Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

ANALISIS KANDUNGAN GIZI DAN KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK FOOD BAR DARI LEGUM LOKAL PULAU TIMOR, NUSA TENGGARA TIMUR (NTT) Puspita, Dhanang; Sihombing, Monang; Seilatuw, Marthina Meylani
Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi Vol 17, No 2 (2018)
Publisher : Widya Mandala Surabaya Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.036 KB) | DOI: 10.33508/jtpg.v17i2.1886

Abstract

Indonesia memiliki beragam jenis legum atau kacang-kacangan lokal. Beberapa di antaranya berasal dari Pulau Timor – Provinsi Nusa Tenggara Timur yang kaya akan nilai gizinya, terutama kandungan karbohidrat, lemak dan protein. Namun biasanya oleh masyarakat lokal hanya diolah dan dikonsumsi bersama jagung bose, yang di mana dalam proses pemasakannya yang sangat lama bisa saja merusak dan menurunkan nilai gizi dari legum tersebut. Pemanfaatan legume lokal dari Pulau Timor untuk pembuatan food bar dikarenakan food bar merupakan produk siap makan yang praktis, mudah dibuat, bernutrisi tinggi, bisa diolah dari bahan pangan apa saja, dan memiliki daya simpan yang lama. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan legum dari Pulau Timor NTT dalam pembuatan food bar dan menganalisis kandungan nutrisinya serta melihat tingkat penerimaannya. Pembuatan food bar dilakukan dengan 2 perlakuan yaitu P1 (sampel kacang ditepungkan), dan P2 (sampel kacang ditanak hingga lunak). Analisis meliputi analisis proksimat, dan analisis organoleptik. Sampel food bar P1 memiliki kadar air 6,02%, kadar abu 2,13%, protein 12,58%, lemak 27,51%, karbohidrar 51,76%, dan serat kasar 14,02%. Sedangkan sampel food bar P2 memiliki kadar air, 8,12%, kadar abu 2,03%, protein 10,48%, lemak 27,33%, karbohidrat 52,03%, dan serat kasar 12,52%. Hasil uji organoleptik pada kedua jenis perlakuan yang berbeda sampel food bar P1 dan P2 memperoleh penilaian skala hedonik rata-rata untuk atribut rasa, tekstur, dan aroma dari skala 3 – 4 (cukup suka – suka) dari panelis umum (masyarakat umum) maupun panelis khusus (masyarakat asli NTT).
KARAKTERISTIK FISIK DAN SENSORI ES KRIM DENGAN PENAMBAHAN KARAMEL MADU Rahardjo, Monika; Sihombing, Monang; Anggraeni, Maria Kristina
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 6, No 2 (2021): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (706.996 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v6i2.16970

