Kuswardi, Yemi
Prodi Pendidikan Matematika FKIP UNS

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR TIGA VARIABEL DITINJAU DARI MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA (PENELITIAN DILAKUKAN DI SMA N 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017) Zulaikah, Siti; Sujadi, Imam; Kuswardi, Yemi
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 1, Januari 2
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.887 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap prestasi belajar ditinjau dari minat belajar matematika. Model pembelajaran yang dibandingkan adalah model pembelajaran Problem Based Learning dan model pembelajaran langsung. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 4 Surakarta tahun pelajaran 2016/2017. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, dilanjutkan dengan uji komparasi ganda menggunakan metode Scheffe. Simpulan penelitian ini adalah sebagai berikut (1) model pembelajaran Problem Based Learning menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik dari pada model pembelajaran langsung pada materi sistem persamaan linear tiga variabel, (2) siswa dengan minat belajar tinggi menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik dari pada siswa dengan minat belajar sedang, siswa dengan minat belajar tinggi menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik dari pada siswa dengan minat belajar rendah, dan siswa dengan minat belajar sedang menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik dari pada siswa dengan minat belajar rendah pada materi sistem persamaan linear tiga variabel, (3) pada masing-masing model pembe-lajaran, siswa yang mempunyai minat belajar matematika tinggi menghasilkan prestasi belajar yang sama dengan siswa yang memiliki minat belajar matematika sedang, siswa yang mempunyai minat belajar matematika tinggi menghasilkan prestasi belajar yang sama dengan siswa yang memiliki minat belajar matematika rendah, dan siswa yang mempunyai minat belajar matematika sedang menghasilkan prestasi belajar yang sama dengan siswa yang memiliki minat belajar matematika rendah, (4) pada masing-masing tingkat minat belajar matematika siswa, siswa yang memperoleh model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)menghasilkan prestasi belajar yang sama dengan siswa yang memperoleh model pembelajaran langsung dalam pembelajaran materi sistem persamaan linear tiga variabel.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7EUNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS VIIA SMP NEGERI 2 KEDAWUNGTAHUN PELAJARAN 2014/2015 Munawaroh, Awaliyah Fitri; Sujatmiko, Ponco; Kuswardi, Yemi
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 2, Maret 201
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.422 KB)

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk: mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran Learning Cycle 7E yang dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VIIA SMP Negeri 2 Kedawung tahun ajaran 2014/2015, mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa setelah diterapkan  model pembelajaran Learning Cycle 7E, dan untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan model pembelajaran Learning Cycle 7E yang dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dapat berdampak positif terhadap hasil belajar siswa.Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Data dalam penelitian ini adalah data keterlaksanaan pembelajaran, data aktivitas belajar siswa, dan data hasil belajar siswa. Data keterlaksanaan pembelajaran dan data aktivitas belajar siswa diperoleh dari hasil observasi yang dilakukanselama proses pembelajaran, sedangkandata hasil belajar siswa diperoleh dari hasil tes akhir siklus. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah setidaknya rata-rata persentase aktivitas belajar siswa mencapai 70%. Selanjutnya dari peningkatan aktivitas belajar diharapkan berdampak positif terhadap hasil belajar siswa yaitu setidaknya banyaknya siswa yang tuntas minimal 70% dengan KKM sebesar 75.Berdasarkan hasil penelitian, persentase rata-rata aktivitas belajar siswa pada pra siklus sebesar 46,66%, pada siklus I mengalami peningkatan sebesar 14,13% menjadi 60,79% dan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 16,14% menjadi 76,93%, sedangkan dari hasil tes, persentase siswa yang tuntas pada siklus I adalah 56,67% dan pada siklus II persentase siswa yang tuntas adalah 76,67%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7Edapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan berdampak positif terhadap hasil belajar siswa kelas VIIA SMP Negeri 2 Kedawung tahun pelajaran 2014/2015.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMECAHAN SOALCERITA MATERI KESEBANGUNAN DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA KELAS IX SMP NEGERI2 TAWANGSARI TAHUN AJARAN 2016/2017 Juniarti, Ninik Tri; Pramudya, Ikrar; Kuswardi, Yemi
