cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Agrotek Tropika
Published by Universitas Lampung
ISSN : 23374993     EISSN : 26203138     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Agrotek Tropika (JAT) is a journal of science in the field of agrotechnology which covers several fields of science such as Agronomy, Horticulture, Soil Science, and Plant Pests and Diseases. Journal of Tropical Agrotek published since 2013 and published three times in one year ie in January, May, and September. Journal of Tropical Agrotek published by Department of Agrotechnology, Faculty of Agriculture, University of Lampung in cooperation with Agroteknologi Association of Indonesia (PAGI) Lampung.
Arjuna Subject : -
Articles 28 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2015)" : 28 Documents clear
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK BIO-SLURRY PADAT DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) Fidya Gustriana; Rugayah Rugayah; Yafizham Yafizham; Kus Hendarto
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.14 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i1.1949

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik Bio-slurry padat dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah (Allium ascalonicum L.). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2013 sampai April 2014 di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian ini terdiri atas dua percobaan. Percobaan I menggunakan tanah sub soil dan Percobaan II menggunakan tanah top soil dan disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan tunggal yang diulang 3 kali terdiri dari p0 = kontrol (tanpa perlakuan), p1, TSP 300 kg ha-1, KCl 200 kg ha -1, p2 = Bio-slurry padat 4000 kg ha-1,Urea 300 kg ha-1, TSP 225 kg ha = Bio-slurry padat 6000 kg ha-1, Urea 200 kg ha-1, TSP 150 kg ha-1, dan KCl 100 kg ha-1, p4-11 = Urea 400kg ha, dan KCl 150 kg ha = Bio-slurry padat 8000 kg ha, Urea 100 kg ha-1, TSP 75 kg ha-1, dan KCl 50 kg ha-1, p5 = Bio-slurry padat 10000 kg ha. Homogenitas ragam diuji dengan uji Bartlet, aditivitas data diuji dengan uji Tukey, dan perbedaan nilai tengah diuji dengan uji kontras pada taraf 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik Bio-slurry padat dan pupuk NPK pada berbagai dosis perlakuan pada variabel pertumbuhan tajuk dan pertumbuhan umbi serta hasil per tanaman menunjukkan hasil yang beragam. Pada Percobaan I, perlakuan yang dicobakan menunjukkan perbedaan yang nyata pada bobot kering daun, jumlah umbi dan susut bobot umbi. Pada Percobaan II, perlakuan yang dicobakan menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap jumlah umbi dan susut bobotumbi. Pertumbuhan dan hasil bawang merah Percobaan II lebih baik dibandingkan Percobaan I, jumlah umbi dan bobot kering angin umbi rata-rata pada Percobaan II adalah 6 umbi dan 6,2 g lebih baik dibandingkan Percobaan I yaitu 4 umbi dan 2,6 g. Secara agronomis, perlakuan pupuk campuran yaitu p3 -1 (Bio-slurry padat dosis 6000-8000 kg/ha dan pupuk NPK (Urea 100-200kg ha-1, TSP 75-150 kg ha-1, KCl 50-100 kg ha), mampu menghasikan bawang merah yang lebih tinggi yaitu 3 ton per hektar dibandingkan tanpa perlakuan yang hanya menghasilkan 1,5 ton per hektar.
PENGARUH DOSIS VERMIKOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.) dan PERUBAHAN BEBERAPA SIFAT KIMIA TANAH ULTISOL TAMAN BOGO I Gusti Putu Setiawan; Ainin Niswati; Kus Hendarto; Sri Yusnaini
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.428 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i1.2009

