Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

HUBUNGAN PARITAS IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN KEHAMILAN SEROTINUS DI RSUD Dr.ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI TAHUN 2014-2015 Gusmiati, Rita
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.596 KB) | DOI: 10.35730/jk.v9i1.345

Abstract

Community Lead Total Sanitation is a strategy to degrade the incidence of communicable diseases based on the environment and to improve hygiene behavior and quality of life of the community with five pillars of stopping to defecate anyway, handwashing with soap, managing drinking water, and safe food, managing waste and wastewater households properly. This research aims to know the description of knowledge, attitude, and role of health officer in the achievement of five pillars of community lead total sanitation in District of Patamuan. The research design used descriptive method implemented from February to November 2016. The research population was the whole household with sample size 102 RT. Sampling technique by Proportional Random Sampling. Univariate data analysis. Quantitative research results show that most respondents have not reached five pillars of STBM (68.6%), less than half of respondents (45.1%) have low knowledge of sanitation, more than half of respondents (51%) are negative towards sanitation, and more than half of respondents (52%) said health workers had little role to play in sanitation. It can be concluded that the knowledge, attitude, and role of officers are still low in achieving the five pillars of community lead total sanitation. It is recommended to the Puskesmas and District Facilitators to increase extension and empowerment activities to community groups such as triggers so that communities are encouraged not to waste water and build latrine facilities from their own needs and provide training/training to the CLTS committees that have been established to improve the capacity for monitoring activities.
ANALISIS STRATEGI PROMOSI KESEHATAN DALAM PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN MENUJU UNIVERSAL ACCESS 100-100 Gusmiati, Rita; Nofria, Dodi
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 12, No 2 (2021): JURNAL KESEHATAN
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v12i2.445

Abstract

Universal Access 100-100 merupakan komitmen pemerintah yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar air minum dan sanitasi masyarakat Indonesia menuju 100% sarana air minum dan 100% sanitasi. Namun kenyataannya, Sarana Air Minum dan dan Sanitasi di Kabupaten Tanah Datar masih belum mencapai 100%. Capaian akses di Kabupaten Tanah Datar yaitu 61,8% untuk akses air minum layak dan 69,9% untuk akses sanitasi.3 Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi promosi kesehatan dalam peningkatan kualitas lingkungan pada program Pamsimas menuju Universal Access 100-100 di Kabupaten Tanah Datar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan desain case study. Penelitian ini dilakukan di Program Pamsimas Kabupaten Tanah Datar dengan teknik pemilihan sampel secara purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan pedoman wawancara mendalam dengan informan (Distric Consultan, Fasilitator Senior, dan Fasilitator Masyarakat). Data dianalisis melaui trianggulasi sumber melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi promosi Kesehatan seperti advokasi, dukungan sosial, pemberdayaan dan kemitraan sangat berpengaruh pada pelaksanaan program Pamsimas. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara yaitu kurangnya parrtisipasi masyarakat dan output capaian program Pamsimas yang belum mencapai target Universal accsess 100-100. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan kepada program Pamsimas dan lintas sektor yang terkait untuk dapat lebih meningkatkan pemberdayaan masyarakat, dan mengadakan kesepakatan dan komitmen antar pemerintah, instansi yang terkait termasuk LSM dan swasta, masyarakat dan berbagai kalangan pejabat daerah untuk meningkatkan kualitas lingkungan menuju universal accsess 100-100, seperti adanya peraturan ataupun kebijakan nagari terkait peningkatan kualitas lingkungan
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU gusmiati, rita; Mesby, Yelsi Nani
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 10, No 2 (2019): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v10i2.615

