Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search
Journal : JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL

PERENCANAAN DRAINASE KAWASAN KOTA LAMA SEMARANG DENGAN SISTEM TAMPUNGAN MEMANJANG Fredy suryanto; Prasetyo Hari Wibowo; Suripin Suripin; Priyo Nugroho
Jurnal Karya Teknik Sipil volume 1, Nomer 1, tahun 2012
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Banjir merupakan salah satu peristiwa yang cukup sering terjadi di kota Semarang. Kawasan Kota Lama Semarang menjadi salah satu area yang sering mengalami banjir. Banjir menimbulkan dampak negatif yang tidak bisa diabaikan, seperti menyebabkan kerusakan sarana infrastruktur kota, yaitu gedung, rumah, dan  jalan dan bahkan mematikan pergerakan di kawasan kota lama jika genangan yang terjadi cukup tinggi dan memakan waktu yang cukup lama. Maksud diadakannya  Perencanaan Sistem Drainase Kawasan Kota Lama Semarang adalah meminimalisir atau bahkan mencegah terjadinya banjir di Kawasan Kota Lama dengan cara merancang sistem drainase di Kawasan Kota Lama Semarang, yang mampu mengatasi banjir di Kota Lama. Metode yang digunakan untuk Perencanaan Sistem Drainase Kawasan Kota Lama Semarang, yaitu meliputi pengumpulan data primer dan sekunder, melakukan analisis hidrologi seperti hidrograf banjir serta analisis hidrolika untuk merencanakan dimensi saluran drainase di Kawasan Kota Lama Semarang. Perencanaan Sistem Drainase Kawasan Kota Lama Semarang menghasilkan tampungan memanjang sebagai saluran primer dan internal drain sebagai saluran sekunder hingga tersier. Direncanakan menggunakan tampungan memanjang berdimensi (2x2,5) m2 dan internal drain berdimensi 0,2m – 0,6m. Penggunaan 3 pompa submersible berkapasitas 0,5 m3/detik dan 0,25  m3/detik sebagai pompa utama dan 1 pompa berkapasitas 0,5 m3/detik sebagai pompa cadangan. Kata kunci: hidrograf banjir, tampungan memanjang, internal drain, sistem drainase, pompa submersible ABSTRACT Flood is one of the occasion that quite often happens in Semarang City. Kota Lama Semarang is being one of the areas which flood is often happened there. Flood give many negative impacts that can’t be ignored, for example is cause damage to infrastructur: buildings, houses, and roads. And even stop the mobility in that area if the flood is happened for a long time. The purpose of making plan for Kota Lama Semarang drainage is to minimize or even avoid the flood happened in Kota Lama Semarang by designing the drainage system in Kota Lama Semarang which can overcome the flood problem.   The method that used for Design of Kota lama Semarang Drainage are primary and secondary data collection, hydrology analysis such as flood’s hydrograph, hydraulics analysis for planning the dimension of drainage canal in Kota Lama Semarang. Design of Kota Lama Semarang Drainage give result to using  long storage for main canal and internal drain for secondary-tertiary canals.  Dimension of long storage is (2x2,5) m2 and internal drain canals have dimension from 0,2 m – 0,6 m. Using of 3 submersible pump with capacity 0,5 m3/detik and 0,25 m3/detik for main pumps and using 1 pumps with capacity 0,5 m3/detik for backup. Key words: Flood hydrograph, long storage, internal drain, drainage system, submersible pump
