cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social,
Arjuna Subject : -
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2019): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat" : 11 Documents clear
PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM MENANGANI KORBAN KEKERASAN PADA ANAK DALAM KELUARGA Serti Yulia; Hetty Krisnani
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2019): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.72 KB) | DOI: 10.24198/jppm.v6i1.22653

Abstract

Keluarga adalah unit sosial terkecil dalam masyarakat yang berperan dan berpengaruh sangat besar terhadap perkembangan sosial dan perkembangan kepribadian setiap anggota keluarga.    Keluarga memerlukan organisasitersendiri dan perlu kepala rumah tangga sebagai tokoh penting yang memimpin keluarga disamping beberapa anggota keluarga lainnya. Ketegangan maupun konflik antara suami dan istri maupun orang tua dengan anak merupakan hal yang wajar dalam sebuah keluarga atau rumah tangga. Dampak dari konflik tersebut akan menyebabkan anggota keluarga terkecil menjadi korban, dalam hal ini adalah anak. Anak seringkali menjadi korban dari konflik yang terjadi didalam keluarga dan Trauma yang dialami oleh sang anak dapat menjadi hambatan dalam ia menjalankan hidupnya. Tumbuh kembangnya akan terhambat akibat kekerasan yang telah ia terima saat ini. Perlakuan tindakan kekerasan terhadap anak yang dilakukan oleh orang dewasa, yang seharusnya menjaga dan melindungi keamanan dan kesejahteraanya disebut child abuse. Orangtua seharusnya mencintai anak sepenuhnya, mendukung, melindungi, menjadi sahabat bagi anak. Proses pertolongan dapat dilakukan dengan menggunakan metode Social Group Work dimana metode ini menggunakan kelompok sebagai alat dalam menangani permasalahan individu dalam kelompok, atau menangani permasalahan kelompok seperti halnya keluarga. Adapun bentuk pelayanan yang dapat diberikan yaitu Family Services, yaitu bentuk pelayanan dengan usaha untuk memahami, menginterpretasikan, dan memberikan pelayanan-pelayanan yang dibutuhkan keluarga yang mengalami perubahan. Dalam kasus ini pekerja social dapat menjadi fasilitator, pekerja sosial bertanggungjawab membantu klien mampu menangani tekanan situsional atau transisional.
ADVOKASI SOSIAL TERHADAP ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSU Widya Darmawan; Eva Nuriy Hidayat; Santoso Tri Raharjo
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2019): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.52 KB) | DOI: 10.24198/jppm.v6i1.22822

Abstract

Advokasi sosial merupakan suatu usaha yang sistematik dan terorganisir untuk mempengaruhi dan mendesakkan perubahan, dengan cara memberikan dukungan dan pembelaan terhadap kaum lemah atau terhadap mereka yang menjadi korban dari sebuah kebijakan dan ketidakadilan. Advokasi sosial dilakukan agar suatu kelompok/individu dapat memperoleh kembali hak-hak kemanusiannya. Salah satu permasalahan yang perlu mendapatkan pelayanan advokasi sosial adalah anak yang menjadi korban dari tindak kekerasan seksual. Kekerasan seksual merupakan salah satu permasalahan anak yang paling dominan diantara permasalahan-permasalahan anak lainnya. Advokasi sosial dalam kasus ini meliputi segenap aktivitas atau kegiatan yang dilakukan oleh sebuah lembaga yang memberikan advokasi sosial tehadap anak korban kekerasan seksual. Dalam hal ini yang menjadi proses dari advokasi sosial yang dimulai dari tahap identifikasi masalah, merumuskan solusi, membangun kesadaran dan kemauan politik, melaksanakan kebijakan, dan evaluasi. Social advocacy is a systematic and organized effort to influence and push for change, by providing support and defense to the weak or to those who are victims of a policy and injustice. Social advocacy is done so that a group / individual can regain their human rights. One of the problems that need to get social advocacy services is children who are victims of sexual violence. Sexual violence is one of the most dominant child problems among other child problems. Social advocacy in this case includes all activities or activities carried out by an institution that provides social advocacy for children who are victims of sexual violence. In this case, it becomes a process of social advocacy which starts from the stage of identifying problems, formulating solutions, building awareness and political will, implementing policies, and evaluating.
Peran Pemerintah dalam Kolaborasi Stakeholders pada Pelaksanaan Program Corporate Social Responsibility (CSR) Rudi Saprudin Darwis; Risna Resnawaty; Dessy Hassanah
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2019): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.39 KB) | DOI: 10.24198/jppm.v6i1.21482