Abstract

Penggunaan pupuk akhir-akhir ini semakin berkembang, bahkan cenderung mutlak diperlukan. Pada tanah pertanian sering digunakan pupuk buatan atau kimia. Penggunaaan pupuk kimia secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan kerusakan lingkungan dan menyebabkan produktivitas tanah menurun. Untuk mengurangi dampak kerusakan lingkungan akibat penggunaan pupuk kimia, petani dapat menggunakan pupuk organik yang memiliki potensi tinggi untuk meningkatkan kesuburan tanah, salah satu pupuk organik yang dapat digunakan tersebut adalah vermikompos. Pemupukan ini dimaksudkan untuk menambahkan unsur hara tanah yang semakin lama semakin berkurang karena terserap oleh tanaman untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.  Pakcoy (Brassica rapa L.) adalah jenis tanaman sayur-sayuran yang termasuk keluarga Brassicaceae.  Media tanam adalah tanah yang cocok untuk ditanami pakcoy adalah tanah gembur, banyak mengandung humus, subur, serta pembuangan airnya baik derajat kemasaman (pH) tanah yang optimum untuk pertumbuhannya adalah antara pH 5 sampai pH 7.  Penelitian dilaksanakan dari bulan Mei sampai Juli 2013. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 ulangan, secara keseluruhan penelitian ini terdiri dari 24 satuan percobaan. Perlakuan yang digunakan adalah Kontrol, Tanah dengan 10 % (0,5 kg vermikompos), Tanah dengan 20 % (1 kg vermikompos), Tanah dengan 30 % (1,5 kg vermikompos).  Data yang diperoleh dirata-ratakan, kemudian diuji homogenitasnya dengan uji Bartlet dan aditivitasnya dengan uji Tukey. Selanjutnya data dianalisis dengan analisis ragam pada taraf 5%. Untuk mengetahui beda nilai tengah dilakukan uji BNT pada taraf 5%, serta untuk  melihat hubungan antara pertumbuhan tanaman dengan pH, C-organik, dan N-total dilakukan uji korelasi pada taraf 5%.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi vermikompos 20% menghasilkan bobot tanaman pakcoy yang paling tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya.  Aplikasi vermikompos mempengaruhi sifat kimia tanah ,yaitu melalui proses dekomposisi bahan organik oleh mikroba tanah.  Hasil analisis kimia tanah menunjukan hasil analisis tanah setelah pertanaman dengan pH yang mengalami kenaikan disetiap perlakuan yaitu dari pH awal tanah 4,69 menjadi berkisar antara 5,64 sampai6,98, untuk N-total tanah 1,70 menjadi berkisar 0,07 sampai 0,63, dan untuk C-organik berpenurunan dari 6,6 menjadi 0,6 sampai 3,50.
PENGARUH APLIKASI BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS SORGUM (Sorghum bicolor [L] Moench) Ryzkita Prima Pramanda; Kuswanta Futas Hidayat; Sunyoto Sunyoto; Muhammad Kamal
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.555 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i1.1960

Abstract

Sorghum (Sorghum bicolor [L] Moench) adalah tanaman serealia yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai sumber bahan pangan mendukung program diversifikasi pangan. Untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman sorgum maka perlu upaya pengembangan teknik budidaya seperti penambahan bahan organik dan penggunaan varietas unggul. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk;  mengetahui dosis pemberian bahan organik terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman sorgum; mengetahui varietas tanaman sorgum yang menunjukan pertumbuhan dan hasil terbaik ; mengetahui pengaruh interaksi antara dosis bahan organik dan varietas yang digunakan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sorgum. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit Kebun Percobaan Natar, Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada bulan Mei sampai September 2013. Perlakuan disusun secara faktorial dalam rancangan acak kelompok dengan 3 ulangan.  Petak utama adalah dosis bahan organik (b) yang terdiri atas 4 taraf yaitu 0 ton ha (b0), 5 ton ha-1 (b1), 10 ton ha-1 (b2) dan 15 ton ha (b3).  Anak petak adalah varietas sorgum (g) yaitu Numbu (g1), Keller (g2), dan Wray (g3). Sorgum ditanam dengan jarak tanam 80 cm x 20 cm pada setiap petak percobaan yang berukuran 4 m x 4 m. Pupuk yang digunakan adalah Urea, SP-36 dan KCl masing-masing dengan dosis 100, 100 dan 150 kg ha-1. Pemberian Urea dilakukan secara bertahap yaitu 2 minggu setelah tanam (mst) dan 6 mst. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; aplikasi bahan organik meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman sorgum. Hasil sorgum tertinggi dicapai pada dosis 15 ton ha-1 ; varietas Numbu menunjukkan keragaan komponen hasil bobot biji/ malai terbaik, sedangkan produksi biomassa terbaik ditunjukkan oleh varietas Keller dan Wray; kombinasi penggunaan bahan organik dan varietas yang tepat untuk memperoleh hasil biji sorgum tertinggi adalah dosis 15 ton ha dengan varietas Numbu. 
PENGARUH UKURAN PLASTIK UNTUK PENYARUNGAN BUAH KAKAO ( Theobroma cacao) TERHADAP INTENSITAS PENYAKIT BUSUK BUAH ( Phytophthora palmivora) Muhamad Idola Hartas; Joko Prasetyo; Titiek Nur Aeny; Hasriadi Mat Akin
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (39.137 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i1.1976

