Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Stunting Pesisir dan Aplikasinya

Hubungan Pola Makan, Tinggi Badan Ibu dan Riwayat Penyakit Infeksi dengan Status Stunting pada Balita Usia 6-59 Bulan di Wilayah Pesisir Desa Manuru Kabupaten Buton Rosianti, Nur; Sunarsih, S; Banudi, La
Jurnal Stunting Pesisir dan Aplikasinya Vol 1 No 1 (2022): Februari
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/jspa.v1i1.456

Abstract

Pendahuluan Salah satu masalah gizi masyarakat yang terus meningkat di Indonesia yakni tentang Stunting bawah lima tahun. Stunting terjadi sebagai akibat gizi kurang terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan. Umur balita termasuk umur dimana proses tumbuh kembang terjadi dengan pesat. Pada periode ini butuh asupan zat gizi adekuat termasuk kuantitas dan kualitas, hal ini disebabkan oleh aktivitas fisik yang cukup tinggi dan masih terjadi perubahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pola Makan, Tinggi Badan Ibu dan Riwayat Penyakit Infeksi dengan Status Stunting pada Balita Usia 6-59 Bulan di Wilayah Pesisir desa Manuru Kabupaten Buton. Metode Jenis penelitian ini adalah Analitik Observasional dengan desain cross sectional study. Populasi dari penelitian ini adalahBalita usia 6-59 bulan yang mengalami Stunting (pendek dan sangat pendek) di Desa Manuru sebagai salah satu desa lokus Stunting yaitu sebesar 89 balita.Teknik Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simple random sampling. Besar sampel sebesar 73 Balita. Analisis data dilakukan dalam dua tahap yaitu analisis deskriftif dan analisis inferensial. menggunakan bantuan aplikasi statistik. Untuk mengetahui hubungan variabel independen satu persatu digunakan uji chi square dengan rumus chi square. Hasil Ada hubungan pola makan dengan Status Stunting pada Balita usia 6-59 bulan di Kabupaten Buton pv=0,000 dan C=0,607). Ada hubungan tinggi badan Ibu dengan Status Stunting pada Balita usia 6-59 bulan di Kabupaten Buton pv=0,000 dan C=0,607 Kesimpulan dan Saran Ada hubungan riwayat penyakit infeksi dengan Status Stunting pada Balita usia 6-59 bulan di Kabupaten Buton pv=0,000 dan C=0,707. Saran penelitian ini adalah perlunya pemberian imunisasi lengkap bagi Balita guna mencegah penularan penyakit. Perlunya keaktifan kader dan petugas gizi di Puskesmas dalam memberikan konseling gizi bagi orangtua. Perlunya peran serta seluruh elemen masyarakat dan lembaga pemerintah dalam penanganan dan pencegahan stunting.
Hubungan Pola Makan, Asupan Energi, Protein dan Pengetahuan Gizi Ibu dengan Status Gizi (Stunting) Pada Anak Balita Usia 24-59 Bulan Diwilayah Kerja Kerja Puskesmas Pajala Kabupaten Muna Barat: Relationship Between Diet, Energy Intake, Protein, And Knowledge Of Maternal Nutrition With Nutritional Status (Stunting) In Children Under Five Aged 24-59 Months In The Working Area Of Pajala Public Health Center West Muna Regency Fitriana, Indah; Banudi, La; Hikmandayani; Nurlaela, Euis
Jurnal Stunting Pesisir dan Aplikasinya Vol 2 No 2 (2023): Juli-Desember
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/jspa.v3i1.1431

