cover
Contact Name
Amelia Rahmi
Contact Email
icjfakdakom@walisongo.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
icjfakdakom@walisongo.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Isamic Communication Journal
ISSN : 25415182     EISSN : 26153580     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
Islamic Communication Journal, ISSN: P-2541-5182 E-2615-3580, published by the Department of Communication and Islamic Broadcasting Faculty of Da'wa and Communication UIN Walisongo Semarang. This journal has a scope of studies and research on the science of communication, media and da'wah. Incoming articles can be either research or conceptual results of classical or current scholarship.
Arjuna Subject : -
Articles 18 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 1 (2017)" : 18 Documents clear
PROGRAM INFOTAINMENT DITINJAU DARI ETIKA KOMUNIKASI ISLAM (Analisis terhadap Insert Siang di TRANS TV Edisi Bulan Ramadhan 1437 H) Rahmi, Amelia; Ristiana, Yesi
Islamic Communication Journal Vol 2, No 1 (2017): Edisi Januari-Juni
Publisher : Islamic Communication Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Public interest on television made media industry competing for the attention of viewer, such as infotainment shows. In practice infotainment shows a lot of controversy. But in Ramadhan,  usually  media  television  expressly  competing  to produce  and  publish religious  programs.  This  study  aims to describe how Insert Siang  infotainment program in Trans TV Ramadhan 1437 H edition in term of Islamic Comunication Ethic. In this case refers to the theory of Jalaluddin Rakhmat about the ethics of Islamic. By using content analysis, the result show that: not all information in Insert Siang are good content. 82% infotainment that exposed in Ramadhan shows that news served with Islamic Communication ethic. According to Jalaluddin Rakhmat, in six form, there are qaulan sadidan 14%, qaulan balighan 18%, qaulan kariman 11%, qaulan ma’rufan 18%, qaulan layyinan 7%, and qaulan maysuran 14%.-----------------------------------------------------------------------------------------Besarnya animo publik terhadap televisi mengakibatkan industri media berlomba merebut perhatian pemirsa dengan beragam tayangan menarik, seperti infotainment. Dalam praktiknya tayangan infotainment banyak menuai kontroversi. Namun pada bulan Ramadhan,   umumnya   televisi   dengan   sengaja   berlomba   memproduksi   dan menayangkan program yang bermuatan religi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana program infotainment Insert Siang di Trans TV edisi bulan Ramadhan 1437 H ditinjau dari etika  komunikasi  Islam. Dalam  hal  ini  mengacu  pada  teori  dari  Jalaluddin Rakhmat tentang Etika Komunikasi Islam.  Dengan menggunakan konten analisis, diperoleh hasil: tidak  semua  informasi  dalam  program  infotainment  Insert Siang bermuatan baik. Sebesar 82% dariberita hiburan yang ditayangkan di bulan Ramadhan menunjukkan beritanya disajikan sesuai dengan etika komunikasi Islam merujuk konsepnya Jalaluddin Rakhmat, yang menyebut enam (6) bentuk, qaulan sadidan 14%, qaulan balighan 18%, qaulan kariman 11%, qaulan ma’rufan 18%, qaulan layyinan 7%, dan qaulan maysuran 14%.
COMMUNITY DEVELOPMENT DENGAN BERMEDIA SECARA SANTUN Rahmi, Amelia
Islamic Communication Journal Vol 2, No 1 (2017): Edisi Januari-Juni
Publisher : Islamic Communication Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The existence of mass media has been attached to the life of modern society. The majority of mass media managed to gain material advantage and non-material at once. However, most media managers prefer material gains rather than materials,such as building youth morale, instilling simplicity, maintaining culture and upholding beliefs responsibly.There are not many media In Indonesia that are cmmitted in community development. Republika is one of them. who seek to build society by combining modernmanagement with Islamic values. Referring to the Vision, and the ethical code of Republikas journalistic profession encourages the formation of a balanced community, both physically and spiritually, educating and enlightening, criticizing without hurting.Implementation of the Code of Ethics Journalism is concerned Republika, seen from his caution in diction for news headlines and description of the news. Nevertheless still found some violations of the KEJ, namely on the principle of balance and respect the principle of presumption of innocence.----------------------------------------------------------------------------------------Keberadaan media massa telah melekat pada kehidupan masyarakat modern. Mayoritas media massa dikelola untuk mendapatkan keuntungan material dan non material   sekaligus. Namun demikian kebanyakan pengelola media lebih mengutamakan keuntungan material dari pada non material, seperti membangun moral para pemuda, menanamkan kesederhanaan, menjaga budaya dan menegakkan keyakinan secara bertanggung jawab. Di Indonesia tidak banyak media yang berkomitmen pada pengembangan masyarakat. Republika merupakan salah satu surat kabara yang menggabungkan manajemen modern dengan nilai Islami untuk membangun komunitas. Surat kabar tersebut tetap aksis ditengah kompetisi yang ketat saat ini.Mengacu pada visi, dan kode etik profesi jurnalistik, Republika  mendorong terbentuknya komunitas yang terbangun secara seimbang, baik fisik maupun spiritualnya, mendidik dan mencerahkan, mengkritisi tanpa menyakiti. Implementasi Kode Etik Jurnalistik sangat diperhatikan Republika, terlihat dari kehati-katiannya dalam diksi untuk judul berita maupun deskripsi beritanya. Namun demikian masih ditemukan beberapa pelanggaran KEJ, terletak pada prinsip keseimbangan dan menghormati asas praduga tak bersalah.