Abstract

Pemerintah, sebagai salah satu stakeholder dalam pelaksanaan program Corporate Social Responsibility (CSR), memiliki kepentingan yang besar terhadap program CSR perusahaan, Dengan kekuasaan, legitimasi pemerintah cenderung untuk mempengaruhi program CSR agar sejalan orientasi pembangunan. Dalam tulisan ini akan digambarkan peran pemerintah dalam kolaborasi stakeholders pada pelaksanaan program CSR.Penelitian ini dilaksanakan di daerah operasi PT. Pertamina EP3 Asset Subang dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Peran pemerintah dalam kolaborasi dengan stakeholders lain akan digambarkan dengan menggunakan unsur-unsur proses kolaborasi, yaitu pengelolaan tujuan, kompromi, komunikasi, demokrasi dan kesetaraan, serta determinasi, komitmen dan stamina.Hasil penelitian menunjukkan pemerintah lebih banyak menjalankan peran mendukung pelaksanaan program CSR perusahaan dengan menyediakan regulasi maupun fasilitas. Perusahaan pun memegang komitmen untuk memberikan kontribusi terhadap capaian pembangunan melalui program CSR. Pemerintah turut mensosialisasikan program CSR dan menjembatani komunikasi perusahaan dengan masyarakat. Pemerintah memastikan tidak pihak yang dirugikan dalam kolaborasi pada pelaksanaan CSR melalui pengawasan dan pengendalian. Di lain pihak, masyarakat menunjukkan komitmen terhadap aturan pemerintah.
DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA BAGI ORANG DENGAN DISABILITAS SENSORIK Anisza Eva Saputri; Santoso Tri Raharjo; Nurliana Cipta Apsari
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2019): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.139 KB) | DOI: 10.24198/jppm.v6i1.22783

Abstract

Penelitian ini menggambarkan jenis-jenis dukungan sosial yang diberikan bagi orang dengan disabilitas sensorik (ODDs). Berbagai bentuk dukungan sosial bagi ODDs dapat membantu dan memperkuat keberfungsian sosial mereka. Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama dan utama dalam mendukung keberfungsian sosial ODDs. Pekerja sosial memiliki mandate yang berperan dalam membantu kelompok rentan, termasuk ODDs dengan cara mengoptimalisasi berbagai sumber baik pada diri mereka, maupun lingkungan sosial. Pendekatan kualitatif dengan studi literature merupakan metode utama untuk menggambarkan secara konseptual mengenai kajian dukunag sosial keluarga bagi orang dengan disabilitas, khususnya disabilitas sensorik. This study describes the types of social support provided for people with sensory disabilities (ODDs). Various forms of social support for ODDs can help and strengthen their social functioning. Family is the first and foremost social environment in supporting the social functioning of ODDs. Social workers have a mandate that plays a role in helping vulnerable groups, including ODDs, by optimizing various sources both for themselves and the social environment. A qualitative approach with literature studies is the main method for conceptually describing the study of family social support for people with disabilities, especially sensory disabilities.
DAMPAK DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL ANAK DI KELUARGA utami zahirah; Nunung Nurwati; Hetty Krisnani
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2019): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jppm.v6i1.21793

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan Dampak kekerasan seksual pada anak dan penanganannya. Pembahasan artikel menggunakan studi literature dari berbagai sumber bacaan yang tujuannya untuk dapat mengemukakan teori yang berkaitan dengan perkembangan anak, faktor penyebab kekerasan seksual pada anak dan dampak serta penanganan kekerasan seksual pada anak. Hasil analisis menggambarkan bahwa dampak yang ditimbulkan dari kekerasan seksual pada anak sangat luas meliputi kondisi fisik, emosional dan juga psikis yang dapat mempengaruhi perkembangan anak yang merupakan korban kekerasan seksual. Dengan berbagai macam dampak yang dapat timbul maka diperlukan upaya untuk mengantisipasi munculnya dampak kekerasan dan penanganan yang dilakukan oleh pihak yang berwajib. Selain mendapatkan penanganan dari pihak berwajib dan juga professionalitas dalam kasus ini pekerja sosial juga mampu menanganai kasus kekerasan seksual yang terjadi kepada anak. This article aims to describe the impact of sexual violence on children and their handling. The discussion of articles uses literature studies from various reading sources whose purpose is to be able to put forward theories relating to the development of children, the factors that cause sexual violence in children and the impact and handling of sexual violence in children. The results of the analysis illustrate that the impact of sexual violence on children is very broad, including physical, emotional and psychological conditions that can affect the development of children who are victims of sexual violence. With various kinds of impacts that can arise, efforts are needed to anticipate the emergence of the effects of violence and handling carried out by the authorities. In addition to getting treatment from the authorities and professionalism in this case, social workers are also able to handle cases of sexual violence that occur to children. 
MEMBANGUN KEPERCAYAAN DONATUR DENGAN MOTIF EMOSI DAN EMPATI SERTA KETEGUHAN NILAI ORGANISASI Hana - Hanifah; Santoso Tri Raharjo; Agus Wahyudi Riana
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2019): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jppm.v6i1.22784

