Rifana Cholidah
Unknown Affiliation

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Hubungan Diet Iritatif dan Ketidakteraturan Makan dengan Sindrom Dispepsia pada Remaja Santri Madrasah Aliyah Al-Aziziyah Putri Kapek Gunungsari Lombok Barat Nusa Tenggara Barat Ummul Khair Binti Amir; I gde Yasa Asmara; Rifana Cholidah
Jurnal Kedokteran Vol 8 No 2 (2019)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jku.v8i2.341

Abstract

Dispepsia merupakan keluhan yang sering dijumpai dalam praktek klinis sehari-hari. Selain pada orang dewasa, dispepsia juga umum ditemui pada anak-anak dan remaja. Meskipun dispepsia jarang menimbulkan kematian, sebagian besar pasien mengalami nyeri perut signifikan yang mengganggu aktivitas mereka sehari-hari. Banyak pasien melaporkan gejala yang mereka alami terkait dengan konsumsi makanan. Selain itu, perilaku makan juga dikaitkan dengan dispepsia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara diet iritatif dan ketidakteraturan makan dengan kejadian sindrom dispepsia pada remaja santri Madrasah Aliyah Al-Aziziyah Putri.Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang dirancang secara analitik menggunakan metode cross sectional. Responden penelitian adalah 202 orang remaja perempuan berusia 10-19 tahun yang bersekolah di Madrasah Aliyah Al-Aziziyah Putri dan tinggal di asrama Pondok Pesantren Al-Aziziyah. Responden diambil menggunakan teknik proportionate stratified sampling. Data diperoleh melalui kuesioner yang telah diisi oleh responden. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square. Responden yang memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman iritatif sebanyak 47%. Responden yang memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan secara tidak teratur sebanyak 46%. Angka kejadian sindrom dispepsia yang didapatkan sebanyak 60%. Berdasarkan hasil uji chi square, tidak terdapat hubungan antara diet iritatif dengan kejadian sindrom dispepsia (p=0,239) dan tidak terdapat hubungan antara ketidakteraturan makan dengan kejadian sindrom dispepsia (p=0,216).Angka kejadian sindrom dispepsia yang didapatkan sebanyak 60%. Tidak terdapat hubungan antara diet iritatif dan ketidakteraturan makan dengan kejadian sindrom dispepsia pada remaja santri Madrasah Aliyah Al-Aziziyah Putri
HUBUNGAN ANTARA ANGKA KECACINGAN DENGAN STATUS PENGUKURAN ANTROPOMETRI ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PEMENANG KABUPATEN LOMBOK UTARA NUSA TENGGARA BARAT Gusti Anom Christyandi Ramarantika; Rifana Cholidah; Eva Triani
Unram Medical Journal Vol 11 No 1 (2022): vol 11 no 1
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jku.v11i1.556

Abstract

Background: There are more than 1,5 billion cases of STH infections each year, with school-age children being the most susceptible demographic. Those infections could cause many health problems, some of which are nutrition related health problems. This study aims to learn about the correlation between helminth infection and anthropometry measurement of elementary school age children in Pemenang sub-district, North Lombok district, West Nusa Tenggara province. Method: This study uses correlation analysis with two categoric variables and consecutive sampling method. Helminth infections was checked trough feces sample examination. This study was carried out on SDN 1, S SDN 2, dan SDN 3 Malaka between May and December of 2019. Results: Helminth eggs was found on 23 samples (30,67%) from the total of 75 samples, with T.trichiura being the most frequent infections found (91,4%). Using Mann-Whitney test, it was found that there are no significant correlations between helminth infections and anthropometry measurement using height-for-age and weight-for-age indicators (p=0,814 & p=0,403), but there is a significant correlation between helminth infections and anthropometrical measurement using BMI-for-age indicators (p=0,025). Conclusion: There are no significant correlations between helminth infections and nutritional status that were assessed using height-for-age and weight-for-age indicators, but there is a significant correlation between helminth infections and nutritional status that was assessed using BMI-for-age indicator.
HUBUNGAN OBESITAS PADA KEHAMILAN DENGAN BERAT BAYI DAN USIA KEHAMILAN SAAT PERSALINAN DI PUSKESMAS CAKRANEGARA I Dewa Bagus Ketut Widya Pramana; Ario Danianto; Rifana Cholidah
Unram Medical Journal Vol 11 No 1 (2022): vol 11 no 1
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jku.v11i1.614

