cover
Contact Name
Noor Miyono
Contact Email
noormiyono@upgris.ac.id
Phone
+6282137144335
Journal Mail Official
jmp@upgris.ac.id
Editorial Address
Jl. Lingga Raya, Dr. Cipto, Semarang
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Manajemen Pendidikan (JMP)
ISSN : 22523057     EISSN : 26543508     DOI : https://doi.org/10.26877
Core Subject : Education, Social,
urnal Manajemen Pendidikan (JMP). Published 3 times a year in April, August and December contains scientific papers on research and education management theory studies Jurnal Manajemen Pendidikan (JMP) published by Prodi Management Education PPs University PGRI Semarang. The editor receives donations of writing that have never been published in other print media. Please read these guidelines carefully. Authors who want to submit their manuscript to the editorial office of Jurnal Manajemen Pendidikan (JMP) should obey the writing guidelines. If the manuscript submitted is not appropriate with the guidelines or written in a different format, it will BE REJECTED by the editors before further reviewed. The editors will only accept the manuscripts which meet the assigned format.
Articles 250 Documents
EFISIENKAH BELANJA PENDIDIKAN KABUPATEN? IKIP PGRI Semarang, Sunandar Program Pascasarjana MP; IKIP PGRI Semarang, Nurkolis Program Pascasarjana MP
Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 1, No 1 (2012): April
Publisher : Jurnal Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract. The focus of this research is the efficiency of education expenditure, education inputs, educataions outputs, and education outcomes on basic education. Data collection use documents as a major source, data analisys tecknique use combination of quantitative and descriptive qualitative. This reasearch located in Wonosobo District,2011. Research finding shows that for four years recently education expenditure above 20 %. For 95 % allocated to indirect expenditure as of employee salary. The inputs of basic education especially provision of schools and classrooms are exceeded the need, but the availability of good classrooms and urinoir are less than enough. Inputs of class-teacher and subject matter teacher are exceeded the need but compolsary hours of teaching low. Teacher qualification are under the standard.Outputs of education are good according to the repetition rate, drop out rate, and school completion. Outcomes of education are good according to gross participation rate, net participation rate, and score of national exam. It’s concluded that education efficiency has not happen yet since there is inefficiency in salary. It’s recomended to reorganize teachers and administrators. Abstrak: Fokus penelitian ini adalah efisiensi belanja pendidikan, input pendidikan, output pendidikan dan outcome pendidikan dasar. Teknik pengumpulan data dengan studi dokumentasi sementara, teknik analisis data secara deskriptif kuantitatif-kualitatif. Penelitian berlokasi di Kabupaten Wonosobo tahun 2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama empat tahun terakhir belanja pendidikan termasuk gaji telah melebihi 20 % dari APBD. Sebesar 95 % belanja pendidikan untuk belanja tidak langsung berupa gaji. Input pendidikan dasar dilihat dari jumlah sekolah dan ruang kelas terdapat kelebihan. Tetapi dilihat dari jumlah ruang kelas yang layak pakai dan jumlah WC masih ada kekurangan. Input tenaga kependidikan baik guru kelas dan guru mata pelajaran juga mengalami kelebihan, namun beban mengajar dan kualifikasi akademik pendidik masih banyak yang belum memenuhi standar. Output pendidikan dasar sudah baik dilihat dari angka tinggal kelas, angka putus sekolah, dan angka ketidaklulusan. Outcome pendidikan dasar juga sudah baik dilihat dari APK, APM, dan Nilai UN yang ketiganya menunjukkan kecenderungan meningkat.  Dapat disimpulkan bahwa belanja pendidikan tidak efisiensi. Dengan demikian direkomendasikan untuk melakukan penataan  ulang pendidik dan tenaga kependidikan. Keywords: efficiency of education expenditure, education inputs, outputs, outcomes.  