STUDI PENGEMBANGAN LONG STORAGE KARANGTENGAH, KABUPATEN BLORA Alvin Aditya; Kinathi Fitria; Suharyanto Suharyanto; suripin suripin
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Ketersediaan air di Kabupaten Blora khususnya di Desa Karangtengah, Kecamatan Ngawen saat musim hujan dapat memenuhi kebutuhan irigasi dan air baku masyarakat, namun saat musim kemarau tiba, banyak daerah yang mengalami kekurangan air. Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya untuk mengembangkan, mengendalikan, memanfaatkan atau menggunakan dan melestarikan sumber daya air yang seoptimal mungkin, agar dapat mendukung kebutuhan air penduduk secara terus menerus. Pembangunan long storage yang kemudian dilanjutkan dengan pengelolaan merupakan salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut.Studi pengembangan long storage dilakukan dalam tiga tahap yaitu analisis hidrologi, analisis hidrolika, dan perencanaan dimensi. Analisis hidrologi diawali dengan mengolah data curah hujan dengan mengambil data curah hujan selama dua puluh tahun dari Stasiun Hujan Tempuran. Setelah itu dilakukan analisis frekuensi untuk mendapat curah hujan rencana, yang kemudian data tersebut dilakukan perhitungan untuk mendapat nilai debit banjir rencana dengan menggunakan metode FSR Jawa-Sumatera, HSS Gama 1, program HEC-HMS 4.2 serta  analisis Passing Capacity pada kala ulang lima puluh tahun. Hasil perhitungan debit tersebut kemudian diolah kembali menggunakan flood routing untuk mendapatkan debit banjir outflow, untuk digunakan sebagai acuan perhitungan struktur bendung pada long storage yaitu sebesar 619,42 m3/detik. Kemudian dilakukan analisis debit andalan 80% terpenuhi untuk memperoleh potensi air Desa Karangtengah. Potensi air yang dimiliki Desa Karangtengah adalah sebesar 4,13 m3/detik pada bulan Januari, 12,70 m3/detik pada bulan Februari, 6,58 m3/detik pada bulan Maret, 3,79 m3/detik pada bulan Mei, 1,18 m3/detik pada bulan Juni, 0,61 m3/detik pada bulan Juli, 0,15 m3/detik pada bulan Agustus, 0,13 m3/detik pada bulan September, 0,13 m3/detik pada bulan Oktober, 1,65 m3/detik pada bulan November, dan 1,75 m3/detik pada bulan DesemberTahap selanjutnya adalah perencanaan dimensi. Desain bangunan bendung terdiri dari dua jenis bangunan pengatur muka air yaitu mercu tetap serta pintu skot balk. Berdasarkan perhitungan perencanaan bangunan didapat tinggi mercu yaitu 2 m pada elevasi puncak +58 m dengan besar tampungan 58.833,42 m3 dimana dapat memenuhi kebutuhan air irigasi seluas 70 ha dan kebutuhan air baku untuk 2.121 orang penduduk. Total biaya pembangunan adalah Rp 5.303.614.000,00 dengan masa Pengerjaan 28 minggu.
PERENCANAAN SUNGAI SRINGIN SEBAGAI KANAL BANJIR Sahat Hamanangan Sinaga; Sutrisno Gultom; Hari Budieny; Suripin Suripin
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.49 KB)