Abstract

Background: Obesity is a fat metabolism disorder arised from the accumulation of excess fat in adipose tissue. The over accumulated fat in adipose tissue, results in an increases in the secretion of inflammatory cytokines that might hazardous to the health of maternal and infant. Increased inflammatory cytokines can leads to impaired hypothalamic-pituitary-axis, myometrial contractility and cervical ripening associated with gestational age at birth. Futhermore, the increase in inflammatory cytokines also causes an increase in the placental amino acid transport system and decreased placenta growth factor which is correlated with infant birth weight. Methods: This is a retrospective cohort study collecting cohort data of pregnant women that had met the inclusion and exclusion criteria at the Puskesmas Cakranegara from 2019 to 2021. The sampling method used in this study is total sampling. Results: There were 243 data maternal pregnancy that met the inclusion. There was a statistically significant correlation between BMI of pregnant women at first trimester and gestational age at delivery (p=0.032). There was also a statistically significant relationship between obesity in pregnancy and the incidence of preterm (p=0.029) and postmaturity (p=0.047). Otherwise, researcher didn’t find any statistical correlation between BMI of pregnant women measured in the first trimester and birth weight (p=0.066). Keyword: body mass index, obesity, gestational age, birth weight
Hubungan Lama Menjalani Hemodialisis dengan Status Gizi Pada Pasien Penyakit Ginjal Tahap Akhir yang Menjalani Hemdialisis di RSUD Provinsi NTB Komang Adi Praja Semara Putra; I Gede Yasa Asmara; Rifana Cholidah
Unram Medical Journal Vol 10 No 4 (2021): Jurnal Kedokteran Volume 10 nomor 4 (Desember) 2021
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jku.v10i4.633

Abstract

Background: Chronic kidney disease is characterized by a decrease in kidney function for at least three months or more, a decrease in kidney function seen from a decrease in GFR < 60 ml/minute/1.73m2. The end stage of chronic kidney disease is known as end stage renal disease. Patients with end-stage renal disease require therapy to replace kidney function, one of the therapies that can be used is hemodialysis. Malnutrition is a condition that is often found in end-stage renal disease patients undergoing hemodialysis. Methods: This research is an observational analytic with a cross-sectional approach. Data were obtained from direct measurements and medical records of end stage kidney disease patients undergoing hemodialysis at the NTB Provincial Hospital with consecutive sampling technique. The analysis was carried out using the SPSS application. Results: In this study, there were 116 data that met the inclusion and exclusion criteria. Based on BMI, 13 of 116 samples were malnourished, 58 of 116 had normal BMI and 45 of 116 were overweight. Based on serum albumin, 33 of 116 had hypoalbuminemia and 83 of 116 had normal serum albumin. Conclusion: There was no relationship between duration of hemodialysis and body mass index of end-stage renal disease patients undergoing hemodialysis (p=1,000). There was a relationship between duration of hemodialysis and serum albumin in end-stage renal disease patients undergoing hemodialysis (p<0.00
Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Gastroesophageal Reflux Disease pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mataram Faris Rizki Ardhan; Catarina Budyono; Rifana Cholidah
Unram Medical Journal Vol 11 No 1 (2022): vol 11 no 1
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jku.v11i1.647

Abstract

Pendahuluan: Berdasarkan penelitian dari Arab Saudi prevalensi GERD 23,5 - 45,4%. Prevalensi GERD mahasiswa umum di Arab Saudi didapatkan 23,8%. Adapun data prevalensi pada mahasiswa kesehatan di Arab Saudi yaitu 28,6% dan GERD pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala sebesar 17,9%. Di Indonesia belum ada data mengenai prevalensi GERD, namun studi yang dilakukan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo menyatakan bahwa adanya peningkatan prevalensi pasien GERD. Salah satu faktor risiko yang dapat mempengaruhi kejadian GERD adalah pola makan makan yang buruk. Metode: Penelitian dengan metode age and sex match case control. Sampel penelitian adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mataram. Teknik pengambilan sampel consecutive sampling. Analisis data dilakukan dengan uji Chi Square. Hasil: Dari 118 mahasiswa didapatkan 43 orang dengan pola makan baik dan 16 orang dengan pola makan buruk pada kelompok kasus sedangkan pada kelompok kontrol didapatkan 52 orang dengan pola makan baik dan 7 orang dengan pola makan buruk. Analisis yang digunakan yaitu uji Chi Square menunjukan terdapat hubungan antara pola makan dengan kejadian Gastroesophageal Reflux Disease (p=0,036) dan didapatkan odds ratio pola makan terhadap GERD (OR 2,764 CI 95% 1,042 – 7,334) Kesimpulan: Terdapat hubungan antara pola makan dengan kejadian Gastroesophageal Reflux Disease pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mataram. Kata Kunci: GERD, Pola Makan, Mahasiswa Kedokteran
Pelatihan Pembuatan Tempe Kedelai Hitam Pengrajin Tempe Kelurahan Abian Tubuh Seto Priyambodo; Ima Arum Lestarini; Basuki R; Rifana Cholidah; Palgunadi Palgunadi
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.938 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v1i2.224

