This Author published in this journals
All Journal Interaksi Online
NUR CAHYANINGSIH, DEWI
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STRATEGI LOBI DAN NEGOSIASI SERIKAT PEKERJA DALAM MANAJEMEN KRISIS PERUSAHAAN (STUDI KASUS STRATEGI LOBI DAN NEGOSIASI FEDERASI SERIKAT PEKERJA PERTAMINA BERSATU (FSPPB) DALAM PROSES ALIH KELOLA BLOK MAHAKAM) NUR CAHYANINGSIH, DEWI; Ratri Rahmiaji, Lintang
Interaksi Online Vol 5, No 4: Oktober 2017
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (763.464 KB)

Abstract

Pertamina merupakan BUMN yang sering menjadi sorotan karena berbagai krisis besar yangdialaminya. Kasus krisis paling menarik adalah proses alih kelola Blok Mahakam yang telahbergulir selama delapan tahun terakhir walaupun kini Pertamina sudah mendapat payunghukum dari pemerintah. Proses alih kelola Blok Mahakam menimbulkan berbagai reaksi, adayang bersikap mendukung dan meragukan jika pengelolaan Blok Mahakam yang semuladilakukan oleh Total dan Inpex diambil alih oleh Pertamina. Manajemen krisis umumnyadilakukan oleh public relation (PR), namun di Pertamina yang berperan adalah serikatpekerja. Peneliti ingin mengetahui peranan Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu(FSPPB) dalam manajemen krisis perusahaan melalui strategi lobi dan negosiasi pada kasusalih kelola Blok Mahakam.Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan studi kasus.Peneliti menggunakan teknik penjodohan pola (pattern matching) untuk menghubungkandata-data kualitatif yang didapatkan dengan konsep yang sudah dibangun pada kerangkapemikiran. Subjek yang diteliti adalah serikat pekerja yang tergabung dalam FSPPB danstakeholder krisis Blok Mahakam.Hasil penelitian yang diperoleh adalah FSPPB dalam kasus Blok Mahakam melakukanperanan manajemen krisis dengan strategi lobi dan negosiasi ke berbagai stakeholder.Strategi lobi yang dilakukan terdiri dari pendekatan brainstorming, pengondisian,networking, institution building, cognitive problem, five breaking, manipulasi kekuatan, costand benefit, dan futuristik atau antisipatif. Strategi negosiasi yang dilakukan ialah win-lose,di mana pihak FSPPB sebagai pihak yang menang sedangkan Kementerian ESDM sebagaipihak yang kalah. Adapun teknik-teknik yang digunakan adalah membuat agenda berupaforum-forum resmi, membuat tenggat waktu dengan intimidasi, good guy bad guy denganbertukar peran tertentu (wiseman, sniper, pengamat), dan meminta konsesi kepadaKementerian ESDM dan Direksi Pertamina. FSPPB melakukan lobi dan negosiasi kepadapara stakeholder karena mempunyai peranan dalam manajemen krisis perusahaan.Penelitian ini menambahkan konsep bahwa serikat pekerja dapat mempunyai peranan dalammanajemen krisis perusahaan. Peranan tersebut akan semakin besar dengan adanyaPerjanjian Kerja Bersama (PKB) yang memuat peran-peran istimewa serikat pekerja,sehingga dapat memperkuat bargaining position serikat pekerja dalam melakukanmanajemen krisis perusahaan. Di Pertamina, FSPPB mempunyai peran istimewa untukmenjaga kelangsungan bisnis perusahaan dan mengupayakan kedaulatan energi Indonesia.Adapun strategi lobi yang paling dominan dan efektif dilakukan oleh FSPPB dalam kasus ini2adalah pendekatan manipulasi kekuatan, sedangkan untuk strategi negosiasinya adalah winlosedengan teknik good guy bad guy.