Lina Nurbaiti
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Gambaran Kasus Diare Akut pada Anak di Bawah 5 tahun yang dirawat Inap di RSU Provinsi NTB Tahun 2015 Devi Chandra Juvitha; Lina Nurbaiti; Dewi Suryani
Jurnal Kedokteran Vol 8 No 1 (2019)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jku.v8i1.328

Abstract

Latar Belakang: Diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di berbagai negara. Riskesdas menyatakan pada tahun 2007 penyebab kematian nomor satu pada bayi (31,4%) dan pada balita (25,2%) adalah penyakit diare. Berdasarkan surveilans terpadu penyakit berbasis puskesmas yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Kota Mataram tahun 2013-2014, diare masih merupakan penyakit infeksi terbanyak kedua yang ditemukan di masyarakat. Tahun 2013 (6.477 kasus),Tahun 2014, (5.820 kasus). Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan retrospektif dan mengguakan data sekunder (rekam medis) untuk mengetahui gambaran kasus diare akut pada anak usia di bawah 5 tahun yang dirawat inap di RSU Provinsi NTB pada tahun 2015 Hasil: Pada tahun 2015 didapatkan jumlah pasien balita yang di rawat inap di RSU Provinsi NTB sebanyak 642 pasien, dengan jumlah pasien yang dirawat inap dengan penyakit diare sebanyak 118 kasus (18,38%). Sebanyak 101 kasus (15,73%) diare akut dan 17 kasus (2,64%) diare kronis atau persisten, dengan kelompok usia paling banyak yaitu pada 13-24 bulan (37,6%), sebagian besar terjadi pada anak laki-laki (67,3%). Median durasi lamat rawat inap di RS yaitu 4 hari. Derajat dehidrasi balita diare akut paling banyak dengan dehidrasi sedang (67,3%). Status gizi pasien diare akut padabalita paling banyak dengan status gizi baik (80,2%). Kesimpulan: Sebanyak 101 kasus diare akut pada balita yang di rawat inap di RSU Provinsi NTB dengan kelompok usia paling banyak yaitu pada 13-24 bulan dan sebagian besar pada anak laki-laki. Median durasi lama rawat inap di RS yaitu 4 hari. Paling banyak dengan dehidrasi sedang. Sebagian besar dengan status gizi baik.
Edukasi Pemilihan dan Pengolahan Ikan yang Aman Sebagai Sumber Iodium Masyarakat Pesisir di Lingkar Tambang Desa Buwun Mas Ardiana Ekawanti; Deasy Irawati; Rifana Cholidah; Lina Nurbaiti; Rahmah Dara Ayunda; Lazuardi Arsy; Sherly Agustina; Aisya Nur Abida; Budhiarko Pramana Putra
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 4 (2022): Oktober-Desember 2022
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.208 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i4.2226

Abstract

Pertambangan emas skala kecil di daerah lingkar tambang di propinsi NTB memberikan dampak bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat. Merkuri sebagai polutan dari pertambangan emas akan diubah menjadi bentuk organic yaitu metil merkuri yang dapat terakumulasi pada sumber makanan penduduk di sekitar tambang terutama bahan makanan yang berasal dari laut. Makanan yang tercemar merkuri jika dikonsumsi oleh masyarakat terutama oleh ibu hamil akan memberikan dampak bagi kesehatan. Ibu hamil adalah golongan yang rentan mengalami defisiensi iodium. Pengabdian ini bermaksud untuk memberikan pengetahuan bagi kader posyandu sebagai tokoh yang dekat dan dijadikan rujukan oleh ibu hamil tentang pemenuhan asupan gizi iodium dari bahan makanan yang berasal dari laut dan aman dari kontaminasi merkuri . Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan demonstrasi pengolahan hasil laut. Pelaksanaan kegiatan diikutioleh 10 orang kader posyandu dari desa Buwun Mas. Hasil yang didapatkan dari kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan kader posyandu dengan meningkatnya rerata nilai pre tes dari 31,25 menjadi 83,75 pada saat post test. Kegiatan juga diikuti dengan antusias oleh peserta ditandaidengan banyaknya pertanyaan di akhir acara dan diakhiri dengan contoh pengolahan makanan yang aman dan menjadi sumber iodium bagi masyarakat pesisir yang terdampak polusi tambang emas