Abstract

Kakao merupakan salah satu tanaman perkebunan yang penting di Provinsi Lampung. Sampai sekarang masih banyak kendala yang dihadapi dalam budidaya tanaman kakao. Salah satu kendala yang penting adalah serangan Phytophthora palmivora yang menyebabkan penyakit busuk buah kakao. Penyakit ini pada umumnya dikendalikan dengan fungisida kimia sintetis tetapi ternyata menimbulkan dampak negatif, sehingga harus diupayakan cara pengendalian yang lain. Penyarungan buah kakao dengan plastik telah banyak dilakukan tapi ternyata berdampak pada peningkatan penyakit busuk buah. Hal ini di duga berkaitan dengan ukuran plastik yang tidak sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran plastik untuk penyarungan buah kakao terhadap intensitas penyakit busuk buah kakao. Penelitian dilakukan di Desa Waylaga Kecamatan Panjang, Bandar Lampung. Perlakuan dalam percobaan ini disusun dalam rancangan acak kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan yaitu penyarungan dengan kantong plastik berukuran 12 cm x 25 cm (P1), 15 cm x 30 cm (P2), 20 cm x 35 cm (P3), dan kontrol (P0) (tanpa penyarungan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyarungan buah kakao dengan kantong plastik berukuran 15 cm x 30 cm dan 20 cm x 35 cm dapat menurunkan keterjadian penyakit dan keparahan penyakit busuk buah kakao. Penyarungan buah dengan plastik berukuran 20 cm x 35 cm paling efektif menekan keterjadian penyakit dan keparahan penyakit busuk buah kakao.
PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN APLIKASI MULSA BAGAS TERHADAP RESPIRASI TANAH PADA LAHAN PERTANAMAN TEBU ( Saccharum officinarum L) AKHIR RATOON KEDUA DAN AWAL RATOON KETIGA David Simamora; Ainin Niswati; Sri Yusnaini; Muhajir Utomo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.115 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i1.2004

Abstract

Penurunan kualitas tanah telah terjadi pada tanah perkebunan tebu PT GMP yang telah diusahakan secara intensif sejak tahun 1975. Oleh karena itu, usaha untuk memperbaiki kualitas tanah perkebunan tebu PT GMP perlu diusahakan antara lain dengan memanfaatkan mulsa limbah tebu (bagas) dan sistem olah tanah konservasi dalam bentuk tanpa olah tanah (TOT). Penelitian ini bertujuan untuk menduga pengaruh sistem olah tanah dan pemberian mulsa bagas terhadap aktivitas mikroorganisme tanah, dalam hal ini respirasi tanah.. Penelitian ini dirancang menggunakan RAK dan disusun secara split plot dengan 5 kali ulangan. Petak utama yaitu sistem olah tanah, yang terdiri dari tanpa olah tanah (T0) dan olah tanah intensif (T). Anak petak adalah penggunaan mulsa bagas, yang terdiri dari tanpa mulsa bagas (M0) dan mulsa bagas 80 t ha-1 (M). Adapun kombinasi perlakuan yang diterapkan adalah sebagai berikut: T0 M0 = tanpa olah tanah + tanpa mulsa bagas, T0 M1  = tanpa olah tanah + mulsa bagas 80 t ha-1, T1 M0 = olah tanah intensif + tanpa mulsa bagas, dan T1 M1 = olah tanah intensif + mulsa bagas 80 t ha-1. Semua perlakuan diaplikasikan pupuk Urea dengan dosis 300 kg ha-1, pupuk TSP 200 kg ha-1, pupuk KCl 300 kg ha-1, dan aplikasi bagas, blotong, dan abu (BBA) segar (5:3:1) 80 t ha-1. Data yang diperoleh diuji homogenitas ragamnya dengan Uji Bartlet dan aditivitasnya dengan Uji Tukey, serta anara dan dilanjutkan  dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan sistem olah tanah dan aplikasi mulsa bagas tidak berpengaruh nyata terhadap respirasi tanah baik pada umur 7 bulan setelah ratoon kedua dan umur 1 bulan setelah ratoon ketiga.
SELEKSI NOMOR- NOMOR HARAPAN KEDELAI (Glycine max [L.] Merril) GENERASI F5 HASIL PERSILANGAN WILIS x MLG2521 Noviaz Adriani; Nyimas Sa’diyah; Maimun Barmawi
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.141 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i1.1891

