Tresani, Nurahma
Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUASAN KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PERUMAHAN BERSUBSIDI DI KARAWANG Anthony, Budi; Tresani, Nurahma; Halim, Ricky Pittra
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v1i2.854

Abstract

In the conditions of competitions among subsidized housing developers, attention should be given to the determinants of consumer satisfactions in the purchasing process of subsidized housing products, especially in Karawang. The low price of land in Karawang is expected to stimulate developers to build subsidized housing. Million House Program from Kemenpera provides a very low 5% price subsidy and a constant interest rate over the tenor of credit. However, this does not automatically make consumers buy subsidized houses built in Karawang. Therefore, the authors conduct research by distributing questionnaires directly to residents in Taman Palumbon Asri housing. Bhumi Baru Indah Persada and Griya Indah which is all located in Karawang. The purpose of this research is to identify the influence of price factor, location, condition of environment and condition of building to decision making of purchase and to identify consumer satisfaction toward subsidized housing, with sample 3 subsidized housing in Karawang. Whiter uses Index Compatibility Level to measure level of satisfaction and level of interest for each housing, and then analyze them by considering each factors (location, price, quality of building, and environmental factors)Keywords: Price, Location, Building, Environment, Consumer Satisfaction, Purchasing Decision, Index Compatibility Level.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MBR MEMBELI RUSUNAMI DI KOTA BEKASI (STUDI KASUS: SENTRALAND & VIDA BEKASI) Mailiando, Mario; Tresani, Nurahma; Mahmud, Nasiruddin
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v2i2.2734

Abstract

Rumah Susun Sederhana Milik atau Rusunami adalah salah satu upaya Pemerintah menyediakan rumah tinggal yang layak khususnya untuk kelompok masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan untuk mengatasi masalah backlog kepemilikan rumah. Peningkatan jumlah penduduk yang bertambah sekitar 4% setiap tahunnya ditambah ketersediaan lahan kosonguntuk perumahan yang semakin terbatas, membuat pengadaan rusunami menjadi sangat penting di kota Bekasi. Saat ini kota Bekasi telah memiliki sekitar 5 rusunami dan beberapa diantaranya adalah Sentraland Bekasi yang dikembangkan oleh Perumnas dan Teras Alun-Alun, Bekasi yang dikembangkan oleh Gunasland. Seratus persen penjualan tahap 1 Sentraland Bekasi terserap habis oleh kelompok MBR, namun Teras Alun-Alun hanya terserap sekitar 58,5%. Selain itu, mayoritas pembeli Teras Alun-Alun merupakan kalangan kelas menengah ke atas dan investor. Penelitian ini akan meneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan membeli di Sentraland Bekasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi lost customer tidak membeli di Teras Alun-Alun. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang kemudian akan dijelaskan secara deskriptif. Penelitian ini menemukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan membeli di Sentraland Bekasi adalah harga jualnya yang terjangkau yaitu di bawah Rp 200 juta/unit, kredibilitas Perumnas sebagai developer yang terpercaya, dan konsep Sentraland Bekasi yang terintegrasi dengan mall dan perkantoran. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi lost customer tidak membeli di Teras Alun-Alun adalah harga jualnya yang mahal yaitu di atas Rp 300 juta/unit, lokasinya yang tidak strategis, dan masih terdapat banyak pilihan hunian tapak dalam radius 15 km dengan harga jual yang lebih murah dibandingkan dengan Teras Alun-Alun. Kata kunci: rusunami, keputusan membeli, MBR, Bekasi Simple Owned Flats, mostly known as Rusunami is one of the Government's efforts to provide decent housing, especially for low-income community groups (MBR) and to overcome the problem of housing backlog. An increase in population of around 4% every year, along with the increasingly limited availability of vacant land for housing, making the procurement of rusunami very important in the city of Bekasi. At present time, at the city of Bekasi 5 rusunami have been built and some of them are Bekasi Sentraland which was developed by Perumnas and Teras Alun-Alun, Bekasi which was developed by Gunasland. One hundred percent of Phase 1 Sentraland Bekasi's sales were completely taken by the MBR group, while Teras Alun-Alun only had 58.5% of its units sold. In addition, the majority of Teras Alun-Alun buyers are upper middle class and investors. This study will examine the factors that influence buying decisions in the Central Bekasi and the factors that influence lost customers not purchasing Teras Alun-Alun. This research uses quantitative method which will then be explained descriptively. This study found that the factors influencing the buying decision in Sentraland Bekasi were the affordable selling price of under Rp 200 million / unit, the credibility of Perumnas as a trusted developer, and the concept of Sentraland Bekasi which was integrated with malls and offices. Whereas the factors that influence lost customers not to purchase the Teras Alun-Alun are the high selling price, which is above Rp. 300 million / unit, the location not being strategic, and the availability of many nearby, more affordable housing options within a 15 km radius of the Teras Alun-Alun.Keywords: low-cost apartment, buying decision, MBR, Bekasi 
STUDI PERUBAHAN PROFIL EKONOMI PENGHUNI TERKAIT LOKASI RUMAH SUSUN STUDI KASUS: BANDAR KEMAYORAN, KEBAGUSAN CITY DAN SENTRA TIMUR RESIDENCE Kurniawan, Freddy; Tresani, Nurahma; Herlambang, Suryono
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v2i2.1606

