cover
Contact Name
Joseph Christ Santo
Contact Email
jurnal@sttberitahidup.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal@sttberitahidup.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. karanganyar,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Teologi Berita Hidup
ISSN : 26564904     EISSN : 26545691     DOI : https://doi.org/10.38189
Jurnal Teologi Berita Hidup merupakan wadah publikasi hasil penelitian teologi yang berkaitan dengan kepemimpinan dan pelayanan Kristiani, yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup Surakarta. Focus dan Scope penelitian Jurnal Teologi Berita Hidup adalah: Teologi Biblikal, Teologi Sistematika, Teologi Pastoral, Etika Pelayanan Kontemporer, Kepemimpinan Kristen, Pendidikan Agama Kristen.
Arjuna Subject : -
Articles 250 Documents
Implementasi Kepemimpinan Transformatif Berdasarkan Kitab Nehemia di Kalangan Hamba Tuhan Gereja Raja Kemuliaan Se-Bandung Raya David Ming
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 5, No 2 (2023): Maret 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v5i2.204

Abstract

Dalam perkembangan zaman pada era millennium ini segalanya telah mengalami perubahan, baik perubahan peradaban manusia maupun perubahan Ilmu pengetahuan dan Teknologi. Perubahan sudah begitu jelas dan radikal  oleh sebab itu para pemimpin harus selalu mengantisipasinya karena tanpa ini, maka mereka akan mengalami masalah ditelan oleh perubahan tersebut. Perubahan  ini selalu membawa pengaruh baik secara positif maupun negatif. Inilah yang disebut “dinamika perubahan”, bahwa dalam perubahan terdapat dinamika atau kekuatan yang menguntungkan ataupun merugikan. Antisipasi dan berjalan bersama perubahan akan membawa keuntungan dan pengaruh yang positif, sedangkan tanpa antisipasi maka perubahan akan mengakibatkan masalah yaitu kehancuran. Oleh sebab itu dengan memperhatikan rujukan rumusan pemasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kepemimpinan Transformatif berdasarkan Kitab Nehemia dikalangan Hamba Tuhan GRK di Bandung dan secara terinci penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya dominan tingkat Implementasi Kepemimpinan Transformatif Nehemia Berdasarkan Kitab Nehemia Di Kalangan Hamba Tuhan GRK Di Bandung?
Sinergisitas Gereja dan Influencer Rohani dalam Pemulihan Gambar Diri Native Digital Joni Manumpak Parulian Gultom
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 5, No 2 (2023): Maret 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v5i2.245

Abstract

Digital natives face self-image problems due to the development of social media. They consider themselves spiritual but not spiritual and are not interested in the church. A foul value system, as well as “Godless”, immoral, unethical, violent, and disparaging content of religion, are spreading without a hitch. All of these things started at a young age. If not answered immediately, this generation can be lost from moral civilization and the correct self-image. So the question arises, what form of synergy is there between the church and spiritual influencers in restoring a native digital self-image? What concrete steps should be? And what is the form of a Biblical native digital self-image? The purpose of this study,[1] is to explain synergies between churches and Christian influencers in the recovery of digital natives. [2] to describe the steps to the restoration of the self-image of this digital generation. [3] Explaining the native digital self-image according to Bible. Church research arguments and spiritual influencers play a role in restoring the native digital self-image. It is by optimizing the synergistic character of the church and synergistic spiritual influencers based on the Bible. The construction of the approach used in maximizing the existing synergies, namely by [1] self-image restoration missions as the basis of spiritual service, [2] spiritual influencer acting as extensions of church services, and [3] methods that focus on transformation, actions to accommodate growth and evangelism. Descriptive qualitative research method with literature study. The practical contribution of expanding church services, stimulating the birth of spiritual influencers, and creating sustainable synergies.
Kelahiran Kembali dalam Memenuhi Panggilan Pelayanan Gereja Berdasarkan Perjanjian Baru Ayub Abner Mbuilima; Suhadi Suhadi
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 5, No 2 (2023): Maret 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v5i2.425