Abstract

Posyandu merupakan wadah masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan terdepan, salah satu indikator perkembangan pelayanan posyandu dapat dilihat dari cakupan balita yang datang dan ditimbang(D/S) dan balita yang naik berat badannya (N/D). Kader berperan penting dalam menunjang pencapaian D/S dan N/D yang ada di wilayah kerja Puskesmas. Pencapaian D/S di Puskesmas Silago pada tahun 2016 sebesar 83,2% dan terjadi penurunan di tahun 2017 sebesar 70,6% dengan target 85%. Sedangkan pencapaian N/D pada tahun 2016 sebesar 76,4% terjadi penurunan di tahun 2017 sebesar 74,1% dengan target pencapaian 85%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keaktifan kader posyandu di wilayah kerja puskesmas silago kabupaten Dhamasraya tahun 2018. Jenis penelitian adalah survei dengan menggunakan metode cross sectional study. dengan pengambilan sampel secara proposional kemudian dilanjutkan dengan simple random sampling (acak sederhana) dengan cara diundi. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 73 orang dengan sampel sebanyak 42 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan (p=0,000), motivasi kader (p= 0,001), pelatihan (p= 0,010) dengan keaktifan kader posyandu. Namun tidak ada hubungan dukungan suami/keluarga (p= 0,075) dengan keaktifan kader. Diharapkan puskesmas Silago memberikan pelatihan kepada kader Posyandu minimal 3 bulan sekali dan secara berkesinambungan untuk lebih meningkatkan keaktifan kader posyandu 
HUBUNGAN PARITAS IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN KEHAMILAN SEROTINUS DI RSUD Dr.ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI TAHUN 2014-2015 Rita Gusmiati
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v9i1.345

Abstract

Community Lead Total Sanitation is a strategy to degrade the incidence of communicable diseases based on the environment and to improve hygiene behavior and quality of life of the community with five pillars of stopping to defecate anyway, handwashing with soap, managing drinking water, and safe food, managing waste and wastewater households properly. This research aims to know the description of knowledge, attitude, and role of health officer in the achievement of five pillars of community lead total sanitation in District of Patamuan. The research design used descriptive method implemented from February to November 2016. The research population was the whole household with sample size 102 RT. Sampling technique by Proportional Random Sampling. Univariate data analysis. Quantitative research results show that most respondents have not reached five pillars of STBM (68.6%), less than half of respondents (45.1%) have low knowledge of sanitation, more than half of respondents (51%) are negative towards sanitation, and more than half of respondents (52%) said health workers had little role to play in sanitation. It can be concluded that the knowledge, attitude, and role of officers are still low in achieving the five pillars of community lead total sanitation. It is recommended to the Puskesmas and District Facilitators to increase extension and empowerment activities to community groups such as triggers so that communities are encouraged not to waste water and build latrine facilities from their own needs and provide training/training to the CLTS committees that have been established to improve the capacity for monitoring activities.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU rita gusmiati; Yelsi Nani Mesby
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 10, No 2 (2019): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v10i2.615

Abstract

Posyandu merupakan wadah masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan terdepan, salah satu indikator perkembangan pelayanan posyandu dapat dilihat dari cakupan balita yang datang dan ditimbang(D/S) dan balita yang naik berat badannya (N/D). Kader berperan penting dalam menunjang pencapaian D/S dan N/D yang ada di wilayah kerja Puskesmas. Pencapaian D/S di Puskesmas Silago pada tahun 2016 sebesar 83,2% dan terjadi penurunan di tahun 2017 sebesar 70,6% dengan target 85%. Sedangkan pencapaian N/D pada tahun 2016 sebesar 76,4% terjadi penurunan di tahun 2017 sebesar 74,1% dengan target pencapaian 85%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keaktifan kader posyandu di wilayah kerja puskesmas silago kabupaten Dhamasraya tahun 2018. Jenis penelitian adalah survei dengan menggunakan metode cross sectional study. dengan pengambilan sampel secara proposional kemudian dilanjutkan dengan simple random sampling (acak sederhana) dengan cara diundi. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 73 orang dengan sampel sebanyak 42 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan (p=0,000), motivasi kader (p= 0,001), pelatihan (p= 0,010) dengan keaktifan kader posyandu. Namun tidak ada hubungan dukungan suami/keluarga (p= 0,075) dengan keaktifan kader. Diharapkan puskesmas Silago memberikan pelatihan kepada kader Posyandu minimal 3 bulan sekali dan secara berkesinambungan untuk lebih meningkatkan keaktifan kader posyandu 
ANALISIS STRATEGI PROMOSI KESEHATAN DALAM PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN MENUJU UNIVERSAL ACCESS 100-100 Rita Gusmiati; Dodi Nofria
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 12, No 2 (2021): JURNAL KESEHATAN
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v12i2.445