PENGARUH MOTIVASI, DIKLAT, IKLIM ORGANISASI, KOMPETENSI, KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA DOSEN PERGURUAN TINGGI SWASTA KOPERTIS WILAYAH VI JAWA TENGAH PPs Universitas Negeri Semarang, Maryadi
Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 1, No 1 (2012): April
Publisher : Jurnal Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: This study aims to determine the effect of direct or indirect motivation, education and his training, organizational climate, competence and job satisfaction against his teachers performance Coordinator of Private University in Central Java (Kopertis) Region VI Central Java. The results of research to prove that: (1) the influence of motivation on the competence of teachers was 32.6%, (2) the influence of training on basic competencies of 33.0%, (3) the influence of organizational climate on the competence of 26.9%. The amount of influence together 78.7%. 37.3% of organizational climate, the greatest effect on performance of lecturers. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung motivasi, pendidikan dan pe-latihan, iklim organisasi, kompetensi dan kepuasan kerja terhadap kinerja dosen Kopertis Wilayah VI Jawa Tengah. Hasil penelitian membuktikan bahwa : (1) pengaruh motivasi terhadap kompetensi dosen sebesar 32,6%; (2) pengaruh diklat terhadap kompetensi dasar sebesar 33,0%; (3) pengaruh iklim organisasi terhadap kompetensi sebesar 26,9%. Besarnya pengaruh secara bersama-sama atau sumbangan efektif (SE) = 78,7%, iklim organisasi 37,3%, paling besar pengaruhnya terhadap kinerja dosen.
PENGARUH FUNGSI PENGENDALIAN OLEH KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN SISWA Universitas Negeri Malang, Yovitha Yuliejantiningsih Program Pascasarjana MP
Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 1, No 1 (2012): April
Publisher : Jurnal Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: This article explain the effect of controling function by school principal to student disciple. Controling function by school principal consist of determining regulation for student, monitoring of student behavior, and correction action. Data collection using questionair and the sample are students of 3th grade of Publict Senior High School in Mojokerto. The sampling system using proportional random sampling. Data analysis using desciptive analysis and regression. The  research result shows that controling function by school principal is good and student discipline are hight. Controling function by school principal has significant effect to student discipline. The effective contribution of controling function by school principal to student discipline is 7,461 %. Further explation shows that there is no effect of determination of refulation for student to student discipline, there is no effect of behavior monitoring to student discipline, and there is a significant effect of correction action by school principal to student discipline.   Abstrak: Artikel ini menguraikan pengaruh fungsi pengendalian oleh kepala sekolah terhadap disiplin siswa. Fungsi pengendalian ini meliputi penetapan peraturan bagi siswa, monitoring perilaku siswa, dan tindakan korektif/perbaikan. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan sampel penelitian siswa kelas 3 SMA Negeri di Kota Mojokerto. Penarikan sampel menggunakan teknik proporsional random sampling. Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik analisis deskriptif dan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi pengendalian oleh kepala sekolah adalah baik dan disiplin siswa sangat tinggi. Fungsi pengendalian oleh kepala sekolah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap disiplin siswa. Sumbangan efektif fungsi pengendalian oleh kepala sekolah terhadap disiplin siswa sebesar 7,461%. Bila dijabarkan lebih lanjut, maka dapat diketahui bahwa tidak ada pengaruh dari penetapan peraturan terhadap disiplin siswa; tidak ada pengaruh dari monitoring perilaku oleh kepala sekolah terhadap disiplin siswa; dan ada pengaruh yang signifikan dari tindakan korektif/perbaikan yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap disiplin siswa. Key Words: student discipline, controling function
PENGARUH SUPERVISI, KOMPENSASI, IKLIM KERJA, KEPUASAN KERJA, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI DI KOTA SEMARANG PPs Universitas Negeri Semarang, Andjar Prijatni
Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 1, No 1 (2012): April
Publisher : Jurnal Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: This research aims to: a) describe supervision, compensation, work climate, work satisfaction, work motivation, and teacher performance on state senior high school in Semarang City; b) find out direct and indirect effect of supervision, compensation, work climate, work satisfaction, work motivation to teacher performance on state senior high school in Semarang City. Data analisys use SEM and LISREL. The population cover all teacher of state senior high school in Semarang City and the population are 399 teachers.Research result shows: a) the result of descriptive statistic of supervision, compensation, work climate, work satisfaction, work motivation are good; b) the resulft of confirmation assesment on descriptive statistic of supervision, compensation, work climate, work satisfaction, work motivation are positively effect teacher performance. Abstrak: Penelitian