cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Indonesian Journal of History Education
ISSN : 25490354     EISSN : 22526641     DOI : -
Core Subject : Education,
Indonesia Journal of History Education (IJHE) adalah jurnal yang menerbitkan artikel hasil penelitian atau konseptual tentang pendidikan sejarah yang meliputi kajian kurikulum sejarah, proses pembelajaran, media dan sumber belajar sejarah, inovasi pendidikan sejarah dan pendidikan. IJHE merupakan jurnal yang dikelola oleh Tim Jurnal Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang. Indonesia Journal of History Education (IJHE) terbit dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan Juli dan Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 2 No 1 (2013): Indonesian Journal of History Education" : 9 Documents clear
PEMANFAATAN MONUMEN PALAGAN AMBARAWA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH Eko Sulistiyanto
Indonesian Journal of History Education Vol 2 No 1 (2013): Indonesian Journal of History Education
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian  ini  merupakan  penelitian  kuantitatif  dengan  desain  eksperimen.  Populasi  dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Islam Sudirman Ambarawa. Pengambilan sampel dalam penelitian  ini  menggunakan  teknik  Simple  Random  Sampling  dengan  desain  Pretes-Posttest  Control Group Design. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 2 sebagai kelas kontrol dan siswa kelas  XI  IPS  1  adalah  kelas  eksperimen.  Dalam  penelitian  ini  metode  pengumpulan  data  yang digunakan berupa metode angket dan metode dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif. Dari hasil penelitian dapat dilihat  ada perbedaan antara minat belajar sejarah kelas eksperimen yang diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan Monumen Palagan Ambarawa sebagai sumber  belajar  dengan  kelas  kontrol  yang  tidak  diberi  perlakuan  khusus.  Model  pembelajaran dengan melakukan  kunjungan  ke  tempat-tempat  bersejarah  hendaknya  diterapkan  oleh guru  se-bagai  salah  satu  alternatif  dalam  pembelajaran  sejarah  sehingga  siswa  tidak  merasa  jenuh  dan termotivasi untuk lebih giat belajar sejarah. This research is quantitative experimental design . The population in this study were students of class  XI  SMA  Sudirman  Ambarawa  Islam  .  The  samples  in  this  study  using  simple  random sampling design with pretest - posttest control group design . Samples were students of class XI IPS 2 as the control class and the students of class XI IPS 1 is the experimental class . In this research, data  collection  methods  used  in  the  form  of  a  questionnaire  method  and  the  method  of documentation . Data analysis techniques used in this research is descriptive statistics . From  the  results  of  the  study  can  be  seen  there  is  a  difference  between  interest  in  learning  the history of experimental class learning treated using Ambarawa Theater Monument as a learning resource  with  control  classes  were  not  given  special  treatment  .  Learning  model  with  a  visit  to historic  places  should  be  implemented  by  teachers  as  an  alternative  to  learning  history  so  that students do not feel bored and motivated to study harder history .
PENGGUNAAN BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) SEBAGAI SUMBER BELAJAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN IPS SEJARAH DI SMP NEGERI 1 BATANG Pratiwi Chrisnanda Nurmanuel
Indonesian Journal of History Education Vol 2 No 1 (2013): Indonesian Journal of History Education
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman, penggunaan BSE dalam pembelajaran IPS sejarah,  serta  efektifitas  penggunaan  Buku  Sekolah  Elektronik  sebagai  sumber  belajar  di  SMP Negeri 1 Batang.  Penelitian  ini  merupakan  jenis  penelitian  kualitatif.  Informan  dalam  penelitian  ini  adalah  guru IPS, siswa, kepala sekolah, bendahara BOS, petugas perpustakaan. Data yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. pemahaman guru dan siswa, penggunaan BSE serta efektifitas penggunaannya merupakan fokus dalam penelitian ini. Teknik pemilihan informan pada penelitian ini adalah dengan purposive sampling. Hasil penelitian Penggunaan BSE sebagai sumber belajar  dalam  pembelajaran  IPS  sejarah  belum  efektif  dilaksanakan,  dikarenakan  kurangnya pemahaman guru dan siswa mengenai BSE, kurangnya pemanfaatan fasilitas-fasilitas sekolah guna mendukung pembelajaran elektronik khususnya penerapan sistem BSE.. This study aims to determine the understanding, use of BSE in social studies learning history, as well as the effective use of Electronic School Book as a learning resource in SMP Negeri 1 Batang. This research is qualitative research. Informants in this study were social studies teachers, students, principals,  BOS  treasurer,  librarian.  The  data  obtained  through  interviews,  observation,  and documentation. understanding of teachers and students, the use of BSE and the effectiveness of its use  is  the  focus  of  this  research.  Selection  techniques  informants  in  this  study  is  the  purposive sampling. The results use BSE as a learning resource in the history of social studies learning has not effectively implemented, due to lack of understanding of teachers and students regarding BSE, the  lack  of  utilization  of  school  facilities  to  support  the  implementation  of  electronic  learning systems especially BSE ..