PENGEMBANGAN MANAJEMEN PENYIARAN WALISONGO TV Hendro W, Nur Cahyo
Islamic Communication Journal Vol 2, No 1 (2017): Edisi Januari-Juni
Publisher : Islamic Communication Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Television is the media most widely consumed by the people of the world and especially Indonesia, with conditions like this the influence of television to be very large on the mindset and patterns of public attitudes. Faculty of Dawah and Communications UIN Walisongo as an institution that is responsible for the success of Islamic propagation in Indonesia is very appropriate to use television as one of his dawah media. The  management  of  broadcast  television  is  classified  into modern management  because  all  activities in preparing  and  producing broadcast can not be separated from computer technology. computers have an enormous influence in speeding up a product, with collaboration between software will create new innovation results in broadcast television. The programs that  will be presented must be well managed, by conducting scheduling time management of the expected broadcast programs that will be served can be  anticipated  as  early  as possible.  The production process  of  television broadcasting must be done before the program is aired. Through the process of film editing in which there is a payload of information a television program can be produced. TV broadcasting program is integrated with Walisongo TV broadcast management information system software.------------------------------------------------------------------------------------Televisi adalah media yang paling luas dikonsumsi oleh masyarakat dunia dan khususnya Indonesia, dengan kondisi seperti ini pengaruh televisi menjadi sangat besar terhadap pola pikir maupun pola sikap masyarakat. Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo sebagai sebuah institusi yang ikut bertanggung jawab atas berhasilnya dakwah Islam di Indonesia sangatlah tepat untuk menggunakan televisi sebagai salah satu media dakwahnya. Managemen siaran televisi digolongkan kedalam manajemen modern karena semua aktivitas dalam mempersiapkan dan memproduksi siaran tidak bisa lepas dari teknologi komputer. komputer mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam mempercepat menghasilkan sebuah produk, dengan kolaborasi antar software akan tercipta hasil inovasi baru dalam siaran televisi. Program-program yang akan disajikan harus dikelola   dengan   baik,   dengan melakukan  managemen  penjadwalan  waktu siaran diharapkan program-program yang akan ditayangkan dapat diantisipasi sedini mungkin. Proses produksi siaran televisi harus dikerjakan sebelum program tersebut ditayangkan. Melalui proses editing film yang didalamnya terdapat muatan informasi sebuah program tayangan televisi dapat dihasilkan. Program siaran televisi tersebut diintegrasikan dengan software sistem informasi manajemen siaran Walisongo TV.
