Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS KERUSAKAN JALAN MENGGUNAKAN PROGRAM KENPAVE TERHADAP TEBAL PERKERASAN YANG DIDESIGN MENGGUNAKAN METODE ANALISA KOMPONEN, AUSTROAD DAN ASPHALT INSTITUTE Rahmawati, Anita; Setiawan, Dian; Pangestu, Mohammad Aby Yansun; Aulia, Robith Azkal
Media Teknik Sipil Vol 16, No 2 (2018): Agustus
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.418 KB) | DOI: 10.22219/jmts.v16i2.6428

Abstract

In order to improve and develop road quality, it is necessary to evaluate pavement thickness using the Analisa Komponen Method, the Austroads Method and the Asphalt Institute Method, then analyze pavement damage using Kenpave Program to know strain value that happened on road due to traffic load. Based on calculations that have been done, the results of pavement thickness of Analisa Komponen Method, that are the surface layer of 7,5 cm (Laston MS 340), the base layer of 10 cm (Laston Atas MS 340) and the subbase layer of 15 cm (Sirtu Class B). Austroads Method, that are the surface layer of 7,5 cm (Laston MS 340), the base layer of 13 cm (Laston Atas MS 340) and the subbase layer of 50 cm (Sirtu Class B). While for Asphalt Institute Method, that are the surface layer of 5 cm (Laston MS 340), the base layer of 10 cm (Laston Up MS 340) and the subbase layer of 15 cm (Sirtu Class B). Based on the analysis of the damage that has been done, only the Austroads Method is able to reach the life service, while the Analisa Komponen and the Asphalt Institute will experience damage before the life service.
Penentuan Metode Pemeliharaan dan Penanganan Lapis Permukaan Lentur Jalan Menggunakan Metode Pavement Condition Index (PCI) Setiawan, Dian; Suprapto, Heri
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.748 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v6i1.4616

Abstract

Jalan yang baik akan berpengaruh baik terhadap kinerja masyarakat, seperti: aktivitas jual beli komoditas pangan oleh masyarakat, keperluan kesehatan masyarakat, pendidikan anak dan lain sebagainya. Dalam mewujudkan jalan yang baik dan nyaman bagi masyarakat, pemerintah tidak hanya membangun jalan, melainkan pemerintah melakukan pemeliharaan jalan terhadap jalan yang mengalami kerusakan. Kebutuhan adanya pemeliharaan pada lapis permukaan lentur untuk mempertahankan kemantapan jalan. Tujuan Penelitian untuk mengetahui jenis dan tingkat kerusakan pada jalan dengan perkerasan lentur dan Menentukan jenis pemeliharaan yang diperlukan sesuai dengan tingkat kerusakan jalan tersebut. Data kerusakan didapatkan dengan pengamatan langsung / visual pada objek penelitian. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu data informasi yang dapat membantu dalam memperoleh informasi dan melakukan analisis terhadap jenis penanganan prasarana jalan. Metode yang digunakan untuk menganalisis dan pengambilan keputusan menggunakan Sistem Pavement Condition Index (PCI) dengan menghitung kadar kerusakan (Density), nilai pengurangan (Deduct Value), Total Deduct Value (TDV), Corect Deduct Value (CDV) dan Nilai PCI. Analisa data. Hasil analisa terhadap 7 ruas jalan di kota bogor didapat nilai PCI yang berbeda – beda dan jenis penanganan yang berbeda. Jl. Kencana Nilai PCI 70 jenis pemeliharaan rehabilitas, Jl. Beo Nilai PCI 95 jenis pemeliharaan rutin, Jl. Bincarung nilai PCI 75 jenis pemeliharaan berkala, Jl. Kesehatan nilai PCI 91 Jenis pemeliharaan Rutin, Jl. Kukupu Nilai PCI 59 jenis pemeliharaan berkala, Jl. Pemuda Nilai PCI 89 jenis pemeliharaan rutin, Jl. Puter nilai PCI 28 jenis penanganan rehabilitas. Berdasarkan hasil survey lapangan didapatkan Jenis dan tingkat kerusakan pada ruas jalan tersebut adalah Patching 55 %, Potholes 34%, Alligator Cracking 7%, Block craking 5%, LT Cracking 3%, Depresion 3%. Berdasarkan nilai PCI yang didapatkan maka persentase Jenis penanganan yang diperlukan sesuai dengan tingkat kerusakan jalan diantaranya Pemeliharaan rutin 43%, Pemeliharaan berkala 29%, Pemeliharaan rehabilitas 14 % dan Pemeliharaan Rekontruksi 14%.