ini untuk bertujuan: a) deskripsi supervisi, kompensasi, iklim kerja, kepuasan kerja, motivasi kerja dan kinerja guru SMA Negeri Kota Semarang; b) besarnya pengaruh langsung dan tak langsung supervisi, kompensasi, iklim kerja, kepuasan kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja guru SMA Negeri Kota Semarang. Analisis data menggunakan SEM (Struktural Equation Model), program statistika LISREL (Linear Structural Realitionship). Populasi penelitian seluruh guru SMA Negeri Kota Semarang dan sampel penelitian ditentukan sejumlah 399 guru. Hasil penelitian: 1) hasil analisis statistik deskripsi variabel supervisi, kompensasi, iklim kerja, kepuasan kerja, motivasi kerja hasilnya baik. 2) analisis deskriptif hasil pengukuran konfirmatori variabel supervisi, kompensasi, iklim kerja, kepuasan kerja, motivasi kerja hasilya berpengaruh positif terhadap kinerja guru.   Keywords: performance, supervision, compensation, work climate, work satisfaction, work motivation
UPAYA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DALAM MENYIAPKAN LULUSANNYA SEBAGAI TENAGA KERJA YANG PROFESIONAL IKIP PGRI Semarang, Murywantobroto; IKIP PGRI Semarang, Ghufron Abdullah
Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 1, No 1 (2012): April
Publisher : Jurnal Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: The development of professionsl cultures at school were conducted by (1) adopting    a strict procedure for selecting new students, (2) conducting an orientation program for new students, (3) implementing  school rules and compensation assignments, (4) implementing an established system of learning, and (5) marketing school graduates. Positive habits as the basis for professionsl culture could be developed at Sepuluh Nopember Vocational High School of Semarang by first internalizing good values to both teachers ans students. On the students’part, the internalization of values could take place becouse of the following reasons: (1) some efforts were made by teachers and school management to develop some awareness about professional culture vakues among students, (2) there were some internal factor among students (support from the students themselves) and (3) adjustment to the environment with established professional culture was conducted. On the part of teachers, the internalization could take place due to: (1) teachers being able to adapt to their duties, (2) their emploiment status, and (3) their assumption that being a teacher is some sort of “dedication”. Abstrak: Mengembangkan budaya profesional di sekolah dilakukan dengan: (1) menerapkan sistem penerimaan siswa baru yang ketat, (2) kegiatan orientasi sekolah pada siswa baru, (3) memberlakukan tata tertib sekolah dan tugas kompensasi, (4) melaksanakan sistem pembelajaran yang mantap, dan (5) melaksanakan pemasaran lulusan. Kebiasaan positif yang menjadi dasar budaya profesional dapat tumbuh dan berkembang di SMK Sepuluh Nopember Semarang dimulai dengan proses internalisasi nilai-nilai luhur budaya profesional tersebut pada diri siswa maupun guru. Pada diri siswa proses internalisasi tersebut terjadi karena hal-hal sebagai berikau: (1) penanaman kesadaran tentang nilai-nilai budaya profesional oleh gurudan pimpinan sekolah, (2) faktor internal siswa (dorongan dari diri sendiri), dan (3) penyesuaian diri dengan lingkungan yang telah berbudaya profesional. Pada guru proses tersebut terjadi karena: (1) adaptasi guru terhadap tugas-tugas lingkungannya, (2) dimilikinya status kepegawaian, dan (3) anggapan mereka bahwa melaksanakan tugas sebagai guru merupakan “pengabdian”.   Keywords: professionsl cultures, positive habits and internalizing good values.
IMPLEMENTASI MANAJEMEN PENDIDIKAN BERBASIS SEKOLAH DI PERGURUAN TINGGI IKIP PGRI Semarang, A.Y. Soegeng Ysh. Fakultas Ilmu Pendidikan
Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 1, No 1 (2012): April
Publisher : Jurnal Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract. School-Based Management on Education or usually call as School-Based Management only part of new paradigm on education as antitesis of the previous paradigm, also as review of negative trends on global era. SBM as form of school autonomy, as matifestation of education autonomy, as a part of implementation of district autonomy. SBM use to empower school by working togather among parents, society, and government to improve quality of education. The implementation on higher education are on academic quality assurance as a function of SBM. It is recomended that SBM included on teacher training college curriculum. Abstrak. Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah yang disingkat menjadi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) merupakan sebagian dari paradigma baru manajemen pendidikan sebagai antitesis paradigma lama tetapi sekaligus bertugas mewaspadai kecenderungan-kecenderungan era global yang negatif. MBS sebagai bentuk otonomi sekolah, manifestasi dari otonomi pendidikan, sebagai bagian dari pelaksanaan otonomi daerah. MBS berfungsi memberdayakan sekolah melalui kerjasama dengan orangtua, masyarakat, dan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan. Implementasinya dalam tingkat perguruan tinggi berupa penjaminan mutu akademik sebagai fungsi MBS. Disarankan MBS masuk dalam kurikulum LPTK. Keywords: School-Based Management-SBM, new paradigm or education, autonomy, qualitu assurance.
