cover
Contact Name
Sri Rahayu
Contact Email
srirahayuatirfiyah@gmail.com
Phone
+6285379034482
Journal Mail Official
srirahayuatirfiyah@gmail.com
Editorial Address
Jl.Tentara Pelajar Mudal Boyolali 57351
Location
Kab. boyolali,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Kebidanan
Core Subject : Science,
ABSTRAK Latar Belakang : Involusi uterus adalah suatu proses dimana uterus kembali ke kondisi sebelum hamil. Proses ini dimulai segera plasenta lahir akibat kontraksi otot-otot polos uterus (Ambarwati, 2009). Senam nifas adalah latihan jasmani yang dilakukan setelah melahirkan, dimana fungsinya adalah untuk mengembalikan kondisi kesehatan, untuk mempercepat penyembuhan, mencegah timbulnya komplikasi, memulihkan dan memperbaiki regangan pada otot – otot setelah kehamilan (Ervinasby, 2008). Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Pengaruh senam nifas terhadap involusi uterus pada ibu post partum Di Puskesmas Mariana Kabupaten Banyuasin tahun 2020. Metodologi : Penelitian ini Merupakan penelitian Kuantitatif dengan pendekatan quasi eksperimen dengan rancangan pretest posttest dengan kelompok kontrol (pretest-posttest with control group). Hasil : Hasil Penelitian menunjukan bahwa rerata involusi uterus pada kelompok Kontrol (Tidak melakukan senam Nifas) adalah 5,30+0,67 cm, rerata kelompok perlakuan (melakukan Senam Nifas) adalah 3,00+1,05 cm. Analisis kemaknaan dengan uji Mann Withney menunjukkan bahwa nilai p = 0,000. Hal ini berarti bahwa kedua kelompok sesudah diberikan perlakuan, rerata Involusi Uterus berbeda secara bermakna (p<0,05). Kesimpulan : Involusi uterus kelompok kontrol (Tidak melakukan senam) sesudah/Pengukuran ke dua terjadi penurunan involusi uterus dan Involusi uterus kelompok Perlakuan (melakukan senam nifas) sesudah senam nifas terjadi penurunan involusi uterus secara signifikan. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa Ada pengaruh senam nifas terhadap involusi uteri.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "VOLUME 5 NO.1 JUNI 2013" : 10 Documents clear
HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI DENGAN USAHA PREVENTIF TERJADINYA KEPUTIHAN Noviyana Isnaini; Lies Indarwati
Jurnal Kebidanan VOLUME 5 NO.1 JUNI 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v5i2.108

Abstract

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI DENGAN USAHA PREVENTIF TERJADINYA KEPUTIHAN Noviyana I & Lies Indarwati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK Keputihan atau Fluor Albus merupakan suatu kondisi dimana cairan yang berlebihan keluar dari vagina. Keputihan dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu keputihan normal (fisiologis) dan keputihan abnormal (patologis). Keputihan yang bukan merupakan penyakit (fisiologis) dapat saja terjadi pada setiap wanita. Penyakit keputihan menyerang sekitar 50 % kehidupan wanita dan mengenai hampir pada semua umur. Data penelitian tentang kesehatan reproduksi wanita menunjukan 75 % wanita di dunia pasti menderita keputihan. Penyakit keputihan juga menyerang santri Pondok Pesantren Pabelan, hampir keseluruhan sekitar 80% mengalami keputihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang keputihan dengan usaha preventif terjadinya keputihan pada remaja putri MA Pondok Pesantren Pabelan. Jenis penelitian ini menggunakan metode analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sempel yang diambil adalah remaja putri kelas IX, X, dan XI di MA Pondok Pesantren Pabelan sebanyak 50 siswi dari jumlah populasi sebanyak 102 siswi dengan menggunakan simple random sampling. Tehnik analisa data menggunakan uji che square dengan program SPSS 17. Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan yang baik tentang keputihan dan sikap relatif positif terhadap penanganan keputihan. Hasil analisis yang didapat adalah X2 hitung = 10,519 dan p-value = 0,002 , p < 0,05. Kesimpulan penelitian yaitu ada hubungan yang bermakna dari pengetahuan dengan usaha preventif terjadinya keputihan Kata kunci : Remaja putri, usaha preventif dan keputihan
HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR Nofi Yuliyati; Novita Nurhidayati
Jurnal Kebidanan VOLUME 5 NO.1 JUNI 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v5i2.113

