cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama
ISSN : 19071736     EISSN : 26853574     DOI : -
Core Subject : Education,
Al-Adyan (ISSN 1907-1736) is a journal published by the Religious Studies, Ushuluddin Faculty, Raden Intan State Islamic Institute of Lampung, INDONESIA. Al-Adyan published twice a year. Al-Adyan focused on the Religious Studies, especially the basic antropology, local wisdom. It is intended to communicate original research and current issues on the subject. This journal warmly welcomes contributions from scholars of related disciplines.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 10, No 2 (2015): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama" : 7 Documents clear
DAMPAK FENOMENA CLUBBING DI TINJAU DARI DIMENSI AGAMA DAN MASYARAKAT Erine Nur Maulidya
AL-ADYAN Vol 10, No 2 (2015): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.849 KB) | DOI: 10.24042/ajsla.v10i2.1431

Abstract

Ketika zaman berubah dengan cepat, salah satu kelompok yang rentan untuk ikut terbawa arus adalah para remaja. Tak lain karena mereka memiliki karakteristik tersendiri yang unik: labil, sedang pada taraf mencari identitas, mengalami masa transisi dari remaja menuju status dewasa, dan sebagainya. Secara definitif remaja memiliki 2 ciri yaitu berupaya untuk mencapai tujuan dari apa yang diharapkan oleh norma budaya yang berlaku, dan tumbuh dengan cepatnya perkembangan mental, emosi dan sosial. Dalam usaha untuk mencapai kesesuaian dengan norma budaya yang berlaku, remaja seringkali mengalami benturan pemikiran dan keinginan. Sehingga melahirkan sikap-sikap pemberontakan terhadap norma-norma tersebut. Norma merupakan suatu ketetapan yang ditetapkan oleh manusia dan wajib dipatuhi oleh masyarakat dan memiliki manfaat positif bagi kelangsungan hidup khalayak. Setiap peraturan yang telah ditetapkan pasti ada sanksi bagi yang melanggar, hal itu serupa dengan norma, apapun jenis norma ada di Indonesia, pasti ada sanksi bagi yang melanggarnya.
WELAS ASIH DAN KEHARMONISAN SOSIAL Dewa Made Jaya Ambara
AL-ADYAN Vol 10, No 2 (2015): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.343 KB) | DOI: 10.24042/ajsla.v10i2.1432

Abstract

Warga negara yang berkarakter welas asih bebas dari kecacatan moral, sosial, dan spiritual dalam tatanan masyarakat yang serasi antara sesama manusia dan mahluk hidup lainnya dengan dilandasi toleransi, saling menghormati, saling menghargai, kesetaraan dalam pengamalan ajaran agamanya dan kerjasama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
RELEVANSI SOSIOLOGI AGAMA DALAM KEMASYARAKATAN Firdaus Firdaus
AL-ADYAN Vol 10, No 2 (2015): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.582 KB) | DOI: 10.24042/ajsla.v10i2.1427

Abstract

Sosiologi agama mencoba memahami makna yang diberikan oleh masyarakat kepada sistem agama tertentu, dengan meletakkan agama dan keberagaman manusia sebagai gejala sosial. Sosiologi agama mencakup usaha pengembangan dan pencarian konsep yang lebih tepat sesuai dengan maksud untuk lebih memahami fenomena agama, agar manusia dapat memahami agama sebagai kepentingan dan kegiatan manusia. Agama terkait dengan kebutuhan, perasaan, aspirasi, dan menyangkut beberapa aspek esensil keadaan manusia, maka pemahaman mengenai sosiologi agama hanya berhubungan dengan efeknya dalam pengalaman historis manusia dan dalam perkembangan masyarakat. Pada dasarnya agama akan melahirkan masyarakat dan tumbuh berkembang menciptakan sebuah budaya sehingga pada dinamika perkembangannya melahirkan sebuah masyarakat dan pada akhirnya dapat kembali memunculkan agama dan hal ini terus berputar serta sebagai kausal yang saling berhubungan antara variabel yang satu dan lainnya, ini dikarenakan dari perputaran ketiga variabel besar yang saling berhubungan dan termasuk sebagai faktor luar yaitu agama, budaya dan sosial. Sedangkan faktor di dalam adalah gen, jadi dapat dikatakan bahwa budaya sangat dipengaruhi oleh agama.
PENYERBUKAN SILANG ANTARBUDAYA MENURUT EDDIE LEMBONG (Suatu Perspektif Tasawuf) Andi Eka Putra
AL-ADYAN Vol 10, No 2 (2015): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.325 KB) | DOI: 10.24042/ajsla.v10i2.1433

Abstract

Pencetus penyerbukan silang antarbudaya sebagai suatu tawaran dalam mendekati pluralisme di Indonesia, adalah Eddie Lembong, tokoh keturunan etnis Tionghoa dan pendiri yayasan Nabil (Nation Building). Ide penyerbukan silang antarbudaya menempatkan kebudayaan Indonesia yang beraneka ragam dapat dikelola sebagai suatu strategi dalam mengelola prluralisme di Indonesia. Budayabudaya yang unggul diserbuk-silangkan dengan budaya unggul etnis lain sehingga muncullah satu budaya alternatif. Penyerbukan silang antarbudaya (Cross Cultural Fertlization) berbeda dengan ide multikulturalisme. Praktek multikulturalisme yang diterapkan di Kanada dan Australia juga di sebagian negara-negara Eropa tidaklah cocok bila diterapkan di Indonesia. Ide multikulturalisme yang berangkat dari pandangan bahwa masing-masing budaya diberikan kebebasan untuk tumbuh berkembang sesuai dengan keunikannya masing-masing. Dalam perspektif tasawuf, strategi penyerbukan silang antarbudaya ibarat taman yang ditanami banyak pohon. Masing-masing budaya yang ada tumbuh sesuai dengan kediriannya. Tidak ada dialog batin yang mendalam apalagi usaha saling-silang dalam pendekatan tersebut.
FUNGSI CONSCIENCE DALAM PERKEMBANGAN RASA AGAMA USIA REMAJA Iin Yulianti
AL-ADYAN Vol 10, No 2 (2015): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.779 KB) | DOI: 10.24042/ajsla.v10i2.1428

