cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Diroyah : Jurnal Studi Ilmu Hadis
ISSN : 25409050     EISSN : 25409069     DOI : -
Core Subject : Religion,
Diroyah: Jurnal Studi Ilmu Hadis dengan nomor E-ISSN 2540-9069 dan P-ISSN 2540-9050 adalah jurnal ilmiah yang memuat kajian, hasil penelitian dan publikasi akademik di bidang hadis dan ilmu hadis. Jurnal ini diterbitkan oleh Jurusan Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung bekerjasama dengan Asosiasi Ilmu Hadis (ASILHA) 2 kali dalam setahun yakni bulan Maret dan September.
Arjuna Subject : -
Articles 109 Documents
Wawasan Hadis Nabi Tentang Wara' Asrar Mabrur Faza
Diroyah : Jurnal Studi Ilmu Hadis Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Prodi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (903.51 KB) | DOI: 10.15575/diroyah.v1i2.2060

Abstract

Antara hadis dan tasawuf sebagai cabang keilmuan dalam Islam, kerap memberikan sisi perbedaan secara konseptual maupun praktkal. Tasawuf sebagai amalan simbolik dar perenungan mistisme Islam tidak jarang berujung pada pertentangan dengan praktik nabawi dalam sunnahnya. Tuduhan bid’ah bahkan sesat terhadap praktik riyadhah sufistik sering dihadapkan pada teks hadis nabi. Artikel ini mencoba mengurai salah satu amal maqam sufistik, yakni Wara dalam perspektif hadis. Secara dialogis Maqam Wara akan ditelusuri sejauh mana keberadaan dan pemaknaannya dalam riwayat hadis. Dialog ini akan mengantarkan pada kesimpulan bahwa tidak ada pertentangan antara tasawuf dan hads. Karena pada personafikasi amal ‘mursyid agung’ yakni Rasulullah SAW. Disinilah konsep tasawuf nabawi bisa menjadi wawasan penting khususnya dalam tema wara.  
ANALISIS PEMIKIRAN HADIS A. HASSAN Dalam Buku Kesopanan Tinggi Secara Islam Kinkin Syamsudin
Diroyah : Jurnal Studi Ilmu Hadis Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Prodi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1000.218 KB) | DOI: 10.15575/diroyah.v2i2.2498

Abstract

"> Artikel ini membahas mengenai pemikiran hadis A. Hassan dalam buku Kesopanan Tinggi SecaraIslam. Sebagai salah seorang pemikir pembaharu pada pertengahan abad ke-20 di Nusantara ia memilikikonsern dalam kajian hadis, meskipun hal lain juga tidak luput dari kajiannya. Yang menarik daripemikirannya adalah ketegasannya dalam menggunakan ayat Alquran dan hadis sebagai sumber utamadalam berhujjah. Bila tidak ada ayat Alquran atau hadis, maka baginya tidak ada hujjah, dan berarti tidakmesti adanya tuntutan untuk mengamalkan. Tetapi prinsipnya ini tidak diindahkan ketika ia menuangkanpikiran-pikirannya dalam buku di atas. Dengan menggunakan metode studi pustaka (library research) danmelalui pendekatan analisis isi (content analysis), ditemukan bahwa A. Hassan dengan penuh kesadaranbetul-betul memasukkan hadis-hadis dha’if dalam bukunya. Sebagaimana pengakuannya, hal itu ialakukan karena konten buku yang ia suguhkan sejatinya tidak membicarakan topik yang mutlak wajibatau haram untuk dikerjakan. Hal ini sangat menarik, karena menampilkan sisi lain dari A. Hassan yangagak cenderung rasionalis ketika memahami hadis-hadis yang ia sajikan, terutama yang berkaitan denganetika. Penelitian ini hanya terfokus pada satu buku, perlu kiranya di kemudian hari ada pengkajianlanjutan pada buku-buku lainnya yang tidak menutup kemungkinan ada pola yang sama yang dipakai olehpenulis.
Hadis-Hadis Tentang Pendidikan:Suatu Telaah tentang Pentingnya Pendidikan Anak Susan Noor Farida
Diroyah : Jurnal Studi Ilmu Hadis Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Prodi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.287 KB) | DOI: 10.15575/diroyah.v1i1.2053

Abstract

It is very important in shaping the nature and character of man to be perfect man is education. Through education, be it family, school, or neighborhood, people can open mind for instance that there is nothing in the universe, there are a lot of science. From the start that there is in humanity itself up space that is difficult to reach by the senses and in the end thinking that the universe is the creator and owner.among the rule was one of a child's education should be noted that education in childhood that will affect the character of the child as an adult later. Education of children is not only done when they are still small. But, carried in the womb until he grew up. Hadith  as part of the essential teachings of islam have so many precious cargo that can be used as a foothold in the education of children of this discourse. Therefore, the authors will describe some of the hadith related to the education of children
Merumuskan Kembali Makna dan Standarisasi Riba: Kajian Kontekstualisasi Hadis Muhamad Ridwan Nurrohman
Diroyah : Jurnal Studi Ilmu Hadis Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Prodi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.67 KB) | DOI: 10.15575/diroyah.v1i2.2064

