Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

The Fundamental Economic Structure in Developing Countries: An Empirical Evidence of Indonesia Imansyah, M. Handry; West, Guy R.; Jensen, Rodney C.
Economics and Finance in Indonesia Volume 52, Number 2, 2004
Publisher : Institute for Economic and Social Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (28.873 KB) | DOI: 10.47291/efi.v52i2.82

Abstract

.
PEMODELAN RESPON OPTIMAL KEBIJAKAN MONETER TERHADAP STABILITAS SEKTOR PERUMAHAN DAN INFLASI DI INDONESIA Anward, Ryan Juminta; Imansyah, Handry; Siregar, Syahrituah; Syafruddin, Ruddy
At-Taradhi Jurnal Studi Ekonomi Vol 8, No 1 (2017)
Publisher : Islamic Economics and Business Faculty of UIN Antasari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.665 KB) | DOI: 10.18592/at-taradhi.v8i1.1518

Abstract

Pengalaman krisis keuangan global yang telah terjadi menunjukkan kebijakan moneter perlu untuk memperluas tujuannya, yakni tidak hanya terpaku terhadap tujuan tradisional kebijakan moneter (inflasi) namun juga memperhatikan harga asset. Struktural Vector Autoregression (SVAR) dengan restriksi jangka pendek digunakan dalam penelitian ini untuk mengidentifikasi respon dan dampak kebijakan moneter terhadap harga perumahan dan inflasi termasuk juga variabel makro ekonomi lainnya (output dan nilai tukar) di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data triwulan selama periode 2001Q1-2005Q4. Hasil simulasi dari model SVAR menunjukkan suku bunga kebijakan (BI Rate) berdampak signifikan terhadap harga perumahan dan tingkat inflasi. Kebijakan moneter yang dilakukan melalui perubahan BI Rate merespon secara cepat terhadap shock inflasi, output dan nilai tukar namun tidak memberikan respon terhadap fluktuasi harga perumahan. Model yang dikembangkan dalam penelitian ini juga mengindikasikan kurang efektifnya transmisi kebijakan moneter di Indonesia.Kata kunci: kebijakan moneter, harga perumahan, structural VAR
INTER-SECTOR AND INTER-COUNTRY LINKAGES IN INDONESIAN ECONOMY: WORLD INPUT-OUTPUT ANALYSIS Muchdie, Muchdie; Imansyah, Muhammad Handry
Jurnal Ekonomi Pembangunan: Kajian Masalah Ekonomi dan Pembangunan Vol 20, No 2 (2019): JEP 2019
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jep.v20i2.9057

Abstract

Results of analysis on inter-sector and inter-country linkages in Indonesian economy using world input-output data for the years 2000, 2005, 2010, and 2014 are provided in this paper. The model was aggregated into 30 sectors and 8 countries. Inter-sector linkages are analyzed using forward and backward effect indices, and then sectors were grouped into 4 groups. Meanwhile inter-county linkage is analyzed is spill-over and feed-back effects. The results showed that firstly, number of sectors include in Group-1, namely key sectors with strong forward and backward linkages: two sectors in year 2000, one sector in year 2005, 8 sectors in year 2010 and 2014. Secondly, spill-over effects were significantly importance in Indonesia economy, as around 20 per cent of multipliers occurred in other countries: 19.74 per cent in year 2000; 20.25per cent in year 2005; 18.19 per cent in year 2010 and20.64 per cent in year 2014. Only small feed-back effects are in Indonesian economy; in average 0.12 per cent in year 2000; 0.14 per cent in year 2005; 0.15 per cent in year 2010 and 0.15 per cent in year 2014. Finally, ignoring inter-country feed-back could be misleading as error created was significant.
PEMODELAN RESPON OPTIMAL KEBIJAKAN MONETER TERHADAP STABILITAS SEKTOR PERUMAHAN DAN INFLASI DI INDONESIA Anward, Ryan Juminta; Imansyah, Handry; Siregar, Syahrituah; Syafruddin, Ruddy
At-Taradhi Jurnal Studi Ekonomi Vol 8, No 1 (2017)
Publisher : Islamic Economics and Business Faculty of UIN Antasari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/at-taradhi.v8i1.1518

Abstract

Pengalaman krisis keuangan global yang telah terjadi menunjukkan kebijakan moneter perlu untuk memperluas tujuannya, yakni tidak hanya terpaku terhadap tujuan tradisional kebijakan moneter (inflasi) namun juga memperhatikan harga asset. Struktural Vector Autoregression (SVAR) dengan restriksi jangka pendek digunakan dalam penelitian ini untuk mengidentifikasi respon dan dampak kebijakan moneter terhadap harga perumahan dan inflasi termasuk juga variabel makro ekonomi lainnya (output dan nilai tukar) di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data triwulan selama periode 2001Q1-2005Q4. Hasil simulasi dari model SVAR menunjukkan suku bunga kebijakan (BI Rate) berdampak signifikan terhadap harga perumahan dan tingkat inflasi. Kebijakan moneter yang dilakukan melalui perubahan BI Rate merespon secara cepat terhadap shock inflasi, output dan nilai tukar namun tidak memberikan respon terhadap fluktuasi harga perumahan. Model yang dikembangkan dalam penelitian ini juga mengindikasikan kurang efektifnya transmisi kebijakan moneter di Indonesia.Kata kunci: kebijakan moneter, harga perumahan, structural VAR
Keterkaitan Spasial di Enam Negara Asia: Analisis Input-Output Dunia Muchdie, M.; Imansyah, M. Handry; Prihawantoro, Socia
Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia Vol 20 No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Department of Economics-FEB UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (883.467 KB) | DOI: 10.21002/jepi.v20i1.1051