REDUKSI NILAI-NILAI NON-TAUHID DALAM KONTRUKSI WAYANG KARAKTER BATARA GURU Hidayatullah, Ahmad
Islamic Communication Journal Vol 2, No 1 (2017): Edisi Januari-Juni
Publisher : Islamic Communication Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Javanesse traditional shadow puppet (wayang) if we look through the story we can see that it is adapted from Hinduism. It was taken from great epic story. The ara Ramayana  and  Mahabharata.  It  does  not  wonder  if  we  find  opposite  valuesbeetwen Hinduism and monotheism (tauhid). It was noted by Walisongo at that time. They tried to do some reduction to things that opposite monotheism. They adapted inti Tauhid values so that they can di their mission successfully. In many adapti on, we can take  a  look  into  the  construction  of  Batara  Guru‟s character.  By  using  description analysis,  this article to  dig to  know  how  deep  Walisongo  constructed Batara Guru‟s character to reduct values that opposite tauhid. As a result, the construction idea of Batara Guru -as a representation of Siva- does not hurt anybody. It is all caused by the wisdom and creativity of Walisongo in constructing the character of Batara Guru greatly and smartly.-----------------------------------------------------------------------------------------Kesenian wayang dilihat dari segi cerita merupakan karya adoptif yang berasal dari ajaran Hindu, yakni dua epos besar Ramayana dan Mahabharata. Menjadi tidak mengherankan jika kemudian nilai Hinduisme yang bertentangan dengan nilai tauhid menjadi sesuatu yang begitu diperhatikan oleh Walisongo saat itu. Upaya reduksi terhadap nilai-nilai non-tauhid pada akhirnya dilakukan oleh Walisongo sebagai sebuah penyesuaian terhadap dakwah Islamiah yang mereka lakukan. Satu dari sekian banyak upaya itu terdapat dalam kontruksi penokohan Batara Guru. Menggunakan deskriptif analisis artikel ini mencoba menggali sejauh mana kontruksi terhadap karakter Batara Guru yang dilakukan dalam rangka mereduksi nilai-nilai non-tauhid. Alhasil kontruksi karakter yang  sejatinya  merupakan  representasi  dari  Dewa  Siwa  ini  dilakukan  dengan tanpa melukai siapa pun pada saat itu. Semua itu karena kebijaksanaan dan kreatifitas Walisongo dalam mengkontruksi karakter Batara Guru secara apik dan cerdas.
STRATEGI KOMUNIKASI HIJABERS SEMARANG DALAM MENSYIARKAN HIJAB PADA MUSLIMAH MUDA DI SEMARANG Baroroh, Ummul; Hendro W, Nur Cahyo; Ghoida, Nur Afifah
Islamic Communication Journal Vol 2, No 1 (2017): Edisi Januari-Juni
Publisher : Islamic Communication Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Communication  strategy Hijabers  Semarang  not  yet  fully  use  communication strategy, because it does not have a foundation that is structured in terms of media and audience selection and in the evaluation process. However, the process has changed the interest of young Muslim women to use hijab. In formulating a communication strategy, In the preparation of the message, Hijabers Semarang raised the theme that is currently actual among young muslimah, so this makes additional value for Hijabers Semarang among young women themselves. The method used by Hijabers Semarang in delivering hijab syiar to young Muslim women is by Redundancy method, by spreading the broadcast  repeatedly to be easily  remembered by  young  muslimah. Canalizing, by plunging directly into the field involving Semarang Hijabers members and committees, to be able to determine and identify similarities and differences so that Hijabers Semarang is easier to make adjustments with audiences. Used strategy persuasive, educative and informative. Hijabers Semarang take advantage of various social media such as facebook, twitter, instagram, and web blog.-------------------------------------------------------------------------------------Strategi komunikasi Hijabers Semarang belum seutuhnya menggunakan strategi komunikasi, karena tidak mempunyai landasan yang terstruktur dalam hal pemilihan media dan khalayak serta dalam proses evaluasi. Akan tetapi, proses yang terjadi telah berhasil mengubah minat muslimah muda untuk menggunakan hijab. Dalam menyusun strategi komunikasi, Hijabers Semarang mengenal khalayak dengan cara survei atau mendatangi langsung sasaran dan mengomunikasikan dengan pihak sasaran. Pada penyusunan pesan, Metode yang digunakan Hijabers Semarang dalam menyampaikan syiar hijab  pada  muslimah  muda  adalah  dengan  metode  Redundancy, dengan  menyebarkan broadcast  berulang-ulang  kali  agar  mudah  diingat  oleh  muslimah  muda.  Canalizing, dengan terjun langsung ke lapangan yang melibatkan anggota dan komite Hijabers Semarang, untuk dapat menentukan dan mengidentifikasi persamaan dan perbedaan sehingga Hijabers Semarang lebih mudah melakukan penyesuaian dengan khalayak. Persuasif, pada kegiatan hijab and beauty class dan Gerakan Seribu Kerudung, khalayak dipengaruhi dengan jalan membujuk dan digugah baik pikiran maupun perasaan. Strategi yang  digunakan   bersifat   persuasive,   edukatif   dan   informative.  Hijabers Semarangmemanfaatkan berbagai media sosial seperti facebook, twitter, instagram, dan web blog.
IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR 19 TAHUN 2014 DALAM PENANGANAN SITUS INTERNET BERMUATAN NEGATIF (Studi Kasus Pemblokiran terhadap Situs Radikal oleh Kemenkominfo Tahun 2015) Musyafak, Najahan; Handayani, Maya Rini; ., Kumarudin
Islamic Communication Journal Vol 2, No 1 (2017): Edisi Januari-Juni
Publisher : Islamic Communication Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

At the end of March 2015 the Ministry of Communications and Informatics (Kemenkominfo) blocking 22 internet sites that are considered radically charged or sympathizers of  radicalism. Kemenkominfo serves to keep sites  that  campaignradicalism can be minimized. This authority is contained in the "Regulation of the Ministry of Communication and Information Technology Number 19 Year 2014. About Handling Negatively Lacked Websites". Under the regulations, Kemenkominfo is authorized to block or normalize sites that are negatively charged. Related to that, the researcher examines the implementation of "Regulation of the Ministry of Communication and Information Technology Number 19 Year 2014. he blocking measures are analyzed using relevant regulations from the legal normative side of juridical, and analyzed using capital policy implementation theory of Van Meter and Van Horn. Obtained result of research that in doing the blocking, mechanism which apply not fully executed by Kemenkominfo. Kemenkominfo put the BNPT report in urgency, so Kemenkominfo directly asked internet service providers to block sites.-------------------------------------------------------------------------------------Pada akhir Maret 2015 Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melakukan pemblokiran terhadap 22 situs internet yang dinilai bermuatan radikal atau  simpatisan radikalisme. Kemenkominfo berfungsi menjaga agar situs-situs yang mengampanyekan radikalisme dapat diminimalisir. Kewenangan ini tertuang dalam Peraturan Kementerian Komunikasi dan Informatika Nomor 19 Tahun 2014. Tentang Penanganan Situs Internet Bermuatan Negatif‖. Dalam peraturan tersebut dijelaskan, Kemenkominfo berwenang untuk melakukan pemblokiran atau normalisasi terhadap situs yang bermuatan negatif. Terkait hal tersebut, peneliti mengkaji implementasi ―Peraturan Kementerian Komunikasi dan Informatika Nomor 19 Tahun 2014. Pemblokiran tersebut dianalisis menggunakan peraturan terkait dari sisi mekanisme normatif yuridis, dan dianalisis menggunakan teori implementasi kebijakan modal Van Meter dan Van Horn. Diperoleh hasil penelitian bahwa  dalam melakukan pemblokiran, mekanisme yang berlaku tidak sepenuhnya dijalankan oleh Kemenkominfo. Kemenkominfo menempatkan laporan BNPT dalam keadaan mendesak, sehingga Kemenkominfo langsung meminta penyedia layanan internet untuk memblokir situs-situs.
IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR 19 TAHUN 2014 DALAM PENANGANAN SITUS INTERNET BERMUATAN NEGATIF (Studi Kasus Pemblokiran terhadap Situs Radikal oleh Kemenkominfo Tahun 2015) Musyafak, Najahan; Handayani, Maya Rini; ., Kumarudin
Islamic Communication Journal Vol 2, No 1 (2017): Edisi Januari-Juni
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/icj.2017.2.1.2111

Abstract

At the end of March 2015 the Ministry of Communications and Informatics (Kemenkominfo) blocking 22 internet sites that are considered radically charged or sympathizers of  radicalism. Kemenkominfo serves to keep sites  that  campaignradicalism can be minimized. This authority is contained in the "Regulation of the Ministry of Communication and Information Technology Number 19 Year 2014. About Handling Negatively Lacked Websites". Under the regulations, Kemenkominfo is authorized to block or normalize sites that are negatively charged. Related to that, the researcher examines the implementation of "Regulation of the Ministry of Communication and Information Technology Number 19 Year 2014. he blocking measures are analyzed using relevant regulations from the legal normative side of juridical, and analyzed using capital policy implementation theory of Van Meter and Van Horn. Obtained result of research that in doing the blocking, mechanism which apply not fully executed by Kemenkominfo. Kemenkominfo put the BNPT report in urgency, so Kemenkominfo directly asked internet service providers to block sites.-------------------------------------------------------------------------------------Pada akhir Maret 2015 Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melakukan pemblokiran terhadap 22 situs internet yang dinilai bermuatan radikal atau  simpatisan radikalisme. Kemenkominfo berfungsi menjaga agar situs-situs yang mengampanyekan radikalisme dapat diminimalisir. Kewenangan ini tertuang dalam Peraturan Kementerian Komunikasi dan Informatika Nomor 19 Tahun 2014. Tentang Penanganan Situs Internet Bermuatan Negatif‖. Dalam peraturan tersebut dijelaskan, Kemenkominfo berwenang untuk melakukan pemblokiran atau normalisasi terhadap situs yang bermuatan negatif. Terkait hal tersebut, peneliti mengkaji implementasi ―Peraturan Kementerian Komunikasi dan Informatika Nomor 19 Tahun 2014. Pemblokiran tersebut dianalisis menggunakan peraturan terkait dari sisi mekanisme normatif yuridis, dan dianalisis menggunakan teori implementasi kebijakan modal Van Meter dan Van Horn. Diperoleh hasil penelitian bahwa  dalam melakukan pemblokiran, mekanisme yang berlaku tidak sepenuhnya dijalankan oleh Kemenkominfo. Kemenkominfo menempatkan laporan BNPT dalam keadaan mendesak, sehingga Kemenkominfo langsung meminta penyedia layanan internet untuk memblokir situs-situs.
