Latar Belakang. Angka kejadian infeksi neonatal di Indonesia masih sangat tinggi dan menjadi salah satu penyebab utama kematian neonatal. Gejala tidak khas dan sulitnya diagnosis menjadi masalah utama. Kadar C-reactive protein (CRP) telah diketahui dapat memprediksi keadaan inflamasi akut atau infeksi. Pemeriksaan neutrophils/lymphocytes ratio (NLR) dari pemeriksaan darah rutin merupakan pemeriksaan yang murah dan mudah dilakukan, dan banyak digunakan untuk memprediksi keadaan inflamasi atau infeksi bakteri.Tujuan. Menganalisis hubungan neutrofil, limfosit dan NLR dengan CRP pada pasien infeksi neonatalMetode. Penelitian cross sectional pada catatan medik 60 pasien infeksi neonatal di RSUP Dr.Kariadi Semarang. Kadar CRP dengan metoda PETIA, hitung jumlah neutrofil, limfosit dan NLR secara manual. Analisis data dengan uji Pearson pada data normal dan uji Spearman pada data tidak normal.Hasil. Terdapat hubungan positif sedang antara kadar CRP dan NLR (r = 0,598; p = 0,00) dan antara CRP dan neutrofil (r = 0,545 ; p = 0,00), sedangkan antara CRP dan limfosit menunjukkan hubungan negatif sedang ( r = -0,592; p = 0,00)Simpulan. NLR berhubungan dengan inflamasi sehingga dapat digunakan sebagai salah satu parameter untuk mendignosis infeksi neonatalKata kunci : infeksi neonatal, CRP, NLR