Abstract

This paper presents spatial linkages on calculations of spill-over and feed-back effects of World input-output tables, which is aggregated specifically into six-Asian countries includes China, Indonesia, India, Japan, Korea, and Taiwan, plus Australia, United States, and the Rest of the World. The results showed that, firstly output multipliers in six Asian countries tend to increase during 2000–2014, indicating a consistent economic growth. Secondly, except China, output multipliers occurred in other countries tend to increase. Thirdly, in 2000, the United States and Japan were two countries receiving highest output spill-over. However, in year 2014, most of output spill-over moved to China. India and Indonesia received only small part of spill-over from other countries. Fourthly, the highest feed-back effect occurred in China and Japan. The smallest feed-back effect occurred in India and Indonesia. China had smallest spill-over effect but received the highest feed-back effect. ------------------------------------------- Artikel ini menyajikan hasil analisis keterkaitan spasial di enam negara Asia, berdasarkan perhitungan efek limpahan dan efek balik pada tabel input-output dunia, yang diagregasikan untuk enam negara Asia, yang meliputi Cina, Indonesia, India, Jepang, Korea, dan Taiwan ditambah Australia, Amerika Serikat, dan the Rest of the World. Hasil analisis memperlihatkan bahwa, pertama, pengganda output di enam negara Asia cenderung meningkat dalam waktu 2000–2014. Ini merupakan indikasi pertumbuhan ekonomi yang konsisten. Kedua, kecuali di Cina, efek limpahan juga cenderung meningkat. Ketiga, tahun 2000, negara yang paling besar menikmati limpahan adalah Amerika Serikat dan Jepang, tetapi tahun 2014, limpahan terbesar beralih ke Cina. Keempat, efek balik yang terbesar terjadi di Cina dan Jepang. Efek balik terkecil terjadi di India dan Indonesia. Cina mempunyai efek limpahan terkecil tetapi menerima efek balik terbesar.
PEMODELAN RESPON OPTIMAL KEBIJAKAN MONETER TERHADAP STABILITAS SEKTOR PERUMAHAN DAN INFLASI DI INDONESIA Ryan Juminta Anward; Handry Imansyah; Syahrituah Siregar; Ruddy Syafruddin
At-Taradhi Jurnal Studi Ekonomi Vol 8, No 1 (2017)
Publisher : Islamic Economics and Business Faculty of UIN Antasari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/at-taradhi.v8i1.1518

Abstract

Pengalaman krisis keuangan global yang telah terjadi menunjukkan kebijakan moneter perlu untuk memperluas tujuannya, yakni tidak hanya terpaku terhadap tujuan tradisional kebijakan moneter (inflasi) namun juga memperhatikan harga asset. Struktural Vector Autoregression (SVAR) dengan restriksi jangka pendek digunakan dalam penelitian ini untuk mengidentifikasi respon dan dampak kebijakan moneter terhadap harga perumahan dan inflasi termasuk juga variabel makro ekonomi lainnya (output dan nilai tukar) di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data triwulan selama periode 2001Q1-2005Q4. Hasil simulasi dari model SVAR menunjukkan suku bunga kebijakan (BI Rate) berdampak signifikan terhadap harga perumahan dan tingkat inflasi. Kebijakan moneter yang dilakukan melalui perubahan BI Rate merespon secara cepat terhadap shock inflasi, output dan nilai tukar namun tidak memberikan respon terhadap fluktuasi harga perumahan. Model yang dikembangkan dalam penelitian ini juga mengindikasikan kurang efektifnya transmisi kebijakan moneter di Indonesia.Kata kunci: kebijakan moneter, harga perumahan, structural VAR
Dampak Pengeluaran Pemerintah Sektor Pendidikan, Kesehatan, Dan Infrastruktur Rizqy Khairunnisa; M. Handry Imansyah; Dewi Rahayu
Syntax Idea Vol 3 No 12 (2021): Syntax Idea
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-idea.v3i12.1678