Abstract

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK AKB di Indonesia sampai saat ini masih tinggi. Penyebab kematian bayi yaitu BBLR 38,94%, asfiksia lahir 27,97%. Hal ini menunjukkan bahwa 66,91% kematian perinatal dipengaruhi oleh kondisi ibu saat melahirkan. Faktor penyebab Berat Badan Lahir Rendah salah satunya adalah faktor ibu yang mengalami komplikasi selama kehamilan seperti anemia yaitu suatu keadaan dengan kadar hemoglobin dibawah 11 gram %. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara anemia ibu hamil dengan berat badan bayi lahir. Penelitian yang dilakukan dengan metode survei analitik. Pendekatan yang digunakan adalah retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah bayi baru lahir di desa Kembang, Ampel, Boyolali yang tercatat pada Januari- Desember tahun 2011 yaitu sejumlah 50 bayi, menggunakan teknik total sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kohort ibu dan kohort bayi. Analisis data menggunakan chi square. Bahwa angka kejadian anemia sebanyak 22 (44,0%), sedangkan angka kejadian berat badan lahir rendah sebanyak 19 (38,0%). Hasil nilai probabilitas lebih kecil dari level of significant 5 % (0,0001 < 0,05). Maka dapat disimpulkan ada hubungan antara anemia pada ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir. Kata Kunci: anemia, berat badan bayi lahir
PERBEDAAN LAMA KALA I FASE AKTIF PADA IBU BERSALIN YANG DILAKUKAN DAN YANG TIDAK DILAKUKAN PIJAT ENDORPHIN DI RB MARGO WALUYO SURAKARTA Ari Puji Astuti; Masruroh STIKES Ngudi Waluyo Ungaran
Jurnal Kebidanan VOLUME 5 NO.1 JUNI 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v5i2.109

Abstract

PERBEDAAN LAMA KALA I FASE AKTIF PADA IBU BERSALIN YANG DILAKUKAN DAN YANG TIDAK DILAKUKAN PIJAT ENDORPHIN DI RB MARGO WALUYO SURAKARTA Ari Puji Astuti & Masruroh STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya angka kejadian partus lama di Rumah Bersalin Margo Waluyo. Salah satu cara mengatasi partus lama adalah dengan melakukan pijat endorphin. Pijat ini dapat merangsang hormon oksitosin yang menyebabkan kontraksi uterus sehingga proses dilatasi serviks dapat berlangsung lebih singkat. Di Rumah Bersalin Margo Waluyo, pijat endorphin belum pernah diterapkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan lama kala I fase aktif pada ibu bersalin yang dilakukan dan tidak dilakukan pijat endorphin. Design yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasy eksperimental design dengan posttest only. Sampel berjumlah 24 ibu bersalin kala I fase aktif yang terdiri dari 12 orang sebagai kelompok kontrol dan 12 orang sebagai kelompok intervensi yang diambil dengan teknik accidental sampling. Instrumen pengambilan data yang digunakan berupa lembar observasi partograf. Data dianalisis menggunakan uji t independen. Hasil uji t independen didapatkan nilai p = 0,034 (p < 0,05) ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan terhadap lama kala I fase aktif pada ibu bersalin yang dilakukan dan yang tidak dilakukan pijat endorphin, dimana pada kelompok yang dilakukan pijat endorphin rata-rata persalinannya menjadi lebih cepat dengan beda rerata sebesar 62,5 menit. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif prosedur penatalaksanaan persalinan kala I fase aktif dan sebagai alternatif non farmakologi untuk mempersingkat lama kala I fase aktif pada ibu bersalin. Kata kunci : Ibu bersalin, lama kala I fase aktif dan pijat endorphin
PENGARUH MASSAGE EFFLEURAGE TERHADAP PENGURANGAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF PADA PRIMIPARA DI RSIA BUNDA ARIF PURWOKERTO TAHUN 2011 Rohmi Handayani; Winarni Winarni; Sadiyanto Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto
Jurnal Kebidanan VOLUME 5 NO.1 JUNI 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v5i2.114