Abstract

Kedelai (Glycine max L. Merrill) merupakan tanaman pangan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Namun produktivitas kedelai lokal rendah sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan konsumen. Dengan produktivitas yang rendah diperlukan upaya agar produksi kedelai lokal meningkat yaitu membentuk varietas unggul baru.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengestimasi nilai keragaman karakter agronomi kedelai generasi F5 hasil persilangan antara Wilis x Mlg2521, untuk mengestimasinilai heritabilitas dan keragaman dalam arti luas karakter agronomi kedelai generasi F5 hasil persilangan Wilis x Mlg2521, dan untuk mengetahui nomor-nomor harapan generasi F5 hasil persilangan Wilis x Mlg2521.  Rancangan perlakuan terdiri atas 16 genotipe dan dua tetua. Perlakuan ditata dalam rancangan perlakuan teracak sempurna dengan dua ulangan.  Jarak tanam 20 x 50 cm dan setiap genotipe terdapat 20 tanaman.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa besaran nilai keragaman fenotipe yang luas terdapat pada karakter tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, jumlah polong per tanaman, bobot biji per tanaman, dan bobot 100 butir, Besaran nilai keragaman genotipe untuk umur berbunga, umur panen, jumlah cabang produktif, jumlah polong per tanaman, dan bobot biji per tanaman memiliki kriteria sempit. Besaran nilai duga heritabilitas yang tinggi terdapat pada umur berbunga, umur panen, tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, dan bobot 100 butir, sedangkan untuk karakter jumlah polong per tanaman dan bobot biji per tanaman memiliki heritabilitas rendah dan terdapat 16 nomor genotipe harapan yaitu 7.199.4-14; 7.24.1.-2; 7.64.1-3; 7.90.2-1; 7.64.1-8; 7.144.2-3; 7.192.1-16; 7.199.4-1; 7.199.4-2; 7.199.4-15; 7.83.5-4; 7.23.3-3; 7.83.53;7.83.5-1; 7.73.3-1; 7.192.1-15 yang diranking berdasarkan bobot biji per tanaman dan bobot 100 butir sebagai dasar pertimbangan.
PENGARUH KERAPATAN TANAMAN TERHADAP PRODUKSI BIOMASSA DAN NIRA TIGA VARIETAS SORGUM (Sorghum bicolor (L.) Moench) RATOON I Desi Anggraeni; Agus Karyanto; Sunyoto Sunyoto; Muhammad Kamal
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.196 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i1.1955

Abstract

Kerapatan tanaman dapat menyebabkan terjadinya kompetisi antar tanaman, sehingga pengaturan kerapatan tanaman yang tepat sangat diperlukan dalam produksi tanaman sorgum.Penelitian ini bertujuan untuk; mengetahuikerapatan tanaman yang terbaik untuk produksi biomassa dan nira pada tanaman sorgum ratoon I,; mengetahuivarietas sorgum ratoon I yang terbaik untuk produksi biomassa dan nira; mengetahuipengaruh interaksi kerapatan tanaman dan varietas terhadap produksi biomassa dan nira.Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaaan BPTP (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian) Natar, Lampung Selatan, pada bulan September 2013 sampai Desember 2013.Perlakuan disusun secara faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok, dengan 3 ulangan.Faktor pertama adalah varietas yang terdiriatas varietas Numbu, Keller, dan Wray.Faktor kedua adalah kerapatanan tanaman yang terdiri atas kerapatan satu, dua, tiga, dan empat tanaman per lubang. Petak percobaan pada penelitian ini berukuran 4 m x4 m.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: kerapatan tiga tanaman per lubang memiliki bobot basah tanaman dan volume nira paling tinggi pada umur 12 mst. Perbedaan produksi nira dan bobot tanaman basah antar kerapatan tersebut yaitu 42,66 – 81,47% dan 29,84-71,33%, pada varietas Keller dengan populasi tanaman 187.500 tanaman ha1 dan jarak tanamnya adalah 80x20 cm; varietas Numbu mampu menghasilkan biomassa dan nira tertinggi pada fase vegetatif, sedangkan varietas Keller menghasilkan biomassa dan nira tertinggi pada fase generatif; kombinasi perlakuan antara kerapatantanaman dan varietas mempengaruhi produksi biomassa dan nira tanaman sorgum. Kerapatan tiga tanaman per lubang tanam dengan varietas Keller mampu memproduksi biomassa dan nira tertinggi pada sorgum umur 12 mst ratoon I yaitu sebesar 390,00 g per tanaman dan 85,94 ml pertanaman, setara dengan 25.350,62 l per hadan 73,125ton ha-1.
KANDUNGAN BAHAN KASAR DAN SIFAT FISIK TANAH ULTISOL DI LAHAN PERKEBUNAN NANAS TERBANGGI BESAR LAMPUNG TENGAH Taufik Mahfut; Afandi Afandi; Henrie Buchari; K. E.S. Manik; Priyo Cahyono
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.925 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i1.1999