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 1, Januari 2
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.272 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa gaya kognitif strongly field dependent, slightly field dependent, slightly field independent, dan strongly field independent dalam pemecahan soal cerita materi kesebangunan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian ialah6 siswa kelas IX G SMP Negeri 2 Tawangsari tahun ajaran 2016/2017. Pengambilan subjek penelitian dengan teknik purposive sam-pling. Teknik pengumpulan data adalah metode tes dan wawancara. Analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Pengujian validitas data dila-kukan dengan triangulasi waktu. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpul-kan bahwa siswa strongly field dependent memiliki kemampuan interpretation kurang sempurna dalam membaca dan mengeksplorasi, belum memiliki kemam-puan analysis dalam memilih strategi, belum memiliki kemampuan inferenceda-lam menyelesaikan masalah, serta belum memiliki kemampuan evaluation, ana-lysis, daninference dalam meninjau kembali dan mendiskusikan. Siswa slightly fi-eld dependent memiliki kemampuan interpretation kurang sempurna dalam mem-baca dan mengeksplorasi, belum memiliki kemampuan analysis dalam memilih strategi, belum memiliki kemampuan inference dalam menyelesaikan masalah, serta belum memiliki kemampuan evaluation, analysis, daninference dalam me-ninjau kembali dan mendiskusikan. Siswa slightly field independent memiliki ke-mampuan interpretation dalam membaca dan mengeksplorasi, memiliki kemam-puan analysis dalam memilih strategi, memiliki kemampuan inference dalam me-nyelesaikan masalah, tetapi belum memiliki kemampuan evaluation, analysis, daninference dalam meninjau kembali dan mendiskusikan. Kemampuan berpikir kri-tis siswa strongly field independent tidak dapat diketahui karena tidak ada siswa bergaya kognitif strongly field independent
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE (IOC) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 DELANGGU TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Trisnawati, Dwi Inayah; Sujadi, Imam; Kuswardi, Yemi
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 2, Nomor 1, Januari 2
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.24 KB)

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Inside-Outside Circle (IOC) yang dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Delanggu, mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Inside-Outside Circle (IOC) dan untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Inside-Outside Circle (IOC) yang dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dapat berdampak positif terhadap ketuntasan belajar siswa. Teknik pengumpulan data adalah dengan metode observasi dan tes. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah setidaknya rata-rata persentase aktivitas belajar siswa mencapai 75%. Selanjutnya dari peningkatan aktivitas belajar diharapkan berdampak positif terhadap ketuntasan belajar siswa yaitu banyaknya siswa yang tuntas minimal 70% dengan KKM sebesar 81.Pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Inside-Outside Circle (IOC) yang dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa adalah pembelajaran yang memfasilitasi siswa untuk berperan aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran yaitu dimulai dengan pembagian kelompok kecil dan pasangan asal sesuai model pembelajaran kooperatif tipe Inside-Outside Circle (IOC), selanjutnya siswa menyelesaikan LKS dengan berdiskusi dengan pasangan asal, siswa mengkomunikasikan hasil pekerjaannya kepada temannya, siswa mengerjakan soal secara individu dengan informasi yang telah diperoleh, siswa mempresentasikan hasilnya di depan kelas. Berdasarkan pembelajaran tersebut, persentase rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I mengalami peningkatan sebesar 21% menjadi 63,5% apabila dibandingkan dengan sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Inside-Outside Circle (IOC) yaitu sebesar 42,5%. Pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 13,5% menjadi 77%. Sedangkan dari hasil tes, persentase siswa yang tuntas pada siklus I adalah 44%, pada siklus II persentase siswa yang tuntas menjadi 80%.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN LANGKAH-LANGKAH FACIONE PADA MATERI PROGRAM LINEAR DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWAKELAS XI MAN PURWODADI TAHUN AJARAN 2016/2017 Fikri, Farisa Nur; Mardiyana, Mardiyana; Kuswardi, Yemi