Abstract

PENGARUH MASSAGE EFFLEURAGE TERHADAP PENGURANGAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF PADA PRIMIPARA DI RSIA BUNDA ARIF PURWOKERTO TAHUN 2011 Rohmi Handayani , Winarni & Sadiyanto Akademi kebidanan YLPP purwokerto ABSTRAK Proses melahirkan seorang anak dan rasa sakit saat melahirkan adalah sebuah siklus alami pada seorang wanita. Sakit terjadi karena kontraksi selama proses pembukaan dan penipisan servik. Meningkatnya frekuensi dan durasi kontraksi lebih sakit dirasakan terutama pada primipara. Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode massage effleurage terhadap pengurangan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif pada primipara sebelum dan sesudah intervensi. Penelitian ini menggunakan bentuk pre eksperimen dengan desain one group pretest-postes. Variabel bebas massage effleurage dan variabel terikat pengurangan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif. Pengumpulan data mengunakan instrument numerical rating scale (NRS). Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 34 orang primipara. Analisa data yang digunakan adalah uji pair t test. diperoleh intensitas nyeri sebelum dilakukan metode massage effleurage rata-ratanya adalah 7,647. Setelah dilakukan metode massage effleurage diperoleh rata-ratanya adalah 6,117. Nilai perbedaan rata-rata sebelum dan sesudah dilakukan metode massage effleurage adalah 1,53 (t-hitung: 8,260 dan t-tabel: 1,960).Dengan nilai p (0,000) < α (0,050). Ada perbedaan yang signifikan antara intensitas nyeri sebelum dilakukan dan setelah dilakukan metode massage effleurage. Hasil penelitian ini dinyatakan bahwa metode massage effleurage dapat digunakan sebagai intervensi dalam asuhan kebidanan kepada ibu bersalin. Kata Kunci : Metode Massage effleurage, Intensitas nyeri, Persalinan kala I Kepustakaan : 41 (tahun 2001- 2010)
HUBUNGAN ASUPAN SUSU SAPI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN Retno Utami; Tinah Akbid Estu Utomo Boyolali
Jurnal Kebidanan VOLUME 5 NO.1 JUNI 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v5i2.105

Abstract

HUBUNGAN ASUPAN SUSU SAPI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN Retno U & Tinah Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK Air susu ibu merupakan makanan yang terbaik bagi bayi. Setelah usia 2 tahun, diperlukan pemberian makanan sapihan pada anak. Banyak ibu memberikan susu formula sebagai pengganti ASI. Namun pada kondisi tertentu seperti harga susu formula terlalu mahal hingga tidak terjangkau, beberapa ibu memberi asupan susu sapi pada anak. Komposisi susu sapi berbeda dengan komposisi ASI. Bakteri patogen dapat dengan mudah berkembang biak dalam susu sapi, sehingga pemberian susu sapi tanpa proses pasteurisasi dan sterilisasi yang tinggi dapat menimbulkan efek samping bagi anak, diantaranya gangguan pencernaan seperti diare. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan susu sapi dengan kejadian diare pada anak usia 2-5 tahun. Penalitian dilakukan di wilayah Desa Ngadirojo, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan waktu cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah Quota Sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak usia 2-5 tahun di Desa Ngadirojo, Ampel, Boyolali yaitu sejumlah 216 anak dengan sampel penelitian sejumlah 68 anak. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji Chi Square.Hasil penelitian bahwa asupan susu sapi pada anak usia 2-5 tahun sebanyak 47 responden (69,1%) dan kejadian diare pada anak usia 2-5 tahun sebanyak 54 responden (79,4%) dengan nilai p = 0,002 (p < 0,05). Maka artinya ada hubungan antara asupan susu sapi dengan kejadian diare pada anak usia 2-5 tahun di Desa Ngadirojo, Ampel, Boyolali Kata kunci : Asupan susu sapi, diare
THE DIFFERENCES IN NUTRITIONAL STATUS OF CHILDREN OF WORKING MOTHERS WITH AREN’T WORKING IN THEKEJOBONG DISTRICT PURBALINGGA REGENCY Sumarni Sumarni; Warni Fridayanti; Tri Wahyuni Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto
Jurnal Kebidanan VOLUME 5 NO.1 JUNI 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v5i2.110