Abstract

Stunting atau balita pendek adalah balita dengan masalah gizi kronik, yang memiliki status gizi berdasarkan panjang atau tinggi badan menurut umur balita memiliki nilai z-score TB/U kurang dari -2SD dan apaila kurang dari 3SD dikategorikan sebagai balita sangat pendek. Data PSG Sulawesi Tenggara juga terjadi peningkatan pada tahun 2016 sebanyak 20,6% dan tahun 2017 sebanyak 21,2%. Berdasarkan RISKESDAS Sulawesi Tenggara tahun 2018 prevalensi status gizi balita stunting di Kabupaten Muna Barat sebesar 18,6% salah satu Puskesmas Pajala memiliki prevalensi status gizi balita stunting sebesar 27,0%. Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan pola makan, asupan energy, protein, dan pengetahuan gizi ibu dengan status gizi (stunting) pada anak usia 24-59 bulan diwilayah kerja Puskesmas Pajala Kabupaten Muna Barat. Metode Penelitian: penelitian ini adalah penelitian observasional dengan menggunakan rancangan desain cross sectional study, penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Pajala Kabupaten Muna Barat dan dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2022. Sampel dalam penelitian ini diambil secara random sampling dan terpilih sebanyak 61 sampel. Uji statistik yang digunakan yaitu Chi-square. Hasil: penelitian ini diperoleh status gizi (stunting) pada anak balita sebanyak 22 orang (36,1%), pola makan sebanyak 35 sampel (57,4%) dalam kategori kurang, asupan energi sebanyak 55 sampel (90,2%) dalam kategori rendah, asupan protein sebanyak 3 sampel (4,9%) dalam kategori rendah dan pengetahuan gizi ibu sebanyak 25 sampel (41,0%) dalam kategori kurang. Hasil uji statistik diperoleh ada hubungan pola makan dengan status gizi (stunting) pada anak balita (p=0,018), tidak ada hubungan asupan energi dengan status gizi (stunting) pada anak balita (p=0,297), tidak ada hubungan asupan protein dengan status gizi (stunting) pada anak balita (p=0,919), tidak ada hubungan pengetahuan gizi ibu dengan status gizi (stunting) pada anak balita (p=0,297). Kesimpulan: Terdapat hubungan signifikan pola makan dengan status gizi (stunting) pada anak balita usia 24-59 bulan diwilayah kerja Puskesmas Pajala Kabupaten Muna Barat (p=0,018), tidak ada hubungan asupan energy, protein, pengetahuan gizi ibu (p=>0,05) dengan status gizi (stunting) pada anak balita usia 24-59 bulan diwilayah kerja Puskesmas Pajala Kabupaten Muna Barat.
HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI IBU DAN PENDAPATAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN MP-ASI DINI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAHIA KECAMATAN GU KABUPATEN BUTON TENGAH Banudi, La; Hikmandayani; Gani , Kameriah
Jurnal Stunting Pesisir dan Aplikasinya Vol 3 No 1 (2024): January - June
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/jspa.v3i1.1432

Abstract

Based on preliminary study data obtained from Rahia Community Health Center. Some mothers who have babies aged 0-6 months show that in 2020 the prevalence was 65% giving early MP-ASI and 35% exclusively breastfed, whereas in 2021 the prevalence was 50%. Which provides early MP-ASI and 50% exclusive breast milk. This study aims to determine the relationship between maternal nutritional knowledge and family income with early MP-ASI provision at the Rahia health center, Gu subdistrict, Central Buton district. Method: This research is an analytical survey research. The research design used was a cross sectional study. The population and sample of this study were all mothers who had babies aged 0-6 months. The sampling technique used was the Slovin formula while the statistical test used was chi-square. Results: Based on the research results, the statistical test obtained a value of p = 0.014, which means there is a relationship between maternal nutritional knowledge and the provision of Early MP-ASI in the working area of Puskesamas Rahia, Gu District, Central Buton Regency, and from the results of the statistical test, a value of p = 0.001 was obtained, meaning there is a relationship between family income and early MP-ASI provision in the working area of the Rahia Community Health Center, Gu District, Central Buton Regency. Suggestion: It is hoped that mothers at posyandu in Rahia, Kamama Mekar and Wakeakea villages who have babies aged 0-6 months will pay more attention to giving early MP-ASI appropriate to their age, and it is hoped that mothers will tell caregivers to pay attention to giving early MP-ASI.