This Author published in this journals
All Journal IMAJI
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN SENTRA BATIK & TENUN DI PEKALONGAN DENGAN PENEKANAN DESAIN SUSTAINABLE SETTLEMENT fatmatina, fathulia; rukayah, siti; murtini, titien
IMAJI Vol 3, No 4 (2014): jurnal IMAJI - Oktober 2014
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1491.34 KB)

Abstract

Sebagai komoditas batik, Kota Pekalongan memiliki produk unggulan dan kebanggaan tersendiri yang pada dasarnya adalah salah satu warisan budaya dunia, ini terbukti dengan sebutan Kota Pekalongan sebagai Kota Batik serta dengan adanya sebutan baru saat – saat ini yaitu The World City Of Batik. Selain batik ada juga kerajinan khas Indonesia yang tidak kalah dengan corak dan motif Batik, kerajinan ini juga hampir dimiliki setiap daerah yang ada di Indonesia, yaitu Tenun Tradisional. Tenun tradisional ini dibuat dengan menggunakan tenaga manusia bukan tenaga mesin. Salah satu daerah penghasil tenun ATBM adalah Kota Pekalongan. Pemerintah Kota Pekalongan terus berusaha mengembangkan kerajinan tenun ATBM tersebut. Salah satu programnya dengan sentralisasi industri tenun ATBM. Sentra industri tenun ATBM yang dapat ditemukan di Kota Pekalongan berada di Kelurahan Medono, Kecamatan Pekalongan Barat. Puluhan tenaga kerja terserap dalam usaha tenun ini. Industri di sentra tenun ATBM Medono ini termasuk katagori industri kecil menengah. Para pengrajin yang rumahnya berada di jalan utama meciptakan sebuah showroom di rumah tinggalnya. Maka muncullah rumah - rumah produksi yang merupakan gabungan dari rumah tinggal, showroom, dan workshop (bengkel kerja). Perkembangan industri batik & tenun medono hanya memperhatikan aspek ekonomi dan kurang mempedulikan aspek lingkungan dan sosial. Ketidakseimbangan ini yang mengancam keberlanjutan kawasan sentra batik & tenun Pekalongan itu sendiri. Konsep window shopping ini diharapkan mampu mendorong sektor industri batik lebih maju dan semakin memperkenalkan proses produksi batik & tenun kepada masyarakat luas. Konsep desain di dalam penataan kawasan ini mengacu pada sustainable settlement yang diharapkan mampu menciptakan sebuah kawasan permukiman industri kecil yang secara berkelanjutan dapat memberdayakan masyarakat setempat sehingga dapat menunjang kehidupan masyarakatnya saat ini maupun di masa mendatang tanpa meninggalkan perhatian pada lingkungan. Konsep berkelanjutan merupakan salah satu konsep yang dapat menjadi pemecahan masalah antara industri, permukiman dan lingkungan yang menjadi perpaduan permasalahan yang ada di kawasan Karya Bakti.
PENGEMBANGAN KAWASAN OBJEK WISATA PANTAI WIDURI PEMALANG ceria, disa; rukayah, siti; murtini, titien
IMAJI Vol 3, No 4 (2014): jurnal IMAJI - Oktober 2014
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.282 KB)

Abstract

Pantai Widuri Pemalang merupaka salah satu potensi wisata yang menjadi prioritas pengembangan wisata di Kabupaten Pemalang(perda no.2 th. 2007). Objek Wisata Pantai Widuri Pemalang menyajikan pemandangan pantai yang masih alami yang merupakan salah satu daya tarik untuk para wisatawan selain fasilitas yang sudah disediakan. Namun kealamian pantai yang seharusnya dirawat dengan baik rusak akibat pengembangan yang diluar kendali yang berasal dari aktivitas wisata. Obyek wisata sebagai tujuan wisatawan harus tetap dipertahankan kualitasnya. Penataan dan pengembangan kawasan wisata dengan pendekatan ekologi diharapkan akan mampu meningkatkan kualitas obyek wisata dengan memberikan nilai tambah terhadap obyek wisata tersebut dengan tetap memperhatikan kualitas lingkungan, sehingga mampu menarik lebih banyak lagi wisatawan yang datang.
SEMARANG BATIK CENTER AND TRAINING narimala, berliana; rukayah, siti; murtini, titien
IMAJI Vol 3, No 4 (2014): jurnal IMAJI - Oktober 2014
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1126.637 KB)