Abstract

Abstrak: Kelurahan Abian tubuh merupakan sentra produsen tempe dan tahu di kota Mataram. Masyarakat mengandalkan pendapatan dari penjualan tahu dan tempe yang mereka buat. Selama ini mereka mempunyai pangsa pasar harian yang sudah dapat diperkirakan sehingga dalam hal produksi mereka membuat sesuai dengan permintaan dari konsumen. Permasalahan di masyarakat pengrajin tempe di kelurahan Abian Tubuh adalah terbatasnya pangsa pasar tempe sehingga diperlukan strategi untuk membuat peningkatan kualitas kandungan gizi produk tempe agar dapat mentarget penjualan ke sasaran pangsa pasar yang lebih luas. Solusi yang ditawarkan adalah dengan melakukan diversifikasi produk tempe dengan bahan kedelai hitam, yang diketahui mempunyai kandungan isoflavon yang lebih tinggi di banding kedelai kuning, sehingga diharapkan kualitas gizi tempe yang diproduksi akan lebih bagus dan dapat memperluas pemasaran.. Kata kunci: Tempe, Kedelai hitam, Abian Tubuh
Edukasi Pemilihan dan Pengolahan Ikan yang Aman Sebagai Sumber Iodium Masyarakat Pesisir di Lingkar Tambang Desa Buwun Mas Ardiana Ekawanti; Deasy Irawati; Rifana Cholidah; Lina Nurbaiti; Rahmah Dara Ayunda; Lazuardi Arsy; Sherly Agustina; Aisya Nur Abida; Budhiarko Pramana Putra
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 4 (2022): Oktober-Desember 2022
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.208 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i4.2226

Abstract

Pertambangan emas skala kecil di daerah lingkar tambang di propinsi NTB memberikan dampak bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat. Merkuri sebagai polutan dari pertambangan emas akan diubah menjadi bentuk organic yaitu metil merkuri yang dapat terakumulasi pada sumber makanan penduduk di sekitar tambang terutama bahan makanan yang berasal dari laut. Makanan yang tercemar merkuri jika dikonsumsi oleh masyarakat terutama oleh ibu hamil akan memberikan dampak bagi kesehatan. Ibu hamil adalah golongan yang rentan mengalami defisiensi iodium. Pengabdian ini bermaksud untuk memberikan pengetahuan bagi kader posyandu sebagai tokoh yang dekat dan dijadikan rujukan oleh ibu hamil tentang pemenuhan asupan gizi iodium dari bahan makanan yang berasal dari laut dan aman dari kontaminasi merkuri . Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan demonstrasi pengolahan hasil laut. Pelaksanaan kegiatan diikutioleh 10 orang kader posyandu dari desa Buwun Mas. Hasil yang didapatkan dari kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan kader posyandu dengan meningkatnya rerata nilai pre tes dari 31,25 menjadi 83,75 pada saat post test. Kegiatan juga diikuti dengan antusias oleh peserta ditandaidengan banyaknya pertanyaan di akhir acara dan diakhiri dengan contoh pengolahan makanan yang aman dan menjadi sumber iodium bagi masyarakat pesisir yang terdampak polusi tambang emas
Edukasi Pencegahan Anemia Dan Stunting Pada Ibu Dan Kader Posyandu Di Desa Malaka, Kabupaten Lombok Utara Rifana Cholidah; Ima Arum Lestarini; Ardiana Ekawati; Ario Danianto; Rahmah Dara Ayunda
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 6 No 4 (2023): Oktober-Desember 2023
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v6i4.6781

