p-Index From 2019 - 2024
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Arete Lux et Sal
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Arete

MENILIK AMBIGUITAS KONSEP MARTABAT MANUSIA DI INDONESIA DENGAN PERSONALISME JACQUES MARITAIN Susanto, Christine
Arete: Jurnal Filsafat Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam masyarakat modern di Indonesia, kita masih melihat bahwa usaha penegakan Hak Asasi Manusia sering mengalami kebuntuan. Bahkan usaha untuk meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya memperjuangkan HAM sepertinya kurang begitu berhasil. Tentunya kita perlu berpikir, mengapa hal ini terjadi?Pada artikel ini penulis hendak mengusung ambiguitas konsep martabat manusia di Indonesia sebagai salah satu faktor mendasar yang menyebabkan kesulitan perjuangan HAM. Didasari dengan pertanyaan ‘apakah itu martabat manusia?’ Kita sering berasumsi begitu saja bahwa kita semua mengetahui apa itu martabat manusia. Tetapi faktanya jika ditilik lebih dalam, ternyata dalam masyarakat ada kerancuan pendapat tentang definisi martabat manusia dan apakah hakikat martabat manusia itu tetap dan universal sebagaimana dirumuskan oleh PBB dalam deklarasi HAM ataukah martabat manusia itu tidak tetap dan dapat naik-turun sesuai dengan harkat dan derajat seseorang? Ataukah ada dua konsep martabat manusia yang sebetulnya hakikatnya saling bertentangan dalam masyarakat Indonesia sehingga menjadi rancu apakah layak kita membela individu atau golongan tertentu yang secara dejarat dan harkat dipandang lebih rendah?Demikianlah artikel ini menguraikan permasalahan konsep dan definisi martabat di Indonesia, kemudian menganalisanya dengan filsafat Personalisme Jacques Maritain yang digunakan oleh PBB untuk merumuskan konsep martabat manusia dalam deklarasi HAM, sehingga dihasilkan analisa tentang bagaimana ambiguitas makna martabat manusia di Indonesia menjadi salah satu hambatan dalam perjuangan HAM.