Abstract

Sungai Sringin berada di wilayah Semarang Timur, Kecamatan Genuk dan berbatasan langsung dengan Laut Jawa, pasang surut air laut menyebabkan kawasan Sungai Sringin banjir. Banjir yang terjadi di daerah Sungai Sringin Kecamatan Genuk juga disebabkan oleh penyempitan dan pendangkalan yang mengakibatkan menurunnya kapasitas saluran akibat sedimentasi dan bangunan yang menempati badan saluran. Untuk mengurangi dampak banjir, maka perlu dilakukan perbaikan saluran di wilayah tersebut. Tahap awal dilakukan analisis hidrologi dan hidrolika. Analisis hidrologi digunakan untuk mendapatkan informasi debit rencana yang akan digunakan untuk mendesain kapasitas penampang sesuai debit rencana yaitu periode ulang 50 tahun dan diperoleh debit rencana sebesar 110,84 . Analisa hidrolika digunakan untuk mengetahui kemampuan penampang dalam menampung debit rencana. Hasil analisis HEC-RAS menunjukkan bahwa pada kapasitas penampang eksisting tidak dapat mengalirkan debit rencana sehingga terjadi limpasan. Setelah dilakukan perubahan penampang hasilnya tidak terjadi limpasan pada perencanaan penampang dibuat penampang berbentuk persegi dengan perkuatan Sheet Pile sedalam 8 m sepanjang dua kilometer dan biaya anggaran sebesar Rp. 108.057.650.000,-.
PERENCANAAN PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI TUNTANG DI DESA SIDOHARJO KABUPATEN DEMAK Adika Cakranagara; Suripin Suripin; Hary Budieny
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 7, Nomor 2, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKSetiap tahun  akibat kerusakan lahan dari bagian hulu hingga bagian tengah DAS Tuntang telah mengakibatkan banjir di Wilayah Kabupaten Demak dan Grobogan. Hal ini dikarenakan ketika bagian tengah dan hulu DAS rusak maka air yang seharusnya terserap tidak dapat di serap dengan baik mengakibatkan air tersebut melimpas ke sungai selain itu, menyebabkan potensi erosi dan sedimentasi besar sehingga mengurangi tampungan sungai. Karena berkurangnya tampungan sungai akibat erosi dan sedimentasi menyebabkan tampungan sungai semakin kecil terjadilah banjir akibatnya menyebabkan banyak kerugian seperti kerugian harta benda, gangguan kesehatan pasca banjir, mobilisasi yang tersendat dan lain sebagainya. Oleh sebab itu sangat mendesak untuk dilakukan penanganan secara khusus melalui Rencana Tindak  Pengendalian Banjir Wilayah DAS Tuntang . Dalam beberapa waktu terakhir ini sudah dilakukan perencanaan pengelolaan wilayah sungai sebagai solusi untuk penanganan banjir seperti pembangunan bendungan, embung, normalisasi sungai, dan peningkatan saluran drainase. Akan tetapi terdapat beberapa kendala dalam perencanaan tersebut, terutama terkait dengan pembebasan lahan yang belum bisa terselesaikan sejak tahun 2009. Maksud dari perencanaan tanggul pada Sungai Tuntang ini adalah untuk menerapkan suatu sistem pengedalian banjir yang optimal dan dapat segera dilaksanakan pembangunannya karena tidak membutuhkan pembebasan lahan yang besar, atau paling tidak bisa meminimalkan kemungkinan pembebasan lahan, sehingga diharapkan dapat menjadi solusi cepat dan tepat untuk pengendalian banjir di kawasan Sungai Tuntang. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas pada Sungai Tuntang, agar tidak terjadi luapan. Peningkatan kapasitas Sungai Tuntang dilakukan dengan  berbagai cara, yaitu dengan perbaikan penampang dan perencanaan tanggul.
PERENCANAAN BANGUNAN PENGENDALI SEDIMEN DI KALI KREO Andrey Suryanto; Thomas Resa Putra; Suripin Suripin; Salamun Salamun
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.748 KB)

Abstract

The land use change of area sub-watershed Kreo potentially lead to an increase in erosion and sediment transport by river flow increases. Increased sediment transport in river flow can destabilize the river morphology Kreo such as a decrease in the riverbed Kreo (degradation), changes in river geometry vertical and horizontal direction, and the elevation of the riverbed (agradastion). To control the morphology of the river Kreo stability it need to be built sediment control structure (check dam). The design of sedimen control at Kreo river is located in the Village of Kali Pancur, District Ngaliyan. Kreo river have watershed area 65.58 km2 the length of the main river ± 30.60 km, the average river width of 14.6 m. Based on the calculations have been done better hydrological analysis, hydraulics analysis, planning dimensions check dams, control stability of main dam, and capacity analysis of sediment the river discharge plan obtained by 102 m3/s, check dam spillway base width of 20.5 m, effective height of the main dam 2 m, foundation depth of main dam, thick of mercu main dam 1.5 m, length of basin whirl 17 m, thick of basin whirl 0,6 m and sediment capacity is 14,911,55 m3 with the design life of 10.7 years. This project implementation is scheduled for 20 weeks with a budget plan of Rp. 2.340.000.000, -.
PENATAAN SISTEM SUNGAI SENGKARANG SEBAGAI SALAH SATU PENANGANAN ROB KOTA/ KABUPATEN PEKALONGAN Muhammad Firqotul Ulum; Aji Perdana Wira Utama; Suripin Suripin; Sumbogo Pranoto
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (717.697 KB)