Abstract

Flats as a vertical housing is one of many housing options in urban areas that are considered a strategy toovercome the problem of people’s limited purchasing power for regular houses due to high land prices in urbanareas. Various towers scattered around Jakarta and surrounding areas currently each have their own advantagesor exclusive factors for residents such as the close proximity to the city center or workplace, close proximity tosupporting facilities and the diversity of the environment around the towers become benchmarks in determining thelocation for their towers. Therefore, the occupancy of a flat, in this case the research samples taken are BandarKemayoran, Kebagusan City and Sentra Timur Residence, can be seen using the theory of location for housingselection and the impact of changes that occur in terms of economic profiles that change before and after living inthe flats. The research method used is 2 sample test method to determine the condition of residents before and aftermoving to flats. The result of this study indicates that, if each location has its own role in the changes in economicprofiles that occur, such as how significant the change is in terms of occupational fields and occupants' income,where each location shows different percentage in the change that occurs. The purpose of this study is to show therelationship between the resettlement of residents to flats and changes in economic profile (employment andincome).Keywords: flat, location of flats, changes in occupant economic profile.Rumah susun (rusun) sebagai perumahan vertikal adalah salah satu pilihan perumahan di daerah perkotaan yang dianggap strategi untuk mengatasi masalah keterbatasan kemampuan daya beli masyarakat untuk rumah tapak karena tingginya harga tanah di perkotaan. Berbagai rusun yang tersebar di Jakarta dan sekitarnya saat ini masing-masing memiliki daya tarik atau faktor-faktor tersendiri untuk para penghuni baik dari dekat dengan pusat kota atau tempat kerja, kedekatan dengan fasilitas pendukung dan keberagaman lingkungan sekitar rusun menjadi tolak ukur penghuni dalam menentukan lokasi rusun mereka. Sehingga terjadinya penghunian pada suatu rusun dalam hal ini sampel penelitian yang diambil adalah Bandar Kemayoran, Kebagusan City dan Sentra Timur Residence dapat dilihat dengan teori lokasi untuk pemilihan tempat tinggal serta dampak perubahan yang terjadi dari segi profil ekonomi yang berubah pada saat sebelum dan sesudah tinggal di rusun. Metode penelitian yang digunakan adalah metode 2 sampel tes untuk mengetahui keadaan penghuni sebelum dan sesudah pindah ke rumah susun. Hasil penelitian ini menunjukkan jika masing-masing lokasi memiliki peranan tersendiri dalam perubahan profil ekonomi penghuni yang terjadi, seperti seberapa besar perubahan dari segi bidang pekerjaan dan penghasilan penghuni yang setiap lokasi mempunyai perbedaan  persentase perubahan yang terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan adanya relasi antara perpindahan tempat tinggal penghuni menuju rumah susun terhadap perubahan profil ekonomi (bidang pekerjaan dan penghasilan). Kata kunci: rumah susun, lokasi rumah susun, perubahan profil ekonomi penghuni
Kecenderungan Transformasi Hunian: Pengaruh Defisit Hunian dan Faktor-Faktor Lainnya (Studi Kasus Perumahan Bumi Karawaci) Pongai, Pierre Albyn; Tresani, Nurahma; Tjung, Liong Ju
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v1i1.362

Abstract

Perumahan Bumi Karawaciyang dikembangkan oleh Perumnas di Tangerang pada tahun 1979, saat ini telah mengalami banyak perubahan fisik dan pemanfaatan hunian.Secara filosofis, hunian dibangun untuk memenuhi kebutuhan normatif keluarga.Ketika hunian tidak dapat memenuhi kebutuhan tersebut, akibat perubahan siklus hidup keluarga dan kondisi sosial ekonomi keluarga, maka terjadi kondisi yang disebut defisit hunian. Ketika keluarga menyadari adanya defisit hunian, akan timbul upaya untuk mengubah huniannya, yang disebut sebagai transformasi hunian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan transformasi hunian pada Perumahan Bumi Karawaciyang dipengaruhi oleh defisit hunian dan faktor-faktor lain. Penelitian dilakukan menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis regresi logistik yang dilakukan sebanyak 3 set, yaitu regresi defisit hunian dengan 8 variabel bebas, regresi kecenderungan transformasi dengan 8 variabel bebas dan regresi kemampuan transformasi dengan 3 variabel bebas. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kecenderungan transformasi hunian pada Perumahan Bumi Karawaci termasuk sangat tinggi, dimana hampir semua penghuni pernah melakukan transformasi hunian dan hampir separuhnya masih ingin melakukannyalagi.Dari hasil analisis diketahui bahwa kecenderungan transformasi hunian terbukti dipengaruhi oleh persepsi defisit hunian, transformasi sebelumnya, persepsi kelengkapan fasilitas perumahan dan kualitas hubungan sosial bertetangga. Adapun defisit hunian terbukti dipengaruhi ukuran keluarga, jumlah kamar tidur dan ketersediaan ruang lain. Sedangkan kemampuan transformasi hunian terbukti dipengaruhi pendapatan keluarga. Hasil ini memperlihatkan bahwa transformasi hunian cenderung dilakukan oleh penghuni yang mempersepsikan adanya defisit hunian, penghuni yang pernah melakukan transformasi hunian sebelumnya, penghuni yang merasa nyaman dengan lingkungan perumahannya dan penghuni yang memiliki pendapatan memadai. Kata kunci: kecenderungan transformasi hunian, defisit hunian, perumahan sederhana.