UPAYA GURU DALAM MENGATASI HAMBATAN PEMBELAJARAN SEJARAH DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DI MADRASAH ALIYAH AL IRSYAD GAJAH DEMAK Pradita Ardiansyah
Indonesian Journal of History Education Vol 2 No 1 (2013): Indonesian Journal of History Education
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel  ini  mengkaji  mengenai  pelaksanaan  KTSP  yang  lebih  menekan  pada  kemampuan  guru untuk  mengembangkan  materi  pelajaran  dan  menuntut  pengembangan  diri  siswa  setelah melaksanakan  proses  belajar,  karena  pengembangan  diri  merupakan  komponen  utama  dalam KTSP.  Penelitian  ini menggunakan  metode  penelitian  kualitatif..  Informan  dalam  penelitian  ini  adalah guru Sejarah. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa metode yaitu (1)  observasi,  (2)  wawancara,  (3)  dokumentasi.  Analisis  yang  dilakukan  menggunakan  analisis model interaktif. Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  sejumlah  hambatan  yang  dirasakan  guru  sejarah  MA  Al Irsyad  Gajah  dalam  melaksanakan  KTSP  ternyata  masih  dalam  level  proses  pembelajarannya, tidak  pada  level  kurikulum  itu  sendiri.  Upaya  yang  dilakukan  guru untuk  mengatasi  hambatan KTSP adalah dengan mengintensifkan pendekatan PAIKEM. This article examines the implementation of the SBC is more pressure on the ability of teachers to develop  learning  materials  and  requires  the  development  of  self-esteem  after  implementing  the learning process, because the self-development is a major component in the SBC. This study used qualitative research methods .. Informants in this study is a history teacher. Data collection  techniques  in  this  study  using  several  methods:  (1)  observation,  (2)  the  interview,  (3) documentation. Analyzes were performed using analysis of interactive models. The  results  showed  that  a  number  of  perceived  barriers  MA  Al  Ershad  history  teacher  in implementing SBC elephant was still in the learning process level, not at the level of the curriculum itself.  Efforts  are  being  made  to  overcome  the  obstacles  teachers  SBC  is  to  intensify  PAIKEM approach.
