Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan Kepribadian dengan Kontrol Glikemik Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di RSUD Dr. Soetomo Surabaya Emmy Amalia; Suksmi Yitnamurti; Sony Wibisono
Jurnal Kedokteran Vol 8 No 1 (2019)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jku.v8i1.326

Abstract

Latar Belakang: Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit kronis yang paling umum diderita orang dewasa dengan angka kematian yang besar akibat komplikasi, sehingga penting untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kontrol glikemik pada pasien DM, salah satunya faktor kepribadian. Selama ini, peran kepribadian relatif diabaikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara unsur kepribadian dengan kontrol glikemik pasien DM tipe 2 di Unit Rawat Jalan Poli Diabetes RSUD dr. Soetomo. Metode: Penelitian analitik observasional cross sectional dengan metode consecutive sampling terhadap pasien DM tipe 2 yang berkunjung ke Unit Rawat Jalan Poli Diabetes RSUD Dr Soetomo Surabaya. Instrumen yang digunakan meliputi skala Personality Psychopathology Five (PSY-5) Tes Kesehatan Mental Indonesia (TKMI), Perceived Stress Scale (PSS), dan kadar HbA1c darah. Data disajikan dalam tabel dan grafik dengan uji regresi logistik ganda dan analisis statistik menggunakan SPSS 19.0. Hasil: Skor unsur psychoticism pasien DM tipe 2 di Poli Diabetes RSUD Dr. Soetomo Surabaya lebih tinggi dari unsur kepribadian lain (mean 57,54; median 56; skor terendah 38; skor tertinggi 93); 59,8% pasien mempunyai tingkat perceived stress sedang; 77% pasien mempunyai kadar HbA1c yang tidak terkontrol; unsur kepribadian psychoticism secara bermakna berhubungan dengan perceived stress (p 0,031; β 0,064) dan unsur kepribadian discontraint secara bermakna berhubungan negatif dengan perceived stress (p 0,018; β -0,108); didapatkan hubungan negatif antara perceived stress dengan kontrol glikemik (p 0.001; β -3,571). Kesimpulan: Kepribadian berhubungan dengan kontrol glikemik pada pasien DM tipe 2 di unit rawat jalan Poli Diabetes RSUD Dr. Soetomo Surabaya melalui perceived stress.
Dukungan Psikologis dan Self Empowerment Paska Bencana Bagi Staf dan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Mataram Ima Arum L; Emmy Amalia; Sigit Kusdaryono
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.078 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v1i2.306

Abstract

Abstract: Gempa bumi yang melanda provinsi NTB sejak 29 Juli 2018 telah menelan banyak korban jiwa dan menimbulkan banyak kerusakan, sehingga tentu saja menimbulkan ketidakseimbangan kondisi psikologis masyarakat. Gangguan psikologis yang saat ini dialami sebagian besar warga adalah berupa kecemasan berlebih, sulit berkonsentrasi, dan tidak dapat berpikir jernih sehingga mempengaruhi performa mereka di tempat kerja. Demikian juga yang dialami para pegawai Universitas Mataram. Padahal sebagai pusat pendidikan, Universitas Mataram mempunyai kewajiban mendidik generasi bangsa tanpa henti dan dituntut memberikan sumbangsih lebih terutama pada saat krisis seperti gempa bumi saat ini. Perlu dilakukan intervensi pada pegawai institusi-institusi pendidikan di Universitas Mataram dengan mengadakan kegiatan dukungan psikologis dan self empowerment paska bencana. Salah satu fakultas yang memerlukan dukungan segera adalah Fakultas Teknik dimana saat ini kinerja dari Fakultas Teknik sangat dibutuhkan terkait rekonstruksi paska bencana. Dengan kegiatan ini, diharapkan staf dan keluarga Fakultas Teknik Universitas Mataram dapat melakukan self healing terhadap kondisi psikologis mereka sehingga segera dapat berfungsi kembali secara produktif di tempat kerja. Kata kunci: Dukungan Psikologis; Self Empowerment; Paska Bencana
HOW DOES CLINICAL LEARNING ENVIRONMENT CHANGES DURING PANDEMIC AFFECT ON PROFESSIONAL IDENTITY? Yoga Pamungkas Susani; Dian Puspita Sari; Emmy Amalia
Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia: The Indonesian Journal of Medical Education Vol 11, No 3 (2022): September
Publisher : Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jpki.71483