Abstract

AbstractOne of the fundamental doctrines of the church is the teaching of the Rebirth.  But many churches have not understood this teaching correctly, thus holding the wrong understanding.  Besides that, many churches do not emphasize the importance of this teaching in the church, resulting in the lack of clarity on the Christian identity status of church members, so that the size is only limited to coming to worship on Sundays and it is believed that they have become true Christians. On the other hand, many church administrators and ministers when they enter the ministry they carry out, sometimes there is no special personal training in terms of rebirth, as a result, many ministries while serving but continue to live in sin.  So the teaching and formation of rebirth is very important for the benefit of both the church and church administrators and ministers.  The method used in this research is descriptive qualitative method with a literature study approach.  It is hoped that through this research, every reader can be motivated to have the right perspective on the understanding of the concept of rebirth and that every church leader can apply coaching teaching about rebirth to church administrators, ministers, and congregations.  So that all can have a clear identity as true Christians because they already have confidence in accepting the Lord Jesus as their personal Savior.Keywords: rebirth; vocation; service; church; New TestamentAbstrakSalah satu doktrin gereja yang mendasar adalah pengajaran kelahiran kembali. Namun dalam kenyataannya banyak gereja belum memahami pengajaran ini secara benar, sehingga memegang pemahaman yang keliru. Di samping itu banyak gereja tidak menekankan akan pentingnya pengajaran ini di dalam gereja, mengakibatkan tidak adanya kejelasan status identitas kekristenan anggota gereja, sehingga ukurannya hanya sebatas datang beribadah hari minggu sudah diyakini bahwa sudah menjadi orang Kristen yang sejati. Di sisi lain, banyak pengurus dan pelayan gereja ketika masuk dalam tugas pelayanan yang diemban, kadang kala tidak adanya pembinaan pribadi secara khusus dalam hal kelahiran kembali, akibatnya banyak pelayanan sambil melayani tetapi terus hidup di dalam dosa. Maka Pengajaran dan pembinaan tentang kelahiran kembali sangat penting manfaatnya baik bagi gereja maupun pengurus dan pelayan gereja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kepustakaan. Di harapkan melalui penelitian ini setiap pembaca dapat dimotivasikan untuk memiliki cara pandang yang benar terhadap pengertian konsep kelahiran kembali serta setiap Pemimpin gereja dapat menerapkan pembinaan pengajaran mengenai kelahiran kembali kepada para pengurus, pelayan dan jemaat gereja. Sehingga semua dapat memiliki identitas yang jelas sebagai orang Kristen yang sejati karena sudah memiliki keyakinan dalam menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat pribadi.
Korelasi Pendidikan Agama Kristen dan Pembentukan Pribadi Unggul Peserta Didik Berdasarkan 2 Korintus 4: 1-6 Sefiani Gulo; Mujiono Mujiono; Olis Olis
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 5, No 2 (2023): Maret 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v5i2.202

Abstract

Pembentukan pribadi seorang anak pertama kalinya didapatkan di dalam keluarga, jadi melalui pendidikan di sekolah lebih menambahkan pembentukkan serta pengetahuan dalam memantapkan pribadinya. Sebab di sekolah seorang anak belajar dalam tiga ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik, kerjasama, bertanggung jawab, menghargai dan bahkan untuk mengenali dirinya. Realitanya siswa belajar tidak memiliki keunggulan dan keunikan secara pribadi tetapi sebaliknya prestasi siswa menurun, tidak melakukan kewajibannya sebagai siswa untuk belajar dan tidak mengenal dirinya sendiri. Berdasarkan Wawancara yang dilakukan oleh pengamat pada tanggal 17 Februari 2020, kepada Ibu Sita Lombantoran S.Pd., kepala sekolah SMPK Pelita Bangsa Bandung, ada beberapa yang menjadi masalah di sekolah SMPK Pelita Bangsa Bandung yaitu sebagai berikut: Pertama kurangnya tenaga pendidik Pendidikan Agama Kristen, dalam jenjang SMP siswa mulai mempertajam kepercayaannya kepada Tuhan, sehingga seorang siswa sangatlah membutuhkan seseorang yang dapat siswa teladani, sebab kurangnya tenaga Pendidikan Agama Kristen akan sulit bagi siswa untuk mempelajari Pendidikan Agama Kristen dengan sendirinya tanpa bantuan dari gurunya, siswa akan beranggapan bahwa pengetahuan tentang Tuhan yang telah didapatkannya sudah benar tetapi sebenarnya pengetahuannya akan Tuhan masih perlu dipertajam, dengan adanya tenaga pendidik Pendidikan Agama Kristen maka siswa tersebut akan ditegur, diperbaiki kesalahannya, dan dididik dalam kebenaran
Makna Logos dan Logika dalam Yohanes 1:14 bagi Pertumbuhan Iman Kristen Masa Kini Josapat Bangun; Suhadi Suhadi
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 5, No 2 (2023): Maret 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v5i2.387