PEMBELAJARAN IPS TERPADU “STUDI KASUS DI TIGA SMP NEGERI KOTA SEMARANG” Syafrizal Febriawan
Indonesian Journal of History Education Vol 2 No 1 (2013): Indonesian Journal of History Education
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, pendekatan penelitian bertumpu pada  pendekatan  fenomenologis,  yakni  usaha  untuk  memahami  arti  peristiwa  dan  kaitan-kaitannya terhadap orang-orang yang biasa dalam situasi tertentu.  Hasil penelitian ini, (1) persepsi guru IPS mengenai pembelajaran IPS Terpadu sudah baik, dalam pelaksanaannya  sudah  menjalankan  konsep-konsep  yang  ada  dalam  IPS  Terpadu  itu  sendiri dengan  melibatkan  siswa  secara  aktif  untuk  aktif  mencari,  menggali  dan  menemukan  konsep dalam kegiatan pembelajaran, (2) Pelaksanaan pembelajaran IPS Terpadu sudah berjalan cukup baik.  Guru  sudah  menggunakan  metode  pembelajaran  yang  dapat  menarik  minat  siswa  dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, (3) faktor penghambat dalam pembelajaran IPS Terpadu adalah kurangnya sarana dan prasarana untuk menunujang pelaksanaan pembelajaran IPS Terpadu, (4) faktor  pendukung  dalam  pelaksanaan  pembelajaran  IPS  Terpadu  adalah  semakin  banyak  dan mudahnya materi pembelajaran untuk didapatkan melalui internet. Type  of  research  in  this  study  is  descriptive  qualitative  research  approach  based  on  a phenomenological  approach  ,  which  attempts  to  understand  the  meaning  of  the  event  and  its implications for ordinary people in particular situations . The results of this study , ( 1 ) the perception of social studies teachers about learning Integrated IPS  is  good  ,  the  execution  was  running  the  concepts  that  exist  in  the  Integrated  IPS  itself  by actively involving students to actively seek , explore and discover concepts in learning activities , ( 2 ) Implementation of Integrated Social learning has been going pretty well . Teachers already use learning  methods  that  can  attract  students'  interest  in  participating  in  learning  activities  ,  (  3  ) inhibiting factor in the IPS Integrated learning is the lack of infrastructure for the implementation of  learning  menunujang  Integrated  Social  Science  ,  (  4  )  factors  in  the  implementation  of  the Integrated Social Science is learning more and more and easy learning  materials to be obtained through the internet .
PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR ANTARA MAHASISWA JURUSAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ANGKATAN 2008 YANG AKTIF DAN TIDAK AKTIF DALAM ORGANISASI KEMAHASISWAAN Pinky Wohing Apiwie
Indonesian Journal of History Education Vol 2 No 1 (2013): Indonesian Journal of History Education
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  adakah  pengaruh  dari  keaktifan  mahasiswa  dalam organisasi kemahasiswaan terhadap hasil belajar mereka.  Kali  ini  kita  memiliki  dua  pokok  permasalahan,  yaitu  keaktifan  mahasiswa  dalam  organisasi kemahasiswaan dan hasil belajar mahasiswa. Hipotesis yang diambil adalah ada pengaruh antara keaktifan mahasiswa dalam organisasi kemahasiswaan dan hasil belajar mahasiswa. Hasil  penelitian  ini  menunjukan  rata-rata  IPK  siswa  yang  aktif  dalam  kegiatan  kemahasiswaan sebesar  3,38, IPK minimum 3,16 dan IPK maksimum 3,6. sedangkan rata-rata IPK mahasiswa yang  tidak  aktif  dalam  kegiatan  kemahasiswaan  sebesar  3,19  IPK  minimum  2,72  dan  IPK maksimum 3,43. This  study  aimed  at  finding  out  if  the  effect  of  active  students  in  student  organizations  on  their learning outcomes. This time we have two main problems, namely the activity of students in student organizations and  student  learning  outcomes..  The  hypothesis  taken  is  no  influence  between  the  activity  of students in student organizations and student learning outcomes. These results indicate the average GPA of students who are active in student activities of 3.38, a minimum GPA of 3.16 and a maximum GPA of 3.6. while the average GPA of students who are not active in student activities amounted to 3.19 GPA minimum GPA of 2.72 and maximum of 3.43.
