Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

PENGARUH TEPUNG MARMER TERHADAP SIFAT MEKANIK REACTIVE POWDER CONCRETE Linggasari, Dewi; Sutandi, Arianti; Kushartomo, Widodo
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v2i2.3013

Abstract

Penelitian ini berkaitan dengan sifat mekanik reactive powder concrete akibat penggunaan tepung marmer sebagai salah satu komponen material pembentuknya. Sifat mekanik beton dipengaruhi oleh banyak faktor.  Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap sifat mekanik tersebut adalah jenis dan komposisi bahan pembentuk beton. Sifat-sifat fisika dan kimia material berupa ukuran butiran dan komposisi kimia setiap memiliki dampak cukup besar pada sifat mekanik beton. Penggunaan tepung marmer dalam penelitian ini juga didasarkan pada ukuran butiran  dan komposisi kimia yang dimiliki tepung marmer. Jumlah tepung marmer yang digunakan sebagai komponen pembentuk reactive powder concrete berkisar antara 0% - 30% terhadap berat semen.  Perawatan benda uji dilakukan dengan metode perendaman penguapan pada temperatur 90oC - 95oC selama 8 jam. Pengujian mekanik dilakukan pada umur 7 hari pada benda uji berbentuk silinder dan balok, berupa kuat tekan, kuat tarik belah dan kuat lentur. Kata kunci: mekanik, tepung, marmer, ukuran, komposisi This research relates to the mechanical properties of reactive powder concrete due to the use of marble flour as one of its ingredients. The mechanical properties of concrete are influenced by many factors. One of the factors that influence its mechanical properties is the type and composition of concrete-forming materials. The physical and chemical properties of the material in the form of grain size and chemical composition each have a considerable impact on the mechanical properties of concrete. The use of marble flour in this study is also based on grain size and chemical composition of marble flour. The amount of marble flour used as an ingredient of reactive powder concrete is around 0% - 30% of the weight of cement. The treatment of the specimen was carried out by the evaporation immersion method at a temperature of 90oC - 95oC for 8 hours. Mechanical testing was carried out at the age of 7 days on cylindrical and beam specimens, in the form of compressive strength, tensile strength and flexural strength. Keywords: mechanics, flour, marble, size, composition
ANALISIS PERCEPATAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF - STUDI KASUS APARTEMEN COLLINS BOULEVARD Christoforus Reynaldi; Arianti Sutandi
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 5, Nomor 2, Mei 2022
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v5i2.16450

Abstract

Construction project activity is bound by a limited period of time by allocating certain resources and is intended to produce products with planned quality criteria. The Collins Boulevard Apartment project was 91 days behind schedule. To reduce delays that occur, acceleration is carried out on critical work which can be seen on the project network. When accelerating critical work, the cost factor must be considered so that the addition of minimum costs without neglecting the quality of the project. In this study, project acceleration was carried out using the time cost trade off method using 3 strategies, namely; additional labor (strategy 1), additional working hours (strategy 2), and a combination of additional labor and working hours (strategy 3), with the aim of know the most optimal acceleration strategy. The results showed that the acceleration that can be done is 36 days, while the optimal acceleration strategy is strategy 3, namely; the addition of 56 workers and an additional hour of work with an estimated cost increase of Rp. 81.400.000.  Kegiatan proyek konstruksi adalah suatu kegiatan yang terikat oleh jangka waktu yang terbatas dengan mengalokasikan sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan produk dengan kriteria mutu yang telah direncanakan. Proyek Apartemen Collins Boulevard mengalami keterlambatan 91 hari dari rencana awal. Untuk mengurangi keterlambatan yang terjadi maka dilakukan percepatan pada pekerjaan kritis yang dapat dilihat pada jaringan kerja proyek. Pada saat dilakukan percepatan pada pekerjaan kritis tentunya faktor biaya harus diperhatikan agar penambahan biaya minimum tanpa mengabaikan mutu proyek. Pada penelitian ini percepatan proyek dilakukan dengan metode time cost trade off dengan menggunakan 3 strategi yaitu: penambahan tenaga kerja (strategi 1), penambahan jam kerja (strategi 2), serta kombinasi penambahan tenaga kerja dan jam kerja (strategi 3), dengan tujuan untuk mengetahui strategi percepatan yang paling optimal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa percepatan yang dapat dilakukan adalah 36 hari, sedangkan strategi percepatan yang optimal adalah strategi 3 yaitu; dengan maksimum penambahan 56 tenaga kerja dan penambahan satu jam kerja dengan perkiraan pertambahan biaya sebesar Rp. 81.400.000.
ANALISIS KAPASITAS JARINGAN DRAINASE DI PASAR KEMIS CIKUPA KABUPATEN TANGERANG Daniel David Camberra Simanungkalit; Arianti Sutandi; Vittorio Kurniawan
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 3, Nomor 2, Mei 2020
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v3i2.7017