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI SEKOLAH, PENGALAMAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN, MOTIVASI KERJA, DAN KINERJA KEPALA SMA SE EKS KARESIDENAN SEMARANG PPs Universitas Negeri Semarang, Sudharto
Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 1, No 1 (2012): April
Publisher : Jurnal Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Principles in the school-based management model absolutely play a central position with a wide, autonomous authority and a complex role. This research is aimed to know the direct and indirect influences of school organization cultures, work experiences, compensation towards principles, performance through work satisfaction and work motivation. This is a quantitative research of a path analysis model with ex post facto data conducted to 206 principles of Senior High School (SMA) through out Semarang and surrounding districts. The research results show that school organization cultures give the biggest contribution compared with another variables examined. The next sequences are: work satisfaction, motivation, compensation, work experience. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi sekolah, pengalaman kerja, kompensasi terhadap kinerja kepala sekolah baik secara langsung maupun tidak langsung (melalui kepuasan kerja dan motivasi kerja). Subjek penelitian adalah 206 orang kepala SMA se eks Karesidenan Semarang. Penelitian ini menggunakan rancangan korelasional kausal. Pengumpulan data menggunakan angket. Data hasil penelitian dianalisis dengan path analysis. Hasil penelitian menunjukkan budaya organisasi sekolah pengaruhnya sangat dominan terhadap kinerja kepala sekolah jika dibanding dengan variabel lainnya yang diteliti. Urutan selanjutnya adalah kepuasan kerja, motivasi kerja, kompensasi, dan pengalaman kerja. Keywords: school organization, culture, work experiences, compensation, work satisfaction, motivation and performance.
Belanja Pendidikan Tersedot Untuk Gaji Pegawai IKIP PGRI Semarang, Nurkolis Program Pascasarjana MP
Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 1, No 1 (2012): April
Publisher : Jurnal Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: The objectives of this research are to find out real education expenditure: from district budget, direct and indirect expenditure, expenditure of personnel, investment, and operation, and annual student expenditure according to level of education. This research located in Wonosobo and Purworejo districts-Central Java Province in October-December 2011. Findings of this research are: education expenditure including salary is more than 20 % but only less than 10 % if excluded salary, education expenditure allocated higher to indirect than direct expenditure, education expenditure allocated higher to salary than investment and operation, and direct expenditure to state preschool higher than other level of education. Research recommendations are: to manage education budget efficiently and effectively, to do mapping on education personnel, to increase investment and operation expenditure, and finally to allocate education budget proportionally. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui realisasi belanja pendidikan: dari belanja APBD, belanja langsung dan tidak langsung, belanja pegawai, modal, dan barang & jasa, serta belanja langsung persiswa pertahun menurut jenjang pendidikan. Penelitian ini bertempat di Kabupaten Purworejo dan Wonosobo Provinsi Jawa Tengah pada bulan Oktober-Desember 2011. Temuan penelitian ini adalah belanja pendidikan: secara keseluruhan melebihi 20 % dari belanja APBD namun jika tidak termasuk gaji di bawah 10%, lebih banyak untuk belanja tidak langsung, lebih banyak untuk belanja pegawai, belanja langsung persiswa pertahun untuk TKN lebih tinggi dari pada belanja untuk SDN, SMPN, SMAN, atau SMKN. Saran-saran yang diberikan adalah: perlunya pengelolaan anggaran pendidikan secara efisien dan efektif, perlu dilakukan penataan pendidik dan tenaga kependidikan, perlu peningkatan belanja modal dan barang & jasa, serta perlunya penganggaran pendidikan yang proporsional. Key words: education expenditure, direct and indirect expenditure, personnel expenditure, investment expenditure, and operation expenditure.  