PEMANFAATAN MONUMEN PALAGAN AMBARAWA SEBAGAI SUM- BER BELAJAR SEJARAH Riza Sururi
Indonesian Journal of History Education Vol 2 No 1 (2013): Indonesian Journal of History Education
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian  ini  merupakan  penelitian  kuantitatif  dengan  desain  eksperimen.  Populasi  dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Islam Sudirman Ambarawa. Pengambilan sampel dalam penelitian  ini  menggunakan  teknik  Simple  Random  Sampling  dengan  desain  Pretes-Posttest  Control Group Design. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 2 sebagai kelas kontrol dan siswa kelas  XI  IPS  1  adalah  kelas  eksperimen.  Dalam  penelitian  ini  metode  pengumpulan  data  yang digunakan berupa metode angket dan metode dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif. Dari hasil penelitian dapat dilihat  ada perbedaan antara minat belajar sejarah kelas eksperimen yang diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan Monumen Palagan Ambarawa sebagai sumber  belajar  dengan  kelas  kontrol  yang  tidak  diberi  perlakuan  khusus.  Model  pembelajaran dengan melakukan  kunjungan  ke  tempat-tempat  bersejarah  hendaknya  diterapkan  oleh guru  se-bagai  salah  satu  alternatif  dalam  pembelajaran  sejarah  sehingga  siswa  tidak  merasa  jenuh  dan termotivasi untuk lebih giat belajar sejarah. This research is quantitative experimental design . The population in this study were students of class  XI  SMA  Sudirman  Ambarawa  Islam  .  The  samples  in  this  study  using  simple  random sampling design with pretest - posttest control group design . Samples were students of class XI IPS 2 as the control class and the students of class XI IPS 1 is the experimental class . In this research, data  collection  methods  used  in  the  form  of  a  questionnaire  method  and  the  method  of documentation . Data analysis techniques used in this research is descriptive statistics . From  the  results  of  the  study  can  be  seen  there  is  a  difference  between  interest  in  learning  the history of experimental class learning treated using Ambarawa Theater Monument as a learning resource  with  control  classes  were  not  given  special  treatment  .  Learning  model  with  a  visit  to historic  places  should  be  implemented  by  teachers  as  an  alternative  to  learning  history  so  that students do not feel bored and motivated to study harder history .
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 REMBANG TAHUN AJARAN 2012/2013 Bayu Setyo Nugroho
Indonesian Journal of History Education Vol 2 No 1 (2013): Indonesian Journal of History Education
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian  ini  bertujuan  untuk  meningkatkan  hasil  belajar  siswa  diperlukan  penggunaan  model pembelajaran yang lebih berfariasi, salah satunya adalah Cooperative learning teknik jigsaw.  Berdasarkan hasil prasiklus diketahui ketuntasan belajar siswa mencapai mencapai 54,3 % atau 19 siswa  tuntas  dengan  rata-rata  nilai  70,7  sesudah  menggunakan  model  pembelajaran  cooperative learning teknik Jigsaw pada sklus I ketuntasan belajar siswa mencapai 68,6%  atau 24 siswa tuntas dengan rata-rata 72,7. Sehingga dapat disimpulkan bahawa pembelajaran sejarah dengan model pembelajaran Cooperative Learning  teknik Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas X.H SMA Negeri 2 Rembang This study aims to improve student learning outcomes required the use of more berfariasi learning models, one of which is a jigsaw cooperative learning technique. Based on known results prasiklus students achieve mastery learning reaches 54.3% or 19 students completed with an average value of 70.7 after using the learning model Jigsaw cooperative learning techniques  in  sklus  I  mastery  learning  students  achieve  68.6%  or  24  students  completed  with average  72.7  average.  It  can  be  concluded  with  a  history  of  learning  bahawa  learning  model Jigsaw  cooperative  learning  techniques  can  improve  student  learning  outcomes  in  the  classroom XH 2 Apex Senior High School
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS VII B DI SMP NEGERI 3 TRUCUK, KLATEN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING TAHUN 2012/2013 Fendy Yon Prihantoro
Indonesian Journal of History Education Vol 2 No 1 (2013): Indonesian Journal of History Education