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 2, Maret 201
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.215 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI MAN Purwodadi tahun ajaran 2016/2017 dalam menyelesaikan permasalahan program linear berdasarkan langkah Facione bagi siswa yang tergolong pada minat belajar tinggi, sedang, dan rendah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif studi kasus. Pemilihan subjek menggunakan teknik purposive sampling dan snowball sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan metode angket dan wawancara berbasis tugas. Validasi data yang digunakan adalah triangulasi waktu. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa siswa dengan minat belajar tinggi memiliki kemampuan berpikir kritis dalam pemecahan masalah matematika pada materi program linear berdasarkan langkah Facione yaitu siswa dapat menyelesaikan permasalahan, namun tidak melakukan pemeriksaan terhadap pekerjaannya dan tidak dapat mengerjakan dengan menggunakan cara lain. Siswa dengan minat belajar sedang memiliki kemampuan berpikir kritis dalam pemecahan masalah matematika pada materi program linear berdasarkan langkah Facione yaitu siswa tidak menyelesaikan permasalahan, sampai pada langkah menilai situasi dan membuat keputusan awal namun tidak sempurna. Siswa dengan minat belajar rendah memiliki kemampuan berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah matematika pada materi program linear berdasarkan langkah Facione yaitu siswa tidak dapat menyelesaikan persamasalahan, sampai langkah memperdalam pengetahuan dan mengumpulkan informasi yang relevan yaitu tidak membuat model matematika sesuai informasi yang diberikan.
EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS ACE (ACTIVITIES, CLASS DISCUSSION, EXERCISE ) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS XI SEMESTER GANJIL (SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017) Rahmawati, Yunia; Kuswardi, Yemi; Pambudi, Dhidhi
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 2, Maret 201
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.556 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap prestasi belajar matematika dilihat dari aktivitas belajar siswa. Model pembelajaran yang dibandingkan adalah model Pembelajaran Siklus ACE dan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental semu. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI MIA SMA Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2016/2017. Sampel yang digunakan adalah 2 kelas dimana kelas eksperimen terdapat 32 siswa dan kelas kontrol terdapat 32 siswa. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah instrumen angket aktivitas belajar matematika siswa dan tes prestasi belajar matematika. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, kemudian dilakukan uji lanjut pasca anava yaitu uji komparasi ganda dengan menggunakan metode Scheffe. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa (1) siswa yang diberikan model pembelajaran Siklus ACE memberikan prestasi matematika yang lebih baik daripada siswa yang diberikan model pembelajaran konvensional, (2) siswa dengan aktivitas belajar tinggi memiliki prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa dengan aktivitas belajar sedang maupun rendah sedangkan siswa dengan aktivitas belajar sedang memiliki prestasi belajar yang sama baiknya dengan siswa dengan aktivitas belajar rendah, (3)  tidak ada interaksi antara model pembelajaran dan aktivitas belajar matematika siswa pada materi barisan dan deret tak hingga
EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF SETTING KOOPERATIF (PISK) PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SEMESTER I SMP NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 Utami, Fransisca Tyas Tri; Sugiarto, Bambang; Kuswardi, Yemi
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 2, Maret 201