Abstract

Perkembagan rasa agama usia remaja merupakan salah satu aspek kejiwaan yang menarik untuk dikaji karena antara kehidupan keagamaan dan kehidupan remaja merupakan istilah yang tampak bersifat kontroversial. Istilah kehidupan keagamaan sering ditafsirkan dengan kemapanan, ketenangan dan kedamaian, sementara kehidupan remaja lebih sering dikaitkan dengan kegoncangan, pemberontakan, serta rasa penuh gejolak. Penanaman nilai nilai keagamaan menyangkut konsep tentang ketuhanan, semenjak usia dini mampu membentuk rasa agama anak mengakar secara kuat serta membentuk conscience atau kristal-kristal nilai yang berfungsi sebagai sumber nilai yang bisa mengontrol perilaku pada masa remaja yang penuh dengan gejolak dan mempunyai pengaruh sepanjang hidup
ASKETISME DALAM ISLAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI AGAMA Syaiful Hamali
AL-ADYAN Vol 10, No 2 (2015): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.67 KB) | DOI: 10.24042/ajsla.v10i2.1429

Abstract

Asketisme adalah ajaran-ajaran yang menganjurkan pada umatnya untuk menanamakann nilai-nilai agama dan kepercayaan kepada Tuhan, dengan jalan melakukan latihan-latihan dan praktek-praktek rohaniah dengan cara mengendalikan tubuh dan jiwa Pada tradisi Islam, bahasan asketik bersumber pada konsep zuhud yang lahir dari tradisi tasawuf. Dalam perjalanan spiritual, zuhud merupakan langkah awal bagi orang-orang yang berjuang untuk mendapatkan kesempurnaan dan bermakrifat kepada Allah Swt Dalam persepktif historitas Islam, praktek askestik dalam Islam pada hakekatnya sudah ada sejak Rasululah Saw melakukan aktivitas bertahannust di gua Hira, ketika menerima wahyu pertama. Hal ini merupakan suatu bukti bahwa praktek asketisme dalam Islam sebagai langkah awal lahirnya kehidupan zuhud Sedangkan Zuhud itu berarti tidak merasa bangga atas kemewahan dunia yang telah mereka miliki dan tidak merasa sedih karena kehilangan kemewahan dari dirinya.
KONFLIK PADA KEHIDUPAN MASYARAKAT (Telaah Mengenai Teori dan Penyelesaian Konflik Pada Masyarakat Modern) Ellya Rosana
AL-ADYAN Vol 10, No 2 (2015): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.227 KB) | DOI: 10.24042/ajsla.v10i2.1430

Abstract

Manusia adalah mahluk konfliktis yaitu mahluk yang selalu terlibat dalam perbedaan, pertentangan, dan persaingan baik secara sukarela maupun terpaksa. Hal tersebut tidak dapat dihindari karena merupakan aspek permanen dalam kehidupan sosial. Konflik pada tataran tertentu sangat diperlukan sebagai sarana perubahan manusia sebagai anggota masyarakat agar menjadi lebih baik. Pandangan kontemporer mengenai konflik didasarkan pada anggapan bahwa konflik sesuatu yang tidak dapat dielakkan sebagai konsekuensi logis interaksi manusia. Namun yang menjadi persoalan adalah bukan bagaimana meredam konflik, tapi bagaimana menanganinya secara tepat sehingga tidak merusak hubungan antarpribadi bahkan merusak organisasi. Konflik bukan dijadikan suatu hal yang destruktif, melainkan harus dijadikan suatu hal konstruktif agar kehidupan masyarakat menjadi tertib.

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2015 2015


Filter By Issues
All Issue Vol 18, No 1 (2023): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 17, No 2 (2022): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 17, No 1 (2022): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 16, No 2 (2021): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 16, No 1 (2021): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 15, No 2 (2020): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 15, No 1 (2020): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 14, No 2 (2019): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 14, No 1 (2019): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 13, No 2 (2018): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 13, No 2 (2018): Al-Adyan Vol 13, No 1 (2018): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 13, No 1 (2018): Al-Adyan Vol 12, No 2 (2017): Al-Adyan Vol 12, No 2 (2017): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 12, No 1 (2017): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 12, No 1 (2017): Al-Adyan Vol 11, No 1 (2016): Al-Adyan Vol 11, No 1 (2016): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 10, No 2 (2015): Al-Adyan Vol 10, No 2 (2015): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 10, No 1 (2015): Al-Adyan Vol 10, No 1 (2015): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 9, No 2 (2014): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 9, No 2 (2014): Al-Adyan Vol 9, No 1 (2014): Al-Adyan Vol 9, No 1 (2014): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 8, No 2 (2013): Al-Adyan Vol 8, No 2 (2013): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 8, No 1 (2013): Al-Adyan Vol 8, No 1 (2013): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 7, No 2 (2012): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 7, No 2 (2012): Al-Adyan Vol 6, No 2 (2011): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 6, No 2 (2011): Al-Adyan Vol 6, No 1 (2011): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 6, No 1 (2011): Al-Adyan Vol 5, No 1 (2010): Al-Adyan Vol 5, No 1 (2010): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama More Issue