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik fisik dan sensori es krim dengan penambahan karamel madu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pembuatan karamel madu, pembuatan es krim, analisa fisik yang meliputi overrun, pH, kemanisan, waktu pelelehan, serta analisa sensori.  Karamel madu yang dibuat menggunakan tiga macam perlakuan yaitu light caramel, medium caramel, dan dark caramel. Analisa sensori menggunakan uji atribut dengan parameter rasa nutty, buttery, toasty, fruity dan uji hedonik menggunaan 50 panelis tidak terlatih. Medium caramel memiliki waktu pelelehan yang paling lama dan kemanisan yang paling tinggi. Es krim dengan penambahan light honey caramel menghasilkan skor panelis paling tinggi dengan poin 4.2. Hasil uji atribut menunjukkan karakteristik rasa light honey caramel memiliki rasa nutty dan buttery yang dominan, medium honey caramel memiliki rasa dominan toasty dan buttery, dan dark honey caramel memlikiki rasa dominan toasty. Dapat disimpulkan bahwa es krim dengan penambahan medium honey caramel menghasilkan es krim dengan karakteristik fisik dan sensori yang paling disukai panelis.
PRESERVASI SENYAWA FENOLIK DAN ANTIOKSIDAN PADA PROSES SANGRAI BIJI KAKAO DENGAN MENGGUNAKAN VACUUM DRYING OVEN Dhanang Puspita, Monang Sihombing dan Mayer Tinting Sirenden
Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 28 No. 3 (2018): Jurnal Teknologi Industri Pertanian
Publisher : Department of Agroindustrial Technology, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia is the biggest cacao producer in Asia and third biggest in the world, however, Indonesian cacao has low quality due to partial fermentation. Late 2010 almost all of the cacao production is exported in dried beans with a lower price than world’s cacao price rate. Export tax of cacao beans policy was changed to 15% in 2011 which conduce replacement of cacao beans export to finished product export. Innovation in cacao beans processing is important to develop escepially for agroindustry field. Cacao beans roasting process is important thing in chocolate processing. During the roasting process, phenolic compounds and methylxanthine of cacao beans were denatured.  Vacuum drying oven is one of the alternative process which can preserve bioactive compounds. Thus, the aim of this research is to give information about effect of vacuum drying oven in total phenolic and antioxidant activity. Analysis methods used were total phenolic and antioxidant activity (IC-50) analysis. The result shown that vacuum drying oven has significant effect on total phenolic and antioxidant activity with three times higher in concentration than conventional method. The highest antioxidant activity and total phenolic content at 80°C and 75 minutes. Therefore, vacuum drying oven can be used as an alternative method with an advantage like preserve bioactive compound in cacao beans.Keywords: antioxidant, cacao, phenolic, roasting, vacuum drying 
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemahaman Akuntansi Pada Mahasiswa Amik Imelda Monang Juanda Tua Sihombing; Widya Susanti Sitanggang
JURNAL MAHAJANA INFORMASI Vol 5 No 2 (2020): JURNAL MAHAJANA INFORMASI
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman akuntansi pada mahasiswa AMIK Imelda. Minat belajar seseorang yang rendah untuk mengawali suatu kegiatan akan memiliki rasa malas dan tidak tertarik untuk melanjutkan aktivitasnya tanpa diimbangi motivasi belajar yang kuat dan semangat menyebabkan konsentrasi dan perhatian terhadap pelajaran akan menurun sehingga perilaku belajar yang rendah akan mencerminkan sikap kurang baik dari diri mahasiswa dalam menanggapi dan meresponi setiap kegiatan belajar mengajar yang terjadi, dan tidak bertanggung jawab atas kesempatan belajar yang diberikan kepadanya. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pengujian asumsi klasik, serta analisis statistik yaitu analisis regresi berganda. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah minat belajar, motivasi belajar dan perilaku belajar sebagai variable independen, variabel memahami akuntannsi sebagai variabel dependen. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 220 mahasiswa. sampel yang digunakan adalah sebanyak 110 mahasiswa dengan menggunakan teknik penarikan sampel dengan metode Cluster Random Sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dengan satuan pengukuran Skala likert. Maka peningkatan minat oleh mahasiswa dapat diupayakan melalui peningkatan pemahaman tentang akuntansi secara mendalam. Mahasiswa diwajibkan untuk belajar lebih giat sehingga pemberian reward perlu agar mahasiswa termotivasi untuk belajar. Perilaku belajar yang sesuai dengan tujuan pendidikan, dimana dengan perilaku belajar tersebut tujuan pendidikan yang dapat dicapai secara efektif dan efisien, sehingga prestasi akademik dapat ditingkatkan
Analisis Pengaruh current ratio, return on equity, earnings per share, net profit margin, cash flow from operation to debt, inflasi, suku bunga Bank Indonesia terhadap Return Saham dengan Kebijakan Deviden sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Cons Monang Juanda Tua Sihombing
JURNAL MAHAJANA INFORMASI Vol 6 No 1 (2021): JURNAL MAHAJANA INFORMASI
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jurnal mi.v6i1.2008

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi return saham dengan kebijakan deviden sebagai variabel moderating secara simultan dan parsial pada perusahaan consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Populasi penelitian ini sebanyak 155 perusahaan consumer goods yang terdaftar di BEI. Sampel yang dipilih dengan menggunakan metode sampling jenuh berjumlah 31 perusahaan. Data diolah dengan metode uji statistik regresi linier berganda dengan menggunakan software SPSS. Hasil penelitian ini membuktikan hipotesis pertama bahwa variabel current ratio, return on equity, earnings per share, net profit margin, cash flow from operation to debt, inflasi dan suku bunga Bank Indonesia berpengaruh secara simultan terhadap return saham. Secara parsial variabel inflasi dan suku bunga Bank Indonesia yang berpengaruh terhadap return saham, sedangkan variabel current ratio, return on equity, earnings per share, net profit margin dan cash flow from operation to debt tidak berpengaruh terhadap return saham. Pada hasil penelitian untuk hipotesis kedua, kebijakan dividen tidak mampu memoderasi hubungan current ratio, return on equity, earnings per share, net profit margin, cash flow from operation to debt, inflasi dan suku bunga Bank Indonesia terhadap return saham.
PENGARUH VARIASI TEMPERATUR VACUUM DRYING PADA AKTIVITAS ANTIOKSIDAN TEPUNG BAWANG HITAM (Allium sativum) Aurelia Roswita Avilla Hermes; Monika Rahardjo; Monang Sihombing
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2018): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 9 2018
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.619 KB)