Abstract

Tidal flood which’s occured at Pekalongan City/District entered into settlement through a river that empties into the sea, beach and drainage. This condition will be critical when at the same time the highest tides and great flood. Tidal flood is predicted to increase due to rising sea levels ranged from 4,46 to 4,60 mm/year and there’s land subsidence about 3 cm/year. Tidal flood which’s enter into settlements with the river one of them occurred at Sengkarang river system (Sengkarang river, Meduri river and Bremi river). The occurrence of runoff in rivers such as the capacity of the river current is smaller than the existing discharge. To overcome this, the rivers will be evaluated its capacity to discharge plans return period of 25 years (Q25) which is accompanied by tidal conditions. Analysis is needed to evaluate the capacity of the river including hydrological, tidal and hydraulic analysis. Hydrological analysis is used to calculate the flood discharge plan with the HSS Gama 1 method. Tidal analysis is used to determine the height of the sea surface elevation. Hydraulic analysis is used to calculate the capacity and dimensions of the river using HEC-RAS 4.1 software. HEC-RAS simulation performed with two scenarios. The first scenario is the merge of the downstream of Meduri river and Bremi river with Sengkarang river. The second scenario is the separate of the downstream of Meduri river and Bremi river with Sengkarang river. Results from HEC-RAS simulation with discharge plans Q25 and tidal conditions/HHWL for existing cross-section of the river showed that hydraulically separated model is more profitable than merge model because the water level in separated scenario is lower than the merge scenario and estimated from sedimentation will better because its estuary has been separated.
PERENCANAAN LONG STORAGE TREMBULREJO, KABUPATEN BLORA Brian Ridhlo Adila; Ahmad Fauzi Rosandi; Suripin Suripin; Sumbogo Pranoto
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 7, Nomor 3, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK                                        Desa Trembulrejo merupakan salah satu desa di Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora. Desa Trembulrejo berjarak 15 km dari pusat Kabupaten Blora dan memiliki luas wilayah 398 ha dengan penggunaan lahan didominasi oleh tegalan dan sawah dengan luasan masing-masing 187 ha dan 151 ha. Begitu luasnya lahan pertanian membuat sebagaian besar masyarakat Desa Trembulrejo bekerja sebagai petani. Desa Trembulrejo terkenal sebagai salah satu desa penghasil padi. Dalam beberapa tahun terakhir para petani  setempat mengalami gagal panen. Masalah tersebut disebabkan kurangnya suplai air irigasi saat musim kemarau.Sebuah long storage akan dirancang di alur Sungai Trembulrejo untuk mengatasi masalah kurangnya suplai air irigasi yang terjadi. Long storage direncanakan menampung sebagian air di sungai Trembul saat musim penghujan kemudian air tampungan digunakan saat musim kemarau. Perencanaan Long Storage Trembulrejo meliputi konstruksi bangunan utama dan bangunan pelengkap. Perhitungan debit banjir rencana didesain menggunakan debit rencana 50 tahun sebesar 280,81 m3/detik. Konstruksi bangunan long storage direncanakan menggunakan material beton K275 serta perkuatan dinding menggunakan dinding beton K175 dan bronjong. Bangunan pelimpah memiliki 5 buah pintu air dari skot balk dengan material kayu jati. Dari hasil perencanaan didapatkan volume tampungan sebesar 14,000 m3, elevasi puncak mercu + 63,5 m, tinggi mercu 2,5 m, direncanakan dapat melayani kebutuhan air irigasi untuk lahan seluas 80 ha. Pembangunan Long Storage Trembulrejo diperkirakan menelan biaya Rp 2.754.249.000,00 dengan masa pengerjaan 40 minggu.
PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH PDAM KOTA SALATIGA Arif Kurniawan; Agus Priyanto; Suripin Suripin; Salamun Salamun
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.758 KB)

