AbstrakMalformasi arteri-vena otak, atau cerebral arteriovenous malformation (AVM) merupakan kondisi yang jarang, namun morbiditas neurologis dan mortalitasnya bermakna. Salah satu pilihan terapi untuk AVM adalah operasi reseksi dengan bedah mikro. Perhatian khusus untuk ahli anestesia pada operasi ini adalah upaya mencegah iskemia sekunder jaringan otak dengan mempertahankan hemodinamik stabil agar tekanan perfusi otak sedekat mungkin dengan nilai normal, mengupayakan agar tidak terjadi pembengkakan otak dan mengantisipasi perdarahan. Di laporan ini, kami menjabarkan manajemen anestesia pada laki-laki 22 tahun dengan AVM simtomatik yang menjalani operasi reseksi AVM pada tanggal 10 April 2012 di Instalasi Bedah Pusat RS dr. Cipto Mangunkusumo, dan mengalami perdarahan akibat ruptur arteri intraoperasi.
Kata kunci: Anestesia, AVM, malformasi arteri-vena, operasi reseksi
Cerebral arteriovenous malformation (AVM) is a rare vascular condition carrying significant neurologic morbidity and mortality. Among the treatment options are surgical resection using microsurgery technique. Special anesthetic consideration in this type of surgery is on preventing secondary ischemia of brain tissue by maintaining stable haemodynamics to achieve as normal cerebral perfusion pressure as possible, preventing cerebral edema and anticipating hemorrhage. In this report, we describe the anaesthetic management of a 22 year-old male presenting with symptomatic AVM, who underwent surgical resection on April 10th 2012 in Central Operating Theater of RS dr. Cipto Mangunkusumo, and experienced intraoperative bleeding from an arterial rupture.
Key words: Anesthesia, arteriovenous malformation, AVM, surgical resection