Abstract

Bawang putih yang di fermentasi menjadi bawang hitam, mengandung kadar senyawa organosulfur yang lebih tinggi dan memiliki efek antioksidan yang lebih kuat. Proses pemanasan menimbulkan banyak reaksi kimia pada bawang putih, seperti pencoklatan enzimatik dan reaksi Maillard, yang menyebabkan warnanya berubah dari putih dan kuning menjadi coklat tua. Selama proses pemanasan, senyawa yang tidak stabil dan tidak berbau sedap di bawang putih diubah menjadi senyawa stabil dan tidak berbau. Teknologi vacuum drying merupakan salah satu metode pengeringan dengan menggunakan tekanan rendah sehingga dapat mengeluarkan air dari bahan lebih cepat dibandingkan dengan metode konvensional. Pengolahan dengan pengeringan pada bahan pangan dapat mempengaruhi komponen bioaktif baik secara positif maupun negatif. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi temperatur vacuum drying terhadap aktivitas antioksidan tepung bawang hitam. Rancangan penelitian yang digunakan adalah dengan perlakuan variasi suhu pengeringan yang terdiri dari tiga taraf pengeringan yaitu suhu 60ºC, 70ºC, dan 80ºC. Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl). Berdasarkan penelitian, aktivitas antioksidan tertinggi adalah pada perlakuan pengeringan dengan temperatur 80ºC yaitu sebesar 82,936%. Hasil uji ANOVA menyatakan bahwa temperatur vacuum drying berpengaruh nyata terhadap aktivitas antioksidan tepung bawang hitam. Aktivitas antioksidan dapat dipengaruhi oleh adanya pemberian perlakuan pengeringan. Kata kunci : antioksidan, bawang hitam, DPPH, tepung bawang hitam, vacuum drying.
PEMANFAATAN LIMBAH ABON SAPI MENJADI SEASONING INSTAN Monika Rahardjo; Monang Sihombing; Catarina Arti Dwiastuti
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2018): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 9 2018
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.796 KB)