Abstract

Universal Access 100-100 merupakan komitmen pemerintah yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar air minum dan sanitasi masyarakat Indonesia menuju 100% sarana air minum dan 100% sanitasi. Namun kenyataannya, Sarana Air Minum dan dan Sanitasi di Kabupaten Tanah Datar masih belum mencapai 100%. Capaian akses di Kabupaten Tanah Datar yaitu 61,8% untuk akses air minum layak dan 69,9% untuk akses sanitasi.3 Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi promosi kesehatan dalam peningkatan kualitas lingkungan pada program Pamsimas menuju Universal Access 100-100 di Kabupaten Tanah Datar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan desain case study. Penelitian ini dilakukan di Program Pamsimas Kabupaten Tanah Datar dengan teknik pemilihan sampel secara purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan pedoman wawancara mendalam dengan informan (Distric Consultan, Fasilitator Senior, dan Fasilitator Masyarakat). Data dianalisis melaui trianggulasi sumber melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi promosi Kesehatan seperti advokasi, dukungan sosial, pemberdayaan dan kemitraan sangat berpengaruh pada pelaksanaan program Pamsimas. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara yaitu kurangnya parrtisipasi masyarakat dan output capaian program Pamsimas yang belum mencapai target Universal accsess 100-100. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan kepada program Pamsimas dan lintas sektor yang terkait untuk dapat lebih meningkatkan pemberdayaan masyarakat, dan mengadakan kesepakatan dan komitmen antar pemerintah, instansi yang terkait termasuk LSM dan swasta, masyarakat dan berbagai kalangan pejabat daerah untuk meningkatkan kualitas lingkungan menuju universal accsess 100-100, seperti adanya peraturan ataupun kebijakan nagari terkait peningkatan kualitas lingkungan
Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) terhadap Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi Vera Kurnia; Muhhammad Pauzi; Tika Ramadanti; Rita Gusmiati; Soffi Durratuzzahro Fitri
Jurnal Kesehatan Holistic Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Kesehatan Holistic Volume 7/ Nomor 1/ Januari 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan RS Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.336 KB) | DOI: 10.33377/jkh.v7i1.149

Abstract

Introduction: Hypertension become a major problem in many countries in the world and it the etiologies of cardiovascular. Nursing intervention performed in hypertension using complementary Technique that focus on their physical, emotional and spiritual respons. Spiritual Emotional Freedom Technique provides a light taping on the body's 18 meridian points that intends to stimulate and activate, resulting a relaxing effect on the body. Objective: The purpose of study to find the Effect of Spiritual Emotional Freedom Technique on Blood Pressure in people with Hypertension in area Rasimah Ahmad Health Center at Bukittinggi City in 2021. Methods: This type of quantitative research using pre-experimental (One group pretest-posttest). sample in 19 respondents. Non-Probability Sampling techniques and data collection using observation sheets and computerized processing. The meaningful values for the four data groups are not normal distribution. Statistic tes used Wilcoxon signed rank test. Result: The average systolic blood pressure before seft therapy is 141.32 mmHg and diastolic is 93.42 mmHg and the average systolic blood pressure after seft therapy is 136.58 mmHg and diastolic is 88.58 mmHg. The results of Wilcoxon Test obtained statistics obtained systolic value p = 0.003 and diastolic value p = 0.001, α =0.05 (p<α), there is a meaningful change blood pressure in people with hypertension. Conclusion: Health care be used as a foundation for realizing evidence based practice in handling people with hypertension with complementary therapies.