Abstract

Urban drainage is drainage in part or entire areas (cities), which is to manage/control surface water, so that it doesn’t disturb and/or harm people. This study aims to determine the size of the existing drainage channel whether it is able to accommodate the maximum discharge from the analysis of rainfall frequency in Pasar Kemis-Cikupa area. For this reason, there are several things that need to be analyzed. First is the rainfall plan, then selection of the rainfall distribution that will be used for testing using the Chi-Square Test and Kolmogorov-Smirnov Test and the data used is the rainfall data for the past 15 years, then after testing the results obtained, the method of calculating the rainfall, can be analyzed with the Log Pearson Type-3 which obtained results is 134,36 mm with a return period of 5 years, after that the analysis continues to calculate the intensity of rainfall in this study using the mononobe method, for the next analysis is the calculation of the discharge plan 5-year return period in this study using the rational method. After all the analyzes were carried out, it was concluded that the existing drainage wasn’t able to accommodate the discharge from the hydrological plan.AbstrakDrainase perkotaan adalah drainase di bagian atau seluruh wilayah (kota), yang berfungsi mengelola/mengendalikan air permukaan, sehingga tidak mengganggu dan/atau merugikan masyarakat. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui ukuran dari saluran drainase eksisting apakah sudah mampu menampung debit maksimum dari hasil analisis frekuensi curah hujan di daerah Pasar Kemis-Cikupa. Untuk itu ada beberapa hal yang perlu dianalisis pertama adalah curah hujan rencana, dalam pemilihan metode distribusi curah hujan rencana yang akan digunakan untuk diuji, dengan menggunakan Uji Chi-Square  dan Uji Kolmogorov-Smirnov dan data yang digunakan adalah data hujan selama 15 tahun terakhir, lalu setelah diuji didapat hasil bahwa metode perhitungan curah hujan rencana untuk data dalam penelitian ini dapat dianalisis dengan metode distribusi Log Pearson Tipe-3 yang didapat hasil sebesar 134,36 mm dengan periode ulang 5 tahun, setelah itu analisis dilanjutkan untuk perhitungan intensitas hujan yang dalam penelitian ini dengan menggunakan metode mononobe untuk analisis selanjutnya adalah perhitungan debit rencana periode ulang 5 tahun yang dalam penelitian ini menggunakan metode rasional. Setelah semua analisis tadi dilakukan didapat hasil yang menyimpulkan bahwa drainase eksisting tidak mampu lagi untuk menampung debit dari hasil hidrologi rencana.
PERBANDINGAN SLAB DENGAN DROP PANEL DAN SLAB DENGAN BALOK DITINJAU DARI VOLUME BETON DAN BIAYA Handaya Handaya; Arianti Sutandi
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 2, Nomor 1, Februari 2019
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v2i1.3034

Abstract

Pembangunan gedung bertingkat yang terjadi dihampir seluruh kota di Indonesia, berdampak pada peningkatan kebutuhan material konstruksi. Salah satu penggunaan material konstruksi yang paling banyak dibutuhkan adalah beton. Penggunaan material beton pada bangunan tinggi salah satunya ada di  elemen struktur slab atau pelat lantai. Ada dua teknik dalam sistem konstruksi slab yaitu slab dengan drop panel dan slab dengan balok. Slab dengan Drop panel merupakan jenis pelat dua arah tanpa balok yang langsung menumpu pada kolom dan pada daerah sambungan slab dengan kolom diberi perkuatan berupa drop panel. Slab dengan drop panel memiliki kelebihan dalam mengurangi ketinggian struktur dan mempersingkat waktu pengerjaan konstruksi, adapun kekurangannya adalah flat slab membutuhkan pelat yang lebih tebal dari pelat konvensional biasa, untuk mengatasi lendutan dan punching shear. Dalam penelitian ini, suatu struktur beton bertulang basement parkir 7 lantai akan ditinjau volume penggunaan material betonnya dengan 2 pembanding, yaitu slab dengan drop panel dan slab dengan balok. Dalam perhitungan digunakan peraturan SNI 03-2847-2013 dan ACI 318-05 untuk menentukan dimensi pelat lantai dan balok. Hasil penelitian menunjukkan volume penggunaan material beton pada tipe slab dengan drop panel sebesar 31268.55952 m3 sementara tipe slab dengan balok sebesar 29244.93 m3. Dan selisih biaya dari kedua tipe pelat tersebut sebesar Rp. 1.902.211.749,-
VARIABEL KECELAKAAN KERJA PROYEK UNDERPASS- STUDI KASUS UNDERPASS BULAK KAPAL BEKASI Rachel Euodia Fransy; Arianti Sutandi
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 5, Nomor 1, Februari 2022
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v5i1.16442