Abstract

THE DIFFERENCES IN NUTRITIONAL STATUS OF CHILDREN OF WORKING MOTHERS WITH AREN’T WORKING IN THE KEJOBONG DISTRICT PURBALINGGA REGENCY Sumarni, Warni Fridayanti & Tri Wahyuni Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto ABSTRACT The infancy is a vulnerable time for nutritional problems. At this time, children experience rapid growth and development and this require nutritious food. Nutritional adequacy can be influenced by the mother's occupation. Mothers work closely relation to earned income mothers to buy nutritious food, so the nutritional intake can be maintained and toddlers are not malnourished. To knowing the differences in nutritional status of children of working mothers with children under five who are not working in the district Kejobong Purbalingga. This research is a observational with cross sectional approach. The sample was all children under five in sub Kejobong mother Purbalingga as many as 97 people. Analysis using percentage distributions and U Mann Whitney test. Nutritional status of children of mothers who work most toddler in the category of less that 26 people (45.6%). Nutritional status of children of mothers who did not work most toddler much in both categories with 26 people (66.7%). There are differences in nutritional status of children of working mothers with children under five who are not working in the district Kejobong Purbalingga (p = 0.009). There was a differences in nutritional status of children of working mothers with children under five who are not working in the district Kejobong Purbalingga. Both mothers toddlers who work and who do not work should pay more attention to the needs of children by providing nutritious foods. Keywords : Nutritional status, working mother
ANALISIS PERBEDAAN TERAPI DISMENORHEA DENGAN METODE EFFLERUAGE, KNEADING, DAN YOGA DALAM MENGATASI DISMENORHEA Sugi Purwanti Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto
Jurnal Kebidanan VOLUME 5 NO.1 JUNI 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v5i2.106

Abstract

ANALISIS PERBEDAAN TERAPI DISMENORHEA DENGAN METODE EFFLERUAGE, KNEADING, DAN YOGA DALAM MENGATASI DISMENORHEA Sugi Purwanti Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto ABSTRACT Dysmenorrhea is pain in the lower abdomen felt during menstruation. Dysmenorrhea is the most frequent symptom complained. These disorders are subjective, difficult to assess the weight and intensity. The Effleurage, kneading, yoga are method that used to solve dysmenorrhea. The purpose of this research is to knowing comparative efectiveness of effleurage, kneading and yoga method to decrease the intensity of dysmenorrhea. The research was quasy experimental design with pre test and post test design. Respondent was student YLPP’s academy of midwivery, numbered 45 people by random sampling. The research was using a paired sample T test with value of α 0.05. The average dysmenorrheal intensity before doing effleurage, kneading, yoga are 5,27 : 6,27 : 6,27. The average dysmenorrheal intensity after doing effleurage, kneading, yoga are 3.00 : 2,87 : 3,47. The average differences before and after effleurage, kneading, yoga are 2,267 : 3,400 : 2,800 with p value 0,000. The size effect of effleurage, kneading, yoga to decrease dismenorrhea intensity are 0,875 : 0,968 : 0,923. There are a significant difference before and after doing therapy effleurage, kneading and yoga. The effleurage therapy, kneading therapy, and yoga treatment can be used as the alternative intervention to decrease dismenorrhea intensity. Keyword : Dysmenorrhea, effleurage, kneading, yoga
ANALISIS FAKTOR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK YANG BERPENGARUH TERHADAP INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA TAHUN 2013 Yuli Trisnawati; Kuswatin Khasanah Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto
Jurnal Kebidanan VOLUME 5 NO.1 JUNI 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v5i2.111

Abstract

ANALISIS FAKTOR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK YANG BERPENGARUH TERHADAP INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA TAHUN 2013 Yuli Trisnawati & Kuswatin Khasanah Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto ABSTRACT ARI was the most important cause of morbidity and mortality to children. ARI case was placed in the first level in the most care in Indonesia. It showed illness number because or ARI was still high. The amount of children who suffered ARI from January up to march 2013 in Tumanggal village was 52 of 234 children. The objective of this research was to show several determinant which were related to ARI to children under five in Tumanggal Village Pengadegan Sub District Purbalingga Regency Year 2013. This research was an analytic survey research by case control approaching. The sample was 92 and taken by using systematic random sampling. The instruments used were observation sheet and interview. Data analysis was done by using chi square. The result showed that there was relation between the house condition and ARI (chi square p value = 0,034 < 0,05, OR: 1,719), there wasn’t relation between nutrition status and ARI (chi square p value = 0,420 > 0,05), and there was relation between family smoking habit at home and ARI (chi square p value = 0,043 < 0,05, OR: 2.917). And the family smoking habit is the most faktor that influence ARI wit OR : 0.320 and p 0.040. Conclution there was a relation between the house condition and family smoking habit at home to ARI but there wasn’t relation between nutrition status and ARI to the children under five years. And the family smoking habit is the most faktor that influence ARI to children under five years. Key words : ARI, house condition, nutrition status, smoking
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT TABLET FE DI DESA CANDI, KECAMATAN AMPEL, KABUPATEN BOYOLALI Wahyu Tri Utami; Dwi Anita Apriastuti
Jurnal Kebidanan VOLUME 5 NO.1 JUNI 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v5i2.107