Abstract

PDAM water supply services Salatiga still faced with various technical, financial and institutional problems. To overcome these problems we need a strategy of how to remedy the problems based on technical, financial and institutional aspects. With these strategies, it’s expected, the water services to the community can be improved, in order to get access and reduction of water loss up to 25% can be achieved the target of 85% services. Evaluation results so that the availability of the technical aspects of water sources Salatiga urban areas do not meet the minimum water needs up to 10 years, coverage is still low,the leakage rate is still high and the condition of the existing transmission and distribution pipelines still need to be addressed .While a better performance of PDAM Salatiga needs take a few strategies releted to finance and management techniques.
PERENCANAAN SISTEM DRAINASE KALI KENDAL Sukma Adji Nugrahedi; Adi Saputra; Suripin Suripin; priyo Nugroho P.
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (620.366 KB)

Abstract

Kendal river is always overtopped during rainy day, certainly in central city and densely populated area. The flood duration around 4-8 hours with 40-60 cm depth caused the secondary channel can’t flow into the primary channel. The problem of flooding caused by the capacity of Kendal River is decreasing. Base on that condition, this final project was aimed to redesign Kendal River system based on capacity and functionality. The first step on redesign drainage system is hidrology analysis for determining a flood discharge, analysis hidrolic analysis by HEC-RAS software to evaluate the capacity exsisting channel. The conclution of the evaluation result is the maximum channel capacity could be increased to 10 years discharge flood only (34,94 m3/s). Increase the capasity of the trapezium channel by enlarge a basis channel along 10 m at Kendal River (11,750 m), include the revetment construction (2,300 m) on P.5+050 – P.10, P.11 - P.12, P.13+050 - P.15, P.44+050 - P.45+050, P.65 - P.80. Anchored wall construction decided as a retaining wall for a rectangular channel type (2,050 m) at P.24 - P.4+050. And then, for accomodate 25 years flood discharge (45,43 m3/s) need 7 ha retention pond. Total cost is Rp. 63,847,420,000,00 for 10 years discharge desain.
PENATAAN KANAL BANJIR TIMUR SEMARANG Krisma Adijaya; Wisnu Prianto; Suripin Suripin; Hary Budieny
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (891.63 KB)