Abstract

Suatu proyek konstruksi memiliki kemungkinan terjadinya risiko kecelakaan kerja sehingga perlu adanya sistem keselamatan kerja konstruksi. Kecelakaan kerja pada proyek konstruksi dapat menyebabkan cedera pada pekerja sehingga terjadi penundaan proyek. Untuk mencegah adanya kecelakaan kerja pada proyek konstruksi, perlu dilakukan identifikasi risiko kecelakaan kerja yang bermanfaat untuk mengurangi dampaknya bagi perusahaan dan pekerja pada pelaksanaannya. Penelitian ini, dilakukan di proyek Underpass Bulak Kapal Bekasi dengan menggunakan metode penilaian matriks risiko berdasarkan AS/NZS 4360:2004 untuk mengetahui tingkatan risiko kecelakaan kerja yang ada pada proyek dimulai dari tingkatan risiko low hingga very high. Dari hasil studi literatur dan wawancara dilapangan, diperoleh 66 variabel risiko kecelakaan kerja. Dari hasil uji validitas dan uji reliabilitas dengan program SPSS, didapatkan 34 variabel risiko kecelakaan kerja yang valid dan reliabel. Selanjutnya dari hasil analisis dengan menggunakan penilaian matriks risiko AS/NZS 4360:2004 didapatkan 20 variabel kecelakaan kerja dengan risk rating low, 12 variabel kecelakaan kerja dengan risk rating medium, 2 variabel kecelakaan kerja dengan risk rating high.Every construction has its own accident risks and hence, a work safety system is necessararily needed. Work accident risks could cause injuries to workers which could lead to project delay. To avoid these work accidents, identification of work accident risk is required to reduce their negative impacts for companies and workers. This research discussed the work accident risk levels from low to very high risk in the Underpass Bulak Kapal Bekasi project using a risk matrix value method based on AS/NZS 4360:2004. Based on literature reviews and field interviews, 66 variables of work accident risks were obtained, in which 34 variables were considered to be valid and reliable work accident risks. These 34 variables were later analysed using the risk matrix value method basaed on AS/NZS 4360:2004 and resulted in 20 variables of low work accident risk, 12 variables of medium work accident risks and 2 variables of high work accident risk.
ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT MESIN BOR AUGER, CRAWLER CRANE, DAN EXCAVATOR PADA PROYEK A DAN B Williem Jaya; Arianti Sutandi
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 2, Nomor 1, Februari 2019
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v2i1.3030

Abstract

Pemilihan alat berat yang akan digunakan sangat berpengaruh pada kelancaran suatu proyek konstruksi. Alat berat yang digunakan harus tepat sehingga proyek atau pekerjaan dapat berjalan dengan lancar. Penelitian ini dibatasi pada masalah produktivitas pada alat bor auger/ drilling machine, crawler crane dan excavator. Dalam pencarian nilai produktivitas tersebut, penulis juga mencoba menghitung besaran nilai waktu siklus dan efisiensi dari masing- masing alat tersebut. Adapun nilai produktivitas bor auger/ drilling machine pada proyek A adalah sebesar 38,4484 m3/hari, sedangkan untuk proyek B memiliki nilai sebesar 51,9845 m3/hari. Nilai produktivitas untuk alat berikutnya yaitu crawler crane adalah 1371,2083 ton/hari pada proyek A dan 3969,3276 ton/hari pada proyek B. Pada alat terakhir yaitu excavator, diperoleh besaran produktivitas sebesar 138,4112 m3/hari pada proyek A dan 462,6257 m3/hari pada proyek B.
RETRACTED: ANALISIS POTENSI PENGHEMATAN AIR PDAM DENGAN SISTEM PEMANENAN AIR HUJAN DI RUSUNAWA MUARA BARU Michael Randy Raharja; Arianti Sutandi; Vittorio Kurniawan
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 4, Nomor 1, Februari 2021
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v0i0.10531