Abstract

Bahan kasar merupakan bagian dari fraksi tanah berukuran (>2 mm) yang tersebar mulai dari  permukaan sampai pada kedalaman tanah tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran persentase kandungan bahan kasar tanah dan hubunganya dengan sifat fisik tanah (tekstur, kerapatan isi, susunan pori, dan daya menahan air) pada lahan pertanaman nanas di wilayah Terbanggi Besar, Lampung Tengah.  Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode survei.  Analisis tanah di laboratorium meliputi analisis persen kandungan bahan kasar tanah, tekstur, kerapatan isi, kadar air, pori total, pori makro, serta daya menahan air. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Persentase bahan kasar tanah pada lokasi 45 F dan 12 D lebih dari 15% dan tergolong sebagai modifier sehingga merubah jenis kelas tektsur tanah yang baru berdasarkan kriteria dari balai penelitian tanah; (2) Hasil uji korelasi persentase bahan kasar tanah terhadap sifat fisik tanah tidak menunjukan adanya hubungan atau korelasi terhadap sifat fisik tanah seperti kadar air, kerapatan isi, pori total, makro, dan daya menahan air.
RESPONS PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS SORGUM (Sorghum bicolor (L.) Moench) RATOON I TERHADAP APLIKASI BAHAN ORGANIK TANAMAN SORGUM PERTAMA Novri Novri; Muhammad Kamal; Sunyoto Sunyoto; Kuswanta Futas Hidayat
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.375 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i1.1918

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis bahan organik yang diaplikasikan pada tanaman sorgum pertama terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sorgum ratoon I, pertumbuhan dan hasil tanaman sorgum ratoon I yang terbaik pada tiga varietas yang dicoba, dan mengetahui pengaruh interaksi antara dosis bahan organik yang diaplikasikan pada tanaman sorgum pertama dengan tiga varietas yang dicoba terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sorgum ratoon I. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kebun Percobaan Natar, Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan dan Laboratorium Ilmu Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung yang dilaksanakan pada bulan September sampai dengan Desember 2013. Perlakuan disusun secara faktorial dengan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design) dalam Rancangan Kelompok Teracak Sempurna (RKTS) dengan tiga ulangan. Petak percobaanyang digunakan pada penelitian ini berukuran 4m x 4 m. Tiap satu satuan percobaan seluas 16 m dengan jarak tanam 80x20 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ; Perlakuan dosis bahan organik 15 ton/ha menghasilkan bobot biji/malai sorgum ratoon I tertinggi yaitu 45,64 g/tanaman atau setara 285,25 g/m2 2; Varietas Numbu menunjukkan hasil bobot biji/ malai sorgum ratoon I tertinggi yaitu 55,37 g/tanaman atau setara 346,06 g/m sedangkan, varietas Wray menghasilkan bobot brangkasan basah tertinggi, yaitu 0,54 kg/tanaman atau setara 3,37 kg/m2 2 ; dan Kombinasi antara dosis bahan organik dan varietas sorgum yang tepat untuk menghasilkan bobot brangkasan basah tertinggi adalah dosis bahan organik 5 ton/ha dengan varietas Wray yaitu 0,54 kg/tanaman atau setara 3,37 g/m2.
PENGARUH CEKAMAN KEKERINGAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BENIH LIMA VARIETAS KEDELAI Dolly Saputra Saputra; Paul Benyamin Timotiwu; Ermawati Ermawati
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.517 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i1.1881