Abstract

Anemia merupakan suatu kondisi dimana kadar hemoglobin dibawah kadar normal. Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi baik dinegara maju maupun di negara berkembang. Anemia dapat terjadi akibat defisiensi beberapa zat gizi, diantaranya asam folat, vitamin B12 dan zat besi. Anemia yang disebabkan karena kurangnya zat gizi ditandai dengan adanya gangguan pada produksi hemoglobin baik karena kurangnya asupan zat besi atau karena gangguan absorpsi. Balita merupakan salah satu kelompok umur yang rentan terhadap terjadinya anemia. Hal ini disebabkan karena kebutuhan zat besi yang meningkat selama masa pertumbuhan, rendahnya asupan atau rendahnya bioavailabilitas zat besi dari makanan, serta adanya infeksi dan parasit. Pencegahan anemia dapat dilakukan dengan menerapkan pola makan yang seimbang. Adapun zat besi dapat diperoleh dari makanan sehari-hari seperti daging, ikan, unggas, sayuran seperti bayam, kacangan-kacangan dan juga makanan yang terfortifikasi. Selain makanan yang kaya akan zat besi, anemia juga dapat dicegah dengan pemberian suplementasi zat besi pada balita. Penyuluhan di laksanakan di 3 dusun yaitu Setangi, Kecinan dan Pandanan. Penyuluhan di Dusun Setangi dan Kecinan dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 9 September 2023, sedangkan di Dusun Pandanan dilaksanakan pada hari Selasa. 12 September 2023. Dihadiri oleh 5 orang tim penyuluh Fakultas Kedokteran Universitas Mataram beserta 7 orang mahasiswa dan total 53 ibu dan kader posyandu di 3 Dusun yang ada di Desa Malaka. Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, terdapat peningkatan tingkat pengetahuan ibu dan kader posyandu mengenai pencegahan anemia pada balita di daerah pesisir pantai.
Pengenalan Pembuatan Menu Sehat dan Seimbang Sebagai upaya Pencegahan Anemia Pada Remaja Putri di Kota Mataram Dyah Purnaning; Rifana Cholidah; Marie Yuni Andari; Muhammad Rizkinov Jumsa; Lale Justin Amelia Elizar
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 6 No 4 (2023): Oktober-Desember 2023
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v6i4.6783

Abstract

Anemia merupakan suatu kondisi dimana kadar hemoglobin dibawah kadar normal. Anemia menjadi salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi baik dinegara maju maupun di negara berkembang. Anemia dapat terjadi akibat defisiensi beberapa zat gizi, diantaranya asam folat, vitamin B12 dan zat besi. Zat besi adalah mineral yang merupakan bagian dari hemoglobin dan myoglobin yang berperan sangat penting pada distribusi oksigen dalam tubuh. Anemia yang disebabkan karena kurangnya zat gizi ditandai dengan adanya gangguan pada produksi hemoglobin baik karena kurangnya asupan zat besi atau karena gangguan absorpsi. Anak-anak, remaja dan wanitamerupakan salah satukelompok umur yang rentan terhadap terjadinya anemia. Remaja putri berisiko menderita anemia karena pada masa pubertas mereka mengalami menstruasi dan percepatan tumbuh kembang, dimana kondisi ini akan diperparah jika asupan zat gizi dalam tubuh rendah. Pada saat memasuki usia remaja, pada umumnya remaja mempunyai banyak kegiatan dan hobi yang ingin dijalani, sehingga penting bagi mereka untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh agar terhindar dari berbagai macam masalah-masalah kesehatan yang dapat mengganggu aktivitas harian. Satu diantara kondisi yang harus diwaspadai oleh remaja adalah anemia. Pencegahan anemia dapat dilakukan dengan menerapkan pola makan yang seimbang. Adapun zat besi dapat diperoleh dari makanan sehari-hari seperti daging, ikan, unggas, sayuran seperti bayam, kacangan-kacangan dan juga makanan yang terfortifikasi. Selain makanan yang kaya akan zat besi, anemia juga dapat dicegah dengan pemberian suplementasi zat besi pada remaja. Penulis memandang perlu dilakukannya penyuluhan pembuatan menu sehat dan seimbang pada remaja putri di Kota Mataram. Target luaran kegiatan ini adalah publikasi ilmiah yang dimuat dalam jurnal ilmiah yang ber-ISSN. Penyuluhan di laksanakan di Ruang Kelas MA Nurul Islam pada hari Sabtu tanggal 19 Agustus 2023 dihadiri oleh 5 orang tim penyuluh Fakultas Kedokteran Universitas Mataram beserta 8 orang mahasiswa dan 41 siswi dan 1 orang guru MA Nurul Islam. Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, terdapat peningkatan tingkat pengetahuan siswi mengenai manfaat pembuatan menu sehat dan seimbang sebagai upaya pencegahan anemia pada remaja putri.