Abstract

Rainwater is so abundant, more wasted than used. This writing aims to determine the volume of water that can be accommodated in the roof area of the rain catchment by calculating the area of the roof and daily rainfall, then calculating the optimal size of the reservoir according to the manufacturing costs using the payback period method and to find out the large percentage of potential water and cost savings. Water-saving. From the calculation, the largest amount of water that can be accommodated in 2019 is in January of 422.36 m3 and 2020 in February of 1152.81 m3. By calculating the payback period, the optimal size of the reservoir is 75 m3. Based on the results of the analysis of cost savings from the amount of water collected, with a tank size of 330 m3, it was found that the savings that occurred in 2019 amounted to IDR 12,843,152.60. The savings that occur from 2020 to August are IDR 19,127,241.30. Based on the calculation of the percentage of efficiency according to data on water use, the average efficiency in 2019 is 4%, and in 2020 it is 7.7%.  Air hujan yang begitu berlimpah, lebih banyak terbuang percuma dibanding untuk dimanfaatkan. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui volume air yang dapat ditampung di area atap tangkapan hujan dengan menghitung luasan atap dan curah hujan harian, lalu menghitung besar bak penampung yang optimal sesuai dengan biaya pembuatan dengan menggunakan metode payback period dan untuk mengetahui persentase besar potensi penghematan air dan biaya penghematan air. Dari perhitungan, jumlah air yang mampu ditampung terbesar tahun 2019 pada bulan Januari sebesar 422,36 m3 dan tahun 2020 pada bulan Februari sebesar 1152,81 m3. Dengan perhitungan payback period, didapat ukuran bak penampungan optimal adalah sebesar 75 m3. Berdasarkan hasil analisis penghematan biaya dari jumlah air yang ditampung, dengan ukuran bak 330 m3 didapat bahwa penghematan yang terjadi pada tahun 2019 adalah sebesar Rp12.843.152,60. Untuk penghematan yang terjadi pada tahun 2020 sampai bulan Agustus adalah sebesar Rp19.127.241,30. Berdasarkan hasil perhitungan persentase efisiensi menurut data pemakaian air efisiensi rata-rata tahun 2019 adalah sebesar 4% dan tahun 2020 sebesar 7,7%.
ANALISIS KAPASITAS JARINGAN DRAINASE DENGAN APLIKASI HEC-RAS DI KELURAHAN KEDOYA UTARA Mario Mario; Arianti Sutandi; Vittorio Kurniawan
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 3, Nomor 4, November 2020
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v3i4.8445

Abstract

Kedoya Utara Village is an area which is almost always flooded with a height that can reach 1 m every year. Therefore, this study was conducted to determine whether the inundation is caused by channel capacity factors. This study will discuss 9 PHB channels found in Kedoya Utara Village. The data used in this study were obtained from the West Jakarta Water Resources Office, BMKG, and field measurements. Based on calculations obtained 4 channels that have a discharge plan that exceeds the channel capacity of 0,0797-5,7168 m3/s, so the channel dimensions need to be enlarged from 0-2,45 m for the width of the channel base, 0-2,3 m for the width of the section over the channel, and 0,25-0,65 m for the channel height. From the modeling results it is found that the water level for the four channels exceeds the height of the channel causing flooding in the area around the 4 channels. The location of the flood is in accordance with the reality on the ground. In 2016 the four canals were flooded with almost the same rainfall and the deepest inundation point was on Jalan Panjang. ABSTRAKKelurahan Kedoya Utara merupakan wilayah yang hampir selalu tergenang banjir dengan ketinggian yang bisa mencapai 1 m setiap tahunnya. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakakah genangan tersebut disebabkan oleh faktor kapasitas saluran. Penelitian ini akan membahas 9 saluran PHB yang terdapat di Kelurahan Kedoya Utara. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Barat, BMKG, dan pengukuran ke lapangan. Berdasarkan perhitungan didapat 4 saluran yang memiliki debit rencana yang melebihi kapasitas saluran sebesar 0,0797-5,7168 m3/s, sehingga dimensi saluran perlu diperbesar 0-2,45 m untuk lebar dasar saluran, 0-2,3 m untuk lebar bagian atas saluran, dan 0,25-0,65 m untuk tinggi saluran. Dari hasil permodelan didapat bahwa ketinggian muka air untuk keempat saluran tersebut melebihi tinggi saluran sehingga menyebabkan terjadinya banjir pada daerah di sekitar 4 saluran tersebut. Lokasi banjir tersebut sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan. Pada tahun 2016 keempat saluran tersebut tergenang banjir dengan curah hujan yang hampir sama dan titik genangan terdalam berada di Jalan Panjang.
ANALISIS KAPASITAS SALURAN DRAINASE DI KECAMATAN KELAPA GADING Stefanus Andrew Kartawijaya; Arianti Sutandi; Vittorio Kurniawan
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 4, Nomor 2, Mei 2021
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v0i0.10517

