Latar Belakang: Nyeri pasca bedah disebabkan oleh adanya rangsangan mekanik luka yang menyebabkan tubuh mengeluarkan mediator – mediator kimia nyeri dan bervariasi mulai dari nyeri ringan sampai nyeri berat namun menurun sejalan dengan proses penyembuhan. Tramadol+paracetamol dan Ketoprofen merupakan obat yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri pasca operasi bedah. Kombinasi Tramadol + paracetamol menghambat sintesis prostaglandin dalam sistem saraf pusat dan nyeri blok impuls pada sistem saraf perifer dan ketoprofen berkerja dengan penghambatan jalur siklooksigenase dari metabolisme asam arakidonat. Tujuan: Penelitian ini membandingkan efektifitas tramadol 37,5mg + paracetamol 325 mg peroral dan ketoprofen 100mg supp dalam mengurangi nyeri pasca operasi bedah umum. Metode: Metode Penelitian ini observasi klinik karena sampel penelitian diobservasi sampai waktu tertentu untuk melihat efek yang timbul pada sampel penelitian. Total 48 pasien, yang terbagi dalam 2 kelompok. Kelompok Tramadol 24 pasien dan Kelompok Ketoprofen 24 pasien. Data Disajikan dalam bentuk nilai rerata ± simpang baku, kemudian diuji dengan menggunakan uji Mann Whitney dan Independent t-Test dengan (α = 0,05). Hasil: Penurunan derajat nyeri pada pasien pasca operasi bedah umum yang diberi tramadol 37,5mg + paracetamol 325 mg peroral lebih efektif dibanding dengan ketoprofen 100mg supp, p=0,000 (p,0,05). Kesimpulan: terdapat perbedaan bermakna antara kelompok tramadol + paracetamol dan kelompok ketoprofen dalam menurunkan derajat nyeri, p=0,000 (p,0,05).