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pengeluaran pemerintah sektor pendidikan, kesehatan dan infrastruktur terhadap ketimpangan dan tingkat kemiskinan Kabupaten/Kota di Indonesia selama periode 2014-2018. Penelitian ini menggunakan data sekunder dan menggunakan estimasi data panel dengan aplikasi statistik Eviews 11. Data yang digunakan adalah pengeluaran pemerintah yang diambil dari APBD, tingkat rasio gini dan persentase penduduk miskin di 122 Kabupaten/Kota. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengeluaran pemerintah sektor kesehatan dan infrastruktur belum memiliki dampak teradap ketimpangan Kabupaten/Kota di Indonesia. Hanya pengeluaran pemerintah sektor pendidikan memiliki dampak terhadap ketimpangan Kabupaten/Kota di Indonesia. Begitu pula pengeluaran pemerintah sektor pendidikan, kesehatan dan infrastruktur belum memiliki dampak pada kemiskinan Kabupaten/Kota di Indonesia.
Inter-Sector and Inter-Country Linkages in Indonesian Economy: World Input-Output Analysis Muchdie Muchdie; Muhammad Handry Imansyah
Jurnal Ekonomi Pembangunan: Kajian Masalah Ekonomi dan Pembangunan Vol 20, No 2 (2019): JEP 2019
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jep.v20i2.9057

Abstract

Results of analysis on inter-sector and inter-country linkages in Indonesian economy using world input-output data for the years 2000, 2005, 2010, and 2014 are provided in this paper. The model was aggregated into 30 sectors and 8 countries. Inter-sector linkages are analyzed using forward and backward effect indices, and then sectors were grouped into 4 groups. Meanwhile inter-county linkage is analyzed is spill-over and feed-back effects. The results showed that firstly, number of sectors include in Group-1, namely key sectors with strong forward and backward linkages: two sectors in year 2000, one sector in year 2005, 8 sectors in year 2010 and 2014. Secondly, spill-over effects were significantly importance in Indonesia economy, as around 20 per cent of multipliers occurred in other countries: 19.74 per cent in year 2000; 20.25per cent in year 2005; 18.19 per cent in year 2010 and20.64 per cent in year 2014. Only small feed-back effects are in Indonesian economy; in average 0.12 per cent in year 2000; 0.14 per cent in year 2005; 0.15 per cent in year 2010 and 0.15 per cent in year 2014. Finally, ignoring inter-country feed-back could be misleading as error created was significant.
Import Components and Import Multipliers in Indonesian Economy: World Input-Output Analysis Muchdie Muchdie; M Handry Imansyah; M Kusmawan; Hamid Al-Jurfri
Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan Vol 10, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (862.977 KB) | DOI: 10.17977/um002v10i12018p088

Abstract

This paper calculates, presents and discusses on import components and the impact of final demand change on Indonesian imports using Indonesian 36 sector input-output tables of years: 2000, 2005, 2010 and 2014 from World Input-Output Tables. The results showed that firstly, Indonesian import components of input were, on average, more than 20 percent; meaning that input that locally provided were less than 80 percent. Secondly, Indonesian import of input had increased significantly from US$ 36,011 million in 2000 to US$ 151,505 million in 2014. Thirdly, Indonesian imports have been dominated by Sector-3: Manufacture of food products, beverages and tobacco products, Sector-4: Manufacture of textiles, wearing apparel and leather products, Sector-24: Construction, Sector-25: Wholesale and retail trade and repair, and Sector-26: Transportation and post services. Fourthly, by country of origin, Indonesian imports have been dominated by Japan, Korea, the USA, Australia, and China. Imports from Australia, Japan, and the US have been decreased significantly, but import from China has steadily increased. Finally, highest sectoral import multipliers occurred if final demands change in Sector-1: Crop and animal production, forestry, fishing and aquaculture, Sector-2: Mining and quarrying, Sector-23: Water collection; sewerage; waste collection, treatment and disposal activities, and Sector-30: Real estate activities, but there was no significant difference of import multipliers for country origin of import.Keywords: import components, sectoral import multiplier, spatial import multiplier.JEL Classification: C67, D57, F17
The Effect of Education Expenditure, Health Expenditure, and Infrastructure Expenditure on Education Levels, Health Quality and Sanitation in Regencies/Cities in Indonesia Bismart Arituan; Muhammad Handry Imansyah; Yunita Sopiana
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 4, No 4 (2021): Budapest International Research and Critics Institute November
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v4i4.3091

Abstract

The purpose of this study was to analyze the effect of government expenditure on the number of people who graduate from elementary school, graduate from junior high school, literacy rate 15-24 years, literacy rate 15-55 years, school participation rate 7-12 years, school participation rate 13-15 years, family planning users, immunization, users of water and sanitation in districts/cities in Indonesia. The instrument of this study used panel data regression, which uses panel data of 2016-2019 in districts/cities in Indonesia. The panel data estimation technique used is the standard effect, fixed-effect, and random effect models. Government expenditure is measured using expenditure on education, expenditure on health, and expenditure on infrastructure. The results obtained are that government expenditure on education has a significant effect with 5% on the number of people who graduate from elementary school, the literacy rate of 15-55 years, and the school participation rate of 13-15 years in districts/cities in Indonesia. In the health sector, government expenditure significantly affects family planning users in regencies/cities in Indonesia. In contrast, government expenditure in infrastructure significantly affects users of safe water and the availability of sanitation in regencies/cities in Indonesia.