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan  dari  penelitian  ini  adalah  untuk  mengetahui  apakah  model    pembelajaran  Role  Playing dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII B di SMP Negeri 3 Trucuk, Klaten tahun ajaran 2012/2013. Pendekatan  penelitian  yang  digunakan  adalah  penelitian  tindakan  kelas  prosedur  kerja  dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri dari empat komponen utama yakni perencanaan, pelaksanaan, pengamatan  dan  refleksi.  Subjek  penelitian  adalah  siswa  kelas  VII  B  yang  berjumlah  34  siswa dengan analisis data mengunakan analisis deskriptif prosentase.  Hasil  belajar  pada  siklus  II  mengalami  peningkatan,  dapat  diketahui  dari  nilai  rata-rata  sebesar 73,13  meningkat  sebesar  4,24%  dari  rata-rata  nilai  siklus  I  yaitu  sebesar  70,15.  persentase ketuntasan  klasikal  juga  meningkat  dari  69,69%  pada  siklus  I  menjadi  90,9%  dengan  nilai peningkatan sebesar 30,43%. The purpose of this study was to determine whether the role playing learning model to improve learning  outcomes  of  students  of  class  VII  B  in  SMP  Negeri  3  Trucuk,  Klaten  academic  year 2012/2013. The  approach  used  in  this  study  is  action  research  working  procedures  in  this  classroom  action research  consists  of  four  main  components  namely  planning,  implementation,  observation  and reflection. The subjects were students of class VII B, amounting to 34 students with data analysis using descriptive analysis percentage. Learning outcomes in the second cycle has increased, it can be seen from the average value of 73.13 increased by 4.24% from the average value of the first cycle is equal to 70.15. classical completeness percentage also increased from 69.69% in the first cycle to 90.9% with an increase of 30.43%.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X E SMA NEGERI 1 KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK TAHUN PELAJARAN 2011/2012 DONY DW ERMIYANTO
Indonesian Journal of History Education Vol 2 No 1 (2013): Indonesian Journal of History Education
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian  ini  merupakan  penelitian  tindakan  kelas(PTK).  Penelitian    tindakan    kelas    (PTK)  adalah    suatu    bentuk    insvestigasi    yang  bersifat    reflektif    partisipasif  dan  kolaboratif    yang memiliki  tujuan  untuk melakukan  perbaikan  sistem,  metode  kerja,  proses,  isi,  kompetensi,  dan  situasi yang diawali  dengan  perencanaan  (planning), tindakan (action), observasi (observation), dan  refleksi  (reflecting)  sampai  perbaikan  atau  peningkatan  yang    diinginkan    tercapai.  Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XE SMA Negeri 1 Kaliwungu. Masih kurangnya nilai hasil belajar  kelas  XE,  Nilai  didasarkan  pada  nilai  ulangan  terakhir  mata  pelajaran  sejarah  yang dilaksanakan  pada  tanggal  3  Maret  2012.  Selain  itu  berdasarkan  nilai  raport  semester  gasal 2011/2012, rata-rata kelas masih dibawah standar yaitu 6,50. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui  model pembelaajaran talking stick hasil belajar sebesar 63,625 menjadi 64,50. Hal ini dapat dikatakan mengalami kenaikan sebesar 0,875. Dari nilai rata-rata siklus I ke siklus II yakni, 64,50 menjadi 73,625.This research is a classroom action research ( CAR). Classroom action research (CAR ) is a form of reflective  insvestigasi  participatory  and  collaborative  which  has  a  goal  to  make  system improvements , working methods , processes , content , competence , and a situation that begins with planning ( planning) , action ( action ) , observation ( observation) , and reflection ( reflecting ) until repair or improvement is reached . The subjects in this study were students of SMA Negeri 1 Kaliwungu XE . Still a lack of classroom learning outcomes XE value , value based on the recent test  scores  of  subjects  of  history  which  was  held  on  March  3,  2012  .  Also  based  on  the  value  of report cards odd semester 2011/2012 , the average grade is below the standard of 6.50 . Based on the results of this study concluded that through pembelaajaran talking stick models of learning outcomes at 63.625 to  64.50 . It can be  said to be increased by 0.875  . Of the average value of the first cycle to the second cycle , 64.50 to 73.625

Page 1 of 1 | Total Record : 9