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.209 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) manakah prestasi belajar matematika yang lebih baik antara model PISK atau model pembelajaran langsung pada materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel, (2) manakah prestasi belajar matematika yang lebih baik antara aktivitas belajar matematika tinggi, sedang, atau rendah pada materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel, (3) aktivitas belajar matematika manakah yang  memberikan prestasi belajar lebih baik pada model PISK, (4) aktivitas belajar matematika manakah yang  memberikan prestasi belajar lebih baik pada model pembelajaran langsung, (5) model pembelajaran manakah yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik pada aktivitas belajar matematika tinggi, model PISK atau model pembelajaran langsung, (6) model pembelajaran manakah yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik pada aktivitas belajar matematika sedang, model PISK atau model pembelajaran langsung, (7) model pembelajaran manakah yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik pada aktivitas belajar matematika rendah, model PISK atau model pembelajaran langsung.Penelitian ini merupakan eksperimental semu. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Uji coba instrumen dilaksanakan di SMP Negeri 10 Surakarta. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Uji persyaratan analisis variansi adalah uji normalitas dengan metode Lilliefors dan uji homogenitas dengan metode Bartlett.Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) model PISK memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada model pembelajaran langsung, (2) aktivitas belajar matematika tinggi memiliki prestasi belajar matematika yang sama baiknya dengan sedang, aktivitas belajar matematika tinggi dan sedang memiliki prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada rendah, (3) pada penerapan model PISK, aktivitas belajar matematika tinggi menghasilkan prestasi belajar matematika yang sama baiknya dengan sedang, aktivitas belajar matematika tinggi dan sedang menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada rendah, (4) pada penerapan model pembelajaran langsung, aktivitas belajar matematika tinggi menghasilkan prestasi belajar matematika yang sama baiknya dengan sedang, aktivitas belajar matematika tinggi dan sedang menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada rendah, (5) pada aktivitas belajar matematika tinggi, model PISK menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada model pembelajaran langsung, (6) pada aktivitas belajar matematika sedang, model PISK menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada model pembelajaran langsung, (7) pada aktivitas belajar matematika rendah,  model PISK menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada model pembelajaran langsung
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 2 MARGOREJO PATI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Metikasari, Shinta; Sujadi, Imam; Kuswardi, Yemi
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 1, Januari 2
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.389 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT yang dapat meningkatkan interaksi sosial siswa dan untuk mengetahui peningkatkan interaksi sosial siswa selama mengikuti pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT di kelas VII C SMP Negeri 2 Margorejo Pati. Subjek penelitian adalah guru matematika dan siswa kelas VII C SMP Negeri 2 Margorejo Pati. Data yang dikumpulkan pada penelitian adalah data keterlaksaan pembelajaran dan interaksi sosial siswa. Indikator keberhasilan interaksi sosial siswa dalam penelitian ini adalah setiap  indikator interaksi sosial siswa dengan kategori tinggi memperoleh pencapaian minimal 70% dari jumlah seluruh siswa. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT yang dapat meningkatkan interaksi sosial siswa dilakukan dengan tahapan: Kegiatan pendahuluan, guru menyampaikan tujuan pembelajaran, motivasi, apersepsi, model pembelajaran, dan pemberian reward kelompok terbaik. Kegiatan inti, guru menyampaikan garis besar materi pembelajaran, mengelompokkan siswa secara heterogen, memberi nomor kepala siswa, membagikan LKS, membimbing dan memotivasi siswa serta mengingatkan durasi waktu, memanggil satu nomor untuk mempresentasikan hasil diskusi, memandu kelompok lain dengan nomor yang sama untuk menanggapi dan mengutarakan pendapatnya, menunjuk nomor kepala siswa yang tidak memperhatikan temannya, memberikan konfirmasi jawaban dan memberikan penguatan, menilai hasil diskusi. Kegiatan penutup, guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran, memberikan reward kelompok terbaik, menginformasikan materi pelajaran pada pertemuan berikutnya, memberikan PR. Berdasarkan hasil observasi, rata-rata persentase kategori tinggi pra siklus sebesar 13,2%. Pada siklus I rata-rata persentase mengalami peningkatan sebesar 53,6% menjadi 66,8% dan siklus II mengalami peningkatan sebesar 12,8% menjadi 79,6%.