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pertumbuhan dan produksi yang dihasilkan berbagai varietas kedelai ditentukan oleh kondisi cekaman air tertentu.  Penelitian dilakukan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari Agustus 2010 sampai Maret 2011.  Perlakuan disusun faktorial (3x5) dalam rancangan petak terbagi (split plot) dengan tiga kelompok.  Petak utama adalah cekaman kekeringan yaitu 1/3 KL,  2/3KL, dan tanpa cekaman kekeringan.  Anak petak adalah varietas Burangrang, Kaba, Agromulyo, Grobogan, dan Tanggamus.  Homogenitas ragam data diuji dengan uji Bartlett, aditivitas data diuji dengan uji Tukey.  Pengujian hipotesis diuji dengan uji perbandingan kelas pada taraf 1% dan 5%.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Varietas Tanggamus memiliki toleransi terhadap cekaman kekeringan yang ditunjukkan dengan menghasilkan bobot polong isi yang tinggi pada kondisi cekaman 2/3 KL daripada varietas lainnya; Varietas Agromulyo, dan Grobogan masih toleran terhadap cekaman kekeringan  1/3 KL dan  2/3 KL yang ditunjukkan oleh bobot polong isi dan tinggi tanaman lebih tinggi daripada varietas Kaba;  Varietas Agromulyo masih toleran tehadap cekaman 2/3 KL yang ditunjukkan oleh bobot polong isi dan jumlah benih lebih tinggi daripada varietas Grobogan.

Page 1 of 3 | Total Record : 28


Filter by Year

2015 2015


Filter By Issues
All Issue Vol 11, No 4 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, November 2023 (In Progress) Vol 11, No 3 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, Agustus 2023 (ON PROGRESS) Vol 11, No 3 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, Agustus 2023 Vol 11, No 2 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, Mei 2023 Vol 11, No 1 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, FEBRUARI 2023 (ON PROGRESS) Vol 11, No 1 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, FEBRUARI 2023 Vol 10, No 4 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, NOVEMBER 2022 Vol 10, No 4 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, NOVEMBER 2022 (ON PROGRESS) Vol 10, No 3 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, AGUSTUS 2022 Vol 10, No 3 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, AGUSTUS 2022 (IN PROGRESS) Vol 10, No 2 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, MEI 2022 (IN PROGRESS) Vol 10, No 2 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, MEI 2022 Vol 10, No 1 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, JANUARI 2022 Vol 9, No 3 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, SEPTEMBER 2021 Vol 9, No 2 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, MEI 2021 Vol 9, No 1 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, JANUARI 2021 Vol 8, No 3 (2020): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 8, SEPTEMBER 2020 Vol 8, No 2 (2020): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 8, MEI 2020 Vol 8, No 1 (2020): Jurnal Agrotek Tropika Vol 8, Januari 2020 Vol 7, No 3 (2019): JAT September 2019 Vol 7, No 2 (2019): JAT Mei 2019 Vol 7, No 1 (2019) Vol 6, No 2 (2018): JAT Vol.6 (2) 2018 Vol 6, No 3 (2018) Vol 6, No 2 (2018) Vol 6, No 1 (2018) Vol 5, No 3 (2017) Vol 5, No 2 (2017) Vol 5, No 1 (2017) Vol 4, No 3 (2016) Vol 4, No 3 (2016) Vol 4, No 2 (2016) Vol 4, No 1 (2016) Vol 4, No 1 (2016) Vol 3, No 3 (2015) Vol 3, No 2 (2015) Vol 3, No 2 (2015) Vol 3, No 1 (2015) Vol 3, No 1 (2015) Vol 2, No 3 (2014) Vol 2, No 3 (2014) Vol 2, No 2 (2014) Vol 2, No 2 (2014) Vol 2, No 1 (2014) Vol 2, No 1 (2014) Vol 1, No 3 (2013) Vol 1, No 2 (2013) Vol 1, No 2 (2013) Vol 1, No 1 (2013) More Issue