Abstract

Hadirnya organisasi nonprofit melengkapi keberadaan organisasi pemerintah dan organisasi profit dalam melayani masyarakat. Organisasi nonprofit merupakan organisasi yang melayani masyarakat namun tidak menjadikan keuntungan sebagai motif utama dalam melakukan pelayanannya. Pelaksanaan organisasi nonprofit dibantu oleh fungsi manajemen yang didalamnya terdapat fungsi fundraising. Fundraising merupakan salah satu aspek fungsi manajemen yang sangat diandalkan dalam organisasi nonprofit. Artikel ini menjelaskan bahwa motif emosi dan empati donatur serta keteguhan nilai organisasi dapat mempengaruhi kegiatan fundraising di suatu organisasi nonprofit. Organisasi yang cakap memanfaatkan kesempatan untuk bermain dengan emosi dan empati donatur mendapatkan peluang nilai tambah berupa kepercayaan dari masyarakat. The presence of non-profit organizations complements government organizations and profit organizations in serving the community. A non-profit organization is an organization that serves the community but does not make money as the main motive in carrying out its services. The implementation of a non-profit organization that is supported by management functions in it is needed fundraising function. Fundraising is one of the most reliable aspects of management in non-profit organizations. This article explains the emotions and emphaty as motives of donors as well as the firmness of organizational values can influence fundraising activities in a non-profit organization. Organizations that take advantage of opportunities to doing with empathy and donors, get opportunities for added value from the community.
PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM MENANGANI ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL Rifdah Arifah Kurniawan; Nunung Nurwati; Hetty Krisnani
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2019): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jppm.v6i1.21801

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan Peran pekerja sosial dalam menangani anak korban kekerasan seksual. Pembahasan artikel ini diperoleh melalui  studi literatur dari berbagai sumber bacaan seperti jurnal dan buku yang digunakan untuk menjabarkan teori yang berkaitan dengan perkembangan anak, mengeksplor dampak kekerasan seksual pada korban, dan menggambarkan peran pekerja sosial dalam menangani masalah kekerasan seksual pada anak. Hasil analisis menunjukkan bahwa peran dominan dari pekerja sosial dalam menangani masalah anak korban kekerasan, yaitu sebagai pemungkin (enabler). Peranan tersebut dimaksud untuk membantu iklien mengakses sistem sumber, mengidentifikasi masalah, dan meningkatkan kakapasitas diri untuk mengatasi masalah. Dengan adanya peranan pekerja sosial maka anak korban kekerasan seksual dapat kembali berfungsi secara sosial. Dikarenakan pentingnya peran pekerja sosial terhadap penanganan masalah kekerasan seksual terhadap anak maka harus adanya upaya dalam meningkatkan peran pekerja sosial. This article aims to describe the role of social workers in dealing with children victims of sexual violence. The discussion of this article was obtained through literature studies from various reading sources such as journals and books used to describe theories relating to child development, explore the impact of sexual violence on victims, and describe the role of social workers in dealing with problems of sexual violence in children. The results of the analysis show that the dominant role of social workers in dealing with children victims of sexual violence is as an enabler. The role is intended to help clients access the source system, identify problems, and improve their capacity to overcome problems. With the role of social workers, children who are victims of sexual violence can return to social functioning. Due to the importance of the role of social workers in handling the problem of sexual violence against children, efforts must be made to increase the role of social workers. 
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA POTA WANGKA LABUAN BAJO MELALUI PROGRAM PEDULI LINGKUNGAN ( SEKOLAH LINGKUNGAN) DENGAN METODE PARTISIPATORY LEARNING AND ACTION Hadiyanto Abdul Rachim; Philia Anindita Ginting
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2019): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jppm.v6i1.22785