MODEL IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN KOTA SEMARANG PADA ERA OTONOMI DAERAH PPs Universitas Negeri Semarang, Muhdi
Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 1, No 2 (2012): Agustus
Publisher : Jurnal Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract. Local autonomy in the education sector has been implemented for more than ten years; however, the results have not been satisfactory yet and have even created various problems, including in Semarang City. The objective of this research is to obtain the implementation model of the educational policy of Semarang City in the local autonomy era. This research uses the research and development approach. The research results show that the appropriate implementation model of the educational policy of Semarang City in the local autonomy era is the one which applies the interactive and participative principles, management functions and good governance. The decision making and the accomplishment of the educational policy should be done through the interactions among the decision makers, the decision implementers and the decision users so that all parties can give inputs and evaluation. The implementation of the policy is accomplished by applying the management functions especially organizing, actuating and controlling as well as applying the principle of good governance, i.e. transparency, accountability, fairness and responsiveness.Abstrak. Otonomi daerah bidang pendidikan telah lebih sepuluh tahun dilaksanakan; namun hasilnya belum menggembirakan, bahkan memunculkan berbagai masalah baru, termasuk di kota Semarang. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan model implementasi kebijakan pendidikan kota Semarang pada era otonomi daerah. Pendekatan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan. Hasil penelitian ini adalah:  bahwa model implementasi kebijakan pendidikan kota Semarang pada era otonomi daerah yang sesuai adalah model implementasi kebijakan pendidikan yang menerapkan prinsip interaktif, partisipatif, fungsi manajemen dan good governance. Penetapan kebijakan pelaksana dilakukan dengan  interaksi antara penentu kebijakan, pelaksana kebijakan dan pengguna kebijakan, sehingga para pihak dapat memberikan masukan dan evaluasi. Pelaksanaan kebijakan dilakukan dengan  menerapkan fungsi manajemen khususnya organizing, actuating, controlling, dan menerapkan prinsip good goverenance yaitu transparansi, akuntabilitas, fairnes dan responsivitas.Key words: Interactive, participative, management, good goverenance.
URGENSI REFORMASI MANAJEMEN GURU DI ERA OTONOMI DAERAH Program Pascasarjana MP IKIP PGRI Semarang, Nurkolis
Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 1, No 2 (2012): Agustus
Publisher : Jurnal Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Teacher is one important factors that influent education quality in general and especially student achievement. The quality of education can be realized if the teachers are qualified. To make qualified teacher, we need effective teacher management starting from recruitment, deployment, induction, good remuneration, and career development of the teacher.The method of analysis by comparing teacher management which has been implemented so far with the ideal one. By doing that comparison, we found the differences and the recommendation of solution.In fact teacher management in Indonesia was not effective from time to time. Teacher management was influenced by local politics and frequently politiced by local government. Teacher management was not managed participatively, transparently, and accountable. Its need to make fundamental reform in teacher management which is started from constitution and government regulation reform. Abstrak: Guru adalah salah satu faktor yang sangat penting yang mempengaruhi kualitas pendidikan secara umum dan secara khusus prestasi peserta didik. Pendidikan yang berkualitas hanya akan dapat diwujudkan jika tersedia guru yang berkualitas. Untuk mewujudkan guru yang berkualitas diperlukan manajemen guru yang efektif mulai dari pengangkatan, penempatan, induksi, kesejahteraan, dan pengembangan profesi guru.Metode analisis dilakukan dengan membandingkan manajemen guru yang telah dilakukan selama ini dengan manajemen guru yang ideal. Dengan demikian dapat diketahui perbedaannya yang selanjutnya diberikan saran-saran pemecahannya.Kenyataannya manajemen guru di Indonesia dari waktu-kewaktu semakin tidak efektif. Manajemen guru banyak dipengaruhi oleh politik lokal dan sering dipolitisasi oleh penguasa. Manajemen guru belum dilaksanakan secara partisipatif, transparan, dan akuntabel. Oleh karena itu diperlukan perubahan yang mendasar dalam manajemen guru yang dimulai dari perubahan undang-undang dan peraturan pemerintah.Key words: manajemen guru, rekrutmen, induksi, kesejahteraan, dan pengembangan profesi.

Page 1 of 25 | Total Record : 250