Abstract

Semarang has two major channels namely Kanal Banjir Timr (KBT) and the Kanal Banjir Barat (KBB). KBT is a canal that functioned as a flood control of the eastern city of Semarang. The existing condition of KBT is no longer able to accommodate the existing flood discharge. At the end of March 2015, KBT overflowed and inundated the residential areas around it. The decrease capacity of KBT are caused by the high of sedimentation, isn’t appropriate river space, and garbage. Therefore, proper handling efforts are needed to improve KBT. The aim of this study is to design a plan of KBT. The concept of river restoration considers not only hydraulic aspect, but also environment around the river (Maryono, 2007). The design of KBT is divided into three steps, first step is hydrology analysis, second step is hydraulics analysis and the third is the step of design. The aim of hydrological analysis is to determine the flood discharge with the HSS Gama I method. The aim of hydraulics analysis is to determine the dimension of the KBT that able to accommodate the flood discharge using HEC-RAS software. The third step is to create a landscape designs of KBT space area and estimate the cost needed. Based on this study, the proposed discharge Q 50-year is 518.29 m3/sec. To accommodate the discharge the demension of KBT is enlarged from 21.2 m to 23 m at the upstream, from 35.7 m to 40 m at the middle stream and from 55.4 m to 65 m at the downstream. In the border area and the banks of the canal changes into green space area, parks and sports facilities area. Total costs required to implement them is Rp . 118,848,568,000.00 (A Hundred Eighteen Billion Eight Hundred Forty Eight Million Five Hundred Sixty Eight Thousand Rupias).
Co-Authors ., Muhrozi ., Soebroto Adi Saputra Adika Cakranagara agung fitra siregar Agus Eko Kurniawan, Agus Eko Agus Priyanto Agus Priyanto Ahmad Fauzi Rosandi Ahsan Habib Aji Perdana Wira Utama Alvin Aditya Amir Hadziq Fahmi Andhika Rhama Mahardika Andrean Rahady Juanizar Andreas Tigor Oktaga, Andreas Andrey Suryanto Andung Yunianta Arif Kurniawan Ariwibowo, Mohammad Lutfi Ashri Febrina Rahmasari Aulia Wahyu Rahmawati Bagus Hario Setiadji Benson Limbong bramantyo herawanto Bramantyo Herawanto Brian Ridhlo Adila Darwin Pakpahan, Darwin Denny Nugroho Sugianto Desyta Ulfiana Dwi Kurniani Dwi Kurniani Dwi Kurniani Dwi Kurniani Dwi Purwantoro Sasongko Dwi Yuliasari Dwitama Aji Putriana Dyah Ari Wulandari Dyah Ari Wulandari Evi Rahmawati Fadilah . Fadilah . Fahmi Anggriawan Yulianto Fredy suryanto Hari Budieny Hari Budieny Hari Nugroho Hari Nugroho Harjanti, Widyayuni Nur Hartuti Purnaweni Hary Budieny Hary Budieny Henny Herawati heru budhi krisnanto Hidayat Pawitan Ignatius Sriyana Ignatius Sriyana intan fauziah ramadhini Iwan K. Hadihardaja Jati Utomo Dwi Hatmoko Joko Windarto Kartini Kartini Khoirul Murod Kikis Dinar Yuliesti Kinathi Fitria Krisma Adijaya Lisa Adatika Luckman Ismail M. Januar J.P. Martin Martunas Agung P.S. Matias Roy Adi Wijaya, Matias Muchammad Chusni Irfany Muhammad Firqotul Ulum Muhammad Helmi Muhrozi . Nastain Nur Yuwono Nur Yuwono Pradnya Paramita Soka Pudyawati Pranoto Samto Atmodjo Prasetyo Hari Wibowo Priyo Nugroho priyo Nugroho P. Priyo Nugroho Parmantoro Propezite Nurhutama Mustain Purwanto Purwanto Rahadianti Kusuma Dewi ratih Pujiastuti, ratih Ricky Zefri Riekea Astika Putri Gultom Rudi Yuniarto Adi Sahat Hamanangan Sinaga Salamun Salamun Salamun Salamun Salamun Salamun Satriyo Pandu Wicaksono Slamet Hargono Soebroto . Sri Eko Wahyuni Sri Prabandiyani R. Wardani Sri Prabandiyani R. Wardani, Sri Prabandiyani R. Sri Sangkawati Sachro Sri Sangkawati Sachro, Sri Sriyana Sriyana Sudarno Sudarno Sudarno Sudarnoutaomo Sudarnoutaomo Suharyanto Suharyanto Suharyanto Suharyanto SUHARYANTO SUHARYANTO Sukma Adji Nugrahedi Sumbogo Pranoto Suprapto Suprapto surya adi kusuma Suseno Darsono Suseno Darsono Suseno Darsono Sutarto Edhisono Sutrisno Gultom Syafrudin Syafrudin TATI NURHAYATI Taufik Dani Thomas Resa Putra Trias Wigyarianto Vita Ariesta Fitriana Widyayuni Nur Harjanti Wisnu Prianto