Abstract

Flood is a disaster caused by various factors. Floods have caused many losses, ranging from disruption to daily activities to the loss of a person's life. Kelapa Gading is an area that is often hit by floods. This indicates that there are many factors that can cause flooding in Kelapa Gading. This study aims to find the factors that cause Kelapa Gading to be frequently flooded and solutions to reduce flooding in the area. There are several factors that needs to be examined, rainfall, drainage capacity, and drainage conditions. Drainage capacity will be calculated using the Manning method to determine the discharge from the existing drainage channel. Then it will be compared with the discharge caused by rainfall. From the results of the analysis, it is known that 12 of the 32 channels reviewed are not able to accommodate runoff discharge. After the analysis, it can be concluded that the factors that cause flooding are from the capacity of the drainage channels and external factors such as the presence of sediment at the bottom of the channel or the channel is obstructed by road construction. The solutions to this problem, deepening drainage channels or making infiltration wells in flood-prone areas. ABSTRAKBanjir adalah sebuah bencana yang disebabkan oleh berbagai faktor-faktor. Banjir telah menyebabkan banyaknya kerugian, mulai dari gangguan untuk melakukan aktivitas sehari-hari sampai dengan hilangnya nyawa seseorang. Kecamatan Kelapa Gading merupakan wilayah yang sering dilanda banjir. Hal tersebut menandakan ada banyak faktor yang bisa menyebabkan terjadi banjir di daerah Kelapa Gading. Penelitian ini bertujuan untuk mencari faktor-faktor yang menyebabkan daerah Kelapa Gading sering dilanda banjir dan solusi untuk mengurangi banjir di daerah Kelapa Gading.  Ada berberapa faktor yang perlu diteliti yaitu curah hujan, kapasitas drainase, dan kondisi drainase. Kapasitas drainase akan dihitung menggunakan Manning method untuk menentukan debit dari saluran drainase eksisting. Kemudian akan dibandingkan dengan debit yang diakibatkan oleh curah hujan. Dari hasil analisis yang diperoleh diketahui bahwa 12 dari 32 saluran yang ditinjau tidak mampu menampung debit limpasan. Setelah analisis dapat disimpulkan faktor-faktor yang menyebabkan banjir ada dari kapasitas saluran drainase dan faktor luar seperti adanya sedimen di dasar saluran atau saluran terhambat oleh pembangunan jalan. Solusi untuk menangani hal tersebut ada dua yaitu memperdalam saluran drainase atau membuat sumur resapan pada daerah yang rawan banjir.
STUDI PERBANDINGAN SAMBUNGAN TULANGAN KOLOM DENGAN METODE LAP SPLICE DAN METODE MECHANICAL SPLICE PADA PROYEK INDONESIA 1 Kevin Aurick; Arianti Sutandi
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 1, Nomor 1, Agustus 2018
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v1i1.2259

Abstract

Ada dua jenis sambungan tulangan pada pekerjaan kolom yaitu: lap splice dan mechanical splice. Sambungan lap splice adalah metode tradisional untuk menyambungkan kedua tulangan. Sambungan lap splice bergantung pada kekuatan beton kolom, gaya yang diterima pada satu tulangan dilanjutkan pada beton kolom dan kemudian diterima pada sambungan tulangan. Sambungan mechanical splice adalah sambungan metode terbaru untuk menyambungkan kedua tulangan dengan menggunakan coupler. Sambungan mechanical tidak bergantung dengan kekuatan beton pada kolom, sehingga sambungan ini lebih kuat dibandingkan dengan sambungan lap splice. Dalam analisis ini dibandingkan 2 metode sambungan tulangan, dibandingkan dari segi durasi dan biaya. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi kemudian dilakukan perhitungan menggunakan metode arithmetic mean dan harmonic mean. Dari hasil perhitungan, bahwa sambungan tulangan kolom menggunakan metode mechanical splice membutuhkan total durasi selama 11,16 jam dan membutuhkan total biaya sebesar Rp. 5.727.067,-. Pada sambungan tulangan kolom meggunakan metode lap splice membutuhkan total durasi selama 9,73 jam dan membutuhkan total biaya sebesar Rp. 4.531.767,-.