Abstract

Abon adalah jenis produk olahan pangan yang terbuat dari daging yang di suwir-suwir atau dipisahkan seratnya kemudian ditambahkan bumbu-bumbu dan digoreng.  Proses pengolahan abon umumnya menghasilkan produk samping berupa kaldu sapi dari proses perebusan dagingnya. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah kaldu sapi dari industri pangan menjadi seasoning instan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dan  rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) dengan dua faktor perlakuan yaitu suhu pengeringan yang terdiri dari 4 taraf yaitu 60, 70, 80 dan 90°C dan konsentrasi maltodekstrin yang terdiri dari 4 taraf yaitu 10%,15%, 20% dan 25%. Analisa yang dilakukan meliputi uji kadar protein dan uji kelarutan. Berdasarkan hasil analisa pada produk didapatkan hasil bahwa perlakukan terbaik dari produk seasoning instan diperoleh pada pengeringan dengan temperatur 60°C dan penambahan konsentrasi maltodekstrin 10%. Kata kunci : abon, kaldu, pengeringan, maltodekstrin
PEMANFAATAN LEGUM LOKAL DARI PULAU TIMOR, NUSA TENGGARA TIMUR (NTT) DALAM PEMBUATAN FOOD BAR SEBAGAI DIVERSIFIKASI PANGAN Dhanang Puspita; Monang Sihombing; Marthina Meylani Seilatuw
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2018): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 9 2018
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.372 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memanfaatkan pangan lokal berbasis kacang-kacangan dari Pulau Timor NTT yang diolah menjadi produk food bar sebagai bentuk diversifikasi pangan lokal. Food bar dari kacang-kacangan lokal Pulau Timor diolah dengan dua perlakuan yaitu P1 (sampel kacang ditepungkan) dan P2 (sampel kacang di tanak) serta formulasi yang disesuaikan dengan kriteria kebutuhan energi untuk produk food bar. Hasil dari penelitian ini adalah produk food bar dengan perlakuan P1 dan P2 serta formulasi dari lima jenis kacang lokal dari Pulau Timor. Penggunaan kacang lokal Pulau Timor dalam pembuatan food bar dikarenakan kaya akan kandungan nutrisi, terutama kandungan makronutrien seperti karbohidrat, lemak, dan protein. Selain itu food bar merupakan produk siap makan yang praktis, mudah dibuat, bernutrisi tinggi, dan bisa diolah dari bahan pangan apa saja. Selain itu food bar dapat memenuhi kebutuhan energi individu per hari (2100 kkal/hari) jika dikonsumsi sebanyak tiga kali makan dengan takaran per makan 50gr/bar dengan kandungan protein berkisar 10-15%, lemak berkisar 35-45%, dan karbohidrat berkisar 40-50%. Produk food bar dari kacang-kacangan lokal Pulau Timor NTT dapat menjadi salah satu bentuk diversifikasi pangan lokal yang berpotensi dan bisa dikembangkan serta dapat menjadi salah satu solusi dalam menangani persoalan ketahanan pangan dan gizi di NTT. Kata kunci : food bar, gizi, kacang, pangan, timor.
UJI TINGKAT KEMATANGAN BUAH MANGGA MENGGUNAKAN PIGMEN ANTOSIANIN DARI BUNGA TELANG (Clitoria ternatea) Dhanang Puspita; Monang Sihombing; Karina Permata
Florea : Jurnal Biologi dan Pembelajarannya Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/florea.v8i2.11048

Abstract

Increased consumption of fruit requires consumers to understand how to choose good and ripe fruit. The level of fruit maturity can be known based on physical characteristics, including the parameters of size, weight, skin color, fragrance of the fruit, and the level of hardness of the fruit flesh. Determining the level of fruit maturity based on physical characteristics has a weakness that is subjective and inconsistent. Making indicators based on natural dyes, namely anthocyanins, to determine the level of sweetness of the fruit. The purpose of this research is to use anthocyanin pigments as an indicator of fruit sweetness level to determine fruit maturity. This research is an experimental laboratory and qualitative descriptive analysis with stages; Sample Extraction, Indicator Making, Indicator Application, Fruit Acidity Testing, Data Analysis. Based on the results of the study, there were quite visible color differences on toothpicks after being inserted into the fruit samples with a sweet taste and the fruit samples with a sour taste. The indicator shows that fruit with a sour taste (pH < 3) changes color from blue to reddish purple. If the taste is not too sour (pH 5), it does not experience a significant color change. In conclusion, the anthocyanins in telang flower can be used as an indicator solution because they have a blue color at neutral pH, a reddish color at pH = 2, the red color fades at pH = 3 and 4, and there is no color change at pH 5.
Effect of the Extraction Solvent Polarity and the Ratio of Feed and Solvent on the Phytochemical Content and Antioxidant Activity of Red Betel Leaves (Piper crocatum) Monika Rahardjo; Gelora Mangalik; Monang Sihombing; Junet Franzisca da Costa
Indonesian Journal of Agricultural Research Vol. 1 No. 1 (2018): InJAR, Vol. 1, No. 1, March 2018
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/injar.v1i1.173

Abstract

Red betel leaf (Piper crocatum) is a plant growing in tropical areas and previously known as an ornamental plant, but then later used as medicinal plant. Previous researches found that red betel leaves contain bioactive compounds such as alkaloids, flavonoids, tannins, and many more that have potential to be used as antioxidant. The extractions were carried out using variations of solvent types (ethanol, water, and ethyl acetate) and feed to solvent (F:S) ratios in g/ml (F:S=1:20, F:S=1:25, F:S=1:30). The best conditions from this research were the usage of ethanol as the solvent. In addition to its ability to extract the compounds potential as antioxidant and F:S ratio of 1:30, it could give highest yield of extract. Variation of solvent type and variation of F:S have significant effect on the value of antioxidant activity (IC50) of the red betel leaf sample.