This Author published in this journals
All Journal Menara Ilmu
SUNESNI, SUNESNI
LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

GAMBARAN PELAKSANAAN SIRKUMSISI PADA ANAK PEREMPUAN DI DESA DUSUN BARU KECAMATAN SIULAK KABUPATEN KERINCI SUNESNI, SUNESNI
Menara Ilmu Vol 13, No 6 (2019): Vol. XIII No. 6 April 2019
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/mi.v13i6.1418

Abstract

Sirkumsisi perempuan saat ini masih dilakukan dibeberapa daerah. Sebagian kalangan menilai bahwa sirkumsisi perempuan merupakan suatu yang dianjurkan oleh agama dan budaya setempat. WHO telah menyatakan menentang segala bentuk medikasi sirkumsisi perempuan karena menyebabkan Banyak anak perempuan meninggal akibat dampak jangka pendek FGM, seperti pendarahan, syok dan infeksi; Lebih banyak lagi yang menderita disabilitas seumur hidup dan dapat meninggal akibat dampak jangka panjang, seperti infeksi uriner atau vagina berulang. Nyeri selama berhubungan intim dan infertilitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran Pelaksanaan Sirkumsisi Pada Anak Perempuan Di Desa Dusun Baru Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci tahun 2017. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dilaksanakan pada tanggal 14-21 Juli 2017. Populasi dan sampel diambil dengan cara total sampling yaitu semua ibu yang mempunyai anak perempuan yang telah disirkumsisi di Desa Dusun Baru Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci sebanyak 35 orang. Teknik pengumpulan dengan cara mendatangi kepala desa dan bidan, melakukan identifikasi responden, kunjungan rumah melakukan wawancara dan mengisi kuesioner. Hasil penelitian dari 35 responden didapatkan 24 orang ibu (68%) yang melakukan sirkumsisi karena alasan sosial budaya setempat, 6 orang ibu (17%) memilih alasan agama di lakukan sirkumsisi pada anak perempuannya, 2 orang ibu (6%) memilih alasan hygine dan estetika di lakukannya sirkumsisi pada anak perempuannya, 2 orang ibu (6%) memilih alasan mitos di lakukannya sirkumsisi pada anak perempuannya dan 1 orang ibu (3%) memilih alasan psikoseksual dilakukannya sirkumsisi pada anak perempuannya. Disimpulkan bahwa gambaran pelaksanaan sirkumsisi pada anak perempuan masih melakukan sirkumsisi walaupun majelis ulama (MUI) dan Depkes RI sudah mengelurkan surat larangan melakukan sirkumsisi, diharapkan kepada pihak puskesmas dan bidan dapat memberikan penyuluhan tentang adanya larangan sirkumsisi perempuan serta bekerja sama dengan tokoh agama/masyarakat.Kata kunci: sirkumsisi pada perempuan, pelaksanaan sirkumsisi