Abstract

Background: The COVID-19 pandemic has disrupted clinical medical education, and clinical learning was forced to swiftly adapt by blending offline clinical services with online learning. Changes in the clinical learning environment will have an impact on professional identity. This study aimed to determine the impact of changes in the learning environment on medical students' professional identity. Methods: This was a two-phase mixed-method study with an explanatory sequential design. The PHEEM instrument measured students' perceptions of the learning environment before and during the pandemic, and PIM was used to measure professional identity. Fifty-one clinical students participated in this phase. In the second qualitative phase, fifteen students were selected to join three focus group discussions based on the proportion of sex and completion of the clinical rotation.Results: there was a significant decrease in student perceptions of teaching during the pandemic (p 0.003). This result is in line with qualitative findings, namely a decrease in opportunities for participation and interaction in the social aspects of learning. This lowered self-confidence in clinical competence was supported by a higher correlation between perceptions of the learning environment and professional identity before the pandemic than during the pandemic (respectively r 0.561; 0.554 p < 0.01).Conclusion: During the pandemic, there was a decrease in clinical students' participation opportunities, which resulted in decreased confidence in specific clinical competencies, but decreased participation had no effect on comfort and willingness to be engaged in the medical profession. This situation brings awareness to further improve competence through various training and practices. 
Edukasi dan Pemeriksaan Kesehatan Umum, Mata, serta Jiwa pada Lansia di Panti Sosial Lanjut Usia Mandalika Emmy Amalia; Ni Nyoman Geri Putri; Suryani Padua Fatrullah; Pebrian Jauhari Jauhari; Hesti Wulandari
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 4 (2022): Oktober-Desember 2022
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i4.2701

Abstract

Masa lanjut usia (lansia) merupakan tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia. Populasi penduduk lansia terus mengalami peningkatan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Hal ini di satu sisi merupakan indikator keberhasilan pembangunan nasional terutama di bidang kesehatan, namun di sisi lain dapat menimbulkan permasalahan jika penduduk lansia ini tidak mendapat layanan kesejahteraan yang baik. Proses menua (aging) adalah proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain. Keadaan ini cenderung berpotensi menimbulkan masalah kesehatan secara umum maupun kesehatan jiwa secara khusus pada orang lansia. Peningkatan pelayanan kesehatan terhadap kelompok lansia diperlukan karena kebutuhan-kebutuhan mereka yang spesifik tersebut. Panti Sosial Lanjut Usia Mandalika merupakan panti sosial lanjut usia terbesar di Provinsi NTB, dengan tugas utama di bidang pelayanan dan perawatan jasmani dan rohani orang lanjut usia terlantar agar dapat hidup secara wajar. Jadi sebagian besar penghuni panti memang orang lanjut usia yang terlantar. Hal ini sudah merupakan salah satu faktor resiko tersendiri untuk timbulnya masalah kesehatan termasuk masalah kesehatan jiwa pada penghuni panti. Kerjasama dengan berbagai pihak terutama di bidang kesehatan dan kesehatan jiwa secara berkala adalah penting untuk dilakukan untuk menciptakan kelompok lanjut usia yang berkualitas hidup baik. Oleh sebab itu tim PPM bermaksud menyelenggarakan kegiatan edukasi dan pemeriksaan kesehatan umum, mata, dan jiwa pada orang lansia yang tinggal di panti tersebut. Luaran kegiatan yang ingin dicapai adalah terjadi peningkatan pengetahuan (knowledge) tentang kesehatan dan kesehatan jiwa, serta didapatkan data atau profil masalah kesehatan dan kesehatan jiwa pada penghuni lansia di Panti Sosial Lanjut Usia Mandalika, Mataram, NTB. Kegiatan dilakukan selama satu hari dengan didahului edukasi tentang kesehatan dan kesehatan jiwa pada lansia. Setelah edukasi dan sesi tanya jawab, kegiatan selanjutnya berupa pemeriksaan kesehatan secara umum (tekanan darah, pemeriksaan fisik luar, nadi, dan pernafasan), pemeriksaan mata, dan pemeriksaan kesehatan jiwa.