Abstract

Today's Christian faith is mostly built without Logos and logic, as a result there is a deviation of faith growth, not towards Christ as the Head of the Church, but growing towards faith in oneself, faith in material things, faith in miracles, and faith without a solid foundation. Many studies on the Logos have been done, as well as on logic, especially in philosophy. However, the study of the meaning of Logos and logic associated with the growth of Christian faith with qualitative methods is something new, the results are expected to add to the treasures of academic scientific literature. It turns out that the growth of Christian faith will not occur in a healthy and balanced manner if only through reading the Logos alone and also if only relying on limited logic. The growth of Christian faith is very dependent on the balance of studying the Logos as a Person and the graphe Logos critically and analytically by using the logic of God's gift properly and correctly, in the help, guidance, and being led by the Holy Spirit. As it turns out, the growth of true Christian faith only occurs if the Logos and Logos become the leading subject, while logic becomes a limited instrument that must always thirst and hunger for true truth. Always realize that the logic that has been updated must always be subject to the guidance of the Holy Spirit so as not to go astray. All learning outcomes to the Logos and Logos should be realized in concrete actions (operibus) as a sign of faith growth and spiritual maturity in the Logos, the goal is that the growth of Christian faith has a significant impact on the world where Christian faith is present as a manifestation of the incarnation of the Logos in the Logos. believer's life today.
Teladan Yesus Kristus Sebagai Pembentuk Karakter Siswa Guna Mencapai Pembelajaran Yang Holistis Priska Pebrianti Liu; Wiyun Philipus Tangkin
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 5, No 2 (2023): Maret 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v5i2.378

Abstract

Pandemi covid-19 memengaruhi tatanan hidup manusia termasuk dunia pendidikan, salah satunya dalam konteks pembentukan karakter. Siswa mulai kehilangan role model yang dapat diteladaninya khususnya dalam pembentukan karakter, salah satunya karena keterbatasan pembelajaran, yaitu guru dan siswa tidak bertemu secara langsung, serta orang tua yang disibukkan dengan pekerjaan. Hal ini penting untuk dibahas karena saat ini memasuki masa peralihan pembelajaran daring ke pembelajaran luring, sehingga permasalahan karakter perlu dibenahi. Dalam pembentukan karakter diperlukan suatu teladan yang dapat mengarahkan untuk memiliki karakter yang baik. Teladan yang dimaksudkan adalah teladan Yesus Kristus. yang direpresentasikan oleh guru dan orang tua. Hal ini dibahas dalam 3 filsafat, yaitu guru dan orang tua perlu melihat realitas keberadaan Allah dengan meneladani Yesus (metafisika). Teladan kepada Yesus didasari dengan melakukan nilai-nilai karakter yang benar (aksiologi) di mana bersumber dari kebenaran Alkitabiah (epistemologi), sehingga pada akhirnya dapat mewujudkan pembelajaran yang holistis.
Ratapan dan Cinta Tuhan berdasarkan Mistisisme Mechthild dari Magdeburg dan Matius 26:36-44 Evaena Febrieni Sumbayak; Shella Gracia Vennya; Tasingkem Tasingkem
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 4, No 2 (2022): Maret 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v4i2.97

Abstract

Penderitaan merupakan realitas sehari-hari manusia. Setidaknya terdapat dua sikap yang akan dipilih: Seseorang, secara naluriah, akan berusaha mencari cara agar tetap bisa bertahan. Sebaliknya, seseorang juga dimungkinkan untuk “melarikan diri” sebagai bentuk perlawanan atau penyangkalan. Penderitaan, tidak jarang, mengusik dan menggelisahkan seseorang. Tuhan seolah tidak dapat ditemui. Dengan demikian, orang yang berlomba-lomba untuk “mengalahkan” penderitaan agar bertemu kembali dengan Tuhan menjadi logis. Melalui tulisan ini, penulis berargumen bahwa ratapan adalah praktik liturgi yang dapat menjadi cara manusia untuk bertahan hidup di tengah penderitaan. Dalam upaya membuktikan argumen ini, penulis mengintegrasikan tiga bidang Teologi, yaitu Pastoral, Mistik, dan Biblika. Pengintegrasian ketiga bidang teologi ini merupakan hal yang relatif baru dalam perkembangan teologi. Bidang yang berbeda tersebut memberikan perspektif baru dalam melihat ratapan di tengah penderitaan. Pengalaman Mechthild dari Magdeburg, mistikus perempuan yang tidak banyak dikenal di abad-abad pertengahan, yang kemudian dianyam dengan pengalaman Yesus di Getsemani memperkaya tawaran teologis doa ratapan sebagai cara Tuhan menunjukkan cinta-Nya kepada manusia.Kata-kata kunci: Penderitaan; ratapan; berdoa; Tuhan; Mechthild dari Magdeburg.
Pengharapan Orang Percaya Kepada Allah di Tengah Pandemi Covid-19 Meyva Polii; Justril Ircoy Tambajong
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 5, No 1 (2022): September 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v5i1.163