Abstract

Semarang merupakan salah satu Kota pariwisata dengan produksi batik yang mampu diperhitungkan. Telah banyak diselenggarakan pelatihan dan festival di Kota Semarang yang di canangkan oleh Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) guna mengembangkan Batik Semarangan. Tak sedikit wisatawan dari manca maupun local yang ingin datang mengunjungi batik center dan mengikuti pelatihan sebagai bekal kembali ke daerah atau negaranya. Hingga sekarang upaya pemerintah masih terbilang belum maksimal dikarenakan kurangnya informasi dan belum adanya wadah yang memfasilitasi kebutuhan batik yang mencakup fasilitas perniagaan, pelatihan dan pariwisata di Kota Semarang. Kesadaran dan keinginan masyarakat mengembangkan batik dan mengikuti pelatihan merupaka salah satu langkah awal untuk memajukan Kota Semarang dibidang seni (batik), ekonomi (kedatangan wisatawan local ataupun manca) , pariwisata, dan budaya (pengembangan festival yang ada di Semarang). Dengan adanya pengembangan di atas di imbangi pula dengan desain universal yang diharapkan mampu memfasilitasi segala gender dan usia, guna memberikan kelengkapan atribut dari setiap manusia yaitu keamanan dan kenyamanan
HOTEL RESORT DI PANTAI MANGGAR BALIKPAPAN DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR TROPIS valdhisa, dishy; murtini, titien; hardiman, gagoek
IMAJI Vol 3, No 4 (2014): jurnal IMAJI - Oktober 2014
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.5 KB)

Abstract

Pantai Manggar merupakan pantai kebanggaan masyarakat Kota Balikpapan. Pantai landai berpasir putih ini terletak kurang lebih 15 kilometer sebelah timur Kota. Dihari-hari besar dan hari-hari tertentu diadakan pertunjukan baik budaya ataupun kreatifitas di panggung terbuka ini. Yang sangat disayangkan di kawasan Pantai Manggar ini masih minim sarana-sarana pendukung pariwisata yang dapat memberikan ciri khas seperti layaknya tempat penginapan yang lebih layak seperti hotel resort mengingat tempat wisata ini mengalami peningkatan jumlah wisatawan pada hari libur. Balikpapan memiliki iklim tropis dimana dibutuhkan sebuah bangunan yang multifungsi yang memperhatikan segi penghawaan, pencahayaan dan kriteria lainnya yang berkaitan dengan Arsitektur Tropis.
PENGEMBANGAN KAWASAN OBJEK WISATA PANTAI WIDURI PEMALANG disa ceria; siti rukayah; titien murtini
IMAJI Vol 3, No 4 (2014): jurnal IMAJI - Oktober 2014
Publisher : Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.282 KB)

Abstract

Pantai Widuri Pemalang merupaka salah satu potensi wisata yang menjadi prioritas pengembangan wisata di Kabupaten Pemalang(perda no.2 th. 2007). Objek Wisata Pantai Widuri Pemalang menyajikan pemandangan pantai yang masih alami yang merupakan salah satu daya tarik untuk para wisatawan selain fasilitas yang sudah disediakan. Namun kealamian pantai yang seharusnya dirawat dengan baik rusak akibat pengembangan yang diluar kendali yang berasal dari aktivitas wisata. Obyek wisata sebagai tujuan wisatawan harus tetap dipertahankan kualitasnya. Penataan dan pengembangan kawasan wisata dengan pendekatan ekologi diharapkan akan mampu meningkatkan kualitas obyek wisata dengan memberikan nilai tambah terhadap obyek wisata tersebut dengan tetap memperhatikan kualitas lingkungan, sehingga mampu menarik lebih banyak lagi wisatawan yang datang.
HOTEL RESORT DI PANTAI MANGGAR BALIKPAPAN DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR TROPIS dishy valdhisa; titien murtini; gagoek hardiman
IMAJI Vol 3, No 4 (2014): jurnal IMAJI - Oktober 2014
Publisher : Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.5 KB)

Abstract

Pantai Manggar merupakan pantai kebanggaan masyarakat Kota Balikpapan. Pantai landai berpasir putih ini terletak kurang lebih 15 kilometer sebelah timur Kota. Dihari-hari besar dan hari-hari tertentu diadakan pertunjukan baik budaya ataupun kreatifitas di panggung terbuka ini. Yang sangat disayangkan di kawasan Pantai Manggar ini masih minim sarana-sarana pendukung pariwisata yang dapat memberikan ciri khas seperti layaknya tempat penginapan yang lebih layak seperti hotel resort mengingat tempat wisata ini mengalami peningkatan jumlah wisatawan pada hari libur. Balikpapan memiliki iklim tropis dimana dibutuhkan sebuah bangunan yang multifungsi yang memperhatikan segi penghawaan, pencahayaan dan kriteria lainnya yang berkaitan dengan Arsitektur Tropis.
PENATAAN DAN PENGEMBANGAN SENTRA BATIK & TENUN DI PEKALONGAN DENGAN PENEKANAN DESAIN SUSTAINABLE SETTLEMENT fathulia fatmatina; siti rukayah; titien murtini
IMAJI Vol 3, No 4 (2014): jurnal IMAJI - Oktober 2014
Publisher : Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1491.34 KB)

