Mustikasari Mustikasari
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Sistem Penghargaan Terhadap Kinerja Perawat Melaksanakan Asuhan Keperawatan Royani Royani; Junaiti Sahar; Mustikasari Mustikasari
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 15 No 2 (2012): Juli
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v15i2.38

Abstract

Penelitian deskriptif korelasi dan cross sectional ini bertujuan mengetahui hubungan antara sistem penghargaan dengan kinerjaperawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan di Instalasi Rawat Inap RSUD Kota C. Pengumpulan data dilakukan dengankuesioner dan observasi. Metode Chi Square dan Multiple Logistic Regression digunakan dalam analisis data. Hasil penelitianmenunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara sistem penghargaan dengan kinerja 65 perawat (p(persepsi perawat)= 0,720;p(observasi)= 0,716; α= 0,05). Sub variabel pengaruh dan pertumbuhan diri adalah sub variabel yang paling berhubungandengan kinerja perawat. Rumah sakit perlu mempertimbangkan jenjang karir perawat sebagai dasar utama pemberian sistempenghargaan.
Peningkatan Pemahaman Perawat Pelaksana dalam Penerapan Keselamatan Pasien Melalui Pelatihan Keselamatan Pasien Sri Yulia; Achir Yani S Hamid; Mustikasari Mustikasari
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 15 No 3 (2012): November
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v15i3.26

Abstract

AbstrakUpaya membangun budaya keselamatan pasien memerlukan komitmen yang dipengaruhi pengetahuan perawat. Tujuan penelitianquasi experiment ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelatihan keselamatan pasien terhadap pemahaman perawat pelaksanamengenai penerapan keselamatan pasien. Hasil penelitian pada 83 perawat pelaksana di RS XX (kelompok eksperimen) dan83 perawat pelaksana di RS XY (kelompok kontrol) menunjukkan ada perbedaan yang bermakna pemahaman perawat pelaksanasebelum dan setelah mendapatkan pelatihan pada kelompok eksperimen (p= 0,000; α= 0,05) dan tidak ada perbedaan padapemahaman perawat pelaksana sebelum dan setelah pada kelompok kontrol (p= 0,417; α= 0,05). Rumah sakit perlu melakukanprogram pelatihan keselamatan pasien secara berkelanjutan dan mengembangkan standar kinerja untuk memfasilitasi transferpengetahuan perawat.Kata Kunci: keselamatan pasien, pelatihan, pemahaman, perawat pelaksanaAbstractEfforts to build a culture of patient safety required commitment is influenced by knowledge of nurses. This quasi-experimentalstudy aimed to describe the influence of patient safety training for nursing staff’s comprehension of the implementation ofpatient safety’s procedure. Results for 83 nursing staffs XX Hospital (experimental group) and 83 nursing staffs XY Hospital(control group) showed no significant differences in understanding nursing staffs before and after receiving training in theexperimental group (p= 0.000; α= 0.05) and no difference in understanding nursing staffs before and after in the controlgroup (p= 0.417; α= 0.05). Hospitals need to make patient safety training program on an ongoing basis and develop performancestandards as a facilitation of transferred of nursing staff’s knowledge.Keywords: comprehension, nursing staffs, patient safety, training
Peningkatkan Harga Diri Pada Klien Gagal Ginjal Kronik Melalui Cognitive Behavior Therapy (CBT) Tri Setyaningsih; Mustikasari Mustikasari; Tuti Nuraini
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 14 No 3 (2011): November
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v14i3.63

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan tentang pengaruh Cognitif Behavior Therapy (CBT) terhadap perubahan harga diri klien Gagal Ginjal Kronik (GGK) di unit hemodialisa RS H Jakarta. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan metode quasi eksperimen pre-post test without control group. Penelitian dilakukan terhadap 27 responden (klien GGK) yang sedang menjalani hemodialisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perubahan harga diri baik dari aspek kognitif maupun perilaku yang signifikan sesudah dilakukan intervensi CBT (p= 0,000; α= 0,05). Rekomendasi hasil penelitian CBT dijadikan salah satu terapi spesialis bagi klien GGK di unit hemodialisa pada khususnya dan klien yang mengalami gangguan psikososial pada umumnya.
Penurunan Tekanan Darah Pada Klien Hipertensi Primer Melalui Terapi Hypnosis Eko Winarto; Krisna Yetti; Mustikasari Mustikasari
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 14 No 1 (2011): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v14i1.59

Abstract

Terapi hipnosis pada pasien hipertensi primer merupakan terapi non-farmakologis yang menarik untuk dikaji. Tujuan penelitianini untuk mengidentifikasi efek terapi hipnosis pada penurunan tekanan darah pada pasien rawat jalan dengan hipertensi primer.Penelitian kuasi eksperimen with pre-post control group ini menggunakan sampel yang dipilih secara acak sederhana, setiapkelompok 19 responden. 100mm Visual Analog Scale (VAS) digunakan untuk mengukur kecemasan, Stanford Hypnos-abilitySuggestibility Scale Form C (SHSS Form C) untuk observasi tingkat sugestibilitas dan sfignomanometer digital untuk tekanandarah. Hasil penelitian menunjukan tekanan darah sistolik turun secara bermakna 17,16 mmHg (p= 0,001, α= 0,05), diastolikturun secara bermakna 10,21 mmHg (p= 0,000, α= 0,05), sebelum dan setelah terapi hipnosis. Usia dan penurunan tekanan darahdiastolik setelah terapi hipnosis menunjukan hubungan yang kuat dan bermakna (r= 0,736, p= 0,000, α= 0,05). Riwayat merokokpasif menunjukan bahwa hubungan yang bermakna pada penurunan tekanan darah diastolik kelompok intervensi (p= 0,043,α= 0,05). Hasil ini berimplikasi pada penerapan terapi hipnosis sebagai intervensi keperawatan untuk membantu menurunkanhipertensi.