungan diperoleh besarnya biaya langsung pengoperasian angkutan penyeberangan laut (fast boat) rute Sanur – Nusa Penida ialah sebesar Rp. 3.667.091.622/tahun. Untuk biaya tak langsung pengoperasian angkutan penyeberangan laut (fast boat) rute Sanur – Nusa Penida ialah sebesar Rp. 378.239.440/tahun, sehingga biaya operasional kendaraan angkutan penyeberangan laut (fast boat) rute Sanur-Nusa Penida ialah sebesar Rp.4.045.331.062.
PERENCANAAN DOK TARIK MENGGUNAKAN AIRBAGS UNTUK KAPAL DENGAN HULL SERIES 60 PADA PT. NAJATIM DOCKYARD Fachrul Nizar Rachmawan; Urip Prayogi
JURNAL SPEKTRAN Vol 11 No 2 (2023)
Publisher : Master of Civil Engineering Program Study, Faculty of Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/SPEKTRAN.2023.v11.i02.p08

Abstract

PT. Najatim Dockyard merupakan sebuah galangan reparasi kapal yang berada di Surabaya yang mempunyai satu buah dok kolam yang setiap tahunnya bisa mereparasi 33-35 kapal saja. Di pihak lain, PT.Najatim Dockyard mempunyai lahan kosong yang tak terpakai. Oleh karena itu dilakukan penelitian perencanaan dok tarik menggunakan airbags agar bisa menambah kapasitas reparasi kapal PT.Najatim Dockyard. Hasil dari perencanaan dok tarik menggunakan airbags didapat ukuran diameter tali baja 300 mm jenis 6x19 FC, diameter pulley 300 mm, panjang dan diameter drum 2,204m dan 0,9 m, dilengkapi dengan daya motor elektrik sebesar 132 kw, sedangkan untuk gearbox dipilih rasio 1:63,8. Kebutuhan airbags 14 buah dengan ukuran panjang 15 m dan diameter 1,5 m yang dipompa dengan compressor dengan daya 75 kw.
PERBANDINGAN VOLUME PEKERJAAN DERMAGA APUNG PELABUHAN LAUT SANUR BALI MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DAN BUILDING INFORMATION MODELING (BIM) Gusti Ayu Putu Candra Dharmayanti; I Gusti Ngurah Oka Suputra; Putri Permata Sari
JURNAL SPEKTRAN Vol 11 No 2 (2023)
Publisher : Master of Civil Engineering Program Study, Faculty of Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/SPEKTRAN.2023.v11.i02.p04

Abstract

Building Information Modeling (BIM) membantu efisiensi desain dan konstruksi bangunan dengan memanfaatkan software BIM. Dewasa ini, banyak kontraktor di Indonesia yang telah menerapkan BIM. Termasuk salah satunya Proyek Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang Bangun (Design and Build) Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Sanur Provinsi Bali yang dikerjakan oleh Konsorsium PT. Hutama Karya, PT. Sumber Bangun Sentosa, dan PT Virama Karya. Namun, BIM pada proyek ini belum sepenuhnya terimplementasikan. Contohnya, volume pekerjaan dermaga apung masih dihitung secara konvensional, sehingga untuk menghitung perhitungan volume/Quantity Take-off (QTO) lebih akurat perlu digunakan metode BIM. Penelitian ini bertujuan memodelkan, menghitung, dan membandingan volume pada Pekerjaan Dermaga Apung Pelabuhan Laut Sanur, Bali. Pemodelan menggunakan Autodesk Revit 2023 (salah satu software BIM) menghasilkan volume Floating Bridge sebanyak 2 pcs, Module Finger Dermaga seluas 591,00 m2, Module Walkway Dermaga seluas 1.518,00 m2, Fender sebanyak 168 pcs, Bollard sebanyak 48 pcs, Holder Tiang Pancang sebanyak 76 pcs, dan Pipa Pancang ukuran D400 mm sepanjang 1.172,3 m. Hasil perbandingan menunjukkan bahwa volume QTO untuk Module Finger dan Walkway dermaga menggunakan metode konvensional lebih tinggi dibandingkan hasil dari metode BIM, yaitu sebesar 1,5% pada Module Finger Dermaga dan 0,13% pada Module Walkway Dermaga. Hal ini disebabkan karena metode BIM mampu menghitung lebih akurat dengan tidak menghitung volume bagian yang kosong pada tiang pancang di bagian walkway dan finger.
PERCEPATAN WAKTU PENYELESAIAN PROYEK GEDUNG DEKANAT FK UNUD DENGAN MENAMBAH JAM KERJA I Putu Ari Sanjaya; Gusti Ayu Putu Candra Dharmayanti; Anak Agung Diah Parami Dewi; I Ketut Yoga Juniaryantika
JURNAL SPEKTRAN Vol 11 No 2 (2023)
Publisher : Master of Civil Engineering Program Study, Faculty of Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/SPEKTRAN.2023.v11.i02.p09

Abstract

Pembangunan Gedung Dekanat FK Unud mengalami keterlambatan proyek yang seharusnya pada minggu ke-14 bobot rencana 76,8682% namun yang terealisasi hanya 64,8736% terjadi deviasi sebanyak 11,9946%. Akibat keterlambatan ini sisa waktu proyek hanya 6 minggu dan sisa pekerjaan yang akan di scheduling percepatannya meliputi pekerjaan atap baja, pekerjaan finishing, pekerjaan reservoir (rumah pompa). Keterlambatan proyek ini dikarenakan kesalahan saat fabrikasi sambungan baja yang menyebabkan rangka kuda-kuda atap baja harus dilepas kembali dan dilas ulang. Kesalahan saat fabrikasi sambungan baja ini mengakibatkan terganggunya produktivitas penggunaan alat tower crane, sehingga diperlukannya percepatan proyek dengan metode penambahan jam kerja untuk mengejar keterlambatan waktu pelaksanaan proyek. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis percepatan durasi waktu penyelesaian proyek dengan biaya minimum melalui penambahkan jam kerja (lembur) yang dianalisis dengan metode Time Cost Trade Off. Metode ini digunakan karena dapat mengoptimalkan biaya dan waktu akibat keterlambatan yang terjadi. Data yang digunakan mencakup data sekunder berupa dokumen yakni volume pekerjaan, time schedule dan gambar rencana. Hasil analisis ini menggunakan metode Time Cost Trade Off dengan menambahkan jam kerja (lembur) 3 jam dan menunjukkan bahwa waktu pelaksanaan proyek dapat dipercepat 43 hari, percepatan ini menghasilkan pengurangan biaya sebesar Rp. 497,914,176.08 yang berarti terjadi efisiensi biaya sebesar 4,95% dari biaya rencana sebesar Rp. 10,063,642,117.01.

Page 1 of 1 | Total Record : 10