PROGRAM INFOTAINMENT DITINJAU DARI ETIKA KOMUNIKASI ISLAM (Analisis terhadap Insert Siang di TRANS TV Edisi Bulan Ramadhan 1437 H) Rahmi, Amelia; Ristiana, Yesi
Islamic Communication Journal Vol 2, No 1 (2017): Edisi Januari-Juni
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/icj.2017.2.1.2112

Abstract

Public interest on television made media industry competing for the attention of viewer, such as infotainment shows. In practice infotainment shows a lot of controversy. But in Ramadhan,  usually  media  television  expressly  competing  to produce  and  publish religious  programs.  This  study  aims to describe how Insert Siang  infotainment program in Trans TV Ramadhan 1437 H edition in term of Islamic Comunication Ethic. In this case refers to the theory of Jalaluddin Rakhmat about the ethics of Islamic. By using content analysis, the result show that: not all information in Insert Siang are good content. 82% infotainment that exposed in Ramadhan shows that news served with Islamic Communication ethic. According to Jalaluddin Rakhmat, in six form, there are qaulan sadidan 14%, qaulan balighan 18%, qaulan kariman 11%, qaulan ma’rufan 18%, qaulan layyinan 7%, and qaulan maysuran 14%.-----------------------------------------------------------------------------------------Besarnya animo publik terhadap televisi mengakibatkan industri media berlomba merebut perhatian pemirsa dengan beragam tayangan menarik, seperti infotainment. Dalam praktiknya tayangan infotainment banyak menuai kontroversi. Namun pada bulan Ramadhan,   umumnya   televisi   dengan   sengaja   berlomba   memproduksi   dan menayangkan program yang bermuatan religi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana program infotainment Insert Siang di Trans TV edisi bulan Ramadhan 1437 H ditinjau dari etika  komunikasi  Islam. Dalam  hal  ini  mengacu  pada  teori  dari  Jalaluddin Rakhmat tentang Etika Komunikasi Islam.  Dengan menggunakan konten analisis, diperoleh hasil: tidak  semua  informasi  dalam  program  infotainment  Insert Siang bermuatan baik. Sebesar 82% dariberita hiburan yang ditayangkan di bulan Ramadhan menunjukkan beritanya disajikan sesuai dengan etika komunikasi Islam merujuk konsepnya Jalaluddin Rakhmat, yang menyebut enam (6) bentuk, qaulan sadidan 14%, qaulan balighan 18%, qaulan kariman 11%, qaulan ma’rufan 18%, qaulan layyinan 7%, dan qaulan maysuran 14%.