Abstract

Kegiatan pemberdayaan masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat di Desa Pota Wangka Labuan Bajo khususnya di bidang lingkungan melalui kegiatan YouCan Empower. YouCan Empower merupakan salah satu program kepemudaan dalam bidang pemberdayaan masyarkat dengan memberikan kontribusi nyata dan positif kepada masyarakat. Berdasarkan Hasil dan Pembahasan dari kegiatan yang telah terlaksana, Desa Pota Wangka memerlukan perhatian scara khusus dalam penanganan sampah rumah tangga, sampah organic, dan sampah plastik. Kegiatan pemberdayaan dilakukan selama tiga hari yang terbagi kedalam  empat bidang yakni ekonomi, lingkungan, kesehatan , dan pendidikan. Sebagai upaya menumbuhkan kepedulian masyarakat dan kesadaran dalam pengelolaan sampah, dilaksanakan program peduli lingkungan dengan metode PLA ( Partisipatory Learning Action ) .Adapun kendala yang dialami yakni kurangnya akses transportasi dan fasilitas yang memadai pengelolaan sampah serta usaha mempertahankan kebiasaan mengelolah sampah yang sesuai.   This community empowerment activity aims to increase Pota Wangka, Labuan Bajo villagers awareness, especially in environmental field through YouCan Empower activities. YouCan Empower is one of the youth programs in the field of community empowerment by doing a real and positive contribution to the community. Based on the results and discussion form the activities that had been carried out, Pota Wangka Village needs attention in handling household waste, organic waste, and plastic waste. The empowerment activities had carried out for three days which are divided into four domains :ecomonomics, environtment, health , and education. In effort to increase the villagers awareness in waste management, we did environtmental care programs with the PLA method ( Participatory Learning Action ). Some obstacles experienced were the lack of access to transportation and adequate facilities for waste management and efforts to maintain the habit of managing waste.
PEMULIHAN KONDISI PSIKIS REMAJA PELAKU TAWURAN ANTAR PELAJAR Elisabeth Risky Puspitasari; Meilanny Budiarti Santoso
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2019): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jppm.v6i1.21919

Abstract

Perubahan perilaku yang dialami klien dari pribadi yang mudah bergaul menjadi pribadi yang cenderung tertutup dan sulit bergaul dengan orang lain menjadi masalah yang diselesaikan oleh praktikkan dan klien dalam proses intervensi ini. Klien mengalami kondisi seperti itu karena masih terdapat perasaan bersalah pada dirinya sendiri dan perasaan dendam kepada oranglain atas apa yang ia terima sekarang. Perasaan-perasaan seperti itu juga disebabkan karena rasa ketidakterimaan klien terhadap kehidupan sekarang yang harus ia jalani. Akhirnya praktikkan mencoba membantu klien selain untuk memulihkan kondisi psikis klien agar klien dapat terus menjalani kehidupannya dengan lebih baik lagi tanpa ada perasaan-perasaan negative dalam diri klien yang masih tertinggal. Adapun praktikkan menggunakan teknik deep breathing untuk meringankan atau melegakan perasaan-perasaan negative tersebut dan menggunakan token ekonomi untuk meningkatkan pemulihan kondisi psikis klien dari pribadi yang cenderung tertutup menjadi pribadi yang sebenarnya yaitu mudah bersosialisasi dengan orang lain. Hasilnya menunjukkan bahwa klien sudah mulai menerima keadaan dia yang sekarang, sudah memaafkan kesalahan-kesalahan di masa lalunya baik kesalahan dirinya sendiri maupun orang lain. Juga klien sudah mulai kembali bersosialisasi yang dapat dilihat pada form token ekonomi yang dibuat oleh praktikkan
DUKUNGAN KELUARGA BAGI PENDERITA KUSTA DI KOTA CIREBON Safri Sholehuddin; Soni Akhmad Nulhaqim; Santoso Tri Raharjo
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2019): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jppm.v6i1.22820

Abstract

Manusia sangat ingin memiliki tubuh yang sempurna namun adapula manusia yang memiliki tubuh kurang sempurna dari sejak lahir. Akan tetapi walaupun memiliki kekurangan fisik dari lahir tidak mengurangi semangatnya dalam menjalankan kehidupannya. Namun ada pula individu yang memiliki fisik yang sempurna sejak lahir akan tetapi pada saat dewasa mengalami kecacatan fisik, contohnya bagi penderita penyakit kusta. Penyakit kusta merupakan penyakit kulit yang membawa dampak buruk bagi penderitanya. Dampak buruk yang diakibatkan oleh penyakit kusta adalah perubahan yang terjadi pada bentuk tubuh, dimana para penderita kusta akan mengalami kecacatan fisik yang dapat membuat para penderitanya merasa malu. Humans really want to have a perfect body but there are also people who have less perfect bodies from birth. However, although having physical deficiencies from birth does not reduce his enthusiasm in carrying out his life. But there are also individuals who have perfect physique from birth but when adults experience physical disability, for example for people with leprosy. Leprosy is a skin disease that has an adverse effect on sufferers. The bad impact caused by leprosy is a change that occurs in body shape, where people with leprosy will experience physical disabilities that can make sufferers feel ashamed

Page 1 of 2 | Total Record : 11


Filter by Year

2019 2019


Filter By Issues
All Issue Vol 7, No 2 (2020): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 1 (2020): Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6, No 3 (2019): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 2 (2019): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2019): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2018): Vol 5, No. 1 (2018): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 3 (2018): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2018): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2018): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2018): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 3 (2017): PROSIDING PENELITIAN & PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 4, No 3 (2017): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 3 (2017): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2017): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2017): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2017): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2017): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 3 (2016): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 3 (2016): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2016): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2016): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2016): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2016): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 3 (2015): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 3 (2015): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2015): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2015): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2015): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2015): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat More Issue