Abstract

Artikel ini akan membahas tentang riba dalam perspektif hadis. Tujuannya untuk mengetahui bahwa riba itu dilarang oleh agama Islam. Dalam menjelaskannya penulis menggunakan pendekatan historis, dan teologisuntuk memahami seluruh matan hadiuis yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada banyak hal yang menjadi standar dan ukuran riba terkait jual beli barang, meminjam uang, tukar-menukar barang, serta untuk mengetahui hukum memakan riba atau menggunakan hasil riba bahwa riba itu hukumnya haram. Riwayat lainnya bahkan berbicara tentang pelaku-pelaku riba diancam oleh Nabi saw. Mereka adalah pemakan riba, pemberinya, penulisnya, kedua saksinya, mereka semua sama mendapat laknat, penghasilan dari riba itu tidak akan mendapat berkah dari Allah swt., sehingga pada suatu saat akan mengalami kebangkrutan harta.Implikasi penelitian ini adalah keharusan bagi setiap muslim agar berhati-hati terkait segala hal yang ada terdapat unsur riba didalamnya. Dengan mengetahui penyebab riba, jenis-jenis riba, hukum riba serta ancaman pelaku riba, maka bagi mereka yang bertakwa kepada Allah semoga menjauhinya. 
Pemikiran Hadis di Nusantara; Antara Tekstualitas dan Kontekstualitas Pemikiran Hadis Ahmad Hassan Muhamad Ridwan Nurrohman
Diroyah : Jurnal Studi Ilmu Hadis Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Prodi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.642 KB) | DOI: 10.15575/diroyah.v2i1.2493

Abstract

Tulisan ini, bertujuan untuk melihat pemikiran beliau ketika berinteraksi dengan hadis-hadis Nabi SAW. Khususnya dalam urusan fiqh hadis. Sejauh mana konsistensi juga kekokohan pemikiran beliau dalam bidang hadis, juga pengaruh pemikirannya tersebut di Indonesia. Setelah ditelusuri, ditemukan fakta bahwa pemikiran fiqh hadis beliau cukup moderat. Beliau menggunakan pendekatan tekstual sekaligus kontekstual pada saat bersamaan, dalam tempattempat yang berbeda. Sesuai dengan kebutuhan (kemaslahatan) umat, juga tidak menutup kemungkinan benarnya pendapat lain meski bersebrangan dengan pendapat beliau.
Etika Penggunaan Media Massa Dalam Perspektif Hadîts Fahrul Rizal
Diroyah : Jurnal Studi Ilmu Hadis Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Prodi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (633.119 KB) | DOI: 10.15575/diroyah.v1i2.2068

Abstract

Pada zaman sekarang, media massa menjadi arus utama dalam proses komunikasi dan informasi. Oleh karena itu, penggunaannya harus diperhatikan. Sebagai Muslim, segala tindak tanduk Nabi harus menjadi pedoman dalam hidup. Dengan demikian, penggunaan alat komunikasi pun harus mencontoh pada Nabi. Hadîts-ẖadîts dan praktek komunikasi pada zaman Nabi merupakan sumber yang dapat dijadikan pedoman baik aturan atau kode etik dalam menggunakan media massa.Dalam penelitian ini, digunakan kutub al-Sittah dan buku Sirah Nabawiyahkarya al-Mubarakfury sebagai sumber data. Di samping itu, metode yang digunakan adalah analisis deskriptif mawdhû′î yaitu untuk menganalisis dan menggambarkan suatu hasil penelitian berdasarkan tema tertentu.Setelah dilakukan pengkajian pada Kutub al-Sittah dan buku Sirah Nabawiyah karya Shafiyyurahman al-Mubarakfury ditemukan enam ẖadîts (3 riwayat Muslim, 2 riwayat Bukhârî dan 1 riwayat Tirmidzî) serta empat prkatek komunikasi pada zaman Nabi yaitu penggunaan surat, syair, periwayatan ẖadîts dan pengiriman utusan. Dari segi kualitas, dapat dinilai terdapat 5 ẖadîts shaẖîẖ dan 1 ẖadîts ẖasan. Sedangkan dari segi kandungan ẖadîts dan empat praktek komunikasi dalam Sirah dapat disimpulkan bahwa etika penggunaan media massa bisa dilihat dari tiga aspek yakni komunikasi, pesan dan media yang digunakan. Pada aspek komunikasi (mencakup penerima dan penyampai informasi) diharuskan memperhatikan keimanan seseorang, bersikap selektif, jujur dan netral. Sementara itu, pesan yang disampaikan harus bersifat benar, proporsional, mencantumkan sumber informasi dan disampaikan secara etis. Sedangkan terkait media, Nabi SAW memberikan kebebasan dalam menggunakan media apa saja untuk menyampaikan informasi sesuai dengan perkembangan zaman dan kondisi masyarakat.
“Syaz” dan Permasalahannya Reza Pahlevi Dalimunthe
Diroyah : Jurnal Studi Ilmu Hadis Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Prodi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1012.619 KB) | DOI: 10.15575/diroyah.v1i2.2058