Abstract

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT TABLET FE DI DESA CANDI, KECAMATAN AMPEL, KABUPATEN BOYOLALI Wahyu Tri Utami & Dwi Anita A Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK Salah satu penyebab kematian maternal tidak langsung adalah anemia. Frekuensi anemia dalam kehamilan di negara-negara yang sedang berkembang lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara yang sudah maju karena defisiensi makanan memegang peranan yang sangat penting dalam timbulnya anemia. Pemberian tablet tambah darah selama kehamilan merupakan salah satu cara yang paling cocok bagi ibu hamil untuk meningkatkan kadar Hb sampai tahap yang diinginkan, karena sangat efektif dimana satu tablet mengandung 60 mg Fe. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang manfaat tablet Fe di Desa Candi Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yaitu suatu penelitian dengan tujuan untuk membuat gambaran tentang suatu keadaan obyektif dengan data kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 53 responden dengan teknik pengambilan Total Sampling. Analisa data dalam penelitian ini adalah analisa univariate yaitu analisa yang menggunakan satu variabel. Karakteristik responden terbanyak usia 20 – 35 tahun sebanyak 47 (88,7%) responden; Tingkat pendidikan responden terbanyak adalah SD sebanyak 31 (58,5%) responden; Sumber informasi terbanyak adalah dari tenaga kesehatan sebanyak 35 (66,0%) responden; dan 4) Tingkat pengetahuan terbanyak adalah pengetahuan kurang sebanyak 38 (71,7%). Kata Kunci : Pengetahuan Ibu Hamil, Manfaat Tablet Fe
HUBUNGAN PEMBERIAN SUSU FORMULA DENGAN OBESITAS PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KECAMATAN MANDIRAJA KABUPATEN BANJARNEGARA Febriana Triastuti; Tri Anasari Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto
Jurnal Kebidanan VOLUME 5 NO.1 JUNI 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v5i2.112

Abstract

HUBUNGAN PEMBERIAN SUSU FORMULA DENGAN OBESITAS PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KECAMATAN MANDIRAJA KABUPATEN BANJARNEGARA Febriana Triastuti & Tri Anasari Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto ABSTRACT Excessive weight gain in infants can make it have a health problem, one of which is obesity. Obesity is a disorder characterized by accumulation of excess body fat tissue. Bottle fed children will be obese by age five or six years. Infant formula can lead to obesity because it has more short chain saturated fatty acids, whereas unsaturated fats only 3%. The purpose of this research to find out the correlation of giving the formula milk and the obesity in the children in age 5-6 year olds at Early Childhood Education School Sub district of Mandiraja. The type of this research was observational by using the approach of case control. Population in this research was all the children of age 5-6 year olds. The sample of each group is 58 children. Procedure of taking sample for the group of case used the total sampling and the group of control used the simple random sampling. Research instrument used the questionnaire and observation. Data analysis used the chi-square. The most of respondent consumed the formula milk 71 respondents (61.2%). Group of case and group of control each of them 58 cases (50%). There was the correlation between the giving of formula milk and the obesity in the children of 5-6 year olds at Early Childhood Education School Sub district of Mandiraja (p value = 0.000 and OR = 4.26). There was the correlation between the giving of formula milk and the obesity in the children of age 5-6 year olds at Early Childhood Education School Sub district of Mandiraja. Every health officer would be better in order to not giving the Baby Formula Milk and/or other baby product that can impede the program of giving Exclusive Breast Milk except for the baby with the medical indication condition, baby does not has mother or mother is isolated from the baby. Keywords : Formula Milk, obesity, children of 5-6 year olds

Page 1 of 1 | Total Record : 10