COMMUNITY DEVELOPMENT DENGAN BERMEDIA SECARA SANTUN Rahmi, Amelia
Islamic Communication Journal Vol 2, No 1 (2017): Edisi Januari-Juni
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/icj.2017.2.1.2113

Abstract

The existence of mass media has been attached to the life of modern society. The majority of mass media managed to gain material advantage and non-material at once. However, most media managers prefer material gains rather than materials,such as building youth morale, instilling simplicity, maintaining culture and upholding beliefs responsibly.There are not many media In Indonesia that are cmmitted in community development. Republika is one of them. who seek to build society by combining modernmanagement with Islamic values. Referring to the Vision, and the ethical code of Republika's journalistic profession encourages the formation of a balanced community, both physically and spiritually, educating and enlightening, criticizing without hurting.Implementation of the Code of Ethics Journalism is concerned Republika, seen from his caution in diction for news headlines and description of the news. Nevertheless still found some violations of the KEJ, namely on the principle of balance and respect the principle of presumption of innocence.----------------------------------------------------------------------------------------Keberadaan media massa telah melekat pada kehidupan masyarakat modern. Mayoritas media massa dikelola untuk mendapatkan keuntungan material dan non material   sekaligus. Namun demikian kebanyakan pengelola media lebih mengutamakan keuntungan material dari pada non material, seperti membangun moral para pemuda, menanamkan kesederhanaan, menjaga budaya dan menegakkan keyakinan secara bertanggung jawab. Di Indonesia tidak banyak media yang berkomitmen pada pengembangan masyarakat. Republika merupakan salah satu surat kabara yang menggabungkan manajemen modern dengan nilai Islami untuk membangun komunitas. Surat kabar tersebut tetap aksis ditengah kompetisi yang ketat saat ini.Mengacu pada visi, dan kode etik profesi jurnalistik, Republika  mendorong terbentuknya komunitas yang terbangun secara seimbang, baik fisik maupun spiritualnya, mendidik dan mencerahkan, mengkritisi tanpa menyakiti. Implementasi Kode Etik Jurnalistik sangat diperhatikan Republika, terlihat dari kehati-katiannya dalam diksi untuk judul berita maupun deskripsi beritanya. Namun demikian masih ditemukan beberapa pelanggaran KEJ, terletak pada prinsip keseimbangan dan menghormati asas praduga tak bersalah.
PENGEMBANGAN MANAJEMEN PENYIARAN WALISONGO TV Hendro W, Nur Cahyo
Islamic Communication Journal Vol 2, No 1 (2017): Edisi Januari-Juni
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/icj.2017.2.1.2097

Abstract

Television is the media most widely consumed by the people of the world and especially Indonesia, with conditions like this the influence of television to be very large on the mindset and patterns of public attitudes. Faculty of Da'wah and Communications UIN Walisongo as an institution that is responsible for the success of Islamic propagation in Indonesia is very appropriate to use television as one of his da'wah media. The  management  of  broadcast  television  is  classified  into modern management  because  all  activities in preparing  and  producing broadcast can not be separated from computer technology. computers have an enormous influence in speeding up a product, with collaboration between software will create new innovation results in broadcast television. The programs that  will be presented must be well managed, by conducting scheduling time management of the expected broadcast programs that will be served can be  anticipated  as  early  as possible.  The production process  of  television broadcasting must be done before the program is aired. Through the process of film editing in which there is a payload of information a television program can be produced. TV broadcasting program is integrated with Walisongo TV broadcast management information system software.------------------------------------------------------------------------------------Televisi adalah media yang paling luas dikonsumsi oleh masyarakat dunia dan khususnya Indonesia, dengan kondisi seperti ini pengaruh televisi menjadi sangat besar terhadap pola pikir maupun pola sikap masyarakat. Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo sebagai sebuah institusi yang ikut bertanggung jawab atas berhasilnya dakwah Islam di Indonesia sangatlah tepat untuk menggunakan televisi sebagai salah satu media dakwahnya. Managemen siaran televisi digolongkan kedalam manajemen modern karena semua aktivitas dalam mempersiapkan dan memproduksi siaran tidak bisa lepas dari teknologi komputer. komputer mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam mempercepat menghasilkan sebuah produk, dengan kolaborasi antar software akan tercipta hasil inovasi baru dalam siaran televisi. Program-program yang akan disajikan harus dikelola   dengan   baik,   dengan melakukan  managemen  penjadwalan  waktu siaran diharapkan program-program yang akan ditayangkan dapat diantisipasi sedini mungkin. Proses produksi siaran televisi harus dikerjakan sebelum program tersebut ditayangkan. Melalui proses editing film yang didalamnya terdapat muatan informasi sebuah program tayangan televisi dapat dihasilkan. Program siaran televisi tersebut diintegrasikan dengan software sistem informasi manajemen siaran Walisongo TV.

Page 1 of 2 | Total Record : 18