Abstract

Tidak ada argument untuk menolak kualitas sanad hadis dikatakan shahih, sepanjang seluruh periwayat yang terdapat yang terdapat dalam sanadnya berkualitas tsiqah dan mutassil, yakni sanadnya bersambung. Faktanya ada sanad hadis yang tampak berkualitas shahih akan tetapi setelah dilakukan penenlitian ulang dan seksama melalui komparasi semua matan yang semakna, ditemukan adanya kejanggalan. Dalam wacana ilmu hadis kejanggalan dinamai syaz atau syudzudz. Cabang ilmu ini menegaskan bahwa kegiatan penelitian sanad masih belum dinyatakan selesai bila penelitian tengtang kemungkinan adanya syaz belum dilaksanakan dengan cermat. Penelitian ini akan membahas wacana syaz dan permasalahannya dalam wacana ilmu hadis. 
PERGESERAN KONSEP ‘ADÂLAH AL-SHAHÂBAH MENURUT SUNNI Muhammad Riadh Mubarak
Diroyah : Jurnal Studi Ilmu Hadis Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Prodi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/diroyah.v2i2.2497

Abstract

hange-newline"> <Penelitian ini mendiskusikan pergeseran konsep ‘adâlah Sahabat. dengan mengunakan pendekatansejarah dan kajian Pustaka (library research), penelitian ini menemukan pergeseran konsep ‘adâlahSahabat dari masa ke massa mempunyai perbedaan yang signifikan, sehingga sampai detik ini masihbelum menemukan kata sepakat. Padahal, perdebatan ini sudah ada berabad-abad lalu dimulai dariterpecahnya islam menjadi beberapa faham. Masing-masing pihak tetap pada pendapatnya tentangkredibilitas para sahabat. Dari semua pendapat yang ada hanya ada dua pendapat yang bisa disimpulkan,yaitu yang mendukung bahwa semua sahabat adalah orang yang ‘âdil dan yang meragukan bahwa tidaksemua sahabat ‘âdil.
Hadis Nabi Dalam Pandangan Syaikh Muhammad Al-Ghazalī Badri Khairuman
Diroyah : Jurnal Studi Ilmu Hadis Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Prodi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.409 KB) | DOI: 10.15575/diroyah.v1i1.2052

Abstract

In the development of the study of hadith, the scholars tend to focus on critical studies al-naqd sanad al-Hadith of the study of al-naqd al-matn al-Hadith. In contrast to the study of Hadith in the period companions, who are even more emphasis on the study of hadith matn. This is due to the rampant cases of forgery of hadith in the early days of Islam.Muhammad Ghazali was a Muslim scholar in Egypt among so many Muslim thinkers who try to assess traditions with emphasis on the study of the study matn sanad. Al Ghazali is not glued to the systematic rules sanad hadith validity but can be initiated by matn research traditions. In fact, it is not uncommon quality Ghazali rejected Hadith valid because it is not in accordance with the general principles of the teachings of the Quran and rational argument.Al-Ghazali then try to formulate  some kaedah relating to the validity of matan hadith. As a result Ghazali sought in presenting his thoughts on the rules of hadith criticism matn philosophically interesting to observe. This article seeks to menegungkap how epistemological problems that need to be studied more in depth in the study of hadith. The purpose, to answer how the concept of analysis, methods and approaches offered Ghazali do with understanding Hadith  
Kritik Terhadap Pemikiran Jalaludin Rakhmat Dalam Buku Al-Mushthafa Tentang Hadis Mudhtharib Pada Shahîh Al-Bukhârî: Studi Analisis Hadis Abu Bakar Menjadi Imam Salat Kinkin Syamsudin
Diroyah : Jurnal Studi Ilmu Hadis Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Prodi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.022 KB) | DOI: 10.15575/diroyah.v1i2.2063

Abstract

Jalaludin Rakhmat adalah salah satu tokoh muslim Indonesia yang memiliki konsern terhadap isu-isu agama, termasuk Islam. Melalui berbagai tulisannya, ia mencurahkan beberapa gagasannya tentang cara pandang dalam memahami Islam dan berbagai permasalahan yang ada di dalamnya. Dalam buku Al-Mushthafa, Jalal berasumsi bahwa hadis-hadis yang menceritakan peristiwa Abu Bakar menjadi imam salat di hari-hari terakhir sebelum Rasulullah wafat adalah hadis mudhtharib. Ia menyuguhkan setidaknya ada enam alasan kenapa hadis yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari itu patut untuk diragukan keabsahannya karena tidak bisa dijadikan hujjah. Tulisan ini mencoba untuk menggali seperti apa metodologi yang digunakan Jalal dalam memaknai hadis-hadis yang dimaksud. Adapun penelitiannya difokuskan pada dua permasalahan, yaitu 1) konsep hadis mudhtharib menurut Jalaludin Rakhmat, 2) argumentasi Jalaludin Rakhmat tentang adanya hadis mudhtharib dalam Shahîh al-Bukhârî. 

Page 2 of 11 | Total Record : 109