Abstract

Sebagai komoditas batik, Kota Pekalongan memiliki produk unggulan dan kebanggaan tersendiri yang pada dasarnya adalah salah satu warisan budaya dunia, ini terbukti dengan sebutan Kota Pekalongan sebagai Kota Batik serta dengan adanya sebutan baru saat – saat ini yaitu The World City Of Batik. Selain batik ada juga kerajinan khas Indonesia yang tidak kalah dengan corak dan motif Batik, kerajinan ini juga hampir dimiliki setiap daerah yang ada di Indonesia, yaitu Tenun Tradisional. Tenun tradisional ini dibuat dengan menggunakan tenaga manusia bukan tenaga mesin. Salah satu daerah penghasil tenun ATBM adalah Kota Pekalongan. Pemerintah Kota Pekalongan terus berusaha mengembangkan kerajinan tenun ATBM tersebut. Salah satu programnya dengan sentralisasi industri tenun ATBM. Sentra industri tenun ATBM yang dapat ditemukan di Kota Pekalongan berada di Kelurahan Medono, Kecamatan Pekalongan Barat. Puluhan tenaga kerja terserap dalam usaha tenun ini. Industri di sentra tenun ATBM Medono ini termasuk katagori industri kecil menengah. Para pengrajin yang rumahnya berada di jalan utama meciptakan sebuah showroom di rumah tinggalnya. Maka muncullah rumah - rumah produksi yang merupakan gabungan dari rumah tinggal, showroom, dan workshop (bengkel kerja). Perkembangan industri batik & tenun medono hanya memperhatikan aspek ekonomi dan kurang mempedulikan aspek lingkungan dan sosial. Ketidakseimbangan ini yang mengancam keberlanjutan kawasan sentra batik & tenun Pekalongan itu sendiri. Konsep window shopping ini diharapkan mampu mendorong sektor industri batik lebih maju dan semakin memperkenalkan proses produksi batik & tenun kepada masyarakat luas. Konsep desain di dalam penataan kawasan ini mengacu pada sustainable settlement yang diharapkan mampu menciptakan sebuah kawasan permukiman industri kecil yang secara berkelanjutan dapat memberdayakan masyarakat setempat sehingga dapat menunjang kehidupan masyarakatnya saat ini maupun di masa mendatang tanpa meninggalkan perhatian pada lingkungan. Konsep berkelanjutan merupakan salah satu konsep yang dapat menjadi pemecahan masalah antara industri, permukiman dan lingkungan yang menjadi perpaduan permasalahan yang ada di kawasan Karya Bakti.
SEMARANG BATIK CENTER AND TRAINING berliana narimala; siti rukayah; titien murtini
IMAJI Vol 3, No 4 (2014): jurnal IMAJI - Oktober 2014
Publisher : Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1126.637 KB)

Abstract

Semarang merupakan salah satu Kota pariwisata dengan produksi batik yang mampu diperhitungkan. Telah banyak diselenggarakan pelatihan dan festival di Kota Semarang yang di canangkan oleh Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) guna mengembangkan Batik Semarangan. Tak sedikit wisatawan dari manca maupun local yang ingin datang mengunjungi batik center dan mengikuti pelatihan sebagai bekal kembali ke daerah atau negaranya. Hingga sekarang upaya pemerintah masih terbilang belum maksimal dikarenakan kurangnya informasi dan belum adanya wadah yang memfasilitasi kebutuhan batik yang mencakup fasilitas perniagaan, pelatihan dan pariwisata di Kota Semarang. Kesadaran dan keinginan masyarakat mengembangkan batik dan mengikuti pelatihan merupaka salah satu langkah awal untuk memajukan Kota Semarang dibidang seni (batik), ekonomi (kedatangan wisatawan local ataupun manca) , pariwisata, dan budaya (pengembangan festival yang ada di Semarang). Dengan adanya pengembangan di atas di imbangi pula dengan desain universal yang diharapkan mampu memfasilitasi segala gender dan usia, guna memberikan kelengkapan atribut dari setiap manusia yaitu keamanan dan kenyamanan