Abstract

Penyebaran covid-19 yang terjadi secara global mengubah pola hidup manusia dalam kesehariannya. Akibatnya terjadi berbagai krisis kehidupan dalam berbagai aspek baik aspek sosial, ekonomi, pendidikan, dan lain sebagainya termasuk aspek spiritual. Pandemik covid-19 ini masih terus melanda kehidupan manusia sampai sekarang dan belum dapat dipastikan kapan akan berakhirnya. Dampak akibat covid-19 tidak hanya dirasakan secara jasmani tetapi ada juga orang merasakan dampaknya secara rohani. Situasi saat ini membuat banyak orang mengalami cemas, kuatir, takut menjadi putus asa dan kehilangan pengharapan seakan Allah lepas tangan dengan kehidupan  manusia dan Allah seakan tidak mampu mengendalikannya. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk membahas tentang pengharapan orang percaya kepada Allah yang memiliki kuasa dan berdaulat atas semua ciptaan-Nya di tengah kondisi pandemik covid-19. Pandemik Covid-19 sampai saat masih terus berlangsung bukan berarti Allah tidak turut campur tangan di dalamnya, tetapi dengan kedaulatan-Nya semua terjadi atas kehendak-Nya. Dengan demikian segala sesuatu tidak ada yang luput dari kendali-Nya Allah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kepustakaan melalui literatur-literatur yang membahas tentang topik yang diangkat serta dihubungkan dan kemudian di integrasikan ke dalam Alkitab.
Sion sebagai Pusat Kerajaan (tidak) Damai: Membaca Yesaya 2:1-4 dari Konteks Indonesia Jusuf Haries Kelelufna
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 5, No 2 (2023): Maret 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v5i2.270

Abstract

Various interpretive tendencies towards the text of Isaiah 2:1-4 that exist today emphasize the physical and eschatological aspects of Israel's restoration. Efforts to realize the prophecy in Israel have contributed to the rise of radicalism in Indonesia. This paper aims to answer several questions in the text read from the Indonesian context, namely: what is the relevance of rebuilding the Temple? What is the truth of God's word? And is Jerusalem really the center of peace? This research was conducted with an exegesis approach and library research. The results of exegesis are critically reciprocally dialogued with the Indonesian context using related literature studies. The results of the analysis show the relationship between rebuilding the temple of God and building churches in Indonesia, the validity of the truth of God's word in Indonesia is based on pragmatic proof of the truth, and Indonesia as a Center for Peace. The findings of this study encourage action plans, among others; intensify inter-religious dialogue starting from the level of religious figures to the lower level of the community and encourage moderate religious life. It needs the openness of various parties in the development of the study of Bible interpretation as well as adjustments to various methods of interpretation that continue to develop, as well as seeking practical forms of Indonesia's involvement in creating world peace.
Korelasi Antara Efikasi Diri dengan Prokrastinasi Akademik di Kalangan Mahasiswa Hendrik Tuaputimain
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 4, No 1 (2021): September 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v4i1.187

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan efikasi dan prokrastinasi akademik; (2) mengetahui hubungan antara efikasi diri dan prokrastinasi akademik; dan (3) mengukur seberapa besar sumbangsinya terhadap mahasiswa Kota Ambon dalam menyelesaikan tugas akhir. Penelitian ini termasuk penelitian survei dengan tujuan eksplanasi untuk menjelaskan hubungan antar variabel melalui uji hipotesis. Sampel dalam penelitian ini adalah 90 mahasiswa di Kota Ambon. Pengambilan sampel size menggunakan cluster random sampling. Pengumpulan data menggunakan angket. Teknik analisis data menggunakan korelasi product moment, tetapi sebelumnya data diuji normalitasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) nilai efikasi diri tergolongdalam kategori tinggi dan prokrastinasi akademik mahasiswa termasuk kategori sedang; (2) ada hubungan negatif yang signifikan antara efikasi diri dan prokrastinasi akademik, dimana nilai r sebesar 0,461 dan nilai p adalah nol; dan (3) sumbangan efektif yang diberikan variabel efikasi diri dengan prokrastinasi akademik ditunjukkan dengan nilai r sebesar 0,461 atau 46,1%. Hal ini berarti masih terdapat 53,9% faktor lain yang mempengaruhi prokrastinasi akademik pada mahasiswa.